Anda di halaman 1dari 24

JENIS JENIS CAMPURAN, LARUTAN,

DAN SATUAN KONSENTRASI


Muhammad Ulvi Al Zidane
(2004103010053)
JENIS-JENIS
CAMPURAN
1
A. CAMPURAN

a. Pengertian
Campuran merupakan Suatu material yang
terbentuk dari penggabungan antara dua Zat atau lebih,
yaitu berupa Zat Padat, Gas, Cairan, dan Sifat yang
terdapat didalamnya tidak mengalami kehilangan.

3
B. JENIS JENIS CAMPURAN

Berdasarkan Zat Penyusun sebagai pembentukan Campuran, terbagi menjadi 2


jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen

1.) Campuran Homogen


Campuran homogen merupakan campuran yang terbentuk dari dua Zat
Penyusun atau lebih dan memiliki suatu persamaan, dengan komponen-
komponen berupa Partikel yang dapat dilihat secara jelas dan tidak dapat
dibedakan kembali, serta Bidang Batas antara Zat tidak dapat dilihat dengan jelas.

4

Ciri-ciri Campuran Homogen



Memiliki partikel Penyusun antara yang satu dengan yang
lainnya tidak dapat dibedakan.
Memiliki persamaan Rasa.
Memiliki sama rata pada Warna.
▸ Memiliki tingkat Konsentrasi yang sama.
▸ Zat yang tercampur memiliki Perbandingan yang sama.
▸ Dapat berwujud berupa Zat Padat, Gas dan Cairan.
▸ Pemisahan Campuran tidak bisa dilakukan melalui proses
Mekanis, tetapi dapat dilakukan melalui proses yang lebih
sulit (Distilasi).

5

Sifat Campuran Homogen
Campuran Homogen atau Larutan ini memiliki sifat
bahwa, setiap Zat Penyusun yang berfungsi sebagai
pembentukannya memiliki persamaan, baik berupa Rasa,
Warna, dan Perbandingannya.
Zat Penyusun yang sebagai pembentukan Campuran
Homogen ini, dapat berupa Zat Padat, Gas, atau Cairan.
Contoh seperti Larutan Garam merupakan penggabungan
antara dua Zat, yaitu antara Air (Cairan) dan Garam (Padat),
tetapi Rasa, Warna, dan Perbandingannya masih dapat
dirasakan kemurniannya.

6
B. JENIS JENIS CAMPURAN

2.) Campuran Heterogen


Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat
bidang batasnya. Contohnya ketika air dan minyak dituang ke satu wadah,
keduanya tidak akan menyatu. Campuran zat atau senyawa yang terlihat keruh
dan tidak bisa stabil. Jika dibiarkan akan mengendap.

7

Ciri-ciri Campuran Heterogen


Partikel Penyusun dapat dibedakan dengan Partikel Penyusun
lainnya
Memiliki warna yang tidak sama (Degradasi)
▸ Memiliki rasa yang tidak sama pada setiap lapisan
▸ Zat Perbandingan yang telah tercampur tidak sama
▸ Memiliki Konsentrasi yang tidak sama
▸ Memiliki wujud berupa Zat Padat, Gas, dan Cairan
▸ Pemisahan campuran dapat dilakukan secara Mekanis

8

Sifat Campuran Heterogen
Campuran Heterogen ini memiliki sifat bahwa, setiap
Zat Penyusun yang berfungsi sebagai pembentukannya tidak
memiliki persamaan, baik berupa Rasa, Warna, dan
Perbandingannya.
Zat Penyusun yang sebagai pembentukan Campuran
Homogen ini, dapat berupa Zat Padat, contoh seperti
Campuran Kopi dengan Air, hal ini karena Kopi memiliki
persamaan dengan sifat-sifat Pasir.

