Anda di halaman 1dari 11

ALAT UJI ELEKTROLIT

Oleh :
• Adellya Huzma Mouly (6)
• Ajeng Sekar Pertiwi (8)
• Caesya Cahya Fajar (11)
• Cindi Cantika (15)
• Khaila Fitria (21)
• Suci Rahma Dayanti (36)

SMA Negeri 1 Metro


Jl. Jend. A.H. Nasution No.222 Yosodadi 21 Kota Metro Lampung
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha
Agung lagi Maha Pemurah hanya berkat rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Penyajian materi dalam laporan ini sudah disesuaikan dengan hasil dan
percobaan yang telah kami lakukan. Sehingga laporan ini bisa digunakan
sebagai pedoman yang sama dalam menguji larutan elektrolit.

Kami menyadari kekurangan yang terkandung dalam laporan ini masih


banyak untuk itu saya mohon petunjuk dan harap dimaklumi oleh para pembaca
yang budiman. Jadikan hari ini lebih baik dari kemarin dengan pikiran yang
baik datang dari segala penjuru.

Metro, 2 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Larutan Elektrolit Kuat....................................................................

2.2 Larutan Elektrolit Lemah.................................................................

2.3 Larutan Nonelektrolit........................................................................

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode.................................................................................................

3.2 Alat dan Bahan...................................................................................

3.3 Langkah Pembuatan.. .......................................................................

3.4 Hasil Percobaan.................................................................................

BAB IV KESIMPULAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang


komponennya terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Bagi kehidupan kita
larutan sangat penting karena makanan yang masuk dari mulut kita diubah
terlebih dahulu menjadi larutan barulah dicerna oleh tubuh kita. Begitupula
dengan tumbuh tumbuhan menyerap mineral berupa larutan dari akarnnya dan
sama seperti kita yaitu makanan yang masuk ke tubuhnya sudah berupa larutan.
Serta larutan digunakan dalam reaksi kimia di laboratorium dan di pabrik -
pabrik.

Larutan tidak hanya berwujud cair ada juga yang berwujud padat. Tidak
semua larutan dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya di
dalam menghantarkan arus listrik larutan di bagi menjadi dua yaitu larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.


Larutan ini dibagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya


sebagai berikut:

1. Apa perbedaan larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit ?


2. Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dengan larutan
nonelektrolit?
3. Apa yang menyebabkan larutan dapat menghantarkan arus listrik ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui perbedaan larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit


2. Mengetahui cara membedakan larutan elektrolit dengan larutan
nonelektrolit
3. Mengetahui penyebab larutan dapat menghantarkan arus listrik.

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai


menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion
penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat.

Dilansir dari Chemistry Libretexts, larutan elektrolit kuat adalah larutan


yang zat terlarutnya terurai sempurna menjadi ion-ion. Sehingga, zat elektrolit
kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik.

Dilansir dari Thought Co, elektrolit kuat meliputi asam kuat, basa kuat,
dan juga garam. Karena, ketiga zat tersebut terdisosiasi atau terurai sempurna
menjadi ion-ion dalam air.

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat:

● Penghantar arus listrik kuat atau baik

● Terionisasi dengan sempurna

● Tetapan atau derajat ionisasi (a) a=1

● Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampung yang terang
dan gelembung gas yang banyak

Contoh larutan elektrolit dari asam kuat:

● Asam klorida (HCl)

● Asam bromida (HBr)

● Asam hidrogen iodida (HI)

● Asam nitrat (HNO3)

● Asam klorat HClO3)

● Asam perklorat (HClO4)

● Asam sulfat (H2SO4)


Contoh larutan elektrolit dari basa kuat:

● Natrium hidroksida (NaOH)

● Litium hidroksida (LiOH)

● Kalium hidroksida (KOH)

● Kalsium hidroksida (Ca(OH2))

● Barium hidroksida (Ba(OH2))

● Rubidium hidroksida (RbOH)

● Sesium hidroksida (CsOH)

Contoh larutan elektrolit garam kuat:

● Natrium klorida (NaCL)

● Kalium bromida (KBr)

● Magnesium klorida (MgCl2)

● Litium klorida (LiCl)

● Kalium klorida (KCl)

● Tembaga (II) sulfat (CuSO4)

2.2 Larutan Elektrolit Lemah

Dilansir dari Lumen Learning, larutan elektrolit lemah adalah larutan


yang zat terlarutnya tidak terurai sempurna menjadi ion-ionnya. Sehingga, zat
elektrolit lemah hanya dapat menghantarkan sedikit arus listrik saja

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik
buruk karena dalam larutan terkandung sedikit ion yang bebas bergerak, yang
disebabkan terjadinya peristiwa ionisasi sebagian. Adapun, larutan elektrolit
lemah memiliki derajat ionisasi (α) 0 ≤ α ≤ 1. Artinya, sebagian kecil zat
elektrolit terurai menjadi ion-ionnya.

Kebalikan dari elektrolit kuat, elektrolit lemah terdiri dari asam lemah,
basa lemah, dan beberapa senyawa lainnya (terutama yang menandung
nitrogen).
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

● Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah

● Terionisasi sebagian

● Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1

● Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul
gelembung gas yang sedikit.

