Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

APLIKASI THERMODNAMIKA DALAM PROSES

(REFRIGERASI, KOMPRESI, TURBIN, CONDENSOR)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Proses Industri Kimia

Disusun oleh

Kelompok IV (A3) :

Anggi Dwi Safitri 180140079


Humaira Vebyca 180140082
Angga Saputra 180140085
Nadya Prisca Putri 180140091
Eva Yanti 180140094
Thea Rizky Aprilia 180140104
Fikri Fadli Ramadani 180140111

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

BUKIT INDAH

2020

i
ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN.............................................................................................................ii

1.1 Latar belakang...................................................................................................iii


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................iii

BAB II

PEMBAHASAN................................................................................................................1

2.1 Pengertian Termodinamika.................................................................................1


2.2 Sistem Termodinamika...................................................................................1
2.3 Hukum-Hukum Termodinamika........................................................................3
2.4 Perpindahan Kalor..............................................................................................6
2.5 Kegunaan dan Aplikasi Termodinamikadalam Kehidupan Sehari-hari..............8

BAB III

PENGAPLIKASIAN TERMODINAMIKA DALAM INDUSTRI..................................10

3.1 Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Refrigerasi........................................10


3.2 Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Kompresi..........................................14
3.2 Aplikasi Thermodinamika pada Turbin............................................................20
3.4 Aplikasi Thermodinamika pada Condensor......................................................23

BAB IV

PENUTUP.......................................................................................................................26

4.1 Kesimpulan......................................................................................................26
4.2 Saran................................................................................................................27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka membangun


konsep pemahaman penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Fisika
merupakan fondasi dari ilmu alam maka sudah sewajarnya para ilmuan, peneliti
dan mahasiswa menjadikan fisika sebagai ilmu yang wajib untuk dipelajari.

Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum termodinamika.


Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari tentang temperatur,
panas dan pertukaran energi. Untuk dapat memahami teori termodinamika dengan
baik, diperlukan pemahaman tentang prinsip, sifat, hukum termodinamika dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Gas dan uap secara alami barkaitan dengan pangan dan sistem pengolahan
pangan. Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai media pemanasan,
dimana diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut. Demikian juga
dalam proses evaporasi atau penguapan air dari bahan pangan akan terjadi
perubahan fase dari air menjadi uap, dimana sifat sifat dari fase cair dan fase uap
akan berbeda. Demikian juga dengan gas yang terlarut dalam bahan pangan,
seperti oksigen dan uap mempengaruhi umur simpan produk. Prinsip-prinsip sifat
gas ini sangat penting diketahui dalam perhitungan-perhitungan termodinamika.

Pada mulanya termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang


merangkaikan kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini makin berkembang
meraih bidang-bidang di luar mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang,
termodinamika mempunyai penerapan praktis dalam semua bidang IPA dan
teknologi, seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dan
hubungannya dengan cuaca sampai memasak.

iii
Dalam termodinamika kita akan sering mendengar istilah “sistem” dan
“lingkungan”. Sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan
sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.

Pada pembelajaran termodinamika kita mengenal empat hukum yang


menjadi landasan termodinamika yaitu Hukum 0 Termodinamika, Hukum 1
Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika dan Hukum 3 termodinamika.

Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang perpindahan


kalor. Panas kalor bergerak dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah
seperti halnya dengan air. Ketika terdapat dua benda yang bersuhu berbeda dan
dicampurkan maka perpindahan ini akan terus terjadi sehingga tercapainya suhu
seimbang. Dengan perpindahan kalor ini kita dapat mempelajari tentang
perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2 Apa yang dimaksud dari masing-masing hukum termodinamika?
3 Bagaimana perpindahan kalor dalam termodinamika?
4 Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan sehari
hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Penyusun makalah yang berjudul “Aplikasi Termodinamika” ini bertujuan sebagai
berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari termodinamika
2. Menjelaskan sistem pada thermodinamika
3. Mendeskripsikan pengertian dari masing-masing hukum termodinamika
4. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari
5. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi thermodinamika dalam suatu proses
skala industri

