Anda di halaman 1dari 12

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan larutan, konsentrasi larutan (jenis dan metode
pengukurannya), serta jelaskan bagaimana pengaruh gradien konsentrasi terhadap sel!

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih. Suatu larutan
terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Zat yang jumlahnya banyak biasanya disebut
pelarut, sementara zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut, tetapi ini tidak mutlak. Campuran
yang dapat saling melarutkan satu lama lain dalam segala perbandingan dinamakan larutan
”miscible”. Udara merupakan larutan miscible. Jika dua cairan yang tidak bercampur membentuk dua
fasa dinamakan cairan “immiscible”. Berdasarkan wujud dari pelarutnya, suatu larutan dapat
digolongkan ke dalam larutan padat, cair ataupun gas. Zat terlarut dalam ketiga fasa larutan tersebut
juga dapat berupa gas, cair ataupun padat. Campuran gas selalu membentuk larutan karena semua gas
dapat salingcampur dalam berbagai perbandingan.Dalam larutan cair, cairan disebut “pelarut”dan
komponen lain (gas atau zat padat) disebut “terlarut”. Jika dua komponen pembentuk larutan adalah
cairanmaka komponen yang jumlahnya lebih besar atau strukturnya tidak berubah dinamakan pelarut.

1. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Wujud Pelarutnya

 Larutan cair, adalah larutan yang wujud pelarut (solvent) berupa zat cair. Contoh
larutan cair antara lain larutan gula, larutan garam, dan sebagainya.
 Larutan padat, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat. Contoh larutan
padat adalah emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan
perak atau logam lain.
 Larutan gas, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contoh larutan gas
adalah udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.

2. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Zat Terlarutnya

 Larutan pekat, adalah larutan yang mengandung relatif lebih


banyak solute dibandingkan dengan solvent.
 Larutan encer, adalah larutan yang mengandung relatif lebih
sedikit solute dibandingkan dengan solvent.

3. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Fase Zat Pelarut dan Terlarutnya

 Larutan gas dalam gas, gas dalam gas, contohnya: udara.


 Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi (CO2 dalam air).
 Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam logam (platina).
 Larutan cairan dalam gas, contohnya: uap air di udara.
 Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam air (bir).
 Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam kayu, air dalam buah-buahan, dan
sebagainya.
 Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma.
 Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula.
 Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja (campuran besi dan karbon).

4. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya

 Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang seluruh molekul-molekulnya terbagi


menjadi ion-ion yang terionisasi sempurna. Hal itu menyebabkan larutan tersebut
memiliki daya hantar yang kuat seperti larutan HCl atau asam klorida.
 Larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang molekul-molekulnya tidak semuanya
menjadi ion-ion. Sehingga memiliki daya hantar yang sangat lemah.
 Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarka arus listrik.
Contoh larutan nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.

5. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Tingkat Kejenuhan

 Larutan tak jenuh mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh atau larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis
bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi
apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat
larut).
 Larutan jenuh larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan
kesetimbangn dengan solute padatnya. Atau larutan yang partikel- partikelnya tepat
habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh
terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
 Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) larutan yang mengandung lebih
banyak solute daripada yang diperlukan atau larutan yang tidak dapat lagi melarutkan
zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil
kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam
laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan atau dikenal juga dengan analisis
volumetrik. Titrasi adalah poses mengukur volme larutan yang terdapat dalam buret yang
ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna. Titrasi
ini diterapkan untuk memperoleh peraksi atau larutan yang konsentrasinya yang tidak dapat
dipastiakan dari proses pembuatannya secara langsung dari zat padatnya. Asidimetri adalah
pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan larutan baku basa, sedangkan alkalimeteri adalah
pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam. Oleh sebab itu, keduanya
disebut juga sebagai titrasi asam-basa. Titik dalam titrasi di mana titran yang telah ditambahkan
cukup untuk bereaksi secara tepat dengan senyawa yang ditentukan disebut titik ekivalen. Titik ini
sering ditandai dengan perubahan warna senyawa yang disebut indikator.