Contoh larutan elektrolit lemah dari asam lemah:

● Asam fluorida (HF)

● Asam sulfat (H2SO4)

● Asam hipoklorit (HClO)

● Asam format (HCOOH)

● Asam oksalat (HO2C2O2H)

● Asam askorbat (H2C6H6O6)

● Asam fosfat (H3PO4)

● Asam asetat (CH3COOH)

● Asam karbonat (H2CO3)

● Asam borat (H3BO3)

● Hidrogen peroksida (H2O2)

● Asam metanoat (HCO2H)

● Asam benzoat (C6H5COOH)

● Asam sianida (HCN)

Contoh larutan elektrolit lemah dari basa lemah:

● Amonia (NH3)
● Amonium hidroksida (NH4OH)

● Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

● Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2)

● Piridin (C5H5N)

● Etilamin hidroksida (C2H5NH3OH)

● Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)

2.3 Larutan Nonelektrolit

Dilansir Thought Co, larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik karena tidak memiliki bentuk ionik dalam
larutannya. Artinya, larutan non elektrolit tidak mengandung ion-ion (kation
atau anion) yang dapat menghantarkan muatan listrik.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hal tersebut karena zat non elektrolit
tidak berdisosiasi sama sekali dan rumus kimia zat tersebut tidak berubah
selama proses pelarutan. Zat elektrolit cenderung memiliki ikatan kovalen yang
kuat sehingga tidak terdisosiasi.

Ada beberapa zat yang merupakan non elektrolit saat berada dalam
bentuk murninya berubah menjadi elektrolit dalam bentuk larutan.Sehingga,
tidak semua zat non elektrolit membentuk larutan non elektrolit (misalnya HCl).
Contoh larutan nonelektrolit adalah:

● Gula dalam air

● Larutan sukrosa dan urea

● Etanol

BAB III
METODELOGI
3.1 Metode
Metode yang kami gunakan adalah Metode penelitian eksperimen, dimana
kami melakukan suatu penelitian yang dibarengi dengan adanya percobaan
untuk mengetahui dan menyimpulkan jenis dari suatu larutan menggunakan alat
uji elektrolit sederhana yang dibuat.

3.2 Alat dan bahan


● Gunting
● Korek api
● Solatip
● Double tip
● Kardus
● Kain flanel
● 2 buah batu baterai
● Kabel
● Lampu
● Paku

3.3 Langkah Pembuatan


Langkah-langkah membuat alat uji elektrolit :
1. Siapkan kabel berukuran 25cm (2 utas ) dan 30cm (1 utas)
2. Lepaskan kulit kabel di setiap ujungnya hingga kawat kabel nampak
3. Satukan 2 buah batu baterai yang berlawanan kutub dengan selotip
4. Siapkan 2 utas kabel berukuran 25cm, kemudian lilitkan salah satu ujung
kabel tsb pada kedua kutub batu baterai
5. Kemudian ambil kabel yang berukuran 30cm untuk disambungkan pada
salah satu kabel yang berukuran 25 cm
6. Sebelum kabel tsb disambungkan, lilitkan terlebih dahulu kabel yang
berukuran 25cm dan 30cm pada kutub lampu
7. Setelah itu lilitkan 2 ujung kabel yang belum tersambung pada paku
8. Tempelkan kedua paku agar lampu menyala
9. Alat uji siap dipakai
Sedangkan untuk menambahkan aksen tambahan
● Siapkan kardus yang sudah dipotong berukuran ± 20×15cm
● Lapisi dengan kain flanel
● Tempel alat uji pada kardus yang sudah dilapisi kain flanel
● Bentuk karakter lain untuk menambahkan aksen
3.4 Hasil Percobaan
1. Pada percobaan pertama, saat kedua paku yang disambungkan atau
ditempelkan tersebut dimasukkan ke dalam air mineral, lampu tersebut
tidak menyala dan tidak ada tanda tanda cahaya yang timbul. Hal ini
menunjukkan bahwa air mineral merupakan larutan Non elektrolit yaitu
larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
2. Pada percobaan kedua , saat kedua paku yang ditempelkan atau
disambungkan tersebut dimasukkan ke dalam larutan garam, lampu
tersebut menyala dengan cahaya yang terang dan gelembung udara yang
timbul banyak. Hal ini menunjukkan bahwa larutan garam merupakan
larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang terionisasi dengan baik sehingga
memiliki daya hantar listrik yang kuat .
3. Pada percobaan ketiga, saat kedua paku yang ditempelkan atau
disambungkan ke dalam larutan cuka, lampu tersebut menyala dengan
cahaya yang redup dan gelembung udara yang timbul sedikit. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan cuka merupakan larutan elektrolit lemah
yaitu larutan yang tidak terionisasi dengan baik sehingga memiliki daya
hantar listrik yang lemah.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan praktik yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa


Larutan Elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan listrik , dan
terdiri dari 2 jenis yaitu larutan elektrolit kuat dan lemah. Larutan Elektrolit
kuat adalah larutan yang terionisasi sempurna sehingga memiliki daya hantar
listrik yang kuat sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang tidak
terionisasi sempurna dimana terjadi peristiwa ionisasi sebagian sehingga
memiliki daya hantar listrik yang buruk. Disisi lain terdapat Larutan Non
elektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak
memiliki bentuk ionik dalam larutannya.

Anda mungkin juga menyukai