Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA ANALISIS II

(LARUTAN)

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEWI SRIATI

NIM : 2181031

PRODI : FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

FAKULTAS FARMASI T.A 2022/2023

LUBUK PAKAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah memberikan segala
rahmat dan karunianya. Sehingga Makalah yang berjudul “Larutan” berhasil diselesaikan. Dan
tak lupa kami mengucapkan terimakasih pada pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini.

Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai “Larutan” yang
sangat penting untuk kita ketahui.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karna itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Lubuk pakam,19 Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................................i

Daftar Isi ............................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan ...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................................2

BAB II Pembahasan...........................................................................................................................3

A. Pengertian Larutan .................................................................................................................3


B. Sifat Dasar Larutan ................................................................................................................4
C. Komposisi Larutan.................................................................................................................4
D. Kadar Larutan ........................................................................................................................4

BAB III Penutup ................................................................................................................................6

A. Kesimpulan ............................................................................................................................6

Daftar Pustaka....................................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi. Larutan umumnya berfase cair (liquid = l) dengan pelarut air, tetapi ada juga larutan
yang berfase padat (solid = s) seperti kuningan, stainless steel, dan lain-lain, ataupun gas (g)
seperti udara. Contoh umum yang sringkita jumpai yaitu garam atau guladilarutkan dalam air.
Gas dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan
dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan
padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.Tanpa kita sadari, selama ini
kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam
bentuk. Salah satunya dalam larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Misalnya
garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl). Selain memperkaya rasa masakan ternyata garan
dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini mempunyai kegunaan lain. Ternyata garam dapur
(NaCl) dalam bentuk larutan jika disambungkan dengan power supply dapat menghantarkan arus
listrik dan membuat lampu menyala.Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya,
misalnya air suling, larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida,
natrium hidroksida, dan masih banyak lagi.

B. Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan larutan?

Bagaimanakah sifat dasar dari larutan?

4
Bagaimana komposisi dari larutan?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan larutan

Untuk mengetahui sifat dasar larutan

Untuk mengetahui apa saja komposisi larutan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Larutan

Apakah kalian sering membuat segelas teh yang manis? Untuk menambah rasa manis
diberikan beberapa sendok gula pasir lalu diaduk hingga larut semua. Air teh atau susu
merupakan salah satu contoh larutan. Gula pasir merupakan zat terlarut dalam air teh tersebut.
Dapatkah kalian melihat gula pasir dalam laruan tersebut?

Larutan merupakan sebutan/istilah yang lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk
campuran zat yang homogeny. Di alam, kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air
(pelarutnya air).

Larutan juga didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu
macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. Arti
homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada
bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifatsifat fisika
zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifatsifat kimianya tidak berubah.

Contoh:

Larutan dari campuran alkohol dan air. Sifat fisika dan kimia setiap zat tidak berubah.

Larutan dari campuran gula pasir dan air. Sifat fisika gula berubah dari kristalin menjadi
molekuler, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah.

Larutan dari campuran NaCl dan air. Sifat-sifat fisika NaCl berubah dari kristalin
menjadi ion-ionnya, tetapi sifat kimia NaCl tidak berubah. Ada dua komponen yang
berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan
sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari
sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit
dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga

6
ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat
terlarut dapat berubah .Contoh: Sirup tergolong larutan. Di dalam sirup, jumlah air lebih banyak
daripada gula. Oleh karena struktur air tidak berubah (air tetap berupa cair), sedangkan struktur
gula berubah dari kristalin menjadi molekuler. Air tetap dinyatakan sebagai pelarut. Larutan
tidak terbatas pada sistem cairan, dapat juga berupa padatan atau gas. Udara di atmosfer adalah
contoh larutan sistem gas (pelarut dan terlarut berwujud gas). Logam kuningan adalah contoh
sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng).

B. Sifat Dasar Larutan

Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan
padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut,
larutan gula dalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat
terlarut (solute). Pada bagian ini dibahas larutan cair. Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut
cair yang lain misalnya bensena, kloroform, eter, dan alkohol.

C. Komposisi Larutan

Apa yang dimaksud komposisi larutan? Komposisi larutan adalah perbandingan zat-zat di
dalam campuran. Untuk menentukan komposisi larutan digunakan istilah kadar dan konsentrasi.
Kedua istilah ini menyatakan kuantitas zat terlarut dengan satuan tertentu. Satuan yang
digunakan untuk menyatakan kadar larutan adalah persen berat (%b/b), persen volume (%V/V),
dan bagian per sejuta (bpj) atau ppm (part per million).

D. Kadar Larutan

Persen berat menyatakan fraksi berat zat terlarut terhadap berat larutan dalam satuan
persen. Persen berat biasa diterapkan dalam campuran padat-cair atau padat-padat. Secara
matematika, persen berat suatu zat dirumuskan sebagai berikut.

7
Persen berat zat A=

Persen volume menyatakan fraksi volume zat terlarut terhadap volume larutan dalam satuan
persen. Persen volume biasa diterapkan untuk campuran cair-cair atau gas-cair. Secara
matematik, persen volume suatu zat dirumuskan sebagai berikut.

Persen volume zat A=

Untuk menyatakan kadar suatu zat yang kuantitasnya sangat sedikit, biasanya diungkapkan
dalam satuan bagian per sejuta (bpj) atau dalam bahasa inggrisnya part per million (ppm).
Ungkapan bpj suatu zat dinyatakan dengan rumus:

Kadar zat A= x 100%

Satuan pelarut dan terlarut dapat merupakan satuan berat atau satuan volume, dengan syarat
kedua satuan sama atau disamakan terlebih dulu.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut yang
membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak
berubah.

Pada dasarnya larutan memiliki tiga fase yaitu padat, cair, dan gas

Komposisi larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut

9
Daftar Pustaka

Chang. 2005. Kimia Dasar . Jakarta: Erlangga.

Devi,Poppy K; Siti Kalsum; Masmiani; Hasmiati Syahrul.2009. Kimia 1. Jakarta: Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hermawan; Paris Sutarjayawinata; Heru Pratomo Al.2009. Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Keenan, C.W.; Kleinfelter, D.C.; Wood, J.H. 1980. General College Chemistry, 6th edition.
Knoxville: Harper and Row Publisher, Inc.

Premono,Shidiq; Anis Wardani; Nur Hidayati.2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional

Sunarya,Yayan; Agus Setiadi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Suwardi; Soebiyanto; Th.Eka Widiasih.2009. Panduan Pembelajaran Kimia. Jakarta : Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB Press

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorgani Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pusaka.

10

Anda mungkin juga menyukai