Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA

Disusun Oleh :

Agnesia putri maharani

Irma dela jayanti

SMA NEGERI 3 UNGGULAN MARTAPURA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ iii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH............................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................

1.3 TUJUAN............................................................................................... 2

1.4 MANFAAT............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN.............................................................................. 12

3.2 CARA KERJA......................................................................................... 13

3.3 WAKTU DAN TEMPAT........................................................................ 13

3.4 CARA PENGAMBILAN DATA.............................................................. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL.................................................................................................... 14
4.1 PEMBAHASAN.................................................................................... 14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN...................................................................................... 15

5.2 SARAN.................................................................................................. 16

BAB VI DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

BAB VII LLAMPIRAN..............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kebiasaan makan pagi pada awalnya hanya dilakukan oleh kalangan soaial di Inggris. Namun
lambat laun kebiasaan ini mulai dilakukan oleh semua kalangan karena manfaat yang mendukung
aktifitas yang akan dilakukan.Sampai saat ini sarapan menjadi kegiatan utama dipagi hari, seperti halnya
para pelajar yang akan belajar dan berfikir selama ±7 jam di sekolah. Tentu dibutuhkan adanya asupan
energi dipagi hari untuk menunjang proses berfikir mereka. Sarapan pagi dapat menyediakan
karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan gula darah dengan kadar gula darah yang cukup,
gairah dan konsentrasi belajar di sekolah bisa lebih baik.

Melewatkan makan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa (gula darah) dan hal ini
menyebabkan tubuh lemah karena tiadanya suplai energi. Jika hal tersebut terjadi maka dapat
menyebabkan kekosongan lambung selama 10-11 jam karena makanan terakhir yang masuk ke dalam
tubuh adalah makan malam pukul 19.00. Hal tersebut tentunya akan mengganggu konsentrasi belajar
siswa yang lebih memikirkan rasa laparnya daripada fokus terhadap pelajaran.Fakta tersebut terjadi
pada beberapa siswa-siswi SMA Negeri 3 Unggulan MARTAPURA Mereka mencuri-curi waktu pergantian
jam pelajaran untuk mengatasi rasa laparnya dengan sekedar memakan makanan ringan.

Para peneliti menyatakan nutrisi yang dikonsumsi dipagi hati haruslah cukup karena kekurangan
kadar makanan dapat menyebabkan siswa mengalami dampak seperti menganyuk, kurangnya
konsentrasi, pusing, lelah, dan sebagainya pada s. Berdasarkan Fakta tersebut kami melakukan
penelitian dengan judul " pengaruh sarapan terhadap konsentrasi dan prestasi belahar siswa"

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan lebih rinci mengenai larutan elektolit dan nonelektrolit.

2. Mengidentifikasi ciri-ciri, contoh, dan manfaat larutan elektrolit dan nonelektrolit.


3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus litirk.

1.3 Manfaat

1. Memberikan bekal pengetahuan agar dapat mengetahui mengenai larutan non


elektrolit larutan elektrolit.

2.Menambah pengetahuan mengenai larutan non elektrolit dan larutan elektolit.

3. Agar pemakalah dan pembaca dapat menambah wawasannya mengenai larutan


elektrolit dan non elektrolit mengenai sifat – sifatnya dan pentingnya larutan lektrolit
untuk kehidupan kita.

4.Memberikan pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup larutan non elektrolit
dan larutan elektrolit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Larutan,


larutan adalah campuranhomogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti
garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya
karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain,
sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.

2.2 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus
listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan
gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif
mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas
hidrogen sebagai berikut.

HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)

Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-

Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.

Contoh :

NaCl( s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

Contoh larutan elektrolit kuat :

· Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)

· Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida
(Ba(OH)2)
· Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri
Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :

1. Nyala lampu terang

2. Menghasilkan banyak ion

3. Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali

4. Penghantar listrik yang baik

5. Gelembung gas banyak

6. α = 1 atau terionisasi dengan sempurna

Contoh : NaCl → Na+ + Cl-

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada
sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).

Contoh :

CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :

CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH


Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion)
atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :

1. Nyala lampu redup

2. Menghasilkan sedikit ion

3. Molekul netral dalam larutan banyak

4. Terionisasi hanya sebagian kecil

5. Penghantar listrik yang buruk

6. Gelembung gas sedikit

7. 0 < α < 1 atau terionisasi sebagian

Contoh : CH3COOH CH3COO- + H+

Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik
Contoh : larutan gula, urea

2.2.1 Kekuatan elektrolit

Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)
Keterangan :

Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.

Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.

Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.

Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)

Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)

Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)

2.3 Manfaat Larutan Elektrolit

Banyak makanan, minuman, obat-obatan, dan bahan kebutuhan lain yang berupa
larutan. Peranan larutan sungguh sangat penting dalam kehidupan kita. Kita ketahui bahwa
larutan terdiri atas pelarut dan zat terlarut. Sebagai pelarut, airtergolong pelarut universal,
karena air mampu melarutkan banyak zat.

Di alam, sulit dijumpai air yang bersih. Air hujan yang sebenarnya berupa air murni,
begitu turun hujan dan melewati udara, maka airpun sambil bergerak turun, melarutkan zat-zat
kimia yang ada di udara, debu dan bermacam-macam gas. Sebagai akibatnya, beberapa saat
hujan turun, udara makin segar. Kandungan air dalam tubuh kitapun lebih dari 75%. Banyak zat
dalam tubuh kita berupa larutan.

