D
I
S
U
S
U
N
GURU PEMBIMBING :
NURUL ISTIWANA M.Pd
Assalamu’alaikum Wr . Wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan laporan yang berjudul
“PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIT dan NON ELEKTROLIT”
walaupun kami juga mengetahui bahwa terdapat banyak kekurangan
didalam makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
penulis
M. ALI YANTO
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. JUDUL...........................................................................................................................
B. TUJUAN........................................................................................................................
BAB 2 DASAR TEORI............................................................................................................
A. LARUTAN.....................................................................................................................
B. LARUTAN ELEKTROLIK........................................................................................
C. LARUTAN NON ELEKTROLIK...............................................................................
D. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus listri................................................
E. Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan............................................................................
F. Manfaat Larutan Elektrolit Dan Larutan Non ElektroliT.......................................
BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM........................................................................................
A. Tempat Dan Waktu Praktikum...................................................................................
B. ALAT DAN BAHAN PRATIKUM.............................................................................
C. CARA KERJA..............................................................................................................
BAB 4 HASIL PRATIKUM....................................................................................................
A. HASIL............................................................................................................................
B. PEMBAHASAN............................................................................................................
BAB 5 PENUTUP.....................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL :
HASIL PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIK DAN NON ELEKTROLIK
B. Tujuan
Larutan mana yang di katakan dengan elektrolik kuat, elektrolik lemah dan non
elektrolik
BAB II
DASAR TEORI
A. Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan
pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan
jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan
jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi
adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu,
secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi
rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
2. Pelarutan
3. Larutan Ideal
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat
volume komponen komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan
volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
5. Jenis-Jenis Larutan
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan
pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase
komponen-komponennya.
Contohlarutan Zatterlarut
Gas Cairan Padatan
Gas Udara (oksigen d Uap air di udara Bau suatuzatpadat yang
P an gas-gas lain (kelembapan) timbuldarilarutnyamolekulpadatant
E dalamnitrogen) ersebut di udara
L Cairan Air terkarbonasi( Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam air; natrium
karbondioksidad campuranberbagai klorida(garam dapur) dalam
A alam air) hidrokarbon(minya air; amalgam emasdalam raksa
R kbumi)
U Padatan Hidrogen larutda Air dalam karbona Aloi logamseperti baja
T lamlogam, ktif; uap air
misalnyaplatina dalam kayu
B. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas
dalam larutan.Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong
ke dalam larutan elektrolit.
Setelah semua alat(kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu)
disusun, dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini
membuktikan bahwa pada gambar tidak mengalir melalui larutan non elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit.
Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai
dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
~ Larutan urea
~ Larutan sukrosa
~ Larutan glukosa
~ Larutan alkohol dan lain-lain
Pada Tahun 1887, seorang ilmuwan Swedia yang bernama Svante August Arrhenius
mengemukakan sebuah teori yang menjelaskan mengapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik. Menurutnya, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik, karena dalam larutan elektrolit tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik. Untuk lebih memahami
teoriArhennius ini, coba perhatikan gambar di atas!
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa arus listrik mengalir melalui larutan
elektrolit(CuCl2) yang ditandai dengan bergeraknya jarum amperemeter. Hal ini
dikarenakan larutan tersebut terion menjadi ion Ca2+ yang bergerak menuju katoda dan
ion Cl- yang bergerak menuju anoda.
Berdasarkan gambar pertama terlihat bahwa larutan elektrolit kuat (NaCl) terion
sempurna menjadi ion Na+ dan Cl- sehingga dapat menghidupkan lampu dengan terang
karena jumlah ion yang banyak. Sedangkan pada gambar ke dua terlihat larutan elektrolit
lemah(CH3COOH) terion sebagian menjadi ion CH3COO- dan ion H+ dan sebagian
dalam bentuk CH3COOH Karena jumlah ion yang sedikit maka lampu menyala dengan
redup.
Daya hantar listrik pada larutan elektrolit kuat, lemah dan non elektrolit merupakan
kekuatan elektrolit yang dinyatakan dengan derajat ionisasi (α). Secara matematis
dinyatakan dengan persamaan berikut
α = mol zat yang terionisasi mol zat mula-mula.
C. Cara Kerja
Untuk melakukannya dapat dilakukan dengan cara berikut:
2. Periksalah terlebih dahulu alat penguji tersebut dengan menggunakan baterai untuk
memastikan lampu menyala dengan sempurna
5. Amati dan lihat reaksi yang terjadi pada lampu, apakah lampu menyala atau padam dan
memiliki gelembung atau tidak
6. Apabila ingin mengganti larutan, karbon hendaknya dibersihkan terlebih dahulu, agar
larutan sebelumnya tidak memengaruhi larutan lain
A. Hasil
No Pengamatan
Larutan Jenis Elektrolit
Lampu Gelembung
1 Air mineral Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
2 Air garam Menyala terang Banyak gelembung Elektrolit kuat
3 Air gula Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
4 Cuka Menyala redup Terdapat gelembung Elektrolit lemah
B. Pembahasan
Pada percobaan ini cara untuk mengetahui apakah suatu larutan itu merupakan
larutanelektrolit kuat, elektrolit lemah atau non elektrolit adalah dengan memperhatikan
elektroda tembaga yang dimasukkan ke dalamlarutan. Elektroda tembaga yang dimasukkan
ke dalam larutan, akan melakukan proses pelepasan dan penerimaan ion yang dapat diketahui
melaluiterang-redupnya sinar lampu dan ada-tidaknya gelembung gas di ujung-ujung
elektroda.Berdasarkan hasil pengamatan larutan yang merupakan larutan elektrolit kuat
adalah :
~ Larutan Garam
A. Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara
berlawanan.
Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/ sempurna
karena muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara
berlawanan.
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut
tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul
netral yang tidak bermuatan listrik.
Denngan mengetahui daya hantar larutan beserta gejala-gejala hantaran listrik dalam
larutan, kita dapat mengelompokkan larutan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B. Saran
~ Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan
~ Bersihkan alat uji terlebih dahulu sebelum digunakan agar kotoran yang menempel bisa
bisa hilang
~ Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada
elektrode.
DAFTAR PUSTAKA