Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

Wawasan teknologi industri

Disusun oleh:

Waode Miranda (PBC230071)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK BAUBAU


2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas mata kuliah “Kimia Dasar”.sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah menunjukkan kita dari zaman
jahiliyyah menuju zaman yang serba canggih ini sehingga kita bisa
merasakan nikmatnya mencari ilmu.
Dalam makalah ini tugas yang diberikan dengan tema “LARUTAN”
maka dari itu makalah ini akan memberi penjelasan tentang
larutan,konsentrasi,pelarutan,jenis-jenis larutan dan sifat koligatif larutan.
Kami menyadari jika dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penyampaian materi,kamu
berharap makalah ini akan memberi manfaat bagi pembaca.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati perkenankan kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Nanda
eska anugrah nasution M.Pd yang telah memberikan motivasi dan
bibimbingan dengan penuh kesabaran.
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan
mengingat kurang sempurnanya makalah yang kami susun,kurang
lebihnya kami sampaikan terima kasih.

BauBau, 30 November 2023

2
Waode Miranda

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
BAB I ENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................1
C. Tujuan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian larutan..............................................................3
B. Pelarutan............................................................................4
C. Jenis-jenis larutan...............................................................5
D. Konsentrasi larutan.............................................................7
E. Sifat koligatif larutan ........................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Tanpa kita sadari,selama ini kehidupan kita sangat berkaitan
dengan zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam
bentuk.Salah satunya dalam bentuk larutan yang akan dibahas lebih jauh
dalam makalah ini.Misalnya, deterjen yang digunakan saat kita
mencuci.Deterjen yang kita larutkan dalam air adalah sebuah larutan.yang
mana deterjen sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut.
Secara garis besar larutan sendiri dibagi menjadi dua,yaitu larutan
elektrolit dan non elektrolit.Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua,yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah.Untuk lebih jelasnya,akan dibahas pada
bab selanjutnya.
B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan larutan?
2.Apa yang dimaksud dengan pelarutan?

4
3.Apa saja jenis-jenis larutan ?
4. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi larutan?
5.Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan?
6.Apa saja sifat koligatif larutan itu?
7.Bagaimana cara menentukan sifat koligatif larutan?
C.Tujuan
1.Mengetahui pengertian larutan
2.Mengetahui pengertian pelarutan
3.Mengetahui jenis-jenis larutan
4.Mengetahui pengertian konsentrasi larutan
5.Mengetahui sifat koligatif larutan
6.Mampu menentukan sifat koligatif larutan

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu kebih
yang membentuk satu fase.Dengan kata lain,setiap campuran yang
membentuk hanya satu fase adalah larutan.Sesuai dengan definisi maka
udara bersih dapat dipandang sebagai larutan,sebab udara merupakan
campuran homogen dari sistem gas seperti nitrogen, oksigen, argon,
karbondioksida, dan lain lain.Demikian juga air laut,mengandung berbagai
macam garam terlarut dalam air secara homogen.
Dalam larutan cair,cairan disebut “Pelarut” dan komponen lain (gas
atau zat padat )disebut “Zat terlarut” dengan kata lain zat yang jumlahnya
sedikit disebut zat terlarut sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut
pelarut.Larutan dapat berwujud gas (misalnya udara),padat(misalnya
kuningan),atau cair(misalnya air gula).

5
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau
berbeda dengan sifat-sifat zat sebelum dicampurkan.Contoh, NaCl adalah
zat padat ionik yang jika dilarutkan dalam pelarut air akan memiliki sifat
yang tidak berbeda dengan sebelumnya,yakni larutan ionik.Akan tetapi,
jika HCl yang merupakan senyawa kovalen polar dialrutkan dalam air, sifat
kovalennya hilang yang kemudian berubah menjadi sifat ionik.
Dalam mempelajari larutan tidak cukup hanya mengamati
bagaiman proses pelarutan terjadi,tapi perlu dikaji lebih jauh tentang sifat-
sifat yang didtimbulkan dalam larutan .Diantara sifat-sifat larutan adalah
sifat fisik dan sifat koligatif.Sifat fisik diantaranya, tidak ada bidang batas
antar komponen penyusunnya, antara partikel solven dan solut tidak bisa
dibedakan, warna,bau,rasa ,PH,titik didih,titik bekunya.Sifat koligatif
diantaranya sifat larutan yang tergantung pada konsentrasi zat
terlarut,penurunan tekanan uap,kenaikan titik didih,penurunan titik
beku,dan tekanan osmosis.