Dalam stoikiometri titrasi, titik ekivalen dari reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi di mana
asam dan basa keduanya setara, yaitu di mana keduanya tidak ada yang berlebihan. Dalam titrasi,
suatu larutan yang akan dinetralkan, misal asam, ditempatkan di dalam flask bersamaan dengan
beberapa tetes indikator asam basa. Kemudian larutan lainnya (misal basa) yang terdapat di dalam
buret, ditambahkan ke asam. Pertama-tama ditambahkan cukup banyak, kemudian dengan tetesan
hingga titik ekivalen. Titik ekivalen terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator. Titik
pada titrasi di mana indikator warnanya berubah disebut titik akhir. Titrasi biasanya merupakan
larutan elektrolit kuat seperti NaOH dan HCl yang diperlukan untuk bereaksi sempurna oleh zat yang
dianalisis yang disebut sebagai titik ekivalen. Perbedaan titik akhir dan titik ekivalen disebut sebagai
kesalahan titik akhir. Kesalahan titk akhir adalah kesalahan acak yang berbeda untuk setiap sistem.
Kesalahan ini bersifat aditif dan determinan dan nilainya dapat dihitung. Dengan menggunakan
metode potensiometri dan konduktometri, kesalahan titik akhir ditekan sampai nol.

Tidak semua titrasi membutuhkan indikator. Dalam beberapa kasus, baik reaktan maupun
produk telah memiliki warna yang kontras dan dapat digunakan sebagai "indikator". Sebagai contoh,
titrasi redoks menggunakan potasium permanganat (merah muda/ungu) sebagai peniter tidak
membutuhkan indikator. Ketika peniter dikurangi, larutan akan menjadi tidak berwarna. Setelah
mencapai titik ekivalensi, terdapat sisa peniter yang berlebih dalam larutan. Titik ekivalensi
diidentifikasikan pada saat munculnya warna merah muda yang pertama (akibat kelebihan
permanganat) dalam larutan yang sedang dititer. Akibat adanya sifat logaritma dalam kurva pH,
membuat transisi warna yang sangat tajam; sehingga, satu tetes peniter pada saat hampir mencapai
titik akhir dapat mengubah nilai pH secara signifikan-sehingga terjadilah perubahan warna dalam
indikator secara langsung.

Gradien konsentrasi adalah Banyaknya konsentrasi molekul dalam sel yang berbeda antara
konsentrasi molekul di lingkungan internal dengan disekitarnya atau perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan. Membran sel bertindak seperti bendungan. Mereka memblokir pergerakan berbagai
jenis molekul dan memiliki saluran tertentu, transporter dan pompa untuk memberikan jalur untuk
pergerakan molekul tertentu melintasi membran. Ketika molekul bergerak ke bawah gradien
konsentrasi dengan menggunakan salah satu saluran membran atau transporter, proses ini disebut
difusi difasilitasi. Dalam difusi difasilitasi, tidak ada input energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan molekul. Sebaliknya, kekuatan energi potensial gradien konsentrasi yang
menggerakannya, saat air yang mengalir dari bendungan. Untuk difusi lebih lanjut, saluran atau
transporter tidak menentukan kearah mana molekul akan bergerak, hanya menyediakan jalur untuk
gerakan.

Dalam sel, beberapa molekul harus bergerak melawan gradien konsentrasi untuk
meningkatkan konsentrasi kedalam atau ke luar sel. Proses ini membutuhkan masukan energi dan
dikenal sebagai transpor aktif. Seperti difusi difasilitasi, transporter khusus di membran digunakan
untuk memindahkan molekul melintasi membran. Membran plasma bukan satu-satunya membran sel
yang membutuhkan transpor aktif. semua organel di lingkupi oleh membran harus terkonsentrasi
dengan beberapa molekul untuk melawan gradien konsentrasinya.
2. Berikan contoh bagaimana peran larutan asam, larutan basa dan larutan buffer didalam sel
dan tubuh manusia!

