Laboratorium Dasar
Disusun Oleh:
Kelompok: C-5
ASISTEN:
Muhamad Taufik 1704103010015
DOSEN PEMBIMBING:
DASAR TEORI
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan,
termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi.
Status vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan
vitamin C harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit
tertentu. Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena
bahan makanan sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C
(Rosmainar dkk., 2018).
Vitamin C mudah larut dalam air, oleh karena itu pada waktu mengalami
proses pengirisan, pencucian dan perebusan bahan makanan yang mengandung
Vitamin C akan mengalami penurunan kadarnya. Kandungan Vitamin C dalam
makanan dan buah akan rusak karena proses oksidasi oleh udara luar, terutama
jika dipanaskan. Oleh karena itu, penyimpanan dilakukan pada suhu rendah
(dilemari es) dan pemasakan yang tidak sampai menyebabkan perubahan warna
pada makanan yang mengandung vitamin C. Salah satu buah yang mengandung
vitamin C adalah nanas (Putri dan Yunita., 2015).
2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum “penentuan kadar vitamin
C” ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Alat yang digunakan
No
Alat Jumlah
.
1. Erlenmeyer 125 ml 1 buah
2. Erlenmeyer 100 ml 2 buah
3. Gelas ukur 50 ml 1 buah
4. Gelas ukur 100 ml 1 buah
5. Labu ukur 50 ml 2 buah
6. Labu ukur 100 ml 2 buah
7. Corong Kaca 1 buah
8. Pipet tetes 2 buah
9. Spatula 1 buah
10. Pisau 1 buah
11. Piknometer 50 ml 1 buah
12. Gelas beker 600 ml 1 buah
13. Gelas beker 50 ml 1 buah
14. Kaca arloji 1 buah
15. Tabung sentrifus 4 buah
16. Sentrifus 1 unit
17. Buret 1 buah
18. Statif dan klem 1 set
19. Mortal dan alu 1 set
20. Blender 1 unit
21. Timbangan digital 1 unit
22. Saringan 1 buah
2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum “penentuan kadar
vitamin C” ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan
No
Bahan Jumlah
.
1. Larutan standar iodin 0,01 N Secukupnya
2. Amilum 1% Secukupnya
3. Aquadest Secukupnya
4 Buah tomat 200 gram
5. Buah apel 200 gram
6. Tablet Vitalong C 0,15 gram
7. Aluminium Foil Secukupnya
8. Tissue Secukupnya
BAB III
PROSEDUR KERJA
Tabel 4.1 Volume titrasi pada sampel buah dengan volume sampel 5 ml
No Sampel Volume titrasi (ml) Volume rata-rata (ml)
I II III
.
1. Buah Apel 0,1 0,1 0,1 0,1
2. Buah Tomat 0,8 0,8 0,9 0,83
Tabel 4.2 volume titrasi pada tablet sakatonik abc dengan volume 10 ml
No Sampel Volume titrasi (ml) Volume rata-rata (ml)
I II III
.
1. Vitalong 500 mg 4,8 4,5 4,2 4,25
5.2 Pembahasan
3.5
Volume Titrasi (mL)
2.5
1.5
1 0.83
0.5
0.1
0
Buah Apel Buah Tomat Vitalong
Gambar 5.1 Perbandingan volume titrasi yang digunakan pada setiap sampel
Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa volume titrasi rata-rata yang
paling banyak adalah sampel tablet vitalong sebanyak 4,25 mL. Hal ini menunjukkan
bahwa volume titrasi berpengaruh terhadapt kadar vitamin C yang diperoleh.
Semakin banyak volume titrasi yang digunakan untuk mentitrasi, maka akan semakin
tinggi pula kadar vitamin C yang terkandung di dalam sampel. Hal ini juga sesuai
dengan rumus persamaan kadar vitamin C, dimana volume titrasi berbanding lurus
dengan kadar yang terkandung. Penetapan kadar vitamin C dengan metode iodimetri
ini merupakan reaksi redoks. Dalam hal ini, vitamin C bertindak sebagai zat
pereduksi (reduktro) dan iodium sebagai zat pengoksidasi (oksidator) (Mulyani,
2018).
3500 3178.32 3305.78
3000
2500
Faktor Pengali
2000
1500
1000
0.14 1.21 31.1
500
12.5
0
Buah Apel
Faktor Pengali Konsentrasi
Buat Tomat Vitalong
Berdasarkan Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa faktor pengali sampel buah apel
dan tomat lebih tinggi dibandingkan vitalong tetapi kadarnya berbanding terbalik,
yaitu kadar vitalong lebih besar dibandingkan sampel buah apel dan tomat. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor pengali sangat berpengaruh terhadap kadar vitamin C,
semakin kecil faktor pengali yang diperoleh maka semakin besar kadar vitamin C di
dalam sampel begitu juga sebaliknya yang artinya besarnya faktor pengali berbanding
terbalik dengan kadar vitamin C di dalam sampel (Lasli dkk., 2017).
