Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRESENTASI

TERMODINAMIKA KERAK BUMI DAN FLUIDA

TERMODINAMIKA DAN FLUIDA PADA SISTEM BUMI


Oleh :
KELOMPOK 1

Anggota :
Rindukuh Sihombing 120120002
Nixon Manuel Sianturi 120120007
Perdana Muliado Sianturi 120120012
Winna Sebayang 120120017
Silva Apriliana Manurung 120120020

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022

1
DAFTAR ISI

COVER

LAPORAN PRESENTASI TERMODINAMIKA KERAK BUMI DAN


FLUIDA..................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
BAB II ISI...............................................................................................................5
2.1 DASAR TEORI............................................................................................5
2.1.1 Termodinamika......................................................................................5
2.1.1.1 Pengertian Termodinamika...........................................................5
2.1.1.2 Manfaat Termodinamika...............................................................5
2.1.1.3 Hukum Termodinamika................................................................5
2.1.1.4 Sejarah Termodinamika................................................................7
2.1.2 Sistem Bumi............................................................................................8
2.1.2.1 Konsep Sistem Bumi......................................................................8
2.1.2.2 Atmosfer..........................................................................................8
2.1.2.3 Samudra (Hidrosfer).....................................................................8
2.1.2.4 Daratan (Litosfer)..........................................................................8
2.1.2.5 Biosfer.............................................................................................9
2.2 PEMBAHASAN..........................................................................................10
2.2.1 Aplikasi termodinamika dan fluida dalam sistem bumi..................10
2.2.1.1 Pada Atmoser...............................................................................10
2.2.1.2 Pada Hidrosfer.............................................................................10
2.2.1.3 Pada Litosfer................................................................................10
2.2.1.4 Pada Biosfer..................................................................................11
2.2.1.4.1 Siklus Biner...................................................................12
2.2.1.4.2 Turbin Uap....................................................................12
2.2.1.4.3 Heat Exchanger............................................................12

2
2.2.2 Alasan aplikasi termodinamika dan fluida dalam sistem bumi......12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................14
3.2 SARAN........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
LAMPIRAN......................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seperti yang sudah diketahui, bahwa termodinamika membahas suatu
perubahan panas menjadi suatu energi dari suatu system atau lingkungan tertentu.
Hal ini sangat berhubungan dengan system bumi, yang dimana pada system bumi
terdapat suatu proses yang membutuhkan energi panas.
Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang membahas
mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain. Hukum pertama
termodinamika dan hukum termodinamika kedua menjadi acuan dalam
membahas mengenai perubahan energi.  Termodinamika dapat diterapkan dalam
berbagai aplikasi salah satunya dalam sistem bumi.
Konsep sistem bumi memandang Bumi sebagai suatu sistem yang terdiri dari
Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer, dan Biosfer. Litosfer adalah bagian Bumi yang
berupa daratan atau batuan. Hidrosfer adalah bagian bumi yang merupakan tubuh
air, terutama laut. Atmosfer adalah bagian bumi makhluk hidup yang ada di
Bumi, termasuk manusia.
Dalam laporan dapat diketahui bahwa, aplikasi hukum termodinamika dan
fluida dalam sistem bumi, dan alasan aplikasi tersebut dapat dikatakan terdapat
kaitan dengan termodinamika
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa aplikasi dari termodinamika dan fluida dalam sistem bumi?
2. Mengapa aplikasi tersebut dapat dikatakan terdapat kaitan dengan
termodinamika?