Larutan berair asam yang umum di antaranya asam klorida (larutan hidrogen klorida yang
ditemukan pada asam lambung dan dapat mengaktifkan enzim pencernaan), asam asetat (cuka
merupakan larutan berair encer dari cairan ini), asam sulfat (digunakan pada baterai mobil), dan
asam sitrat (ditemukan pada buah sitrus). Asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang
disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun
mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai
katalis. Lambung akan memproduksi cairan lambung cairan ini terdiri dari air, lendir, elektrolit,
enzim pencernaan, dan asam hidroklorik atau yang disebut juga asam lambung. Asam hidroklorik
inilah yang berfungsi mengubah pepsinogen, yaitu zat yang dibuat oleh sel-sel di lapisan dinding
lambung, menjadi enzim pepsin. Fungsi utama enzim pepsin adalah memecah struktur protein yang
ada di dalam makanan menjadi asam amino. Tubuh melakukan proses ini guna mempermudah
penyerapan nutrisi di dalam usus. Proses pemecahan protein ini baru terjadi jika kadar asam atau pH
di lambung berada di kisaran 1,5 hingga 2. Enzim pepsin tidak akan bekerja jika pH lambung
berada di atas 4.
Kelenjar saliva terdiri dari dua kelenjar sekresi utama yaitu sel serus dan sel mukus.
Umumnya sel serus menghasilkan protein dan glikoprotein, sejumlah enzim, anti mikoba, ikatan
kalsium, dan lainnya. Produk utama dari sel mukus adalah mucin. Mucin menyebabkan saliva
kental sehingga viskositasnya lebih tinggi. Mucin yang dominan di dalam saliva, memberikan
perlindungan sebagai pelumas dan anti mikroba jaringan mulut. Saliva dapat membantu proses
digestif (pencernaan makanan) dengan mencerna polisakarida menjadi monosakarida dengan
bantuan enzim amilase.Aksi lubrikasi yang terdapat dalam saliva memfasilitasi proses
pengunyahan, formasi bolus makanan, menelan dan berbicara, juga melindungi permukaan mukosa
yang lunak dari makanan yang keras. Aksi pembersih dari saliva menghilangkan sel epitel mulut
deskuamasi, koloni bakteri dan debris makanan. Saliva berperan penting bagi proses pengecapan.
Saliva dapat melarutkan substansi pengecapan dari berbagai macam bentuk sifat fisik makanan baik
padat maupun larutan. Substansi ini kemudian dibawa oleh saliva ke tempat sel reseptor pengecapan
yang terdapat pada taste buds.Komposisi saliva yang mengandung ± 99% air dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya kekeringan dalam rongga mulut terutama pada saat proses mastikasi dan
berbicara. Cairan akan kembali normal dengan minum dan adanya cadangan dari cairan yang
disimpan.
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal
saluran uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berwarna putih seperti susu.
Cairan tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada vasa eferentia dan cairan yang ada di
dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak aktif. cairan prostat yang sedikit basa mungkin
penting untuk keberhasilan fertilisasi ovum, karena cairan vas deferens relatif asam akibat adanya
asam sitrat dan hasil akhir metabolismesperma, dan sebagai akibatnya, akan menghambat fertilisasi
sperma. Selain itu, sekret vagina bersifat asam (pH 3,5−4). Sperma tidak dapat bergerak optimal
sampai pH sekitarnyameningkat menjadi 6−6,5. Akibatnya, cairan prostat yang sedikit basa
mungkin dapat menetralkan sifat asam cairan seminalis lainnya selama ejakulasi, dan juga
meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma
Kegunaan larutan dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan,
fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep
larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Di dalam setiap cairan tubuh
terdapat pasangan asam basa konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga (bufer) cairan
tubuh, baik sebagai cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (luar sel) memerlukan sistem
penyangga tersebut untuk mempertahankan harga pH cairan tersebut. Sistem penyangga karbonat
