Anda di halaman 1dari 11

HUKUM TERODINAMIKA 1 & 2

Dosen : Dra. Hj. Ade Sukanah Y.,M.Pdi

Disusun Oleh :
Nama : Muhamad Nur Khadapi
Ahmad subhan rifai
NPM : 117130072
117130034
Kelas : 1D

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................1

DAFTAR ISI .....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 4
A. Pengertian Hukum Termodinamika........................................................ 5
B. Sistem Termodinamika ..................................................................... 6
C. Prinsip-Prinsip Termodinamika ......................................................... 7
D. Hukum Terodinamika 1 & 2 .............................................................. 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
C. Daftar Pustaka ........................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Terodinamika adalah salah satu cabang teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum
pergerakan panas,dan perubahan panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain. Istilah
terodinamika di turunkan dari bahasa yunani therme (panas) dan dynamis (gaya).cabang ilmu ini
berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya di turunkan dari eksperimen, dan kini di anggap
sebagai aksioma (suatu pernyataan yang di terima sebagai kebenaran dan bersifat umum,tanpa
memerlukan pembuktian) Prinsip pertama adalah kekekalan energi,yang mengambil bentuk hukum
kesetaraan panas dan kerja. Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak tidak
dapat mengalir panda benda yang dingin ke benda yang panas, tanpa adanya perubahan dari kedua
benda tersebut.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bagian latar belakang, dapat diambil suatu
rumusan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian Terodinamika

2. Prinsip-Prinsip Terodinamika

3. Sistem Terodinamika

4. Hukum Terodinamika 1 & 2

C.Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang sudah di uraikan pada bagian rumusan masalah,dapat diambil
suatu tujuan dan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang hukum terodinamika tersebut


2. Untuk mengetahui tentang hukum terodinamika beserta aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Termodinamika

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas Dynamic
yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkanusaha untuk
mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-
sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi
dan kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu
fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa
meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.

B.Sistem-sistem Terodinamika

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi
dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara sistem dan lingkunganna,yakni sebagai berikut:

1. Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya suatu
aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar.
Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar
dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa
maupun energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan demikian, pada sistem
ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

 Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila keluar
dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif jika diberikan
(masuk) kedalam sistem.
2. Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang
tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk
panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup,
walaupun massa tidak bisa berubah selama proses berlangsung, tapi volume bisa saja berubah
disebabkan adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari
lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana
massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa
udara didalam balon.

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan kepada sistem (Qin),
maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini akan
mengakibatkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan
adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut dengan
control mass.

Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

 Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.


 Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding diatermik.
Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu
yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya suatu
pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang memungkinkan
kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).
3. Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau
kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang
terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena
pasti ada terjadi sedikit pencampuran, walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi.
Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property (koordinat sistem/variabel
keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi
panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang
lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem bisa berada pada
suatu kondisi yang tidak berubah, jika masing-masing jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur
pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state)
tertentu dari sistem, dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah,
maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak
mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).

C. Hukum Termodinamika

Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini


menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-
hukum ini sudah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan
termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai bidang seperti
bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut hukum-
hukum termodinamika :

1. Hukum I termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)

Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengubah
bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu
diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi
dalam.

Bunyi Hukum I Termodinamika

“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q bukan
fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang bisa merubah
keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n).
W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika
menerima usaha lingkungan.
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika
melepas kalor pada . lingkungan Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada
transfer panas ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung
pada proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan
batasan-batasan lain.

Rumus Hukum Termodinamika I

Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = ∆U+W

Dengan ketentuan, jika:


Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam

ΔU = Q − W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0

Persamaan Keadaan Gas

Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2

Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2

Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2

P, V, T Berubah (non adiabatis)


(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ = Cp/Cv

Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)

Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693

Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2

Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

Contoh Soal

Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

Pembahasan

Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap

Ditanya W ??
Dijawab :

W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule

2. Hukum II termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)

Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang tidak.
Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :

“Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor mengalir secara spontan


dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam
arah kebalikannya”

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor


Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-
mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang menyertai


suatu perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan
ketidakteraturan suatu sistem)
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketia
proses irreversible terjadi.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan:

Dari makalah yang sudah saya selesaikan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan
makalah “pengaruh genteng baja ringan terhadap kekuatan suatu bangunan” penulis menyimpulkan
bahwa genteng baja ringan mempunyai banyak keunggulan dan kelemahan. Dan seiring
berkembangnya jaman genteng baja ringan sudah banyak yang memakai nya di saat ini contoh nya di
perumahan,sekolah,dan bangunan-bangunan lainnya.karena genteng baja ringan sudah di jamin kuat
dan tahan lama, namun harganya tetap murah di bandingkan di jaman dahulu genteng terbuat dari
tanah liat harganya mahal dan tidak tahan lama.

Saran:

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah
daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

Daftar pustaka:

Ahmad, yuri. 2011. Konsep dasar Termodinamika.<http://ml.scribd.com/doc/55929073/makalah-


termodinamika>Brady, James E. -. Kimia Universitas, terj. Anas, Kamianti, dkk. Tangerang: binaRupa
Aksara PublisherBudiyanto.2012. Usaha dan Proses dalam
Termodinamika.http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/usaha-dan-proses-dalam-
termodinamika/http://images.google.comMointi, salmin. 2011. Makalah
Termodinamika.<http://mointi.wordpress.com/2011/03/30/makalah-termodinamika/>

Anda mungkin juga menyukai