4
BAB II
ISI
2.1 DASAR TEORI
2.1.1 Termodinamika
2.1.1.1 Pengertian Termodinamika
Termodinamika berasal dari Bahasa Yunani, yang dimana terdiri
dari thermos (panas) dan dynamic (perubahan). Jadi Termodinamika
adalah salah satu cabang fisika yang membahas tentang perubahan
panas menjadi bentuk energi yang lain, serta membahas tentang energi
dari suatu system. Dalam hukum termodinamika juga membahas
tentang energi di sekitar lingkungan.
Pengertian lain dari termodinamika adalah ilmu yang menjelaskan
kaitan antara besaran fisis tertentu yang menggambarkan sifat zat di
bawah pengaruh kalor atau panas.
Termodinamkika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting
dari ilmu alam, ilmu fisika yang mempelajari materi yang ada dalam
keadaan setimbang terhadap perubahan temperature, tekanan, volume,
dan komposisi kimia.
2.1.1.2 Manfaat Termodinamika
Secara umum manfaat yang bisa di lihat dari Termodinamika adalah:
 Menjelaskan kerja beberapa system termodinamis
 Menjelaskan mengapa suatu system termodinamis tidak bekerja
sesuai dengan yang diharapkan
 Menjelaskan mengapa suatu system termodinamis sama sekali
tidak mungkin dapat bekerja.
2.1.1.3 Hukum Termodinamika
Hukum-hukum yang terdapat pada termodinamika adalah sebagai berikut:
 Hukum 0 Termodinamika

5
Hukum 0 termodinamika atau bisa juga disebut sebagai hukum
awal termodinamika yang menyatakan bahwa dua system dalam keadaan
setimbang dengan system ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang
satu sama lainnya.
 Hukum Pertama Termodinamika ( Hukum I Termodinamika )

Hukum ini juga terkait dengan hukum kekekalan energi. Hukum


ini menyatakan bahwa perubahan energi dalam suatu system
termodinamika tertutup, sama dengan total dari jumlah energi kalor yang
diberikan ke dalam system dan kerja yang dilakukan terhadap system.
Pada hukum ini, dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses
isokhorik, isotermik, isobaric, dan juga adiabatic.
 Hukum Kedua Termodinamika ( Hukum II Termodinamika )

Hukum kedua termodinamika ini terkait dengan entropi. Dalam


hukum kedua termodinamika ini memuat pernyataan-pernyataan para ahli
yaitu:
Pernyataan Clausius: “Tidak mungkin suatu system apapun
bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan
energi sebagai panas dari system dengan temperature tertentu ke sistem
dengan temperature yang lebih tinggi.”
Pernyataan Kevin-Planck: “Tidak mungkin suatu system
beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto
kerja ke sekeliling sambil menerima energi panas dari suatu reservoir
termal.”
Kedua pernyataan tersebut dapat dikorelasikan menjadi “total
entropi dari suatu system termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya. Hal tersebut mirip dengan prinsip kenaikan entropi”
 Hukum Ketiga Termodinamika (Hukum III Termodinamika)

6
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperature nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu system mencapai
temperature nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi system
akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
Hukum pertama termodinamika dan hukum termodinamika
kedua menjadi acuan dalam membahas mengenai perubahan energi.
2.1.1.4 Sejarah Termodinamika
Penemuan konsep termodinamika diawal dengan usaha para
ilmuwan abad ke-19 Masehi untuk membuat mesin yang memiliki
kemampuan untuk mengadakan perubahan energi. Tujuan pengubahan
energi ini awalnya untuk memudahkan pekerjaan dengan mengubah
energi menjadi usaha dengan besar perubahan energi yang maksimal.
Mesin paling awal yang dibuat oleh para ilmuwan mampu mengubah
energi gerak menjadi energi potensial. Prinsip kerjanya didasarkan
pada peristiwa tumbukan. Adanya usaha dari para ilmuwan ini yang
kemudian pada abad ke-20 berhasil mengembangkan teori-teori
mengenai termodinamika.
Teori termodinamika berlaku pada keadaan panas
atau sistem dengan keadaan setimbang pada saat dimulai maupun
diakhiri. Setelah abad ke-19 Masehi, perkembangan teori
termodinamika beralih ke fisika kuantum dan transisi-transisi fasa.
Secara fenomenologi, pengembangan teori termodinamika ditujukan
bagi sistem-sistem makroskopik. Dalam fisika, perumusan
termodinamika menjadi suatu aksioma yang meliputi tiga hukum
termodinamika. Konsep utama yang melandasi ketiga hukum
termodinamika adalah energi dan entropi.

