MARGARETHA RUMLAN(20178204002)
UNIVERSITAS MUSAMUS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Sekolah yang berjudul
“KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN ”.Penulisan makalahini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari dosen pembibing dengan mata kuliahKimia
Sekolah.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.
Kamipun merasa masih terdapat beberapa kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh kami dalam makalah ini.
Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan bagi kami demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para
pembaca pada umumnya.Amin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Kelarutan (s)................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut
(solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).Kelarutan dinyatakan dalam jumlah
maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.Larutan hasil
disebut larutan jenuh.Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu
pelarut.Contohnya adalah etanol di dalam air.Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih
tepatnya disebut miscible.Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat
murni ataupun campuran.Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.Kelarutan
bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida
dalam air.Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,
walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang
terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk
menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh (supersaturated) yang metastabil. bahwa
selalu ada sejumlah garam yang dapat larut didalam air. Bagi garam yang sukar larut dalam
air, larutan akan jenuh walau hanya sedikit zat terlarut dimasukkan, sebaliknya bagi garam
yang mudah larut Kemampuan garam-garam larut dalam air tidaklah sama, ada garam yang
mudah larut dalam air seperti natrium klorida dan ada pula garam yang sukar larut dalam air
seperti perak klorida (AgCl). Apabila natrium klorida dilarutkan ke dalam air, mula-mula
akan larut. Semakin banyak natrium klorida ditambahkan ke dalam air, semakin banyak
endapan yang diperoleh.Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh artinya pelarut tidak
dapat lagi melarutkan natrium klorida. Perak klorida sukar larut dalam air, tetapi dari hasil
percobaan ternyata jika perak klorida dilarutkan dalam air diperoleh kelarutan sebanyak mol
dalam setiap liter larutan.
Berdasarkan contoh diatas dapat diketahui dalam air, larutan akan jenuh setelah
banyak zat terlarut dilarutkan. Ada sejumlah maksimum garam sebagai zat terlarut yang
selalu dapat dilarutkan kedalam air.Jumlah maksimum zat terlarut dalam pelarut disebut
kelarutan.
4
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang
sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien
menurut persamaan ionisasinya.Garam-garam yang sukar larut seperti, AgCl, HgF2. Jika
dimasukkan dalam air murni lalu diaduk, akan terlarut juga walaupun hanya sedikit sekali.
Karena garam-garam ini adalah elektrolit, maka garam yang terlarut akan terionisasi,
sehingga dalam larutan akan terbentuk suatu kesetimbangan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan kami capai yaitu :
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelarutan (s)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlahmaksimum yang dapat
larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut. Kelarutandilambangkan dengan hurut s. Satuan
kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ1(M) atau Mol Lˉ1(M). Partikel-partikel zat
terlarut, baik berupa molekul atau ion akan terikat oleh molekul-molekul air. Makin banyak
partikel zat terlarut, makin banyak pula molekul air yang diperlukan untuk mengikat partikel
zat terlarut itu.Jika sejumlah garam dapur dilarutkan dalam air lama kelamaan tercapai suatu
keadaan dimana semua molekul air mengikat partikel yang dilarutkan, sehingga larutan itu
tidak mampu lagi menerima zat yang ditambahkan.Larutan tersebut telah mencapai keadaan
jenuh.Satuan Kelarutan dinyatakan dalam mol/liter atau mol L-1. Jadi, kelarutan sama dengan
kemolaran dalam larutan jenuhnya. Khususnya untuk zat yang sukar larut. Jadi, kelarutan (s)
sama dengan molaritas (M).
Hubungan kelarutan, volume dan jumlah mol dan massa (gram)adalah sebagai
berikut:
Dimana :
s = kelarutan (mol/L)
v = volume (L)
n = jumlah mol
6
Larutan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. .larutan jenuh
Adalah suatu keadaan ketika suatu larutan telah mengandung zuatu zat terlarut
dengan konsentrasi maksimun.