9
JENIS JENIS
LARUTAN
2

10
A. LARUTAN

a. Pengertian
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat yang tidak
bereaksi secara kimia dan komposisinya dapat bervariasi.
Dalam larutan, jika pelarut yang digunakan adalah air, maka larutan tersebut
dikenal dengan larutan berair (aqueous) dan jika pelarut yang digunakan selain
air, maka larutan dikenal sebagai larutan tak berair (non-aqueous).
B. Jenis Jenis Larutan
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan, dapat juga berupa padatan atau gas.
1.) Jenis larutan berdasarkan wujudnya
• Larutan cair
Larutan Cair merupakan larutan yang terbentuk dari zat cair dan cair atau cair dan padat,
contohnya adalah larutan gula yang merupakan campuran air dan gula, larutan garam
dapat dibuat dari campuran air dan garam
• Larutan padat
Larutan Padat merupakan larutan yang terbentuk dari zat padat dengan zat padat.
Contoh : Emas 22 karat yang terdiri dari campuran emas dan perak.
• Larutan gas
Larutan yang pelarutnya berwujud gas.
Contoh : udara bebas yang kita hirup dilingkungan terdiri dari oksigen dan nitrogen.

12
B. Jenis Jenis Larutan

2.) Jenis larutan berdasarkan zat terlarutnya


• Larutan pekat, adalah larutan yang mengandung relatif lebih
banyak solute dibandingkan dengan solvent.

• Larutan encer, adalah larutan yang mengandung relatif lebih


sedikit solute dibandingkan dengan solvent.

13
B. Jenis Jenis Larutan
3.) Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Fase Zat Pelarut dan Terlarutnya
•  Larutan gas dalam gas, contohnya: udara.
•  Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi (CO 2 dalam air).
•  Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam logam (platina).
• Larutan cairan dalam gas, contohnya: uap air di udara.
•  Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam air (bir).
•  Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam kayu, air dalam buah-
buahan, dan sebagainya.
•  Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma.
• Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula.
• Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja (campuran besi dan
14 karbon).
B. Jenis Jenis Larutan

4.) Jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik


• Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Contoh larutan elektrolit adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan
cuka, larutan H2SO4, air laut, air kapur dan larutan H2S.

•  Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarka


arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol,
dan larutan glukosa.

15
B. Jenis Jenis Larutan
5.) Jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhan
a) Larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan
jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi
(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti
larutan belum jenuh (masih dapat larut).
b) Larutan jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn
dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion
= Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh
(mengendap).

16
SATUAN
KONSENTRASI
3
A. MOLARITAS

Molaritas adalah konsentrasi jumlah zat terlarut per satuan


volume. Molaritas menunjukan berapa banyak mol zat terlarut dalam satu liter
zat pelarut (mol/liter). Pada umumnya jumlah zat pelarut akan lebih besar
disbanding jumlah zat terlarut. Berikut cara mencari molaritas

18
B. MOLALITAS

Molalitas adalah ukuran konsentrasi dari suatu zat terlarut di dalam suatu
larutan dalam hal jumlah zat dalam sejumlah massa tertentu dari pelarut. Hal ini
berbeda dengan definisi molaritas yang berdasarkan pada volume tertentu larutan

19
C. NORMALITAS

Normalitas  iyalah satuan konsentrasi yang sudah dapat memperhitungkan


kation ataupun anion yang dikandung sebuah larutan.
Menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan

20
D. Persen massa (%m/m)

Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram


larutannya. Secara matematis, persen massa dirumuskan sebagai
berikut.

21
E. Persen volume (% V/V)

Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume


suatu zat dalam 100 mL larutannya. Secara matematis, persen
volume dirumuskan sebagai berikut.

22
F. Fraksi mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan perbandingan
antara konsentrasi mol zat terlarut atau pelarut terhadap larutannya.
Adapun persamaan fraksi mol adalah sebagai berikut.

Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut;
Xp = fraksi mol pelarut;
nt = mol zat terlarut; dan
np = mol zat pelarut.

23
SEKIAN
TERIMAKASIH

24

Anda mungkin juga menyukai