dalam darah. Larutan buffer di dalam tubuh menyebabkan pH cairan di dalamnya konstan. Nilai pH
cairan di luar tubuh (darah) sekitar 7.4. Hal ini dimungkinkan karena adanya system penyangga
asam karbonat dan ion bikarbonat (H2CO3 dan HCO3-), sehingga meskipun setiap saat darah
kemasukan berbagai zat yang bersifat asam, maupun basa akan selalu dinetralkan pengaruhnya
terhadap perubahan pH. Bila darah kemasukan zat yang bersifat asam, maka ion H+ dari asam
tersebut akan bereaksi dengan ion HCO3- H+(aq) + HCO3-(aq) H2CO3 (aq) Sebaliknya bila darah
kemasukan zat yang bersifat basa maka ion OH- akan bereaksi dengan H2CO3 OH-(aq) + H 2CO3
(aq) HCO3- (aq)+ H2O (l) Perbandingan konsentrasi H2CO3 : HCO3- dalam darah. Hal itu dapat
terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO2terlarut dalam darah dengan H2CO3, serta
kesetimbangan kelarutan gas CO2 dari paru-paru dengan CO2 yang terlarut. CO2(g) + H2O(l)
H2CO3(aq) Maka bila di dalam darah banyak terlarut H2CO3, darah akan segera melepas gas CO2
ke dalam paru-paru. Bila metabolisme tubuh meningkat (misalnya akibat olah raga atau ketakutan),
maka pada proses metabolisme tersebut banyak dihasilkan zat-zat yang bersifat asam masuk ke
dalam aliran darah, yang akan bereaksi dengan HCO3- dalam darah yang menghasilkan H2CO3
dalam darah. Tingginya kadar H2CO3 akan mengakibatkan turunnya harga pH. Untuk menjaga
agar penurunan pH tidak terlalu besar, maka H2CO3 akan segera terurai menjadi gas CO2 dan
H2O, akibat yang terjadi adalah pernapasan berlangsung lebih cepat agar darah dapat membuang
CO2 ke dalam paru-paru dengan cepat. Hal yang sebaliknya akan terjadi pada kondisi tertentu darah
banyak mengandung basa (ion OH-). Adanya basa akan diikat oleh H2CO3 yang selanjutnya akan
berubah menjadi ion HCO3-. Dengan demikian, diperlukan gas CO2 dari paru-paru yang harus
dimasukkan ke dalam darah untuk menggantikan H2CO3 tadi. Hal ini mengakibatkan nafas lebih
cepat pula. Darah mempunyai kisaran pH 7,0-7,8, di luar harga tersebut, dapat berakibat fatal dalam
kesehatan tubuh. Penyakit yang timbul akibat pH 30 darah terlalu rendah disebut dengan asidosi,
sedangkan bila pH darah terlalu tinggi disebut alkalosis. Sistem penyangga fosfat dalam cairan sel
Cairan intra sel merupakan media penting untuk berlangsungnya reaksi metabolisme tubuh yang
dapat menghasilkan zat-zat yang bersifat asam atau basa. Adanya zat hasil metabolisme yang
berupa asam akan dapat menurunkan harga pH cairan intra sel, dan sebaliknya bila dihasilkan zat
yang bersifat basa akan dapat menaikkan pH cairan intra sel. Di dalam proses metabolisme tersebut
dilibatkan banyak enzim yang bekerja. Enzim akan bekerja dengan baik pada lingkungan pH
tertentu. Oleh karena itu, pH cairan intra sel harus selalu dijaga agar pH-nya tetap, sehingga semua
enzim akan bekerja dengan baik. Apabila ada satu enzim saja yang bekerja tidak sempurna, maka
akan dapat timbul penyakit metabolik. Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-) merupakan
sistem penyangga yang bekerja untuk menjaga pH cairan intra sel. Bila dari proses metabolisme
dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO42-, HPO42-
(aq)+ H+ (aq) H2PO4-(aq) dan bila pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang
bersifat basa, maka ion OH- akan bereaksi dengan H2PO4-, H2PO4- (aq)+ OH- (aq) HPO42- (aq)+
H2O (l)Dengan demikian perbandingan [H2PO4-]/[HPO42-] akan selalu tetap, dan ini akan
menyebabkan pH larutan tetap. Sistem penyangga protein mengandung gugus yang bersifat asam
dan gugus yang bersifat basa. Oleh karena itu, protein dapat berfungsi sebagai system penyangga di
dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada
kelebihan ion OH- akan diikat oleh ujung yang bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang
mengandung protein akan mempunyai pH relatif tetap.
3. Jelaskan secara singkat fungsi lipid didalam sel dan tubuh manusia!