35
31.1
30
Kadar Vitamin C (%)
25
20
15
10
5
1.21
0.14
0
Buah Apel Buah Tomat Vitalong
50
50
Kadar Vitamin C (%)
40
31.1
30
20
10
0
Vitamin C pada Sampel Vitamin C pada Kemasan
Gambar 5.4 Perbandingan kadar vitamin C yang diperoleh dengan kadar vitamin C
dalam kemasan pada tablet vitalong
Berdasarkan Gambar 5.4 dapat dilihat bahwa kadar vitamin C pada sampel
lebih rendah dibandingkan kadar vitamin C pada kemasan. Hal ini menunjukkan
bahwa vitamin C yang di dapat dalam kemasan berbeda dengan kadar vitamin C yang
diperoleh. Penurunan kadar vitamin C dapat terjadi karena sifat vitamin C yang
mudah larut dalma air, mudah teroksidasi karena panas, cahaya, dan udara bebas
(dalam bentuk larutan), proses pengeringan, pemanasan, serta penyimpanan yang
sama (Putri dan Sekawati, 2015).
BAB VI
KESIMPULAN
1. Volume titrasi rata-rata pada buah apel, tomat, dan tablet vitalong masing-
masing sebesar 0,1mL ; 0,83 mL ; dan 4,25 mL.
2. Persen kadar vitamin C pada buah apel, tomat, dan tablet vitalong masing-
masing sebesar 0,14% ; 6.04% ; dan 31,1%.
3. Semakin besar volume titrasi yang diperoleh maka semakin tinggi kadar
vitamin C yang diperoleh pada sampel.
4. Semakin besar faktor pengali yang didapatkan maka semakin rendah kadar
vitamin C yang terdapat didalam sampel begitu pula sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Kshatri, J. S., Nivedita, K., dan Radha, M. Tripathy. 2017. Prevalence and Predictors
of Poor Iodine Nutrition in Rural South Odisha : A Comparative Study
between Coastal and Hilly Districts. National Journal of Community
Medicine. 8(1): 42
Lasli, M., Alimadam, dan Erwin. 2017. The Determination of The Level of Vitamin
C Red Dragon Fruit Syrup (Hylocereus Polyrhizus) B4 Conducting Stonge
Time Variety. Journal Atomic. 2(1):128-133.
Mulyani, E. 2018. Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C pada Buah Kiwi
dengan Menggunakan Mrtode Iodimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal
Farmasi, Sains, dan Kesehatan ISSN 2442-9751. 3(2):14-17.
Nurmastika, A., Amalia, D.R., dan Farraday, A.F. 2018. Rancang bangun alat
pengukuran kadar asam askorbat pada buah dengan metode iodimetri. Jurnal
Setrum. 7(1): 147-157.
Putri, M.P. dan Yunita, H.S. 2015. Analisis kadar vitamin C pada buah nanas segar
dan nanas kaleng dengan metode spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Wiyata.
2(1): 34-38.
Samsuar, F.M. dan Merinda, S. 2017. Analisis kadar klorin (Cl 2) sebagai pemutih
pada rumput laut (euchema cotkonil) yang beredar jauh di Lampung. Jurnal
farmasi Lampung. 6(2): 13-21.
Rahman, N., Mairet, O., dan Irwan, S. 2015. Analisa Kadar Vitamin C Mangga
Gadung dan Mangga Golek Berdasarkan Tingkat Kematangan dengan
Menggunakan Metode Iodimetri. Jurnal Akademika Kimia. 4(1):33-38.
Rohim, A., Alimuddin., dan Erwin. 2016. Analisis Kadar Asam Askorbat dalam Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dengan Iodimetri. Jurnal Kimia
Mulawarman. 14(1): 42-45.
Rosmainar, L., Widia, N., Ni, P.A., dan Haula, N.2018. penentuan kadar vitamin C
beberapa jenis cabai (capsicum sp.) dengan spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal
Kimia Riset. 3(1): 1-5.
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN DATA
25 ml
Faktor pengali = 39,72910
x ml
4 x 20 = 3178,32
397,29 ml 100 ml 100 ml 5 ml
39,729 4 20
VI
% vitamin C=
( 1000 )
2
× BE Vitamin C × N I
2
× FP ×100 %
Berat Sampel( gram)
0,1ml
% vitamin C=
( 1000 )
×88,06 ×0,01
×3178,32× 100 %
200 gram
% vitamin C=0,140 %
25 ml
Faktor
413,22pengali
ml = 41,32210
x ml
4 x 20 = 3305,78
100 ml 100 ml 5 ml
VI 2
% vitamin C=
( )
1000
× BE Vitamin C × N I 2
× FP ×100 %
Berat Sampel( gram)
41,322 4 20
0,83 ml
% vitamin C=
( 1000 )
×88,06 × 0,01
×3305,78 ×100 %
200 gram
% vitamin C=1,208 %
A.5 Perhitungan kadar vitamin c pada tablet sakatonik abc
Factor pengali :
0,15 gram
Faktor pengali = 2,5 x 520=ml
12,5
50 ml 50 ml 10 ml
VI 2
% vitamin C=
( )
1000
× BE Vitamin C × N I 2
× FP ×100 %
Berat Sampel( gram)
2,5 5
4,25 ml
% vitamin C=
( 1000 )
× 88,06× 0,01
×12,5 ×100 %
0,15 gram
% vitamin C=31,1%