Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MONIKA RAMAZELA

NIM : 180140108 (NIM GENAP)


KELAS : TEKNOLOGI AIR DAN BUANGAN INDUSTRI A3
DOSEN : MASRULLITA, S.Si., MT
KUIS TEKNOLOGI AIR DAN BUANGAN INDUSTRI SEMESTER 4

1. DALAM ILMU LINGKUNGAN DIKENAL 14 ASAS DASAR ILMU


LINGKUNGAN. SEBUTKAN DAN JELASKAN BESERTA
CONTOHNYA! (ASAS 1-7)

Asas ke 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat
diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan

Penjelasan
Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah, dan energi yang
memasuki jasad hidup, populasi ataupun ekosistem dianggap sebagai energi yang
tersimpan ataupun yang terlepaskan, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
kehidupan sebagai pengubah energi. Dalam hukum ini dijelaskan bahwa energi
yang berasal dari energi matahari tersebut sesampai di bumi tidak pernah habis
dipakai. Sebaliknya energi tersebut akan terus mengalami perubahan menjadi
bentuk energi lain, dimana terjadi dalam kondisi keseimbangan yang sangat ideal
sehingga dikatakan sebagai hukum kekekalan energi yaitu suatu energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain
atau disebut dengan Hukum Thermodinamika I yang sangat fundamental dalam
fisika. Asas ini dikenal dengan hukum konservasi energi yang dapat dikemukakan
dengan persamaan matematika yang menunjukan equivalen dengan berbagai
bentuk energi.

1
Contoh
1. Radiasi matahari berupa panas menjadi sumber energi dalam proses
fotosintesis yang kemudian terbentuk karbohidrat.
2. Angin yang berhembus dimanfaatkan energi geraknya untuk mendorong
kincir pembangkit listrik sehingga energi diubah menjadi energi listrik dan
dimanfaatkan lebih lanjut oleh manusia untuk diubah seterusnya menjadi
berbagai macam bentuk-bentuk energi lain seperti energi panas, cahaya,
suara dan sebagainya.

Asas ke 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien

Penjelesan
Asas ini sama dengan hukun Thermodiamika II, yang berarti penggunaan
energi tak pernah mencapai 100% dan ada yang tidak termanfaatkan. Namun
energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk tersebut akan terus diubah dalam
bentuk yang tidak dimanfaatkan atau sisa yang disebut dengan entropi. Sisa
tersebut bentuknya dapat bermacam-macam contohnya panas, cadangan makanan
(biji/kulit) pada tumbuhan, sekresi setelah proses metabolisme. Karena sifat energi
yang kekal, entropi tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi
bentuk energi lain.

Contoh
1. Pemanfaatan limbah rumah tangga untuk pupuk organic, karena terdapat
bagian-bagian tertentu dari bahan konsumsi rumah tangga sengaja
disisakan karena tidak layak konsumsi atau karena ketidaktahuan untuk
bagaimana memanfaatkanya. Asas ini menerangkan bahwa Sisa energi
tersebut dapat diubah atau dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Untuk yang
sifatnya organik dapat diurai dan diproses dengan bantuan bakteri
(decomposer) pembusuk menjadi pupuk organik. Proses ini kemudian

2
dimanfaatkan lebih lanjut oleh tumbuh-tumbuhan sebagai unsur hara yang
membantu pertumbuhan dan perkembangan.

Asas ke 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semua termasuk kategori
sumber alam.

Penjelasan
Sumber alam didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki potensi
untuk diproses, dimanfaatkan dan diolah yang berasal dan tersedia dari alam.
Sumber alam menurut penggunaan dibagi menjadi 2 jenis yaitu sumber alam yang
dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Menurut materi penyusun
ialah sumber alam mineral dan non mineral. Materi, Energi, Ruang, Waktu dan
Keanekaragaman semua termasuk sumber alam. Pengubahan energi oleh sistem
biologi harus berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi
dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranologi
dengan materi dan energi sebagai sumber alam.

Contoh
1. Pengaruh waktu terhadap perkembangan tanaman kelapa sawit untuk
menghasilkan tandan sawit, tanaman kelapa sawit membutuhkan waktu 4
tahun sebelum akhirnya dimanfaatkan tandan buahnya yang mengandung
minyak sawit. Waktu yang dibutuhkan tersebut dimulai semenjak bibit
(tunas) ditanam hingga dapat berbuah merupakan sumber alam. Kelapa
sawit memiliki waktu produktif untuk selalu menghasil tandan sawit setiap
tahun yaitu berkisar 15 tahun hingga 25 tahun tergantung perawatan.
Waktu yang dibutuhkan dalam menunggu sebuah kelapa sawit mulai
berbuah dan waktu produktif dari kelapa sawit adalah contoh waktu
sebagai sumber alam, manusia harus mampu mengetahui dan
memanfaatkan sumber alam tersebut untuk kesejahteraan secara maksimal.