B.Pelarutan
Zat-zat yang memiliki struktur sama atau mirip dengan zat yang
akan dicampurkan akan mudah saling melarutkan,sebaliknya zat-zat yang
berbeda struktur satu dengan lainnya,tidak akan saling melarutkan.Selain
itu, kepolaran suatu zat akan membntu meramalkan kelarutan zat.
1.Proses Pelarutan
a) Pelarutan cair-cair
Dalam menerangkan pelarutan zat cair dalam zat cair
lainnya, pakar kimia menggunakan istilah “like disolved like”
sebagai prinsip umum untuk menyatakan pelarutan. Istilah
ini mempunyai makna bahwa zat-zat yang mempunyai
struktur serupa akan saling melarutkan sama lain dalam
segala perbandingan, sebab molekul-molekul zat cair yang
dicampurkan mempunyai daya tarik antar molekul yang

6
sama atau hampir sama dalam hal jenis maupun kekuatan
ikatannya.
b) Pelarutan padat dalam cair
Zat padat umumnya mempunyai kelarutan terbatas dalam
pelarut cair.Perbedaan gaya tarik antar molekul
menyebabkan zat padat mempunyai kelarutan terbatas
didalam suatu pelarut.Gaya tarik antar molekul dalam zat
padat lebih besar daripada gaya tarik antar molekul dalam
zat cair untuk suhu yang sama.
Zat padat non polar atau sedikit polar memiliki kelarutan
tinggi dalam zat cair yang meiliki kepolaran rendah,tetapi
kelarutannya rendah dalam pelarut polar.
c) Pelarutan gas-cair
Terdapat 2 prinsip utama berkaitan dengan kelarutan gas
dengan cairan.Pertama, makin tinggi titik cair suatu gas,gaya
tarik antar molekul maka mendekati sifat cairan. Dengan
demikian gas dengan titik cair lebih tinggi memiliki kelarutan
lebih besar. Kedua, pelarut yang paling baik untuk suatu gas
adalah pelarut yang mempunyai gaya tarik antar molekul
mirip dengan yang dimiliki oleh gas .
2.Kalor Pelarutan
Proses pelarutan dapat diikuti dengan penyerapan atau pelepasan
kalor,misalnya pelarutan KI dalam air.Selama proses pelarutan,
lingkungan sekitar menjadi dingin hal ini menunjukkan bahwa proses
pelarutan KI merupakan proses indoterm. Sebaliknya pada pelarutan LiCl,
larutan menjadi hangat dengan kata lain terjadi proses ekoterm. Jumlah
kalor yang diserap atau dilepaskan ketika suatu zat dilarutkan dalam suatu
pelarut dinamakan kalor pelarutan.
C. Jenis-jenis Larutan
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan dapat juga berupa
padatan atau gas.udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem

7
gas(pelarut dan terlarut berwujud gas ). Logam kuningan adalah contoh
sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng). Dengan demikian
terdapat bermacam-macam larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut,daya hantar
listrik,tingkat kejenuhan,zat terlarut,dan fase zat terlarut dan pelarutnya.
1.jenis-jenis larutan berdasarkan wujud pelarutnya.
a.larutan cair
adalah larutan yang wujud pelarut(solven) berupa zat cair.
Contoh larutan cair antara lain larutan gula,larutan garam,dan sebagainya.
b.larutan padat
adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat
padat.contoh larutan padat adalah emas 22 karat yang merupakan
campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain.
c.larutan gas

adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas.contoh


larutan gas adalah udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.