Pengertian Lipid. Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang
terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid
adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik (Hartono A, 2006).Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh
dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan didalam sel-sel
lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007).

Lipid kompleks merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan
asam lemak, seperti fosfolipid dan glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu
asam fosfor, selain asamlemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang mengandung
asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Lipid kompleks lain juga meliputi sulfolipid, aminolipid, dan
lipoprotein. Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas
yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka
susunan molekul lipid perlu dimodifikasi yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam
air. Lipoprotein adalah partikel-partikel globuler dengan berat molekul tinggi. Pada inti lipoprotein
terdapat kolesterol ester dan triasilgliserol yang dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non ester dan
apolipoprotein. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat
penggunaannya. Apolipoprotein berfungsi untuk mempertahankan struktur lipoprotein dan
mengarahkan metabolisme lipid tersebut.

Tempat kelompok utama lipoprotein yang penting dalam diagnosis klinis adalah:

1. Kilomikron berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus.Kilomikron


dikeluarkan ke dalam limfe usus untuk dibawa ke kapiler jaringan lemak dan otot rangka.
2. Lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipoprotein)VLDL atau pra-ß-lipoprotein adalah
lipoprotein berdensitas sangat rendah dan berasal dari hati untuk ekspor triasilgliserol.
3. Lipoprotein LDL (Low Density Lipoprotein)LDL atau ß-lipoprotein adalah lipoprotein
berdensitas rendah yang menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme VLDL.
4. Lipoprotein HDL (High Density Lipoprotein)HDL atau α-lipoprotein adalah lipoprotein
berdensitas tinggiyang berperan dalam transpor kolesterol dan metabolisme VLDL dan
kilomikron.Triasilgliserol adalah lipid utama pada kilomikron dan VLDL, sedangkan
kolesterol dan fosfolipid masing-masing adalah lipid utama pada LDL dan HDL

Lipid didalam darah diangkut dengan tigamekanisme antara lain:

A. Jalur Eksogen Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan di dalam usus
dikemas sebagai kilomikron. Lalu diangkut menuju ke dalam pembuluh darah melalui duktus
torasikus. Di dalam jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis oleh
lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel yang menghasilkan asam lemak dan
kilomikron remnant. Asam lemak bebas menembus endotel dan masuk dalam jaringan. Lemak dan
sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali (cadangan) atau dioksidasi (energi). Hati
membersihkan kilomikron remnant ini dari sirkulasi dengan mekanisme endositosis oleh lisosom dan
hasil metabolismenya berupa kolesterol bebas yang digunakan kembali untuk sistesis berbagai
struktur lain. Kolesterol bebas ini dapat disimpan di dalam hati sebagai kolesterol ester atau
diekskresi ke dalam empedu menjadi asam empedu. Kolesterol dapat disintesis dari asetat di bawah
pengaruh enzim HMG-CoA reduktase yang menjadi aktif jika terdapat kekurangan kolesterol
endogen.Asupan kolesterol dari darah diatur oleh jumlah reseptor LDL yang terdapat pada
permukaan hati.

B. Jalur EndogenTrigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein
lipase. Enzim ini menghidrolisis kilomikron mejadi lipoprotein yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL.
LDL merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak, yakni sekitar 60-70%5,6.
Sebagian LDL akan dibawa ke hati, kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor
untuk kolesterol LDL14.

C. Jalur Reverse Cholester TransportSuatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan
kembali ke hati. HDL merupakan lipoprotein yang berperan dalam jalur ini.

