Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MONIKA RAMAZELA

NIM : 180140108
KELAS : A3
DOSEN : Dr. Suryati
OPERASI TEKNIK KIMIA II

1. A. Jelaskan ringkas perbedaan proses kristalisasi dan evaporasi. Berikan


contoh aplikasinya.

B. Jelaskan teknologi pemisahan apa yang sesuai untuk proses: pengolahan


minyak atsiri-serai, susu bubuk-kedelai, garam-air laut, kopi instan-biji kopi,
pasta coklat-biji kakao. Jelaskan ringkas alasan saudara?

a. Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di


mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat
terlarut(solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Pemisahan secara
kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya.  
contohnya untuk membuat garam dengan cara menguapkan air maka pada
saat semua air telah menguap akan tersisa Kristal-kristal garam.
Sedangakan Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul
di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas
(contohnya uap air). Misalkan pada industri gula tebu, dibutukan proses
evaporasi untuk menghilangkan kadar air dalam campuran tersebut. Saat
pemanasan, air akan menguap dan menjadi gas, itulah yang disebut dengan
proses evaporasi
b.
i. Teknologi pemisahan untuk memisahkan garam dan air laut yaitu
kristalisasi, Proses Kristalisasi dikerjakan guna memisahkan suatu
campuran yang sudah disusun oleh materi yang berbentuk cair dengan
materi yang berbentuk padat dan memiliki sifat larut dalam air. Maka

1
apabila air laut dipanaskan dalam suatu wadah, pada proses tersebut lah
airnya akan menguap dan akan tersisa kristal garam pada wadah tersebut.

ii. Pemisahan Minyak atsiri dan serai menggunakan metode destilasi.


Karena untuk mengambil minyak atsiri dari bagian-bagian tersebut
dilakukan dengan metode penyulingan.

iii. Pemisahan susu bubuk dengan kedelai, pasta coklat dengan biji
kakao dan kopi instan dengan biji kopi. yaitu menggunakan metode drying
atau spray drying. Metode pengeringan spray drying menjadi pilihan
dalam proses pengeringan produk dengan hasil akhir berupa bubuk dan
merupakan metode pengeringan yang paling banyak digunakan dalam
industri terutama industri makanan. Untuk pasta coklat, apabila telah
didapat bubuk coklat melalui proses drying, maka dilakukan penambahan
bahan lainnya agar bubuk coklat menjadi cairan coklat kental (pasta).

5. Jelaskan ringkas reaksi sulfonasi dan tahapan proses pembuatan


Metil Ester Sulfonat (MES)?

.Reaksi sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi


terikat pada atom karbon dalam senyawa karbon. Ataupun ion, termasuk
reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil halida ataupun garam-garam
yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya penggabungan –SO2Cl ke
dalam senyawa organik. Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk
menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang
umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang
mengandung sulfur trioksida.

i. Proses pembuatan Surfaktan Metil Ester Sulfonat (MES)

Surfaktan anionik dengan struktur umum RCH(CO2ME)SO3Na.


Surfaktan ini dapat dihasilkan dari bahan baku yang beraneka ragam baik

2
minyak nabati maupun minyak hewani seperti minyak kelapa, minyak
sawit, minyak inti sawit, minyak kedelai, dan lemak sapi (tallow).
Surfaktan ini diperoleh malalui dua tahap utama yaitu esterifikasi
transesterifikasi bahan baku menghasilkan metil ester yang dilanjutkan
dengan proses sulfonasi metil ester untuk menghasilkan MES.

4. A.Jelaskan ringkas aplikasi bahan polimer pada berbagai bidang,


berikan contoh?
B. Jelaskan ringkas metode/teknik polimerisasi dalam industri,
berikan contoh?

a. Aplikasi bahan polimer dalam berbagai bidang


 Bidang kedokteran yaitu banyak diciptakannya alat-alat kedokteran
seperti thermometer, selang infus, botol infus dan alat transfuse
darah

 Bidang teknik yaitu dibuat nya alat alat ringan untuk keperluan
kontruksi seperti peralatan pesawat, peralatan rumah tangga, dan
mainan.

 Dalam bidang pertanian dengan adanya mekanisme pertanian.