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Termodinamika


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos=”panas” dan
dynamic=”perubahan” dan dapat kita amabil kesimpulan bahwa termodinamika
merupakan cabang fisika yang mempelajari temperatur, panas, dan pertukaran
energi. Termodinamika berhubungan dekat dengam mekanika statistik dimana
banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika merpakan cabang ilmu yang mempelajari tentang energi.
Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi
tersebut. Sebagaimana kita ketahui di alam ini energi terdiri dari berbagai macam
bentuk selain energi panas ada energi kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan
masih banyak lagi. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi
secara alami ataupun melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak
dapat diciptakan dan juga dimusnahkan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi. Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
”termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan
hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuastitatik, yang
diidealkan. Proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung waktu
dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.

2.2 Sistem Termodinamika

Dalam termodinamika kita sering mendengar istilah sistem dan


lingkungngan, sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan
sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.

Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi :

1. Sistem terisolasi

1
2

Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau
keluar dari sistem,perubahan energi secara keseluruhan dalam sistem dan
kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah wadah terisolasi, seperti tabung
gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari
sistem tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran
kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya.
pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran panas
pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti
bentuk energi.

Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem, (


misalnya : suhu, volume, dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu.
Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termaldan terjadi
alirankalor diantara keduanya ( temperatur keduanya adalah sama).
Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasrkan perubahan kandungan kalor.
1. Q=0
Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor
2. Q positif
Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor maka kandungan
kalor meningkat
3. Q negatif
Jika suatu sistem melepaskan kalor.

Maka didapatlah hubungan :


Q=mcΔT
3

Q   = banyak kalor yang diterima ataupun dilepas oleh suatu benda ( J )

m  = massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )

c    = kalor jenis zat ( J/kg⁰C )

ΔT = perubahan suhu ( ⁰C )

2.3 Hukum-Hukum Termodinamika

2.3.1 Hukum awal (zeroth law) Termodinamika

“jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan termal
dengan benda ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan lainnya”

Peristiwa kesetimbangan termal dan hukum Termodinamika ke nol ini jika


diterapkan dan dilihat dalam kehidupan sehari-harisebenarnya sangat banyak.
Salah satu contohnya yang sederhan yaitu pada saat kita mengukur suhu tubuh
ketika demam. Misalkan saj ada dua tempat pengambilan data, yaitu di daerah
ketiak dan daerah mulut dan sebagai benda ketiga adalah termometer sebagai
pengukur suhu.
Sebelum dimulai pengambilan data, maka terlebih dahuludiukur suhu awal
termometer, misalnya diketahui 35 C, lalu mulai pengambilan data pertama adalah
di daerah ketiakatau lipatan tangan ketiak, termometer diletakkan di dalamnya dan
dicatat perubahan suhu termometerdalam 3 menit. Setelah diukur ternyata
didapatkan data suhu ketiak 38 C. Termometer didinginkan dengan cara
dikibaskan agar suhhunya kembaliseperti semula 35 C . setelah suhunya kembali
normal, maka diambil data pada daerah kedua yaitu di dalam mulut, sama seperti
pengambilan data pertama, letakkkan termometer didalam mulut selama 3 menit,
dan ternyata hasilnya juga menunjukan 38C . Maka dari percobaan yang
dilalakukan dapat disimpulkan bahwa suhu tubuh keseluruhan (sistem) adalah
sebesar 38C.
4

2.3.2 Hukum I Termodinamika

Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :

“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di
dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”

Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energi molekul yang ada di
dalam sistem. Apabila sistem melakukan usaha atau sistem mendapatkan kalor
dari lingkungan, maka energi dalam sistem akan naik. Sebaliknya jika energi
dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan
atau sistem memberi kalor pada lingkungan.

Dengan demikian dapat kita disimpulkan bahwa perubahan energi dalam pada
sistem tertutup ialah selisih kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan
sistem.

Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I


Termodinamika dapat dituliskan sebagai berikut ini :

Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W

Di mana :

∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)


Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
W = Usaha (J)

Perjanjian pada hukum I Termodinamika


5

Rumus hukum I Termodinamika dipakai dengan perjanjian sebagai berikut ini :


1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan suatu usaha
2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima suatu usaha
3. Q akan memiliki nilai negatif jika sistem melepaskan kalor keluar
4. Q bernilai positif jika sistem menerima suatu kalor

Salah satu contoh peristiwa hukum pertama termodinamika ini adalah


pada bunga esdi kulkas. Jika kulkas disebut sebagai sistem dan panas yang ada
diluarnya adalah lingkungan. Adanya perubahan suhu dan tekanan dalam sistem
akan menyebabkan hukum termodinamika pertama. Kalor mengalir dari dalam
sistem ke luar sistem (lingkungan). Lalu di dalam kulkas bekerja usaha untuk
tetap menyetabilkan keadaan di dalam kulkas. Usaha ini di ubah dalam bentuk
yang lain, yaitu membentuk bunga es,sehingga suhu tetap terjaga meskipun
mesinnya menghasilkan kalor ( mengubah dari energi listrik menjadi kalor yang
digunakan untuk mendinginkan isi kulkas). Jika usahanya tidak diubah maka
kulkas akan overheat atau kepanasan dan akan cepat rusak.

2.3.3 Hukum Kedua Termodinamika

Bunyi hukum II Termodinamika:

” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang
dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda
panas tan pa dilakukan usaha”.

Penjelasan hukum II Termodinamika adalah sebagai berikut.

 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima
kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha.
 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus dengan
mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu rendah dan
memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa usaha dari luar.
6

 Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan reservoir suhu Tt(Tt >
Tr), memiliki efisiensi maksimum.

Contoh peristiwa yang menggunakan hukum termodinamika kedua yaitu


kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih
tinggi dari udara sekitar, karena jika tidak maka panas dari kulkas tidak bisa
terbuang keluar. Contoh yang lainnya seperti beruang kutub yang tertidur di atas
salju, maka salju yang berada di bawah tubuh beruang tersebut akan mencair
karena kalor yang dimiliki tubuh beruang terssebut, akan tetapi beruang tidak
dapat mengambilkalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya

2.3.4 Hukum Ketiga Termodinamika

” pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol”

Contoh aplikasi hukum termodinamika ketiga adalah kebanyakan logam


bisa menjadi super konduktorpada suhu sangat rendah, karena tidak banyak
gerakan kinetik dalam skala molekular yang mengganggu aliran elektron.

2.4 Perpindahan Kalor

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya


perbedaan suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang
akan mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga
demikian. Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat
bersuhu lebih rendah.Ketika terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda dan
dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin maka keduanya akan
menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin
dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air
7

dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni
posisi dimana air menjadi hangat.

Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi,


konveksi, radiasi dan evaporasi. Berikut penjelasan perpindahan kalor

1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan perpindahan
partikelnya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain
yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba
besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih
simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang
yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain
(kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam
kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat
memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat
air mendidih.

2. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan
partikelnya.Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan
berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya
saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan
konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh
konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air,
apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air
bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke
atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas
akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu
yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada
ventilasi ruangan dan cerobong asap.
8

3. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa
menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan
zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan
panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di
radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang
elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui
media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam
kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda
berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.

4. Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas
hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh
manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.

2.5 Kegunaan dan Aplikasi Termodinamikadalam Kehidupan Sehari-hari

Termodinamika sudah sangat tidak asing didalam kehidupan sehari-hari,


banyak sekali peristiwa termodinamika yang terjadi dalam kehidupan. Sebagai
contohnya perubahan suhu yang terdapat pada badan kita, kemudian beberapa
peralatan rumah tangga yang menggunakan konsep termodinamika dan beberapa
peralatan lainnya.

Termodinamika telah merubah sistem industri didunia, dari yang mulanya


menggeunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk
memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang
menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh sederhana dalam kehidupan sehari - hari adalah :


9

 es didalam gelas yang menyebabkan terjadi pengembunan diluar gelas,

padahal terpisahkan oleh medium gelas (glass) yang memisahkan permukaan luar
dan permukaan dalam.Proses timbulnya air pada permuakaan gelas itu
menandakan adanya suatu sistem yang terjadi pada perstiwa ini, sistem yang
terjadi adalah bahwa udara yang ada di sekeliling gelas mengandung uap
air.Ketika gelas diisi es, gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan
gelas dingin ini akan turun suhunya. Uap air yang ada di udara pun ikut
mendingin. Jika suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun
membentuk tetes-tetes air di bagian luar gelas. Hal ini merupakan peristiwa
termodinamika yang sesuai dengan hukum termodinamika yang ke dua.

 Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I

termodinamika dengan sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos


yang digunakan sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya
ruang hampa udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada
termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju
lingkungan maupun sebaliknya.
10

 Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor terdapat

aplikasi termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder


mesin merupakan sistem, kemudian campuran bahan bakar dan udara masuk ke
dalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot.
BAB III
PENGAPLIKASIAN TERMODINAMIKA DALAM INDUSTRI

3.1 Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Refrigerasi

Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hubungan antara


kalor dan usaha mekanik. Secara luas termodinamika mengkaji tentang suhu dan
kalor serta teori kinetik gas. Konsep dasar termodinamika dilaksanakan pada
mesin-mesin yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Mesin
yang bekerja sesuai dengan  perumusan Clausius (Hukum kedua Termodinamika)
adalah mesin pendingin (refrigator). Dalam prakteknya, mesin  pendingin
memakai energi listrik untuk memindahkan kalor dari benda yang didinginkan ke
udara luar yang suhunya lebih tinggi. Di dalam makalah ini kita akan membahas
tentang kulkas yang merupakan salah satu contoh mesin pendingin (refrigator).
Komponen-Komponen pada Kulkas :

1. Kompresor 

Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di


analogikan dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh begitu juga dengan kompresor.
Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin (refrigerant) keseluruh bagian
kulkas .

2.  Kondensor 

Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang
banyak digunakan pada teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan

11
12

pendingin udara. Yang digunakan pada sistem refrigrasi kulkas kecil maupun
sedang. kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana dan tidak
memerlukan perawatan khusus. Saat lemari es bekerja kondensor akan terasa
hangat  bila dipegang. ·

3. Filter 

Filter (saringan) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran


bahan  pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk
kedalam kompresor dan pipa kapiler. Selain itu, bahan pendingan yang akan
disalurkan pada  proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor
lebih maksimal.

4. Evaporator 

Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan


kedalam kulkas, kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk
melawan panas dan mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat
penguap bahan  pendingin agar efektif dalam menyerap panas dan menguapkan
bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga
dan almunium.

5. Thermostat 
13

Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan


cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor
secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa
dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika
suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis
thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.

6. Heater 

Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost


dilengkapi dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es
yang terdapat di evaporator . selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya
penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak
es.

7. Fan motor 

Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada
kulkas ada dua jenis fan :

1.Fan motor evaporator Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator


keseluruh bagian rak (rak es , sayur ,dan buah).

2.Fan motor kondensor Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang
memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau
mendorong udara melalui kondensor dan kompresor. selain itu berfungsi
mendinginkan kompresor.

8. Overload motor protector 


14

Adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal


kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan
memutus arus listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari
kerusakan arus akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi arus acuan
normal.

9. Bahan pendingin (Refrigerant)

Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan
pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.

prinsip kerja dari kulkas semua berawal dari  Hukum Termodinamika


Hukum termodinamika berlaku untuk prinsip kerja lemari es. Sepertiyang kita
ketahui, energi panas selalu bergerak menuju ke daerah yang lebih dingin.
Bagaimana lemari es bisa melakukan hal yang sebaliknya, mengalirkan energi
panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar. Meskipun memiliki cara
kerja yang berlawanan, prinsip kerja lemari es masih berhubungan erat dengan
hukum perpindahan kalor. Sebuah lemari es harus melakukan tugas untuk
membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu melibatkan penggunaan
energi yang bertujuan untuk memindahkan sesuatu, dan untuk melakukannya
sebuah lemari es membutuhkan energi. dalam kasus ini, energi itu disediakan oleh
listrik.

