Anda di halaman 1dari 4

 Bartolomeus Dias

 Perjalanan Bartholomeu Dias hingga sampai ke Tanjung Harapan:

Agustus 1487: Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon, menuju koloni Portugis di Ghana
Desember 1487: Perlayaran Dias sampai ke wilayah Angola dan Namibia di bagian selatan Afrika
Januari 1488: Perlayaran Dias terjebak
12 Maret 1488: Dias menemukan Tanjung Harapan, saat ini wilayah Afrika Selatan
Mei 1488: Dias memutuskan kembali ke Portugal
Desember 1488: Dias sampai kembali di Lisabon.

 Latar Belakang
Jaman Penjelajahan dimulai ketika bangsa Portugis mengirim ekspedisi untuk mencari jalur
perdagangan rempah-rempah lain, terutama setelah jalur utama tertutup bagi bangsa Eropa
setelah jatuhnya kota Konstantinople ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453. Setelah
dikeluarkannya perjanjian Thordesillas yaitu berisi Hak Spanyol untuk melakukan pelayaran dan
perdagangan ke arah barat, Sementara hak bangsa Portugis melakukan pelayaran dan
perdagangan ke arah timur. Untuk mencari jalur ke pusat perdagangan baru, Portugis berupaya
mengitari benua Afrika, untuk mencari rute ke Nusantara. Raja Joao II dari Portugal
memerintahkan Bartolomeus dias pada 10 Oktober 1486, untuk memimpin ekspedisi untuk
berlayar ke ujung selatan Afrika. Dia berangkat 10 bulan kemudian dari Lisabon , ibukota
Portugal, pada Agustus 1487.

Dias memimpin ekspedisi berlayar di sepanjang pantai barat Afrika, menuju koloni Portugis di
Ghana untuk mensuplai kapalnya dengan perbekalan. Setelah berlayar ke arah selatan hingga
wilayah pesisir barat benua Afrika di wilayah yang saat ini masuk negara Angola, Dias mencapai
Teluk Walvis, di Namibia pada bulan Desember 1487. Kemudian Dias melanjutkan ke selatan, ia
diserang oleh badai dahsyat pada Januari 1488. Setelah beberapa hari tanpa melihat daratan, ia
mencapai pesisir selatan Afrika dan menemukan Tanjung Harapan pada 12 Maret 1488. Dias
sempat melanjutkan perjalanannya ke Teluk Mossel di Afrika Selatan dan mencapai titik terjauh
ketika mereka berlabuh di dekat mulut Sungai Boesmans, Afrika Selatan. Dias ingin terus
berlayar ke India, tetapi ia terpaksa kembali ketika krunya menolak dan memilih untuk kembali
ke Portugal pada Mei 1488.
 Vasco Da gama
 Rute

Menyusuri Pantai Barat Afrika, kemudian memutari Tanjung Harapan di Afrika, lalu menyisir
Pantai Timur Afrika, dan berlabuh di Kalkuta, India.

Pelayaran ini dimulai dari muara Sungai Tagus dekat Lisbon pada 8 Juli 1497 dan mencapai
koloni Portugis di Kepulauan Cape Verde di mana dia memasok kembali kapalnya. Dia
meninggalkan Tanjung Verde pada 3 Agustus dan, alih-alih menyusuri pantai Afrika, dia berlayar
ke barat menuju Atlantik tengah dengan harapan bisa mendapat angin yang menguntungkan.
Ikebana, para pelaut menghabiskan tiga bulan di laut tanpa melihat daratan. Armada kecil itu
akhirnya berayun kembali ke arah timur, dan mereka mencapai ujung selatan Afrika pada 7
November. Kapal-kapal itu diperbaiki, dibersihkan, dan diisi kembali di sebuah teluk yang
mereka beri nama Teluk St. Helena. Pertemuan dengan orang Afrika dimulai dengan baik tetapi
berubah menjadi kekerasan. Mengelilingi Tanjung Harapan pada 22 November, da Gama
kembali berhenti untuk membuka toko baru, kali ini di Teluk Mossel. Sang navigator kemudian
melewati pantai Afrika Timur, antara lain berhenti di pos perdagangan Islam Quelimane.
Rombongan Vasco da Gama tiba di india pada 20 Mei 1498.

 Latar belakang

Pelayaran ini dipicu oleh hasrat Portugal untuk mengendalikan langsung perdagangan rempah-
rempah yang berlimpah dari India, dengan menghindari perantara Arab yang dominan pada saat
itu. Keberhasilan misi ini memberikan keuntungan besar dalam persaingan dagang antarbangsa
dan memperluas pengaruh portugis di dunia perdagangan Internasional. Komando ekspedisi
kedua ini diberikan kepada Vasco da Gama. Tujuan utamanya saat tiba di India adalah untuk
menemukan orang Kristen dan rempah-rempah. Tujuan pertama bersandar pada keyakinan
bahwa di suatu tempat di timur jauh ada kerajaan Kristen yang besar. Motif tambahannya
adalah untuk mencari sumber makanan. Portugal menjadi importir bersih bahan makanan pada
saat itu, untuk mendapatkan kehormatan dan prestise, dan untuk mendapatkan kekayaan dan
kemuliaan bagi para pelaut yang mempertaruhkan nyawa mereka.