2.jenis-jenis larutan berdasarkan zat terlarutnya.


a.larutan pekat
larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute
dibandingkan solvent.
b.larutan encer
larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute
dibandingkan solvent.
3.jenis-jenis arutan berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya.
a.larutan gas dalam gas, contohya: udara.
b.larutan gas dalam cairan,contohnya: air terkarbonisasi (CO 2
dalam air).
c.larutan gas dalam padatan,contohnya: hidrogen dala
logam(platina).
d.larutan cairan dalam gas,contohnya: uap air di udara.

8
e.larutan cairan dalam cairan,contohnya:Alkohol dalam air(bir).
f.larutan cairan dalam padatan,contohnya:air dalam kayu,air dalam
buah-buahan,dan sebagainya.
g.larutan padat dalam gas,contohnya:bau atau aroma.
h.larutan padat dalam cairan,contohnya : air gula.
i.larutan padat dalam padatan,contohnya :baja(campuran besi dan
karbon).
4.jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
a.larutan elektrolit
adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
contoh:larutan amonia,larutan HCl,larutan cuka,larutan H 2SO4,air kapur
dan larutan H2S.
b.larutan non-elektrolit
adalah kenis larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Contoh: larutan urea,larutan alkohol dan larutan glukosa.
5.jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhan.
a.larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh.Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel-partikelnya tidak dapat habis bereaksi dengan
pereaksi(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila
hasil kali konsentrasi ion< ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat
larut).
b.Larutan Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau dengan kata
lain larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan
pereaksi(zat dengan konsentrasi maksimal).Larutan jenuh terjadi apabila
hasil konsentrasi ion = ksp berarti larutan tepat jenuh.

9
Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam
larutan dan zat tidak larut.Dalam kesetimbangan ini, kecepatan melarut
sama dengan kecepatan mengendap. Artinya konsentrasi zat dalam
larutan akan selalu sama.
Konsentrasi solute dalam larutan jenuh disebut kelarutan. Untuk
solute padat maka larutan jenuhnya terjadi keseimbangan dimana molekul
fase padat meninggalkan fasenya dan masuk ke fase cairan dengan
kecepatan sama dengan molekul-molekul ion dari fase cair yang
mengkristal menjadi fase padat.
b.larutan Sangat Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebuh banyak solute daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak
dapat lagi melarutkan zat terlarut melarutkan sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > ksp berarti
larutan lewat jenuh (mengendap)
D. Konsentrasi Larutan
Dalam pembuatan larutan yang bersifat kuantitatif,konsentrasi
larutan perlu dinyatakan dalam satuan tertentu, baik melalui ungkapan
jumlah relatif zat terlarut dalam pelarut, jumlah satu komponen relatif
terhadap jumlah total larutan, atau satuan yang melibatkan jumlah mol
terlarut per liter larutan maupun per kg pelarut.

a.fraksi mol (X)


konsentrasi larutan dapat diungkapkan dalam bentuk fraksi
mol,fraksi mol suatukomponen zat dapat ditulis dengan notasi X A
menyatakan perbandingan jumlah mol komponen zat A terhadap total mol
semua komponen yang terdapat dalam larutan.
jumlah mol zat A
X A= =
jumlah total mol semualarutan
mol A
Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen yaitu zat A(terlarut ) dan zat
mol A+mol B+ …+mol n
B (pelarut) maka berlaku:
XB = 1 - X’A

10
Contoh soal:
1.berapa fraksi mol benzena C6H6 dan toluena,C7H8 dalam larutan yang
dibuat dengan menambahkan 500 gr benzena kedalam 500 gr toluena?
Penyelesaian:
500 gr
500 gr C6H6 = −1 = 6,41 mol
78 g mol
500 gr
500 gr C7H8 = −1 = 5,43 mol
92 g mol
Jadi ,
6 , 41 Mol
X C6H6 = = 0,54
6 , 41 mol+5 , 43 mol
5 , 43 Mol
X C7H8 = = 0,46
5 , 43 mol+6 , 41mol

b.molalitas(m)

bentuk lain untuk menyatakan konsentrasi dapat diungkapkan


dengan satuan molalitas, dilambangkan dengan huruf m. molalitas
didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.
Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut:
jumlah mol zat terlarut
m=
1000 gramterlarut
contoh soal :
1. Hitung molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 1,0 gr
urea,CO(NH2)2 dalam 48 gram air.
Penyelesaian:
1, 0 gram
1,0 gram urea = −1 = 0,0167 mol
60 gr mol
Menurut definisi,molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam
1000 gram pelarut,maka konsentrasi larutan urea dalam air adalah:
1000 gr / kg
m= × 0,0167 mol = 0,35 mol kg−1
48 gr
c.molaritas(M)

