Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolom merupakan bagian dari suatu kerangka bangunan yang menempati posisi
terpenting dalam sistem struktur bangunan. Bila terjadi kegagalan pada kolom maka dapat
berakibat keruntuhan komponen struktur lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan
terjadi keruntuhan total pada keseluruhan struktur bangunan ( Istimawan D., 1999).
Kolom meneruskan beban – beban dari elevasi atas ke elevasi di bawahnya hingga
akhirnya sampai ke tanah melalui pondasi. Didalam analisa maupun perencanaan kolom,
dasar-dasar teori yang digunakan dalam analisis balok dapat diterapkan dalam analisis
kolom, tetapi ada tambahan faktor baru (selain momen lentur) yaitu gaya-gaya normal
tekan yang diikutkan dalam perhitungan. Karena itu perlu adanya penyesuaian dalam
menyusun persamaan keseimbangan dengan meninjau kombinasi momen lentur dan gaya
normal tekan.
Pada lentur balok, banyaknya tulangan yang terpasang dapat direncanakan agar
balok berperilaku daktail, tetapi pada kolom biasanya gaya normal tekan adalah dominan
sehingga keruntuhan yang bersifat tekan sulit untuk dihindari.

1.2 Rumusan Masalah


a. Fungsi dari kolom bundar dengan pengikat spiral?
b. Batas dari presentase tulangan ?
c. Metode empiris untuk kolom bundar ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi dari kolom bundar spiral
b. Untuk mengetahui batas dari presentase tulangan
c. Untuk mengetahui metode empiris untuk kolom bundar

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dari kolom bundar dengan pengikat spiral


Kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang yang
berbetuk spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.
Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi
cukup besar sebelum keruntuhan, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran
seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
Keuletan ini merupakan keuntungan utama yang diperoleh dengan menggunakan
kolom yang bertulangan spiral. Sekalipun tulangan spiral secara jelas menyumbang
terhadap kekuatan kolom (pada tahun 1903 Considere menyatakan bahwa spiral adalah 2.4
kali lebih efektif dari tulangan memanjang di dalam menyediakan kapasitas kolom), paham
konservatif yang dianut dalam persyaratan ACI sejak tahun 1940 adalah menggunakan
spiral secukupnya untuk meningkatkan kapasitas inti dengan jumlah yang sama dengan
kapasitas selimut beton terkelupas.

Dengan harga rata-rata ks = 2 maka kekuatan yang dikerahkan oleh penulangan spiral
adalah

Pn = 2,0 fsyAsp

Suatu pendekatan alternative di dalam penerimaan harga ks yang berdasarkan


percobaan telah disajikan oleh Huang, yang meninjau kondisi pembebanan triaxial yang
terjadi bila tulangan spiral bekerja di dalam tarik.
Jika ρs sebagai perbandingan dari volume tulangan spiral terhadap volume inti (sisi luar ke
sisi luar spiral), atau ρs = Asp/Ac. sehingga persamaan di atas berubah menjadi :
Pn = 2,0 fsy ρs Ac
Dengan menyamakan persamaan tersebut dengan kekuatan dari kulit beton dan
mengambil kekuatan selimut beton sebesar 90 % dari kekuatan inti beton, atau 0,75
f’c sehingga :
2,0 fsy ρs Ac = 0,75 f’c (Ag-Ac)
Dimana ρs = 0,375(Ag/Ac – 1) f’c /fsy

2
Dengan menyediakan faktor keamanan tambahan sebesar 1,2 untuk menjamin
bahwa kekuatan spiral akan melebihi kekuatan selimut beton. Sehingga persamaan di atas
berubah menjadi :

Perlu dicatat bahwa kekuatan leleh fsy dari tulangan spiral tidak boleh melampui 60.000
lb/inci2.

Dimana Dc adalah garis tengah dari inti, as adalah luas dari spiral dan dbadalah diameter
dari tulangan spiral.

2.2 Batas dari presentase tulangan


Persentase dari tulangan memanjang dinyatakan terhadap luas penampang kasar
harus berada diantara 1 dan 8%. Namun ACI-10.8.4 mengijinkan pendasaran persentase
tulangan atas luas beton yang diredusir Ag dalam hal luas penampang kasar beton melebihi
dari yang diperlukan untuk beban, namun dalam keadaan apapun ρg tidak boleh diambil
kurang dai 0.005 berdasarkan luas penampang kasar yang ada. Maksud utama dari provisi
tulangan minimum ini adalah untuk mencegah ragam keruntuhan berubah menjadi
keruntuhan dari beton polos, dari keruntuhan yang tiba-tiba dari tulangan pengikat kolom
yang sudah yang sudah dijelaskan.
Batas atas dari tulangan memanjang adalah berdasarkan praktek dimana bila
tersedia jarak bersih yang cukup antara tulangan, sedikit lebih dari ρg = 0,08 masih dapat
dipakai untuk penampang.

2.3 Metode empiris untuk kolom bundar


Agar keruntuhannya berupa keruntuhan tekan, penampang segi empat ekivalen ini
harus mempunyai (l) tebal dalam arah lentur sebesar 0,8h dimana h adalah diameter luar
lingkaran bundar; lebar kolom segi empat ekivalen diperoleh sama dengan luas bruto
kolom bundar dibagi 0,8h jadi b = Ag/(0,8h); dan luas tulangan total Ast ekivalen
didistribusikan pada dua lapis yang sejajar dengan jarak antara lapisannya 2Ds/3 dalam
arah lentur dimana Ds adalah diameter lingkaran tulangan as ke as.

3
Untuk keruntuhan tarik :

Untuk keruntuhan tekan :

Dimana :
h = diameter penampang
Ds = diameter tulangan as ke as
e = eksentrisitas terhadap pusat plastis penampang
rg = Ast/Ag
m = fy/(0,85f’c)

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kolom bundar dengan tulangan spiral bagus untuk di gunakan untuk gedung-
gedung bertingkat, karena fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum keruntuhan, sehingga mampu
mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen
dan tegangan terwujud.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/10509/Skripsi.pdf?sequence=1
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/struktur-kolom-bundar
http://e-journal.uajy.ac.id/15309/4/TS153323.pdf
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Cirebon, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................................. 1

BAB II Pembahasan

2.1 Fungsi dari kolom bundar dengan pengikat spiral ............................................................. 2

2.2 Batas dari presentase tulangan ............................................................................................ 3

2.3 Metode Empiris untuk kolom bundar .................................................................................. 3

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 5

Daftar Pustaka

ii

Anda mungkin juga menyukai