Rombongan Vasco da Gama tiba di india pada 20 Mei 1498, Ia dapat berkomunikasi dengan
penguasa Calicut melalui beberapa penutur bahasa Arab yang fasih yang dia miliki di krunya.
Namun, ada kekecewaan karena orang India tampak lebih suka dengan perdagangan mereka,
dan agak skeptis terhadap pedagang baru dari luar. Hubungan pun memburuk karena rasa saling
curiga dan kurangnya komunikasi. Sejumlah orang Portugis di darat ditangkap, karena
kesalahpahaman tentang pajak keberangkatan pelabuhan. Khawatir akan keselamatan kapalnya,
da Gama juga menyandera sejumlah orang berguna untuk menunjukkan kepada pihak
berwenang di kampung halaman bahwa da Gama memang telah berlayar ke India. Kapal-kapal
tersebut membawa sejumlah rempah-rempah berharga seperti lada, jahe, cengkih, dan kayu
manis, meskipun sebenarnya hanya sampel dibandingkan dengan ekspedisi di masa-masa yang
akan datang.
Dalam perannya sebagai duta besar, Da Gama mencoba merayu penguasa Calicut, yang mereka
sebut zamorin, dengan membesar-besarkan kekuatan besar raja Manuel dan memberikan
beberapa hadiah. Sayangnya, kurangnya pengalaman di sini memakan korban karena hadiah
pakaian dan bahan makanan da Gama sama sekali tidak membuat penduduk terkesan. Ada juga
kekesalan di pihak da Gama karena sulitnya mengatur beberapa audiensi dengan zamorin dan
meyakinkannya bahwa dia datang sebagai duta besar dari raja yang kaya. Sehingga Vasco Da
Gama pun memutuskan untuk kembali ke Portugis.

 Alfonsius de albuquerque

 Rute

Perjalanan Alfonso de Albuquerque hingga


sampai ke Pulau Maluku:

Pada tahun 1507, Alfonso de Albuquerque


diutus ke India oleh Raja Manuel I dari
Portugal
pada tahun 1510, Alfonso de Albuquerque
menaklukkan kota Goa dan menjadikannya
sebagai basis kekuasaan Portugis di India
pada tahun 1511, Alfonso de Albuquerque
memimpin ekspedisi yang menaklukkan
kota Malaka, pusat perdagangan
rempah-rempah di Asia Tenggara.
pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque
mengirimkan kapal, dipimpin oleh Antonio
de Abreu dan Francisco Serrao dalam
pelayaran ke Maluku, yang merupakan asal
muasal rempah-rempah.
 Latar Belakang

Ekspedisi pertama Alfonso de Albuquerque dilakukan pada 6 April 1503, saat ia dikirim ke India
bersama sepupunya, Francisco de Albuquerque. Alfonso berangkat melewati Tanjung Harapan
hingga akhirnya sampai di India, di mana rombongannya terlibat pertempuran dengan pasukan
Zamorin dari Calicut. Setelah pasukan Zamorin kalah, Raja Kochi berhasil naik ke singgasana. Sebagai
imbalannya, raja memberi izin Portugis untuk mendirikan benteng dan menjalin hubungan dagang
dengan Quilon. Karena peristiwa itu, Alfonso nantinya dianggap sebagai peletak dasar kolonialisme
bangsa Eropa di Asia.

Pasca keberhasilan pertamanya, Alfonso de Albuquerque diberangkatkan kembali ke India pada


1506. Ia pun tercatat sebagai orang Eropa pertama pada masa Renaisans yang menyerang Teluk
Persia dan memimpin pelayaran pertama ke Laut Merah.Meski sempat dipenjara karena terlibat
konflik dengan Francisco de Almeida, Gubernur Portugis di India, akhirnya dibebaskan oleh
Fernando Coutinho, yang dikirim oleh raja untuk membantunya. Pada 4 November 1509, Alfonso de
Albuquerque resmi dinobatkan sebagai Gubernur Portugis di India yang kedua. Setelah menjabat, ia
berhasil menaklukkan Goa di India dan bertekad untuk mengalahkan orang Muslim serta memegang
kendali atas perdagangan rempah-rempah dunia

Pada 1511, Alfonso de Albuquerque ditugaskan untuk membebaskan orang Portugis yang ditawan di
Malaka. Setelah berhasil menyiapkan 900 tentara Portugis dan 2.000 tentara bayaran dari India, ia
segera bertolak ke Malaka.Sultan Mahmud Syah yang tidak dapat menahan gempuran pasukan
Alfonso pun akhirnya membebaskan tawanan Portugis dan melarikan diri. Pasca menaklukkan
Malakka, Alfonso mengincar Maluku dan mengirim armada yang terdiri dari dua kapal ke nusantara
untuk memulai monopoli rempah-rempah. Di Maluku, armada utusan Alfonso berhasil menjalin
hubungan dengan penguasa Ternate dan mendapatkan rempah-rempah. Di saat yang sama, Alfonso
mendirikan benteng-benteng di Malaka dan sekitarnya sebagai pertahanan Portugis.

Dari Malaka, Alfonso de Albuquerque kembali ke Goa dan terus melakukan penaklukan
wilayah.Akan tetapi, musuh-musuhnya di Portugal menebar isu bahwa dirinya akan menyerang
pemerintah negaranya di India.Alhasil, Alfonso dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh
musuh pribadinya, Lopo Soares de Albergaria. Mendengar hal itu, ia sangat terpukul dan jatuh sakit,
hingga akhirnya meninggal pada 16 Desember 1515. Sesuai keinginannya, Alfonso kemudian
dimakamkan di Goa, tepatnya di Gereja Nossa Senhora da Serra yang dibangunnya pada 1513.

Anda mungkin juga menyukai