BELAJAR SISWA
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN............................................................................................... 2
1.4 MANFAAT............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
4.1 HASIL.................................................................................................... 14
4.1 PEMBAHASAN.................................................................................... 14
5.2 SARAN.................................................................................................. 16
Melewatkan makan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa (gula darah) dan hal ini
menyebabkan tubuh lemah karena tiadanya suplai energi. Jika hal tersebut terjadi maka dapat
menyebabkan kekosongan lambung selama 10-11 jam karena makanan terakhir yang masuk ke dalam
tubuh adalah makan malam pukul 19.00. Hal tersebut tentunya akan mengganggu konsentrasi belajar
siswa yang lebih memikirkan rasa laparnya daripada fokus terhadap pelajaran.Fakta tersebut terjadi
pada beberapa siswa-siswi SMA Negeri 3 Unggulan MARTAPURA Mereka mencuri-curi waktu pergantian
jam pelajaran untuk mengatasi rasa laparnya dengan sekedar memakan makanan ringan.
Para peneliti menyatakan nutrisi yang dikonsumsi dipagi hati haruslah cukup karena kekurangan
kadar makanan dapat menyebabkan siswa mengalami dampak seperti menganyuk, kurangnya
konsentrasi, pusing, lelah, dan sebagainya pada s. Berdasarkan Fakta tersebut kami melakukan
penelitian dengan judul " pengaruh sarapan terhadap konsentrasi dan prestasi belahar siswa"
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan lebih rinci mengenai larutan elektolit dan nonelektrolit.
1.3 Manfaat
4.Memberikan pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup larutan non elektrolit
dan larutan elektrolit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus
listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan
gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif
mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas
hidrogen sebagai berikut.
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.
Contoh :
· Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
· Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida
(Ba(OH)2)
· Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri
Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada
sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik
Contoh : larutan gula, urea
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Banyak makanan, minuman, obat-obatan, dan bahan kebutuhan lain yang berupa
larutan. Peranan larutan sungguh sangat penting dalam kehidupan kita. Kita ketahui bahwa
larutan terdiri atas pelarut dan zat terlarut. Sebagai pelarut, airtergolong pelarut universal,
karena air mampu melarutkan banyak zat.
Di alam, sulit dijumpai air yang bersih. Air hujan yang sebenarnya berupa air murni,
begitu turun hujan dan melewati udara, maka airpun sambil bergerak turun, melarutkan zat-zat
kimia yang ada di udara, debu dan bermacam-macam gas. Sebagai akibatnya, beberapa saat
hujan turun, udara makin segar. Kandungan air dalam tubuh kitapun lebih dari 75%. Banyak zat
dalam tubuh kita berupa larutan.
Dalam tubuh manusia, elektrolit sangat vital keberadaannya, karena terkait dengan
segala mekanisme tubuh termasuk metabolism yaitu sebagai ion pengaktif enzim, pembentuk
hormon, melancarkan implus pada syaraf, serta mekanik pada sel2 tubuh, seperti aktivitas
permeabilitas membran sel. selain dibutuhkan untuk tubuh, larutan elektrolit juga umum
digunakan untuk elektrokimia sperti pengisi pada ACCU, baterai, ataupun jembatan garam.
Pengertian Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalahmerupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut)
dan zat tertentu
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit
Kation :
a) Sodium (Na+) :
· Kation berlebih di ruang ekstraseluler
b) Potassium (K+) :
c) Calcium (Ca++) :-
· Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulangdan gigi
untuk membuatnya keras dan kuat.
Anion :
a) Chloride (Cl -) :
b) Bicarbonat (HCO3 -) :
· Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasanagaram
untuk menurunkan PH.
2.2 Hipotesis :
Apakah semua air termasuk kedalam larutan elektrolit?
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat
Gunting
Kabel
Lampu DC 6 volt
Batrai 1.5 volt dua buah
Bahan
Air soda
Air cocacola
Air sabun
Air sungliht
Air murni (RO)
Air garam
Air isotonik
Papan alas ulangan
Lakban
3.2 Cara kerja
Siapkan alat dan bahan yang kita perlukan
Satukan kedua ujung baterai (+ dan -)
Buka bagian luar kedua ujung kabel
Tempelkan ujung kabel yang sudah terbuka di bagian kutub positif dan negatif
bate rai
Lilitkan kabel yang terbuka pada kedua ujung lampu
Kemudian keratkan batrai, kabel, dan lampu pada papan ulangan yang sudah
di rangkai menggunakan lakban
Kemudian kedua ujung kabel yang telah di buka di celupkan pada air larutan
yang telah di siapkan, jika terdapat gelembung-gelembung maka air termasuk
kedalam larutan elektrolit dan jika lampu menyala berarti termasuk larutan
elektolit kuat dan jika tidak terdapat gelembung-gelembung maka termasuk
kedalam larutan non elektrolit.
Cara pengambilan data dalam praktikum ini menggunakan teknik data kualitatif .
BAB IV
4.1 Hasil
Air isotonik
Air soda
Air cocacola
Air sabun
Air kran
Air murni RO
Air sunglhit
4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan :
Pada praktikum ini kami menyimpulkan bahwa larutan elektrolit adalah zat-zat yang jika
dimasukan kedalam air akan terurai menjadi ion ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Zat
elektrolit meliputi asam, basa, garam atau senyawa ion, senyawa kovalen polar, dll. Larutan
elektrolit di bedakan menjadi dua golongan yaitu :
elektrolit kuat
jika dimasukan kedalam air, zat zat yang termasuk elektrolit kuat akan terurai menajdi
ion-ion (terionisasi sempurna dengan derajat ionisasi α = 1). Ciri-cirinya yaitu : nyala
lampu terang, menghasilkan banyak ion, molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak
ada sama sekali, penghantar listrik yang baik, gelembung gas banyak. Contoh : NaCl
Elektrolit lemah
Jika dimasukan kedalam air, zat-zat elektrolit lemah hanya sebagian saja yang terurai
menjadi ion-ionnya (0< α<1) dan memiliki daya hantar listrik yang rendah. Ciri-cirinya
yaitu : Nyala lampu redup,menghasilkan sedikit ion, molekul netral dalam larutan
banyak, terionisasihanya sebagian kecil, penghantar listrik yang buruk, gelembung gas
sedikit. Contoh : CH3COOH CH3COOH- + H+
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik
Contoh : larutan gula, urea
5.2 Saran
Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan dapat
memberikan wawasan untuk kita semua. Dan jika makalah ini ada kesalahan penulisan dan
ketidak sempurnaan maka kami berharap makalah ini dapat diperbaiki untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari Tri Erna, Narum Yuni Margono,Annik Qurniawati. 2016. KIMIA. Klaten: Intan
Pariwara.
Syarifudin. Tahunterbit. Buku saku kimia sma kelas 1, 2, dan 3. Tempat terbit. Martina
Susilowati
Diambil dari: https.//pasihahtetrasianoferat.wordpress.com/kelas-x/larutan-elektrolit-dan-
nonelektrolit/
LAMPIRAN