7
2.1.2 Sistem Bumi
2.1.2.1 Konsep Sistem Bumi
Konsep sistem bumi memandang Bumi sebagai suatu
sistem yang terdiri dari Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer, dan
Biosfer.
2.1.2.2 Atmosfer
Atmosfir adalah selubung berbagai gas yang
mengelilingi bumi. Ketika radiasi matahari memasuki
atmosfir, sebagian dari radiasi itu dipantulkan kembali ke
dalam ruangan awan dan debu. Sebagian yang lain
meluncur kepermukaan bumi, dimana radiasi ini diserap
atau dipantulkan kembali keruangan /selubung tersebut
oleh permukaan-permukaan reflektif seperti es, salju dan
air yang ada di permukaan bumi.
Sinar yang dipantulkan kembali oleh Bumi berupa
radiasi infra merah, yang berhawa panas,.Gas-gas
atmosferik tertentu akan menyerap gelombang panjang
radiasi infra merah tersebut dan meningkatkan temperatur
dipermukaan bumi.Hal ini dikenal sebagai efek rumah kaca
(GRK).Tanpa efek rumah kaca, bumi akan menjadi jauh
lebih dingin ; banyak bentuk kehidupan tidak akan
bertahan. Gas-gas yang membentuk atmosfir adalah :
nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, metane dan
ozon- yang mengatur dan menyeimbangkan energi yang
terkandung dan yang dilepaskan.
2.1.2.3 Samudra (Hidrosfer)
Samudra dan perairan besar yang lain akan menahan
panas yang diserap dari radiasi sinar matahari lebih lama
dibandingkan dengan daratan. Perbedaan panas yang terjadi
akan mengakibatkan terbentuknya Arus-arus yang berputar

8
secara vertikal, dari permukaan 5 keperairan-perairan lebih
dalam, dan secara horizontal dari garis lintang yang tinggi
ke yang rendah dan menyeberangi garis bujur. Ketika panas
dilepaskan,sering kali pada jarak yang jauh dari tempat
dimana panas tersebut diserap,interaksinya dengan atmosfir
menghasilkan siklus-siklus harian dan siklus musiman dan
temperatur yang mempengaruhi iklim dan kondisi
setempat.
2.1.2.4 Daratan (Litosfer)
Daratan juga disebut litosfir, atau kerak bumi,yang
menopang berbagai ekosistem yang unik dan luas, mulai
dari daerah-daerah kering sampai kehutan-hutan tropis.
Setiap ekosistem terdiri dari tanaman-tanaman, binatang-
binatang,tanah-tanah dan nutrisi-nutrisi yang berbeda yang
membentuk sistem-sistem yang saling tergantung satu
dengan yang lain.
Waktu berlalu, ekosistem-ekosistem berubah, baik
tanaman dan kehidupan binatang berevolusi dan dengan
kejadian-kejadian seperti kekeringan dan banjir. Pada Skala
ribuan 6 tahun, ekosistem-ekosistem itu telah berubah
dengan siklus glesier bumi dan permukaan bumi berubah
lewat gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.
2.1.2.5 Biosfer
Biosfir didifinisikan sebagai ruangan bumi-didalam
atmosfir,hydrosfir dan lithosfirdimana kehidupan telah
berkembang. Biosfir terdiri dari tanah dan bagian atas dari
kerak bumi, lapisan bagian bawah dari atmosfir dan
hydrosfir. Biosfir mungkin dianggap sebagai tempat
bersama yang dihuni oleh umat manusia,tanaman,burung-
burung,ikanikan,bakteri dan binatang buas dan jinak.Semua

9
ekosistem digabung dalam biosfir, yang mempunyai
kemampuan mengatur sendiri. Jika terjadi perubahan-
perubahan dibiosfir, dimana organisme-organisme tersebut
tidak dapat ber adaptasi, maka kemampuan dari organisme
tersebut untuk menyerap zat-zat untuk tumbuh dan ber-
reproduksi akan terpengaruh.

2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 Aplikasi dari termodinamika dan fluida dalam sistem bumi
2.2.1.1Pada Atmsfer
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (AS)Efek rumah
kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi
karena lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor.
Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin panas karena sinar
matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.