1. Saat refrigerant system melewati evaporator, terjadi perpidahan panas dari


ruang pendingin sehingga menyebabkan refrigerant menguap (proses penguapan)

2. Refrigerant yang meninggalkan evaporator kemudian melewati compressor


sehingga tekanan dan temperature (suhu) meningkat, energy (w) yang diperlukan
compressor agar dapat beroperasi diperoleh dari energy listrik 
15

3. Selanjutnya refrigerent akan meewati condenser di manarefrigerant akan


mengembun dengan cara melepaskanpanas (q) ke lingkungan yang temperaturnya
lebih rendah

4. Akhirnya refrigerant akan sampai memasuki kantungekspansi hingga


temperature (t) dan tekanan (p) berkurang, dimana pada keadaan ini refrigerant
berwujudfase uap air. 

3.2 Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Kompresi

Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari


tekanan semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik. Istilah
kompresi umumnya dipakai untuk proses yang melibatkan peningkatan tekanan
dan kerapatan gas. Dalam praktik, sebagian besar kompresi gas adalah proses
kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara
kempa. Udara tekan lazim dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk
menggerakkan dongkrak, alat kendali otomatis, rem angin, produksi gas botol,
proses teknik kimia, dan berbagai macam penggunaan lainnya.
16

Hubungan antara tekanan dan volume bisa diaplikasikan pada sebuah alat
penyuntik tanpa jarum dan berisi udara atau gas. Pada ujung penyuntik ditutup
dengan jari telunjuk dan tangkainya didorongdengan ibu jari, maka pada jari
telunjuk akan terasa adanya tekanan yang bertambah besar. Hal yang sama juga
dapat dilakukan pada pompa sepeda. Bertambahnya tekanan tersebut merupakan
akibat dari mengecilnya volume udara di dalam silinder karena dimampatkanoleh
torak. Jika volume semakin dikecilkan, tekanan akan semakin besar.

Analisa termodinamika pada kompresor dimaksudkan untuk menentukan


kondisi udara masuk dan keluar kompresor. Pengambilan asumsi untuk
perhitungan termodinamika kompresor adalah didasarkan pada efisiensi
politropis, yaitu efisiensi isentropis dari sebuah tingkat kompresor yang
dibuatkonstan untuk setiap tingkat berikutnya.

Berikut adalah salah satu contoh compressor sederhana, yaitu pompa ban
motor/mobil.

Fungsi kompresor adalah


untuk menaikkan tekanan
suatu gas. Tekanan gas dapat dinaikkan dengan mengurangi volumenya. Ketika
volumenya dikurangi, tekanannya naik. Karena proses pemampatan, udara
mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
lingkungan (1atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat
baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara mampat yang
digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor, udara mampat untuk
17

membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat


lain yang sering dijumpai sehari-hari.

Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai


penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor
banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan
mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.

Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau
mobil. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun
sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah
katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang dan
mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian torak
turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.

Pompa Sepeda

Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga
udara mampat dapat masuk ban melalui katup. Karena diisi udara mampat terus
menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh tersebut,
proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu menjadi
lebih kecil dari kondisi awal.

Jenis-jenis Kompresor
18

Kompresor Piston (bolak-balik) terdiri dari 3 jenis:

1. Kompresor Piston Aksi Tunggal


Kompresor piston dengan hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak
yang bolak balik di dalamnya.
2. Kompresor Piston Aksi Ganda
Kompresor piston dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu, dibuat
dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang
lebih besar.

3. Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak. Penempatan
torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma. Kompresor
jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan makanan, industri farmasi dan
kmia.
Prinsip kerja dari kompresor ini ialah dengan cara mengatur katup masukan udara
dan diisap oleh torak yang gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup.

Konstruksi Kompresor Torak

Dalam modul ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor


torak/piston, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan dalam
bidang kerja otomotif skala menengah-kecil adalah kompresor torak/piston.
19

Kompresor yang terlihat pada Gambar biasa kita jumpai dibengkel-


bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran
dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa
ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya
terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga
penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu
sebagai penyimpan energi udara mampat.

Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah


mengubah gerakan bolak-balik torak/piston. Gerakan ini diperoleh dengan
menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak
bolak-balik pada torak.

Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan


mmampatkannya. Lankah kerja kompresor torak hampir sama dengan komsep
kerja motor torak.