 Bidang otomotif yaitu di ciptakannya alat-alat perlengkapan


otomotif.

b. Teknik Polimerisasi (Proses Homogen)


i. Polimerisasi larutan
Pada teknik polimerisasi secara industri, monomer dilarutkan
dengan larutan nonreaktif yang mengandung katalis. Pada metoda
ini, kedua monomer menghasilkan polimer yang dapat larut dalam

3
pelarut. Panas dilepaskan selama reaksi yang diserap oleh pelarut
dan mengurangi laju reaksi. Jika konversi maksimum yang
diinginkan telah dicapai, kelebihan pelarut akan dihilangkan untuk
mendapatkan polimer murni. Berat molekul dari produk yang
didapatkan pada metoda ini realatif rendah dikarenakan
kemungkinan perpindahan rantai. Proses ini cocok untuk produksi
polimer basah, karena penghilangan kelebihan pelarut sulit
dilakukan dan juga pelarut menutup dan membuat polimer
terjebak. Oleh karena itu teknik polimerisasi ini daplikasikan
ketika larutan dari polimer diperlukan untuk aplikasi teknik seperti
pernis, lem dan pelapis permukaan. Proses ini digunakan pada
produksi natrium poliakrilat, polimer superabsorben dan neopren
digunakan pada popok sekali pakai dan pakian pakaian renang.
Polimer yang umu diproduksi menggunakan metoda ini adalah
polyacrylonitrile (PAN), asam polyacrylic, dan
polytetrafluoroethylene.

ii. Polimerisasi suspensi


Ini adalah proses polimerisasi heterogen radikal. Pertumbuhan
polimer seperti poliester dibuat dengan menggunakan teknik ini.
Dalam polimerisasi ini, monomer yang mengandung inisiator,
modifier, dan lain-lain, yang terdispersi dalam pelarut (umumnya
air) dengan pengadukan yang kuat. Monomer dan inisiator tidak
larut dalam fasa cair, sehingga membentuk manik-manik dalam
matriks cair. Agen suspensi seperti PVA atau metil selulosa
biasanya ditambahkan untuk menstabilkan tetesan monomer dan
menghambat tetesan monomer agar tidak datang bersamaan.
Campuran reaksi biasanya memiliki perbandingan volume
monomer terhadap fasa cair 0,10-0,50. Keuntungan utama adalah
perpindahan panas sangat efisien dan karena itu reaksi mudah
dikontrol. Reaksi biasanya dilakukan dalam reaktor tangki yang

4
diaduk dan selanjutnya dicampur larutan dengan menggunakan
tekanan turbulen. Pengadukan membantu untuk menjaga tetesan
monomer terpisah dan membuat suspensi yang lebih seragam, yang
menyebabkan distribusi ukuran manik-manik polimer akhir
semakin sempit. Manik-manik terlihat seperti mutiara, sehingga
namanya polimerisasi mutiara. Polimerisasi ini tidak berlaku untuk
polimer nyang rekat seperti elastomer karena kecenderungan
aglomerasi. Proses ini banyak digunakan dalam produksi resin
komersial, termasuk polivinil klorida (PVC), plastik bekas secara
luas; resin stirena termasuk polystyrene, expanded polystyrene, dan
high impact polystyrene, PAN dan PMMA.

2. Jelaskan ringkas aplikasi termodinamika dalam beberapa peralatan


proses (compresor dan freezer)?

a. Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Kompresi

Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari


tekanan semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik.
Istilah kompresi umumnya dipakai untuk proses yang melibatkan
peningkatan tekanan dan kerapatan gas. Dalam praktik, sebagian besar
kompresi gas adalah proses kompresi udara. Udara yang dikompresi sering
disebut udara tekan atau udara kempa. Udara tekan lazim dimanfaatkan
sebagai sumber energi untuk menggerakkan dongkrak, alat kendali
otomatis, rem angin, produksi gas botol, proses teknik kimia, dan berbagai
macam penggunaan lainnya.

Hubungan antara tekanan dan volume bisa diaplikasikan pada sebuah alat
penyuntik tanpa jarum dan berisi udara atau gas. Pada ujung penyuntik
ditutup dengan jari telunjuk dan tangkainya didorongdengan ibu jari, maka
pada jari telunjuk akan terasa adanya tekanan yang bertambah besar. Hal
yang sama juga dapat dilakukan pada pompa sepeda. Bertambahnya

5
tekanan tersebut merupakan akibat dari mengecilnya volume udara di
dalam silinder karena dimampatkanoleh torak. Jika volume semakin
dikecilkan, tekanan akan semakin besar.

