Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KIMIA DASAR

LARUTAN

Disusun oleh:

Nama : Jeklin Dwi Putri

NIM : G1011221014

Kelas : F

Dosen Mata Kuliah

Dr. Hikma Yanti, S. Hut, M. Si.

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Larutan dan
Konsentrasi ini”.

Makalah “Larutan dan Konsentrasi” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Dasar. Dengan disusunnya makalah ini penulis mengharapkan dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca dan dapat mengetahui mengenai materi Larutan dan
Konsentrasi. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hikma Yanti,
S. Hut, M. Si. selaku dosen pengajar mata kuliah Kimia Dasar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.

Pontianak, 21 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..…1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Larutan…………………………………………………………………...2


2.2 Sifat-sifat Larutan…………………………………………………………………….2
2.3 Jenis-jenis Larutan…………………………………………………………………….3
2.4 Pengertian kelarutan…………………………………………………………………..5
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan………………………………………..7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….8
3.2 Saran…………………………………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut atau solvent. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
contoh larutan. Salah satunya adalah air gula, dimana air sebagai perlarut atau solven
dan gulanya sebagai zat terlarut atau solut. Pelarut yang paling umum digunakan
adalah air. Larutan dibagi menjadi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya akan akan
dibahas di bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan larutan
b. Apa sifat-sifat dari larutan
c. Apa saja jenis-jenis larutan
d. Apa yang dimaksud dengan kelarutan
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian larutan
b. Mengetahui sifat-sifat larutan
c. Mengetahui jenis jenis larutan
d. Mengetahui pengertian larutan
e. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Larutan


Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. 
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi (Petrucci, 1985).
Zat terlarut atau solute merupakan zat yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut atau
solvent merupakan zat yang jumlahnya banyak (Achmad,1996).
Pelarut yang paling umum digunakan adalah air. Selain air yang berfungsi sebagai
pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi
kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Pada umumnya orang hanya tau larutan itu berupa cairan, padahal ada juga yang
berbentuk padat dan gas. Larutan yang berwujud cair (misalnya air gula, air garam),
larutan yang berwujud padat (misalnya kuningan yang tersusun dari unsur timah dan
tembaga) dan larutan yang berwujud gas (misalnya udara).

2.2 Sifat-Sifat Larutan


Larutan memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
1. Soluble / Insoluble
Soluble artinya larut. Artinya zat yang dapat larut dengan baik dalam larutan
biasa disebut soluble. Misalnya: gula, garam, dll.
Insoluble artinya tidak larut. Artinya zat yang tidak dapat larut dalam larutan
biasa disebut insoluble. Misalnya: kaca, plastik, logam praktis, dll.
2. Miscible / Immiscible
Miscible artinya bercampur. Artinya kemampuan dua zat untuk bercampur
dalam sebuah perbandingan dan membentuk larutan yang homogen. Misalnya
air dan etanol.
Immiscible artinya tidak bercampur. Artinya dua zat tidak dapat bercampur
membentuk larutan yang homogen. Misalnya air dan minyak.
3. Like Dissolves Like
Like Disolves Like menerangkan tentang prinsip kelarutan. Dimana pelarut
polar akan melarutkan senyawa polar, begitu juga sebaliknya pelarut non polar
akan melarutkan senyawa non polar.

v
2.3 Jenis-Jenis Larutan
1. Berdasarkan wujud pelarutnya
Berdasarkan wujud pelarutnya, larutan dibedakan menjadi tiga yaitu
 Larutan cair
Yaitu larutan yang pelarutnya berwujud zat cair. Contohnya air gula,
air garam.
 Larutan padat
Yaitu larutan yang pelarutnya berwujud zat padat. Contohnya Au yang
terdiri dari campuran emas dan perak.
 Larutan gas
Yaitu larutan yang pelarutnya berupa gas. Contohnya udara yang
terdiri dari Oksigen dan Nitrogen.

2. Berdasarkan wujud zat terlarutnya


 Larutan pekat
Yaitu larutan yang zat terlarutnya(solut) lebih banyak dibandingkan zat
pelarutnya (solvent).
 Larutan encer
Yaitu larutan yang zat terlarutnya (solut) lebih sedikit dibandingkan zat
pelarutnya (solvent).

vi
3. Berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya
Berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya, larutan dibedakan menjadi tujuh
macam yaitu seperti yang terlihat pada tabel.

No Zat Terlarut Zat Pelarut Contoh


1 Gas Gas Udara ( N2 + O2 )
2 Gas Cair O2 dalam air
3 Gas Padat H2 dalam serbuk Pt
4 Cair Gas Uap air di udara
5 Cair Cair Alkohol dalam air
6 Cair Padat Air dalam buah
7 Padat Gas Aroma atau bau
8 Padat Padat Au dalam Ag
9 Padat Cair Gula dalam air

4. Berdasarkan Tingkat Kejenuhan


Berdasarkan tingkat kejenuhannya, larutan dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung zat terlarut(solut) kurang dari takaran
yang diperlukan untuk membuat suatu larutan jenuh. Artinya larutan
yang partikel-partikelnya tidak habis bereaksi dengan pereaksi. Larutan
tak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion<ksp, berarti larutan
belum jenuh (masih dapat larut).
 Larutan jenuh
Yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solut) membentuk
kesetimbangan dengan zat pelarutnya. Artinya larutan yang partikel-
partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi. Larutan jenuh terjadi
apabila hasil kali konsentrasi ion=ksp, berarti larutan jenuh(tepat
habis).
 Larutan lewat jenuh
Yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solut) lebih banyak
daripada yang diperlukan untuk membuat suatu larutan jenuh. Artinya
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi

vii
endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi
ion>ksp, berarti larutan sangat jenuh(terdapat endapan).