2.2.1.2 Pada Hidrosfer


Perbedaan panas yang terjadi akan mengakibatkan
terbentuknya Arus-arus yang berputar secara vertikal, dari
permukaan 5 keperairan-perairan lebih dalam, dan secara
horizontal dari garis lintang yang tinggi ke yang rendah dan
menyeberangi garis bujur. Ketika panas dilepaskan,sering kali
pada jarak yang jauh dari tempat dimana panas tersebut
diserap,interaksinya dengan atmosfir menghasilkan siklus-siklus
harian dan siklus musiman dan temperatur yang mempengaruhi
iklim dan kondisi setempat.
2.2.1.3 Pada Litosfer
Pergerakan lempeng tektonik terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Divergen (pergerakan saling menjauh)
Kalor mengalir secara alami atau spontan dari benda yang
panas (bersuhu tinggi) ke benda yang dingin (bersuhu rendah);

10
dan sebaliknya kalor tidak akan mengalir secara alami atau
spontan dari benda dingin (bersuhu rendah) ke benda panas
(bersuhu tinggi) tanpa dilakukan usaha.
2. Convergen (Gerakan Saling mendekat)
Pergerakan saling mendekat antar kerak samudera,
menyebabkan kerak samudera menunjam kedalam mantel
sehingga terbentuk palung/.zona subduksi, dan terbentuk
pegunungan vulkanik dasar laut dengan magma yang cair karena
mengandung sedikit kuarsa
3. Transform Fault
Didaerah pergerakan saling berpapasan, terdapat aktivitas
vulkanisme yang lemah dan disertai gempa yang tidak kuat.
2.2.1.4 Pada Biosfer
2.2.1.4.1 Siklus Biner
Penerapan prinsip termodinamika pada sistem panasbumi yang
mudah untuk kita pahami adalah sistem pembangkit listrik
tenaga panasbumi (PLTP), yang pada dasarnya adalah membangkitkan
arus listrik dengan mengubah energi kinetik uap panasbumi menjadi
energi listrik untuk keperluan komersial.Pembangkit listrik tenaga
panasbumi (PLTP) memiliki beberapajenis pembangkit yang bekerja
dalam suatu siklus. Salah satu jenis pembangkit listrik tenaga
panasbumi (PLTP) yang secara eksplisit menerapkan prinsip-prinsip
termodinamika adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi jenis
Binary Cycleatau siklus Biner.Siklus biner merupakan siklus dalam
PLTP yang menggunakan fluida panasbumi bertemperatur sedang
(sekitar 100-200°C) untuk memanasi suatu fluida organik. Uap dari
fluida organik inilah yang akan memutar sudu-sudu turbin sehingga
menghasilkan listrik. Jadi fluida panasbumi tidak dimanfaatkan
langsung melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi,
sementara fluidanya sendiri diinjeksikan kembali ke dalam

11
reservoir.Dalam siklus biner pada pembangkit listrik tenaga
panasbumi, terdapat dua alat atau instrumenyang secara eksplisit
menggunakan prinsip-prinsip termodinamika, yaitu turbin uap dan
alat penukar panas atau heat exchanger.
2.2.1.4.2 Turbin Uap
Turbin uap merupakan jenis turbin yang digunakan menggerakan
generator untuk membangkitkan energi listrik. Turbin uap digerakkan
oleh fluida uap dengan memanfaatkan energi kinetik yang dimiliki
oleh uap.Ketika fluida mengalir melalui turbin maka kerja akan melawan
sudu yang tertempel pada poros. Sebagai hasilnya, poros berputar
dan turbin menghasilkan kerja. Kerja yang dihasilkan turbin adalah
positif karena dilakukan oleh fluida.
2.2.1.4.3 Heat Exchanger
Heat exchanger atau alat penukar panas adalah sebuah alat dimana
dua aliran fluida saling bertukar panas tanpa keduanya bercampur.
Pada umumnya medium pemanas adalah air yang dipanaskan dan air
dingin sebagai air pendingin (cooling water). Pertukaran panas terjadi
karena adanya kontak baik antara fluida yang terpisah oleh dinding
pemisah maupun yang bercampur kedua fluidanya.
2.2.2 Alasan Aplikasi dari termodinamika dan fluida dalam sistem
bumi
Pada atmosfer, dan pada hidrosfer, keduanya memenuhi
hokum 2 termodinamika dimana bunyinya “Kalor mengalir
secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor
tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda
panas tanpa dilakukan usaha” dikarenakan baik saat matahari
menembus bumi maupun terjadi perbedaan panas, itu idsebabkan
kalik yang mengalir dari benda yang panas ke benda yang dingin.
Pada litosfer memenuhi hukum 1 termodinamika dimana
bunyinya “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan,