2. Larutan kurang jenuh
Adalah larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarut.
3. Larutan lewat jenuh
Adalah larutan yang sudah tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
menyebabkan terbentuknya endapan.
7
Berbeda dengan zat padat, adanya pengaruh kenaikan suhu akan menyebabkan
kelarutan gas dalam air berkurang. Hal ini disebabkan karena gas yang terlarut didalam
air akan terlepas meninggalkan air bila suhu meningkat.
3. Adanya ion sejenis
Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan karena konsentrasi ion menjadi
lebih besar sehingga kesetimbangan bergeser ke arah kiri atau pereaksi (zat padat).
Contoh soal :
1) Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan kelarutan Ag 2CrO4
tersebut dalam mol/L . (Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108)
Jawab :
Mol Ag2CrO4 = Massa Ag2CrO4 / Mr Ag2CrO4
= 4,35 x 10-3 gram / 332 gram/mol
= 1,31 x 10-5 mol
Kelarutan (s) = mol / volume
= 1,31 x 10-5 mol / 1 x 10-1 L
= 1,31 x 10-4 mol/L
8
AgCl(s) → Ag +(aq) + Cl-(aq)
Sedangkan AgCl yang tidak larut tetap sebagai kristal AgCl yang mengendap.
Bila air diuapkan maka terjadi penggabungan ion Ag+ dan ion Clmenjadikristal AgCl.
Proses sebaliknya bila ke dalam air tersebut ditambahkan air maka endapan AgClakan segera
larut dan terionisasi.
K = [Ag+] [Cl-]
Pada larutan jenuh AgCl, konsentrasi ion Ag+ dan ion Cl- akan setaradengan harga kelarutan
AgCl dalam air, sehingga harga K pada kesetimbangankelarutan disebut dengan hasil kali
kelarutan dan dilambangkan sebagai Ksp.
9
Kelarutan AgCl
Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn di dalam air akan menghasilkanreaksi kesetimbangan,
AmBn (s) ↔ mAn+ + nBm-(aq)
Harga hasil kali kelarutannya dapat dinyatakan dengan rumusan,
Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n.
Contoh Soal:
Untuk senyawa ion sukar larut Ag2CrO4 dengan reaksi kesetimbangan,
Ag2CrO4(s) ↔ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [ CrO42-]
Untuk senyawa ion sukar larut Ca3(PO4)2 dengan reaksi kesetimbangan,
Ca3(PO4)2↔ 3Ca2+ + 2 PO43-(aq)
Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+] [PO4-]2
10
2.3 Hubungan Kelarutan dengan Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn, konsentrasi zat di dalam larutansama dengan
harga kelarutannya dalam satuan mol L-1. Senyawa AmBn yangterlarut akan mengalami
ionisasi dalam sistem kesetimbangan,
= (m s)m (n s)n
= mm x nn (s)m+n
x=¿ mxnn
Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadiperubahan suhu,
maka Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan.
Contoh Soal:
Pada saat tertentu kelarutan AgCl dalam air sebesar 1,435 mg L-1.
Berapa kelarutan AgCl dalam satuan mol L-1 jika Mr AgCl = 143,5?
Tentukan Ksp-nya!
Jawab:
11
s AgCl = 1,435 mgL-1
= 1,435 x 10-3gL-1
= 143,5
1,435
¿ mol/ L
1,435
= 10-5 x 10-5
= 10
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar
larut dalam larutan basa.
Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+ akan bertambah dan
konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka kelarutannya juga akan
berkurang.
12
Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya
juga akan bertambah.
Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air,
tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan
BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO32-(aq)
Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H + dari HCL dengan
ion CO3- dari BaCO3.
H+(aq) + CO32-(aq) ⇄ HCO3-(aq)
HCO3- yang terbentuk secara berkelanjutan bereaksi dengan ion H + lagi sehingga terbentuk
H2CO3 yang tidak stabil dan terurai menjadi H2O dan CO2.