5. Berdasarkan Daya Hantar Listrik


Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua yaitu,
 Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan listrik
karena zat yang terlarut dalam pelarut akan terurai menjadi ion-
ion(terionisasi).
Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu
 Larutan elektrolit kuat
Adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat,
karena zat terlarut dalam pelarutnya terionisasi secara
sempurna. Contohnya HCL, HNO3, HCLO4, H2SO4, NaOH,
Ba(OH)2
 Larutan elektronit lemah
Adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
lemah, karena zat terlarut dalam pelarutnya tidak terionisasi
secara sempurna. Contohnya CH3COOH, HF, HNO2, NH3, H2O

 Larutan non elektrolit


Larutan non elektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik karena zat terlarut dalam pelarut tidak dapat
dapat menghasilkan ion-ion. Contohnya (NH2)2CO, CH3OH, C2H5OH,
C6H12O6, C12H22O11

2.4 Pengertian Kelarutan


Kelarutan adalah suatu ukuran yang menyatakan jumlah zat yang dapat larut dalam
pelarut sampai membentuk larutan jenuh.
Larutan dinyatakan dengan satuan:
 Gram/100 mL
 Gram/Liter

viii
 Mol/Liter

Hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan sebuah tetapan yang didapatkan dari hasil kali
konsentrasi ion pada kondisi larutan tersebut jenuh setelah dipangkatkan dengan nilai
koefisien dari persamaan ionisasinya. Pada larutan dengan kondisi jenuh, zat padat
yang sulit terlarut akan membentuk kesetimbangan dengan ion zat yang sudah
terlarut. Berikut reaksi kesetimbangannya.

Berdasarkan aturan penulisan rumus kesetimbangan, hanya zat dalam bentuk larutan
(aq) dan gas (s) yang dituliskan di dalam rumus, sehingga diperoleh:

Hubungan antara Ksp dan kelarutan

Contoh :

Terdapat larutan Ag3PO4. Tentukan hubungan antara kelarutan dan tetapan hasil
kelarutannya!

Pembahasan

Maka diperoleh:

ix
Jadi, hubungan antara s dengan Ksp adalah Ksp=27s4

2.5 Faktor yang mempengaruhi kelarutan


Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan (zat dalam air) adalah sebagai berikut:
 Suhu
Semakin tinggi suhu, maka proses pelarutan akan semakin cepat. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah suhu maka proses pelarutan akan semakin lambat.
 Tekanan
Semakin banyak pengadukan maka proses pelarutan akan semakin cepat.
Sebaliknya, semakin sedikit pengadukan maka proses pelarutan akan semakin
lambat.
 Ukuran partikel
Semakin kecil partikel maka proses pelarutan akan semakin cepat. Sebaliknya,
semakin besar partikel maka proses pelarutan akan semakin lambat.

x
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya sedikit disebut solute atau zat terlarut
sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut solvent atau zat pelarut. Pelarut yang
paling umum digunakan adalah air.
Larutan memiliki beberapa sifat yaitu soluble/insoluble, miscimble/immiscible, dan
like disolves like. Larutan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
a) Berdasarkan wujud pelarutnya larutan terdiri atas larutan cair, larutan padat,
dan larutan gas.
b) Berdasarkan wujud zat terlarutnya larutan terdiri atas larutan pekat dan larutan
encer.
c) Berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya larutan terdiri atas gas dalam gas,
gas dalam cair, gas dalam padat, cair dalam gas, cair dalam cair, cair dalam
padat, padat dalam gas, padat dalam cair, dan padat dalam padat.
d) Berdasarkan tingkat kejenuhan larutan terdiri atas larutan tak jenuh, larutan
jenuh, dan larutan sangat jenuh.
e) Berdasarkan daya hantar listriknya larutan terdiri atas larutan elektrolit
(elektrolit kuat dan elektrolit lemah) dan larutan non elektrolit.
Kelarutan adalah suatu ukuran yang menyatakan jumlah zat yang dapat larut dalam
pelarut sampai membentuk larutan jenuh.
Larutan dinyatakan dengan satuan:
 Gram/100 mL
 Gram/Liter
 Mol/Liter

3.2 Saran
Setelah penyusunan makalah terkait larutan, sangat penting untuk diketahui dan
dipahami mahasiswa/i, karena tanpa diketahui dikehidupan sehari-hari kita tidak lepas
dari yang namanya larutan. Tentunya penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik yang sifatnya membangun
dari para pembaca sebagai perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Dewinta,Noniya. 28 Januari 2022. Pengertian Larutan, Jenis, Faktor dan Contoh larutan

dalam Kehidupan Sehari-hari. Diakses pada 24 September 2022, dari


https://lambeturah.id/pengertian-larutan/

Maulana, Dimas dkk. 2019. Larutan. Jember: Institut Agama Islam Jember.

Ririn&Resita Martini. 2014. Resume Larutan Kimia Dasar. Mataram: Universitas Mataram.

Zidiq, Muh. Arhan dkk. 2019. Pembuatan Larutan. Makassar: Politeknik ATI Makassar.

xii

Anda mungkin juga menyukai