11
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan
jumlah mol zat terlarut per liter larutan, dilambangkan dengan huruf M.
Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan:

jumlah mol zat terlarut


Konsentrasi molar (M) =
jumlah liter larutan
Jika pembilang dan penyebut pada persamaan diatas dibagi oleh
bilangan 1000, nilai molaritas tidak berubah. Satuan mol/1000 adalah
milimol(mmol), dan satuan liter/1000 adalah mililiter(mL). Jadi, definisi
molaritas lainnya adalah:
mol mol /100 mmol
M= = =
L L/1000 mL

Contoh soal:
1.sebanyak 35,25 mmol etanol, C2H5OH dilarutkan dalam air sampai
volume larutan 100ml. Berapa molaritas larutan, dan berapa gram etanol
dalam larutan itu? Diketahui Mr(C2H5OH) adalah 46sma.

Penyelesaian:

Molaritas etanol adalah


35 , 25 mmol
M= =¿ 0,35 M
100 ml larutan
Dalam 100 ml larutan terdapat 35,25mmol etanol, atau sebanyak: 35,25 ×
10-3 mol × 46 gr mol-1 = 1,62gr.
E.Sifat koligatif larutan.
sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.kemudian sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis sifat yaitu, sifat koligatif larutan
elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit.
1.Sifat koligatif larutan non-elektrolit.
Terdiri pada penurunan tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan
ttik beku, dan tekanan osmotik
a.penurunan tekanan uap

12
molekul-molekul zat cair yang menyisakan permukaan akan
mengakibatkan adanya tekanan uap zat cair. Akan semakin cepat
molekul-molekul zat cair berubah menjadi sebuah uap, dan akan semakin
tinggi juga tekanan pada uap zat cair.
Apabila pada tekanan zat cair itu dilarutkan oleh zat pelarut yagn
tidak menguap, maka partikel-partikel zat terlarut akan mengurangi proses
penguapan molekul-molekul zat cair.Contohnya yaitu, laut mati yang
merupakan terjadinya penurunan tekanan uap pelarut pada zat terlarut
yang tidak cepat menguap.
Air yang memiliki kadar garam sangat tinggi ini berada pada daerah
gurun yang sangat panas dan kering,yang tidak berhubungan pada laut
bebas,sehingga konsentrasi yanga ada pada zat terlarutnya akan semakin
tinggi.
Persamaan pada penurunan tekanan uap dibawah ini:
ΔP = P0-P
P0>P
ΔP = P0 . Xt
P = P 0 . Xp
 P0 = tekanan uap zat cair murni
 P = tekanan uap larutan
 Xt = fraksi mol zat terlarut
 Xp = fraksi mol zat pelarut
Contoh soal :
1. Sebanyak 9 gram glukosa dilarutkan dalam 900 gram air jika
diketahui tekanan uap jenuh pelarut murni pada 20 0C adalah 17,5
mmHg,tentukan penurunan tekanan uap pada suhu tersebut!(Mr
glukosa = 180,Mr air= 18).
Penyelesaian:
gr 9
Mol glukosa = = =0 , 05
Mr 180