3
2. Ruang yang sempit akan terjadi persaingan atau perkelahian sehingga
dapat mengganggu proses pembiakan organisme dengan kepadatan tinggi.
Dan ruang yang terlalu luas akan menyebabkan jarak antar individu dalam
populasi semakin jauh, kesempatan bertemu jantan dan betina semakin
kecil sehingga pembiakan akan terganggu.

Asas ke 4
Untuk semua kategori sumber alam kalau pengadaanya sudah mencapai
optimum, pengaruh unit kenaikanya sering menurun dengan penambahan sumber
daya alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampau batas maksimum ini
tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.

Penjelasan
Asas ke 4 ini menjelaskan adanya ukuran optimum atau batas maksimum
dalam pengadaan sumber alam bagi suatu populasi. Naik turunya jumlah populasi
tergantung terhadap ketersediaan sumber daya alam yang tertentu. Akan terjadi
pengintensifan perjuangan hidup apabila persediaan alam itu berkurang atau
mencapai batas minimum dan sebaliknya akan terjadi ketenangan apabila sumber
alam itu bertambah. Untuk semua kategori sumber alam (kecuali Materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman) kenaikan pengadaannya yang melampaui
batas maksimum akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan (asas
penjenuhan).

Contoh
1. Kepadatan populasi manusia dalam suatu wilayah perkotaan
Wilayah perkotaan merupakan areal yang diciptakan manusia sebagai
tempat bernaungnya segala aktifitas manusia seperti tempat tinggal, bekerja,
berbisnis, kegiatan sosial dan sebagainya. Kepadatan populasi yang berlebihan
dalam suatu areal akan menekan daya dukung sumber alam disekitarnya misalkan
sumber tanah, air, makanan, udara. Sesuai dengan asas lingkungan ke 4 kepadatan
populasi ini bila tidak segera diatasi dengan cara dibatasi jumlahnya akan

4
berdampak merusak baik untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga
terhadap dampak lingkungan sekitar.

Asas ke 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut

Penjelasan
Pada asas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak
dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua
sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih
lanjut.

Contoh
Jenis hewan A dan B mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan
suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, hewan A fokus kepada penggunaan
jenis makanan tersebut sedangkan B tidak. Dengan demikian, kenaikan sumber
alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan hewan A dan bagi B jenis
makanan tersebut tidak memiliki daya rangsang pendayagunaan lebih lanjut.

Asas ke 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
sainganya, cenderung berhasil dalam mengalahkan sainganya itu.

Penjelasan
Dengan adaptasi yang kuat kemudian mampu berkembangbiak
meningkatkan jumlah populasi suatu mahluk hidup yang akan menekan jumlah
populasi yang lebih kecil sebagai konsekuensi persaingan dalam memperebutkan
makanan atau dalam hal mekanisme/teknik mahluk hidup tersebut beradaptasi
mempertahankan diri dari pemangsanya dimana mahluk hidup yang tidak mampu

5
mempertahankan diri akan punah dengan sendirinya. Pada asas ini berlaku
“seleksi alam”. Asas ini memberikan pemahaman bahwasanya mahluk hidup yang
mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan lebih kuat untuk melangsungkan
kehidupan dan keturunanya dibandingkan dengan mahluk hidup yang lemah
adaptasinya. Dengan adaptasinya yang kuat kemudian mampu berkembangbiak
meningkatkan jumlah populasinya yang akan menekan jumlah populasi yang lebih
kecil sebagai konsekuensi persaingan dalam memperebutkan makanan. Atau
dalam hal mekanisme/teknik mahluk hidup tersebut beradaptasi mempertahankan
diri dari pemangsanya dimana mahluk hidup yang tidak mampu mempertahankan
diri akan punah dengan sendirinya. Pada asas ini berlaku “seleksi alam”.

Contoh
1. Burung elang merupakan hewan pemangsa/predator untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam memperoleh makanan
dibekali dengan indera pengheliatan yang tajam untuk meindentifikasi
mangsanya dari atas udara yang jauh. Ini merupakan contoh adaptasi
terhadap lingkungan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
memperoleh makanan. Adaptasinya yang lain ialah untuk menjaga
keturunanya (anak burung elang) agar tidak dimangsa predator lain, selalu
menempatkan sarangnya jauh di atas puncak-puncak gunung atau ujung
pepohonan.