Analisa termodinamika pada kompresor dimaksudkan untuk menentukan


kondisi udara masuk dan keluar kompresor. Pengambilan asumsi untuk
perhitungan termodinamika kompresor adalah didasarkan pada efisiensi
politropis, yaitu efisiensi isentropis dari sebuah tingkat kompresor yang
dibuatkonstan untuk setiap tingkat berikutnya.

b. Aplikasi termodinamika pada freezer (kulkas)

Untuk menguapkan bahan pendingin di perlukan panas. Lemari es


memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap
pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari
ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan
berlangsung dalam evaporator yang ditempatkan dalam ruang pendingin.
Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin
seluruhnya. Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es
beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk
kelingkungn yang hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari
daerah temperatur rendah TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor
yang jumlahnya lebih besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th
(ruangan). Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas
pada temperatur tinggi melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar
lemari Es dimana Qh dikeluarkan dan gas mendingin untuk menjadi cair.
Cairan lewat dari daerah yang bertekanan tinggi , melalui katup, ke tabung
tekanan rendah di dinding dalam lemari es, cairan tersebut menguap pada
tekanan yang lebih rendah ini dan kemudian menyerap kalor (QL) dari
bagian dalam lemari es. Fluida kembali ke kompresor dimana siklus
dimulai kembali. Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan
kerja untuk mengambil kalor dari daerah temperatur rendah ke temperatur

6
tinggi) tidak mungkina ada. Ini merupakan pernyataan Clausius mengenai
hukum Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas. Dengan demikian tidak akan ada lemari Es
yang sempurna. Jadi kesimpulannya, kulkas menggunakan penerapan
Hukum kedua Termodinamika, dan bisa dikatakan kulkas menggunakan
salah satu konsep Termodinamika.

3. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi keadaan kesetimbangan


adalah perubahan konsentrasi, suhu, dan tekanan atau volume.
Jelaskan ringkas gangguan kesetimbangan dalam industri asam
nitrat?

a. Oksidasi amonia.

Pada bagian ini merupakan proses yang melibatkan oksidasi amonia


menjadi nitrogen monoksida (oksida nitrat):

Kondisi yang menguntungkan pada pembentukan produk pada tingkat


reaksi yang cocok untuk reaksi tersebut adalah Tekanan tinggi, Udara
berlebih, Katalis, Suhu tinggi yang konsisten dengan laju reaksi yang bisa
diatur, efisiensi katalis dan tekanan. Bila memungkinkan, amonia dibuat di
tempat yang sama. Sehingga mudah disaring untuk menghilangkan
kotoran dan kemudian dicampur dengan udara tersaring terkompresi untuk
memberikan campuran yang mengandung sekitar 10% amonia dan 90%
udara. Proporsi yang tepat dari udara berlebih tergantung pada tekanan
operasi dan suhu pabrik. Campuran ini kemudian dilewatkan melalui satu
atau lebih konverter secara paralel, masing-masing berisi serangkaian 90%
platinum / 10% katalis kain kasa rodium secara paralel pada suhu 975-
1225 K - biasanya 1.200 K dalam reaktor unggun tetap. Konversi
setidaknya 96% amonia berlangsung.

7
Rodium ditambahkan ke platinum untuk memberikan kekuatan kasa dan
untuk mengurangi hilangnya platinum, faktor ekonomi yang penting (0,4 g
rugi per 1000 kg asam nitrat dibuat). Hal ini disebabkan 'hot spot' yang
terjadi pada kain kasa. Baru-baru ini, telah ditemukan bahwa rajutan kain
kasa meningkatkan efisiensi konversi dan memperpanjang umur katalis.
Hasil harus diambil untuk meminimalkan oksidasi amonia menjadi
nitrogen dengan reaksi yang lebih eksotermis, lebih disukai dengan
tekanan tinggi dan katalis yang lebih dipanaskan. Gas panas yang
meninggalkan konverter baik digunakan untuk meningkatkan superheated
steam atau panas gas buang dari menara absorpsi. Uap dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik di turbin uap yang kemudian dapat mendorong
kompresor udara. Gas panas meninggalkan penggalangan uap / bagian
pertukaran panas di sekitar 425 K.

b. Penyerapan nitrogen oksida

Gas selanjutnya didinginkan, di bawah 315 K. Air ditambahkan dan gas


dikompresi lagi (biasanya 7-12 atm). Suhu naik sampai sekitar 435 K dan
memerlukan pendinginan lebih lanjut untuk menjadi sekitar 310 K.
Tekanandi perbesar dan reaksi didinginkan, untuk memindahkan
kesetimbangan berikut ke kanan. Gas-gas kemudian melewati satu atau
lebih menara untuk memenuhi aliran air, biasanya mengalir ke arah yang
berlawanan dari gas. Di sini, oksidasi dari nitrogen monooksida terus
menerus sehingga terjadi penyerapan untuk pembentukan asam nitrat.

Anda mungkin juga menyukai