13
gr 900
Mol air = = =50
Mr 18
P = P 0 . Xp
molp 50
Xp = = =0 , 99
molp+molt 50 , 05
P = 17,5 . 0,99 = 17,3
ΔP = P0 – P
= 17,5 – 17,3
= 0,2
b.kenaikan titik didih.
Titik didih zat cair merupakan suhu tetap disaat zat cair
mendidih.pada suhu ini,tekanan uap zat cair memiliki persamaan pada
tekanan udara yang ada di sekitarnya.hal ini disebabkan oleh terjadinya
penguapan pada seluruh bagian zat cair.titik didih zat cair dapat diukur
dengan tekanan satu atmosfer.
Pada hasil penilitian,ternyata didalam titik didih larutan selalu lebih tinggi
dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya.karena disebabkan oleh
adanya partikel-partikel zat terlarut pada suatu larutan yang menghalangi
proses penguapan partikel-partikel pelarut sangat membutuhkan energi
yang lebih besar.
Perbedaan pada titik didih larutan dan titik didih pelarut murni disebut
dengan kenaikan titik didih yang akan dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaan kenaikan titik didih yaitu:
ΔTb = Kb . m
gr 1000
ΔTb = Kb . .
Mr p
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
 ΔTb = kenaikan titik didih (0C)
 Kb = tetapan kenaikan titik didih molal(0C kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 p = jumlah massa zat (kg)
contoh soal :

14
1.berapakah titik didih larutan yang terbentuk dari 20 gr urea CO(NH 2)2
dalam 80 gr air,jika diketahui Kb air = 0,60C/mol ?
Penyelesaian
Mr urea = 60
mol 20/60 200 25
m= = = =
kg 80/1000 48 6
ΔTb =Kb . m
25
= 0,6 .
6
= 2,5
c.penurunan titik beku
adanya suatu zat terlarut pada larutan akan membuat sebuah titik
beku larutan lebih kecil dibandingkan dengan titik beku pelarutnya.
Persamaan penurunan titik beku:
ΔTf = Kf . m
gr 1000
ΔTf = Kf . .
Mr p
ΔTf = Tf larutan – Tf pelarut
 ΔTf = penurunan titik beku (0C)
 Kf = tetapan penurunan titik beku (0C kg/mol)
 m = molalitas larutan (mol/kg)
 p = jumlah massa zat (kg)
d.tekanan osmotik
merupakan gaya yang diperlukan dalam penyeimbangan pada
desakan zat pelarut dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang
bisa dilalui molekul-molekul pelarut dan tidak bisa dilalui dengan zat
terlarut menurut van hoeff,maka tekanan osmotik larutan dirumuskan
sebagai berikut:
П = M . R. T
 П = tekanan osmotik
 M = molaritas larutan

15
 R = tetapan gas (0,082)
 T = suhu mutlak
Contoh soal :
1.sebanyak 18 gr glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam air hingga
volumenya menjadi 250 ml hitunglah tekanan osmotik larutan
tersebut pada suhu 270C!
Penyelesaian:
18
Mol = gr/mr =
180
=0,1
V = 250 ml = 0,25 L
T = 270C = 300 K
M = 0,1/0,25 = 0,4
П = M . R. T
= 0,4 . 0,082 . 300
= 9,84 atm.

2.Sifat koligatif larutan elektrolit.


Pada konsentrasi sifat koligatif larutan elektrolit yang sama memiliki
sebuah nilai yang lebih besar dibandingkan dengan sifat koligatif larutan
non-elektrolit.karena banyaknya pada zat partikel zat terlarut hasil reaksi
ionisasi larutan elektrolit yang telah dirumuskan pada faktor van’t hoff.
Perhitungan dari sifat koligtif larutan elektrolit akan selalu dikalikan pada
faktor van’t hoff sebagai berikut:
i = 1+(n-1) α
keterangan:
i = faktor van’t hoff
n = jumlah koefisien kation
α = derajat ionisasi
a.penurunan tekanan uap

ΔP = P0-P . i

16
b.Kenaikan titik didih

ΔTb = Kb . m . i

c.penurunan titik beku

ΔTf = Kf . m . i

d. tekanan osmotik

П = M . R. T . i

BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat
pelarut dan zat terlarut yang membentuk satu macam fasa( homogen) dan
sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah.pada
dasarnya larutan memiliki tiga fase yaitu padat,cair,dan gas.komposisi
latrutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut.

17
DAFTAR PUSTAKA
Sunarya, yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/01/pengertian-sifatjenis-
komponen-daya-hantar-listrik-dan-contoh-larutan.html?m=0
https://rumus.co.id/sifat-koligatif-larutan/

18
19

Anda mungkin juga menyukai