Asas ke 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan
yang mudah diramal

Penjelasan
Ada fluktuasi turun atau naiknya kondisi lingkungan di semua habitat,
tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat
lainnya. Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang
pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama. Sehingga

6
diharapkan pada setiap lingkungan adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda
kepadatannya, diperlukan juga pengetahuan tentang keadaan optimum kehidupan
suatu spesies pada faktor lingkungan maka akan diketahui berapa lama keadaan
tersebut dapat bertahan.

Contoh
keadaan iklim yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja
melahirkan keanekaragaman spesies yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan
keanekaragaman pola penyebaran kesatuan populasi.

2. URAIKAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR DAN SUMBER-


SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL.
JELASKAN JUGA BAGAIMANA MEKANISMENYA!

FAKTOR-FAKTOR DAN SUMBER TERJADINYA PEMANASAN


GLOBAL

1. EFEK RUMAH KACA


Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari
yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti
bumi – disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama
dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya,
tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah
kaca tersebut. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (bumi) yang disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida
(CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer sehingga berakibat Meningkatnya suhu
permukaan benda langit (bumi) tersebut. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada
di atmosfir yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya

7
muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktifitas
manusia. 

MEKASNISME EFEK RUMAH KACA


Matahari merupakan sumber energi utama dari setiap sumber energi yang
terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai permukaan
bumi dan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi kemudian
menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian
dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca
seperti uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian
dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer
bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Kondisi ini dapat terjadi berulang sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gambar berikut
menunjukkan bagaimana terjadinya pemanasan global

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan menjadi sangat
dingin lebih kurang -18°C, sehingga sekuruh permukaan bumi akan tertutup
lapiesan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C, bumi sebenarnya telah
lebih panas 33°C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut telah
berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan

8
global.

2. EFEK UMPAN BALIK


Efek umpan balik adalah dampak dari pemanasan global, dimana lapisan
ozon rusak maka sinar matahari tak ada yg menghalanginya, sehingga bumi makin
panas. efek umpan balik biasanya terjadi pada pada proses penguapan air sehingga
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi serta lautan akan menyebabkan
meningkatnya penguapan air ke atmosfer. Efek umpan balik terjadi hanya
sementara karena penguapan itu terjadi hanya bila matahari dekat dengan bumi
atau segaris dan lapisan ozon yang telah berlubang dan menipis.

MEKANISME EFEK UMPAN BALIK


pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap
ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan
terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih
besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.  Bila dilihat dari bawah,
awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga
akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan
tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa,
sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan
pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu
seperti tipe dan ketinggian awan tersebut.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat
kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi

9
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi
es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

3. Variasi Matahari
Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan
oleh Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang memengaruhi variasi
ini, yang terutama adalah siklus Matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam
Matahari), selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Aktivitas
Matahari diukur dengan menggunakan satelit selama beberapa dekade terakhir
setelah pada waktu sebelumnya pengukuran dilakukan melalui variabel-
variabel 'proksi'. Para ilmuwan iklim tertarik untuk mengetahui apakah variasi
Matahari berpengaruh terhadap Bumi. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan beberapa
efek perubahan iklim, sebagai contoh selama Maunder Minimum. 

MEKANISME VARIASI MATAHARI


Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah
kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan
memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak
tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor
utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek
pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.
Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi
mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun
1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950. Pada tahun 2006, sebuah tim
ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak
menemukan adanya peningkatan dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini.
Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% selama 30 tahun
terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.

10
Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985,
baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

4. Penebangan dan pembakaran hutan


Pohon sangat berguna karena dapat mengubah gas karbon dioksida
menjadi oksigen yang bermanfaat untuk kita, akan tetapi manusia suka melakukan
penebangan hutan dan membakarnya untuk dijadikan tempat bercocok tanam.
Selain itu, saat hutan dibakar menghasilkan gas-gas rumah kaca yang tentu dapat
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

5. Penggunaan bahan bakar fosil


Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang
terlalu berlebihan bukan hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tapi juga
dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon
dioksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil.

6. Pencemaran laut
Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan
tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi
tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang
menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.

7. Industri peternakan
Industri peternakan seperti peternakan sapi menghasilkan gas methana dan
karbon dioksida yang sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut
sapi (ya, kentut sapi) dan kotoran sapi yang merupakan produk dari bakteri
pengurai selulosi di perut sapi.

8. Limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan

11
karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.

12

Anda mungkin juga menyukai