12
melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja”dan hukum 2
termodinamika dimana bunyinya “Kalor mengalir secara alami
dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa
dilakukan usaha”dikarenakan magma yang keluar dari dapur
magma dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Pada biosfer memenuhi Hukum Ke-Nol Termodinamika
dimana bunyinya “Jika sistem A berada pada keadaan setimbang
dengan sistem B, dan sistem B berada pada keadaan setimbang
dengan sistem C, maka sistem A juga berada pada keadaan
setimbang dengan sistem C.”dan Hukum KeduaTermodinamika
dimana bunyinya “Tidak mungkin membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
mengubah energi panas yang diproleh dari suatu reservoir
pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik”
dikarenakan Keseluruhan proses yang terjadi pada sistem
panas bumi tidak lepas dari konsep-konsep serta prinsip-prinsip
yang terdapat dalam termodinamika, baik cara kerja pada
sistem yang ada maupun instrumen-instrumen yang
dipergunakan pada sistem panas bumi.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Konsep sistem bumi memandang bumi sebagai suatu sistem yang terdiri dari
litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer. Hukum-hukum termodinamika juga
berlaku dalam sistem bumi. Pada atmosfer, dan pada hidrosfer, keduanya
memenuhi hukum 2 termodinamika. Pada litosfer memenuhi hukum 1 dan 2
termodinamika. Hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi di litosfer
merupakan proses-proses yang terjadi dan berkaitan atau berhubungan dengan
yang terjadi di kerak bumi ini seperti arus konveksi, pergerakan lempeng
samudra, gempa, tsunami, gunung, siklus batuan sesuai hukum 1 dan 2
termodinamika. Dengan kata lain semua proses yang terjadi di kerak bumi karena
adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta memerlukan waktu yang sangat lama.
Sedangkan pada biosfer memenuhi Hukum 0 dan 2 termodinamika. Keseluruhan
proses yang terjadi pada sistem panas bumi tidak lepas dari konsep-konsep
serta prinsip-prinsip yang terdapat dalam termodinamika, baik cara kerja pada
sistem yang ada maupun instrumen-instrumen yang dipergunakan pada sistem
panas bumi.
3.2 SARAN
Pada sistem bumi dimana kita tinggal selalu terdapat konsep-konsep dan
proses termodinamika dimana konsep-konsep tersebut perlu untuk diketahui.
Terkhusus sebagai mahasiswa teknik geofisika perlu untuk mengetahui lebih
tentang seluk beluk proses termodinamika dalam sistem bumi. Hal ini tentu juga
akan mempermudah kita dalam memahami bagaimana sistem bumi ini bekerja
dan menghasilkan hasil-hasil bumi yang sangat diperlukan dalam kegiatan
eksplorasi dan kehidupan.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://dinarardy.wordpress.com/2009/07/13/hukum-termodinamika/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-termodinamika-lengkap/
https://repository.unpak.ac.id/tukangna/repo/file/files-20200929070611.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
https://wahyuancol.wordpress.com/tag/sistem-bumi/#:~:text=Konsep%20Sistem
%20Bumi%20memandang%20Bumi,merupakan%20tubuh%20air%2C%20terutama
%20laut.
https://www.rudyct.com/PPS702-ipb/12167/psl067_1.pdf
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-gejala-vulkanisme
https://saintif.com/hukum-termodinamika/
Rantini, Nyoman. 2015. BAHAN AJAR MATA KULIAH TERMODINAMIKA.
Universitas Udayana : Jurusan Fisika
LAMPIRAN
NO NAMA PEMBAGIAN TUGAS
1. Winna Sebayang Powerpoint
2. Perdana Sianturi Daftar Isi
3. Rindukuh Shombing +Silva Apriliana Latar Belakang
4. Rindukuh Shombing +Silva Apriliana Dasar Teori
5. Silva Apriliana Rumusan Masalah
6. Perdana Sianturi Pembahasan
7. Nixon Kesimpulan + Saran

15

Anda mungkin juga menyukai