Langkah Kerja Kompresor Torak:


20

1. Langkah Hisap

Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman


terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya
perbedaan tekanan dan udara terhisap masuk ke dalam silinder.

2. Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hiasap dan
katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.

3. Langkah Keluar
21

Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik
sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehingga udara keluar memasuki tangki
penyimpanan udara.
22

3.3 Aplikasi Thermodinamika pada Turbin

Turbin gas merupakan peralatan pembakit tenaga dimana tenaga tersebut


didapat dari ekspansi gas berkecepatan tinggi dan kemudian mendorong sudu-
sudu yang langsung menghasilkan gerak putar pada rotornya. Putaran rotor
tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk memutar generator listrik.

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
23

Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.

Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode
external combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja
(uap) dilakukan di luar sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara
umum adalah dimulai dari pemanasan air pada ketel uap. Uap air hasil pemanasan
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan poros turbin. Uap yang keluar dari turbin selanjutnya dapat
dipanaskan kembali atau langsung disalurkan ke kondensor untuk didinginkan.
Pada kondensor uap berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan temperatur
yang telah menurun. Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap
dengan bantuan pompa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin
uap adalah mesin pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.

Siklus Termodinamika Turbin Gas

Turbin gas merupakan suatu mesin yang bekerja mengikuti siklus termodinamik
Brayton. Adapun siklus termodinamikanya pada diagram p-v dan t-s adalah
sebagai berikut : Urutan proses kerja sistem turbin gas adalah :

1) 1-2 Proses kompresi adiabatis udara pada kompresor, tekanan udara naik.
24

2) 2-3 Proses pembakaran campuran udara dan bahan-bakar pada tekanan konstan,
dihasilkan panas pada ruang bakar.

3) 3-4 Proses ekspansi adiabatis gas pembakaran pada turbin dihasilkan kerja
turbin berupa putaran poros dan gaya dorong, tekanan turun

4) 4-1 Proses pembuangan kalor pada tekanan konstan.

Dari diagram T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor
temperature naik yaitu T2 dari Tempertur atmosfer T1 dan tekanan naik dari  p1
menjadi p2, tempertur dan tekanan ini diperlukan untuk proses  pembakaran.
Setelah bahan bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara mampat didalam
ruang bakar dan dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi
sampai T3. Temperatur T3 adalah temperature gas  pembakaran yang akan masuk
turbin, temperatur ini dibatasi oleh ketahan material. Turbin pada suhu tinggi.
Setelah proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa menjadi turun sampai T4
dan temperatur gas sisa ini masih tinggi diatas temperatur T1.

Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin yang
lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas bertekanan yang
melewati sudu-sudu turbin. Gas dengan tekanan tinggi didapatkan dari
pembakaran bahan bakar dengan udara, sesaat sebelum masuk turbin. Ekspansi
udara hasil proses pembakaran inilah yang digunakan untuk menggerakkan sudu-
sudu turbin.

Turbin gas menggunakan udara atmosfer sebagai media kerjanya. Udara


masuk melalui sisi inlet akibat terhisap oleh kompresor. Kompresor ini  berfungsi
untuk memampatkan udara hingga mencapai tekanan tertentu. Biasanya, tekanan
di akhir sudu kompresor mencapai 30 kali tekanan inlet kompresor. Pada sisi
akhir kompresor udara bertekanan akan melewati difuser. Difuser ini berfungsi
untuk mendukung kompresor meningkatkan tekanan udara.
25

3.4 Aplikasi Thermodinamika pada Condensor


Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan
untuk mengubah uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat
penukar kalor (panas) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida.  Dalam
penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang sedang didinginkan
supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat dibuang keluar sehingga
tidak mengganggu proses pendinginan.

Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor, menurunkan


temperatur refrigerant dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem
kulkas merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan
tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan
panas dari refrigerant ke temperatur atmosfir. Kondensor terdiri
dari coil dan fan yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup
diantaranya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigerant dilepaskan ke udara
bebas dengan bantuan kipas (fan motor).  Kondensor ditempatkan didepan
radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a
menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan
udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15%
sampai 20%.  Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor
didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip
pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak terganggu.
Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan
mesin pendingin menjadi kurang dingin.
26

Prinsip kerja kondensor juga tergantung dari jenis kondensor tersebut,


secara umum terdapat dua jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct
contact condenser. Berikut klasifiksi kedua jenis kondesor tersebut:

1. Surface Condenser

Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan
cara mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut
akan memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai
pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak
antara keduanya dimana uap yang memiliki temperatur panas akan bersinggungan
dengan air pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut,
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser
terdiri dari dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin,
berikut jenis-jenisnya:

- Type Horizontal Condenser

Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian
masuk kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan
masuk pada bagian tengah kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada
bagian bawah.

- Type Vertical condenser

Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah
dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas
kondensor, sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan
keluar pada bagian bawah.

2. Direct Contact Condenser

Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan
dengan cara mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari
kondensor ini disebut spray condenser, pada alat ini proses pencampuran
27

dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke arah uap. Sehingga steam


akan menempel pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan akan mengalami
kontak temperatur, selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air
pendingin yang mendekati fase saturated (basah).

Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja
pertukaran panas yang berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi
yang panas akan mengalir melalui pipa sedangkan minyak mentah (dingin) akan
mengalir diluar pipa. Hal ini dikarenakan fraksi yang mengalir di dalam pipa
merupakan hasil yang telah diolah pada menara destilasi sehingga memiliki
temperatur yang panas, panas dari fraksi inilah yang dimanfaatkan untuk
memanaskan miyak mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom destilasi.

Air Pendingin Kondensor


Air pendingin dalam kondensor sangat memiliki peranan penting dalam
proses kondensasi uap menjadi condensat water. Bahan baku air pendingin
biasanya didapatkan dari danau dan air laut (sea water, dalam proses
pengambilannya biasanya digunakan alat sejenis jaring yang berfungsi untuk
menjaring kotoran serta benda-benda padat lainnya agar tidak terikut kedalam
hisapan pompa yang tentunya dapat mengganggu kinerja kondensor bahkan
kerusakan pada peralatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi. Membahas tentang energi panas dan kerja yang dihasilkan oleh
energi tersebut.
2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun melalui
rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip atau
hukum kekekalan energi akan berkesinambungan dengan prinsip
kesetimbangan masa , sehingga prinsip yang digunakan kesetimbangan
energi mirip dengan kesetimbangan masa, yaitu :
Energi yang masuk = energi yang keluar _+ akumulasi dalam sistem

4. Dalam kehidupan sehari – hari pun kita sering mengaplikasikan hukum


termodinamika baik yang secara sederhan maupun secara modern.

5. Aplikasi thermodinamika dalam proses refrigerasi terdapat pada kulkas,


dimana Prinsip kerja kulkas menerapkan hukum kedua termodinamika.

6. Aplikasi thermodinamika dalam proses kompresi terjadi pada kompresor


(pompa ban sepeda/mobil). Dimana terdapat hubungan antara tekanan (P)
dengan volume (V).

7. Aplikasi thermodinamika pada turbin yaitu, Turbin gas merupakan suatu


mesin yang bekerja mengikuti siklus termodinamik Brayton

8. Aplikasi thermodinamika pada condenser berhubungan dengan penukaran


kalor, penurunan temperature.

28
29

4.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ainie Khuriati Riza Sulistiati. (2010). Termodinamika. Edisi I. Yogyakarta. Graha


Ilmu.

GunawanAneva. (2010). Turbin Uap.[Online]. Tersedia di:


http://gunawananeva.wordpress.com/2010/05/04/turbin-uap pendahuluan
/Desember 2013

Moran, M.J.(1997) Engineering Thermodynamics.Ohio. CRC Press LLC.

Moran, M.J.dan Shapiro, H.N.(2007) Termodinamika Teknik.Edisi II.Jakarta.


Erlangga.

Nurmalita.(2012). Analisis Efisiensi Energi Pada PLTU PT. Energi AlamRaya


Semesta di Kabupaten Nagan Raya Nanggroe Aceh Darussalam. Skripsi
pada FT IPB Bogor: diterbitkan.

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia –www.energyefficiencyasia.org.


Diakses 3 Januari 2014.

30

Anda mungkin juga menyukai