Harga tetapan ion asam karbonat ada 2 yang diturunkan dari reaksi ion :
H2CO3(aq) ⇄ H+(aq) + HCO3-(aq)
HCO3-(aq) ⇄ H+(aq) + CO32-(aq)
Sehingga :
[HCO3-] [H2CO3]Oleh karena harga K yang rendah dari kedua tetapan ion asam karbonat,
maka ion hidrogen akan segera bergabung dengan ion karbonat yang terdapat dalam larutan
(hasil peruraian BaCO3) dengan mula-mula terbentuk ion hidrogen karbonat kemudian
membentuk asam karbonat yang pada akhirnya akan terurai menjadi air dan gas
13
karbondioksida yang biasanya keluar dari sistem. Jika ion H + yang ditambahkan cukup
banyak, maka keseimbangan akan bergeser kearah kanan dan akhirnya BaCO3 terurai dan
melarut.
Contoh soal :
Jawab:
2 x 10-11 = 3 x 10-1 [OH-]2
[OH-]2 = 10-10
[OH-] = 10-5
pOH =5
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5
pH =9
Hasil kali kelarutan (Ksp) juga digunakan untuk menentukan pengendapan suatu elektrolit
atau senyawa yang berasal dari pencampuran dua senyawa yang larut. Hal ini dapat terjadi
bila harga Ksp lebih kecil dari perkalian ion-ion senyawa yang bersangkutan, sebaliknya bila
harga Ksp lebih besar dari perkalian ion-ion senyawa yang bersangkutan tidak akan terjadi
endapan.
Misalnya, 100 ml larutan Pb(NO3)2 0,002 M dicampur dengan 400 ml larutan Na 2SO4 0,004
M. Ksp PbSO4 = 1 x 10-8 mol L-2. Volume larutan setelah pencampuran adalah 500 ml, maka
konsentrasi ion Pb2+
14
= (100/500) x 0,002 mol/l = 0,0004mol/l
= 12,8 x 10 -6 (mol/l)2
Karena harga Ksp PbSO4< [Pb2+][SO42-], maka pencampuran 10 ml larutan Pb(NO3)2 0,002 M
dengan 400 ml larutan Na2SO4 0,04 M akan membentuk endapan PbSO4. Secara umum dapat
dikatakan bahwa bila harga Ksp < hasil kali ion-ion akan terjadi endapan dan sebaliknya bila
harga Ksp > hasil kali ion-ion tidak akan terjadi endapan.
Contoh soal:
Diketahui Ksp BaSO4 = 1 x 10-10 (mol/l)2. Hitung kelarutan barium sulfat (BaSO4) dalam
Air murni
Jawaban :
15
Kelarutan BaSO4 dalam air murni, misal kelarutan BaSO4 adalah a, maka:
1 x 10-10 = a x a
a2 = 1 x 10-10 → a = 10-5
Pada kesetimbangan terdapat tambahan 0,1 mol ion sulfat yang berasal dari H 2SO4 sehingga
konsentrasi ion-ion dalam kesatimbangan menjadi:
1 x 10-10 = a (a + 0,1)
a = 1 x 10-9mol/l
Jadi kelarutan BaSO4 dalam larutan 0,1 M H2SO4 asam sulfat adalah 1 x 10-9mol/l.berdasarkan
contoh soal diatas, dapat ditunjukkan bahwa dengan adanya ion senama kelarutan senyawa
sukar larut semakin berkurang.
Kelarutan senyawa sukar larut akan bertambah dengan penambahan pereaksi untuk
membentuk ion kompleks. Penambahan larutan pekat yang berisi ion senama yang sesuai
dengan senyawa sukar larut akan memperkecil kelarutan. Hal ini tidak akan terjadi pada
pembentukkan ion kompleks. Sebagai contoh, penambahan larutan HCl pekat kedalam
larutan jenuh PbCl2.
PbCl2(p)↔Pb2+(l) + 2Cl-(l)
16
Penambahan Cl- yang berasal dari larutan HCl akan mempengaruhi kesetimbangan, yaitu
kesetimbangan akan bergeser ke kanan, atau kearah terbentuknya ion kompleks PbCl 42-,
dengan reaksi:
Pb2+(l) + 4Cl-(l)↔PbCl42-(l)
Dengan demikian, konsentrasi ion Pb2+ berkurang, karena bereaksi dengan ion Cl-
membentuk ion kompleks PbCl42+ dan perubahan kesetimbangan dapat digambarkan dengan
persamaan reaksi:
PbCl2(p)↔Pb2+(l) + 2Cl-(l)
↑↓
↑↓
PbCl42+(l)
Berdasarkan persamaan rekasi ini, pembentukkan ion kompleks akan memperbesar kelarutan
senyawa yang sukar larut.
Jenis pelarut
Pernahkan kalian mencampurkan minyak dengan air?Jika pernah, pasti kalian telah
mengetahui bahwa minyak dan air tidak dapat bercampur.Sebab, minyak merupakan senyawa
non-polar, sedangkan air merupakan senyawa polar.Senyawa non-polar tidak dapat larut
dalam senyawa polar, begitu juga sebaliknya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kedua zat bisa
bercampur, asalkan keduanya memiliki jenis yang sama.
Suhu
Kalian sudah mengetahui bahwa gula lebih cepat larut dalam air panas daripada dalam air
dingin, bukan?Kelarutan suatu zat berwujud padat semakin tinggi, jika suhunya dinaikkan.
Dengan naiknya suhu larutan, jarak antarmolekul zat padat menjadi renggang. Hal ini
17
menyebabkan ikatan antarzat padat mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air,
sehingga zat tersebut mudah larut.
Pengadukan
Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut dalam air jika diaduk.
Dengan diaduk, tumbukan antarpartikel gula dengan pelarut akan semakin cepat, sehingga
gula mudah larut dalam air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Satuan Kelarutan dinyatakan dalam mol/liter atau mol L-1. Jadi, kelarutan sama
dengan kemolaran dalam larutan jenuhnya. Khususnya untuk zat yang sukar larut.
18
Jadi, kelarutan (s) sama dengan molaritas (M). Hubungan kelarutan, volume dan
jumlah mol dan massa (gram)adalah sebagai berikut :
Dimana :
s = kelarutan (mol/L)
v = volume (L)
n = jumlah mol
2. Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh
dipangkatkan koefisien masing-masing. Dalam suatu larutan jenuh dari suatu
elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut
dan ion-ion zat yang dapat larut. Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka
tetapan kesetimbangan reaksi hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan
kesetimbangannya disebut juga dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) .
3. Terdapat hubungan kelarutan dan Ksp yaitu Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn,
konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol L -
1
sedangkan Senyawa AmBn yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam sistem
kesetimbangan.
4. Terdapat Hubungan Ksp dengan pH dimana Harga pH sering digunakan untuk
menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut dan begitupun Sebaliknya,
harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH larutan.
5. Dalam beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan dari suatu larutan, yaitu jenis
larutan, suhu dan pengadukan.
1.
19
DAFTAR PUSTAKA
dokument, I. (2015, november 22). Indonesia dokument. Retrieved mei 28, 2020, from
MAKALAH KIMIA HUBUNGAN KSP DENGAN HASIL KALI KELARUTAN:
https://fdokumen.com/document/makalah-kimia-hubungan-ksp-dengan-hasil-kali-kelarutan-
5652d9b91ae10.html
Mukhtar, R. (2017, maret 13). Rahmadana Biologi '16 IAIN Kendari. Retrieved mei 28,
2020, from KELARUTAN DAN HASIL KELARUTAN (Ksp): http://pmipa-
biologi.blogspot.com/2017/03/kelarutan-dan-hasil-kali-kelarutan-ksp.html
Wahyuningsih, S. (n.d.). Prestasi belajar siswa materi pokok kelarutan dan hasil kali
kelarutan. 1-25.
20