Apolipoprotein merupakan suatu gugus protein padalipoprotein dan membentuk hampir 70% dari
sebagian HDL hanya 1% kilomikron. Sebagian besar apolipoprotein bersifat integral dan tidak dapat
dikeluarkan.
Terdapat beberapa jenis apolipoprotein :
 Apo AApo A merupakan apolipoprotein pada HDL dan kilomikron. Apo A-I merupakan Apo
utama pada HDL dan juga terdapat pada kilomikron sedangkan Apo A-II adalah konstituen
penting HDL dan membentuk jembatan disulfide dengan Apo E. Apo A-IV terdapat pada
kilomikron tapi tidak pada HDL.
 Apo BMerupakan apolipoprotein utamapada LDL (ß-lipoprotein) yang ditemukan juga pada
VLDL8. Apo B memiliki karakteristik berbeda dengan Apo lainnya. Apo B berasal dari hati
(Apo B100) dan usus (Apo B48). Kilomikron mengandung bentuk Apo B yang terpotong,
yakni Apo B48 sedangkan VLDL mengandung Apo B100.
 Apo CApo C yang terdiri atas Apo C-I, Apo C-II, dan Apo C-III adalah polipeptida yang
lebih kecil dan bebas dipindahkan dari satu lipoprotein ke lipoprotein lain.
 Apo DApolipoprotein ini masih diperkirakan merupakan faktor pentingdalam penyakit
neurodegeneratif manusia.
 Apo EApo E ditemukan di VLDL, HDL, kilomikron, dan sisa kilomikron. Pada orang normal
Apo E membentuk 5-10% apolipoprotein VLDL total.
 Protein Lp (a)Lipoprotein Lp (a) dibentuk dari LDL dan protein (a) yang dihubungkan oleh
jembatan disulfida16.

Fungsi Umum Lipid


1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP.
Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lipid dengan
zat-zat gizi adalah sebagai berikut :
Lipid9,5 kkal/g
Protein5,6 kkal/g
Karbohidrat4,1 kkal/g
Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat berharga
untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi
asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak,
khususnya unggas dan monogastrik.
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid yang termasuk
dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang mengandung fosfolipid dan
ester sterol.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid sebagai
agen pengemulsi)
5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen,estrogen.
6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang penting
Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan membran, untuk transpor lipid
dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan, adrenal dan kortikosteroid).
8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk pellet,
sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan makanan.
9. Sebagai pelumas diantara persediaan dan membantu pengeluaran sisa-sisa makanan didalam
tubuh
10. Sebagai penahan rasa lapar sehubungan dicernanya lemak lebih lama, selain itu lemak juga
memberi cita rasa yang lebih memuaskan pada makanan yang dikonsumsi

Daftar Pustaka
1. (2013, 05 mei) Difusi, Osmosis, dan Plasmolisis (diakses tanggal 28 agustus 2019) dari Difusi,
Osmosis, dan Plasmolisis http://balconystair.blogspot.com/2013/05/difusi-osmosis-dan-
plasmolisis.html
2. Abun Lipid dan Asam Lemak Pada unggas dan Monogastrik (diakses tanggal 28 agustus 2019)
dari Lipid dan Asam Lemak Pada unggas dan Monogastrik http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/lipid_dan_asam_lemak.pdf
3. Adrian, dr.Kevin (2019, 17 juli) Mengenal Enzim Pepsin, Zat Penting Dalam Sistem Metabolisme
Tubuh (diakses tanggal 01 september 2019) dari Mengenal Enzim Pepsin, Zat Penting Dalam
Sistem Metabolisme https://www.alodokter.com/mengenal-enzim-pepsin-zat-penting-dalam-
sistem-metabolisme-tubuh
4. Affianti, HS. Fungsi Saliva (diakses tanggal 01 september 2019) dari Fungsi Saliva
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19073/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
5. http://digilib.unila.ac.id/6532/115/BAB%20II.pdf diakses tanggal 01 september 2019
6. http://eprints.undip.ac.id/44891/3/To%2CLidwina_Prillya_22010110120108_Bab2KTI.pdf
diakses tanggal 01 september 2019
7. https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/4.-Lipid.pdf diakses tanggal 01
september 2019
8. http://repository.unimus.ac.id/412/3/BAB%20II.pdf diakses tanggal 01 september 2019

Anda mungkin juga menyukai