Dalam tubuh manusia, elektrolit sangat vital keberadaannya, karena terkait dengan
segala mekanisme tubuh termasuk metabolism yaitu sebagai ion pengaktif enzim, pembentuk
hormon, melancarkan implus pada syaraf, serta mekanik pada sel2 tubuh, seperti aktivitas
permeabilitas membran sel. selain dibutuhkan untuk tubuh, larutan elektrolit juga umum
digunakan untuk elektrokimia sperti pengisi pada ACCU, baterai, ataupun jembatan garam.

Pengertian Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalahmerupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut)
dan zat tertentu

(zatterlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan


listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairandan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total
danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolitsaling
bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler
dancairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel diseluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luarsel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairaninterstitial dan cairan transeluler. Cairan
intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan
yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti
cairanserebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler contohnya :

Kation :

a) Sodium (Na+) :
· Kation berlebih di ruang ekstraseluler

· Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler

· Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus

· Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen padaion


sodiumdi tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan

· Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

b) Potassium (K+) :

· Kation berlebih di ruang intraseluler- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel

· Mengatur kontrasi (2 to dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.

· Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

c) Calcium (Ca++) :-

· Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulangdan gigi
untuk membuatnya keras dan kuat.

· Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle.

· Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifanprotrombin


dan trombin- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

Anion :

a) Chloride (Cl -) :

· Kadar berlebih di ruang ekstrasel


· Membantu proses keseimbangan natrium

· Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster

· Sumber : garam dapur

b) Bicarbonat (HCO3 -) :

· Bagian dari bicarbonat buffer sistem

· Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasanagaram
untuk menurunkan PH.

c) Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :

· Bagian dari fosfat buffer system

· Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel

· Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang

· Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

2.2 Hipotesis :
Apakah semua air termasuk kedalam larutan elektrolit?
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan

Alat
Gunting
Kabel
Lampu DC 6 volt
Batrai 1.5 volt dua buah

Bahan
Air soda
Air cocacola
Air sabun
Air sungliht
Air murni (RO)
Air garam
Air isotonik
Papan alas ulangan
Lakban
3.2 Cara kerja
Siapkan alat dan bahan yang kita perlukan
Satukan kedua ujung baterai (+ dan -)
Buka bagian luar kedua ujung kabel
Tempelkan ujung kabel yang sudah terbuka di bagian kutub positif dan negatif
bate rai
Lilitkan kabel yang terbuka pada kedua ujung lampu
Kemudian keratkan batrai, kabel, dan lampu pada papan ulangan yang sudah
di rangkai menggunakan lakban
Kemudian kedua ujung kabel yang telah di buka di celupkan pada air larutan
yang telah di siapkan, jika terdapat gelembung-gelembung maka air termasuk
kedalam larutan elektrolit dan jika lampu menyala berarti termasuk larutan
elektolit kuat dan jika tidak terdapat gelembung-gelembung maka termasuk
kedalam larutan non elektrolit.

3.3 waktu Dan Tempat


Waktu : jam pelajaran kimia
Tempat : laboratorium kimia

3.4 Pengambilan Data

Cara pengambilan data dalam praktikum ini menggunakan teknik data kualitatif .
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Larutan Gelembung Lampu

Air isotonik

Air soda

Air cocacola

Air sabun

Air kran

Air murni RO

Air jeruk nipis

Air garam Ada Nyala

Air sunglhit

4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan :
Pada praktikum ini kami menyimpulkan bahwa larutan elektrolit adalah zat-zat yang jika
dimasukan kedalam air akan terurai menjadi ion ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Zat
elektrolit meliputi asam, basa, garam atau senyawa ion, senyawa kovalen polar, dll. Larutan
elektrolit di bedakan menjadi dua golongan yaitu :
elektrolit kuat
jika dimasukan kedalam air, zat zat yang termasuk elektrolit kuat akan terurai menajdi
ion-ion (terionisasi sempurna dengan derajat ionisasi α = 1). Ciri-cirinya yaitu : nyala
lampu terang, menghasilkan banyak ion, molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak
ada sama sekali, penghantar listrik yang baik, gelembung gas banyak. Contoh : NaCl
Elektrolit lemah
Jika dimasukan kedalam air, zat-zat elektrolit lemah hanya sebagian saja yang terurai
menjadi ion-ionnya (0< α<1) dan memiliki daya hantar listrik yang rendah. Ciri-cirinya
yaitu : Nyala lampu redup,menghasilkan sedikit ion, molekul netral dalam larutan
banyak, terionisasihanya sebagian kecil, penghantar listrik yang buruk, gelembung gas
sedikit. Contoh : CH3COOH CH3COOH- + H+

Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik
Contoh : larutan gula, urea

5.2 Saran
Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan dapat
memberikan wawasan untuk kita semua. Dan jika makalah ini ada kesalahan penulisan dan
ketidak sempurnaan maka kami berharap makalah ini dapat diperbaiki untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari Tri Erna, Narum Yuni Margono,Annik Qurniawati. 2016. KIMIA. Klaten: Intan
Pariwara.
Syarifudin. Tahunterbit. Buku saku kimia sma kelas 1, 2, dan 3. Tempat terbit. Martina
Susilowati
Diambil dari: https.//pasihahtetrasianoferat.wordpress.com/kelas-x/larutan-elektrolit-dan-
nonelektrolit/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai