Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS VITAMIN

Disusun Oleh :
Khumaida Jihan Nurrohmah
P27235019076

IIIB – ANAFARMA
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN
SURAKARTA
2020
ANALISIS VITAMIN

A. TUJUAN
 Mengidentifikasi vitamin A pada sampel minyak ikan
 Mengidentifikasi vitamin D pada sampel minyak ikan
 Mengidentifikasi vitamin E pada sampel minyakbijigandum
 Mengidentifikasi vitamin B1 pada sampel serbukkacangkedelai
 Menentukan kadar vitamin C dalam sampel tomat segar dengan metode
turbidimetri
 Menentukan kadar vitamin C dalam sampel tomat segar tanpa perhitungan mg
vitamin C

B. DASAR TEORI
Istilah vutamin pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funk
di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yangmampu
menyembuhkan penyakit beri-beri,ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan kekurangan suatu zat di dalam makan sehari-hari. Zat ini sangat
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), olehsebab itu
diberi nama viitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa jenid
vitamin yang ternyata tidak mengandung amine. Oleh sebab itu, istilah “vitamine”
kemudian diubah menjadi vitamin (Almatsier, 2010).
Berdasarkan kelarutan, vitamin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu
(Sirajuddin dan Najmuddin, 2011:
1. Vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C. Menurut Kodicek
(1971), vitamin yang larut dalam air disebut prokoenzim (procoenxpzym).
Vitamin-vitamin ini dapat rgerak bebas dalam badan, darah, dan
limfa.karena sifat kelarutannya, vitamin yang larut dalam air mudah rusak
dalam penggolahan dan mudah hilang atau terlarut bersama air selama
pencucian bahan. Di dalam tubuh, vitamin ini disimpan dalam jumlah
terbatas dan kelebiihan vitamin akan dikeluarkan atau diekskresikan
melalui urin. Oleh karena itu, untuk mempertahankan saturasi jaringan
vitamin ini harus sering dikonsumsi.
2. Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi itamin A, D, E, dan K.
Golongan vitamin yang larut dalam lemak disebut alosterin. Setelah
diserap dalam tubuh, vitamin akan disimpan dalam jaringan-jaringan
lemak, terutama hati. Karena sifatnya tidak larut dalam air vitamin-vitamin
demikian tidakn diekskresikan. Akibatnya, didalam tubuh dapat dismipan
dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas jauh
lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses
kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya
tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat
menyebabkan memperbesar peluangterkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberi manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit.tubuh hanya memerlukan vitamin dalam
jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme didalam
tubuh akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa
lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitamiosis. Di samping
itu,asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh.

C. Alat dan Bahan


a. Alat

N Alat Ju
o mlah
1 Tabung reaksi 4
buah
2 Rak tabung 1
buah
3 Gelas ukur 5 Ml 1
buah
4 Corong 1
buah
5 Pipet tetes 2
buah
6 Spatula 1
buah
7 Kaca arloji 1
buah
8 Blender 1
buah
9 Labu enlenmeyer 250 4
mL buah
1 Gelas kimia 250 mL 2
0 buah
1 Neraca analitik 1
1 buah
1 Statip & klem 1
2 buah
1 Buret coklat 25 mL 1
3 buah
1 Labu takar 100 mL 2
4 buah
1 Kaki tiga 1
5 buah
1 Kasa asbes 1
6 buah
1 Pembakar spirtus 1
7 buah
1 Pipet ukur 10 mL 1
8 buah
1 Pipet ukur 5 mL 1
9 buah
2 Piler 1
0 buah
2 Lumpang & alu 1
1 buah

b. Bahan

N Bahan Jumlah
o
1 Minyak ikan 2 mL
2 Reagen TCA 6 mL
3 Larutan H2O2 5 tetes
4 Minyakbijigandum 2 ml
5 Alkohol 95% 0,5 mL
6 Asam nitrat 0,5 mL
7 SerbukKacangkedelai 10
gram
8 Aquades Secuku
pnya
9 Larutan vitamin B1 1 mL
1 Larutan NaOH 30% 2 tetes
0
1 Larutan K4Fe(CN6)3 5 tetes
1
1 Tomat segar 300 g
2
1 Kertas saring 1 buah
3
1 Amilum 1% 4 mL
4
1 Iodin 0,01 N 39,05
5 mL
1 Larutan K2Cr2O7 10 mL
6
1 Larutan H2SO4 10 mL
7

D. Cara Kerja
a. Uji Vitamin A
1) Pertama-tama sampel minyak ikan pada uji vitamin A diambil
sebanyak 1 mL atau sekitar 2 kapsul kemudian dimasukkan kedalam
tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 mL reagen TCA. Diamati
perubahan yang terjadi.

b. Uji vitamin D
Pertama-tama sampel minyak ikan pada uji vitamin D diambil
sebanyak 1 mL atau sekitar 2 ml sampelkemudiandilarutkan kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes larutan
H2O2, kemudian dipanaskan sampai tidak timbul gelembung lagi tapi tidak
sampai mendidih, selanjutnya didinginkan dalam air kran mengalir, setelah itu
ditambahkan reagen TCA. Diamati perubahan warna yang terjadi.
c. Uji vitamin E
Minyakbijigandum 2 ml dilarutkandenganpelarut yang sesuai,
kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,5 mL
alkohol 95%. Dikocok baik-baik, kemudian ditambahkan 0,5 mL asam nitrat.
Diamati perubahan warna yang terjadi.
d. Uji vitamin B1
1 gramSerbukKacangkedelai digerus sampai halusdilarutkan 5 ml aqua
dest dan disaring, kemudian filtratdimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 5 mL akuades, dikocok sampai larut. Diambil 1 mL larutan
sampel, kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH 30% sampai pH sekitar 10,
dikocok baik-baik, kemudian ditambahkan larutan K4Fe(CN6)3 dan dikocok.
Diamati perubahan yang terjadi.
e. Penentuan kadar vitamin C
Preparasisampel :
Tomat segar ditimbang sebanyak 300 gram, kemudian digerus sampai
diperoleh slurry, selanjutnya tomat diblender sampai halus. Slurry ditimbang
sebanyak 30 gram, dimasukkan kedalam labu takar 100 mL dan ditambahkan
akuades sampai tanda batas kemudian dihomogenkan, lalu disaring dengan
kertas saring. Sebanyak 25 mL filtrat diambil dan dimasukkan kedalam labu
enlenmeyer , lalu ditambahkan 3 tetes amilum 1%, kemudian ditambahkan 20
mL akuades. Dititrasi dengan larutan iodin 0,01 N sampai berwarna biru.
Standarisasi Na2S2O3 0,01 N :
Sebanyak 10 ml larutan K2Cr2O7 dimasukkan kedalam labu enlenmeyer
dan ditambahkan 3 ml larutan KI 10%, kemudian ditambahkan 10 ml larutan
H2SO4. Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga kuning pucat kemudian
ditambahkan 3 tetes amilum 1% dan dititrasi kembali dengan larutan Na 2S2O3
hingga TAT (Biru).
Standarisasi I2:
Sebanyak 10 mL larutan Na2S2O3 dipipet kemudian dimasukkan
kedalam labu enlenmeyer lalu dititrasi dengan larutan I 2 0,01 N hingga kuning,
selanjutnya ditambahkan 3 tetes amilum 1% dan dititrasi kembali dengan
larutan I2 0,01 N.
Titrasi larutan blanko :
Sebanyak 20 ml akuades dimasukkan kedalam labu enlenmeyer
kemudian ditambahkan 2 ml amilum dan dititrasi dengan larutan iodin hasil
standarisasi.

E. Hasil Pengamatan
a. Uji Vitamin A

Perlakuan Hasil Standar


 1 mL  Cairan kental Cairan kental

minyak ikan berwarna kuning berwarna kuning


 Ditamba  Terbentuk 2 Positif :timbulnya
hkan 5 mL fasa, sampel tidak warna kehijauan
reagen TCA larut
Fasa atas : reagen
TCA
Fasa bawah : minyak
ikan
Hasil uji = Positif (+)

b. Uji Vitamin D

Perlakuan Hasil Standar


 1 mL  Cairan kental Cairan kental
minyak ikan berwarna kuning berwarna kuning
 Dilarutkan  Larutan Larut
dengan kuning muda
kloroform
 Ditamba  Larutan Terdapat
hkan 5 tetes kuning muda terdapat gelembung
larutan H2O2 gelembung
 Dipanask  Gelembung sampai tidak
an hilang timbul
gelembung dan
tidak mendidih
 Didingin Larutan kuning Dingin
kan dalam air muda
kran mengalir
 Ditamba Larutan jingga Larutan jingga
hkan reagen
TCA
Hasil uji = Positif (+)

c. Uji Vitamin E

Perlakuan Hasil Standar


 2 ml  Cairan Larutan
minyak biji berwarna kuning kekuningan
gandum bening
 Ditambah  Cairan Larutan
kan 0,5 ml berwarna kuning kekuningan
alkohol 95%
 Ditambah Larutan berubah Larutan jingga
kan 0,5 mL asam menjadi jingga
nitrat
Hasil = Positif (+)

d. Uji Vitamin B1

Perlakuan Hasil Standar


 Serbuk  Cairan keruh Cairan keruh
Kacang kedelai 1 dengan endapan dengan endapan
gram dilarutkan putih putih
dengan 5 ml
aquadest. di
vortex kurang
lebih 3 menit
 Filtrat  Cairan keruh Cairan keruh
sampel tanpa endapan dengan endapan
putih
 Diambil 1  Larutan  Lar
ml larutan berwarna keruh utan
vitamin B1 berwarna
keruh
 Ditambah  Larutan  Lar
kan NaOH 30% berwarna keruh utan
berwarna
keruh
 Ditambah  Larutan  Lar
kan larutan dengan endapan utan
K4Fe(CN6)3 coklat kehitaman dengan
endapan
coklat
kehitaman
Hasil uji = Positif (+)

e. Standarisasi larutan Na2S2O3 0,01 N

Perlakuan Hasil
 10 mL larutan  Larutan berwarna
K2Cr2O7 0,01 N ditambahkan jingga
3 mL KI 1%
 Ditambahkan 10 mL  Larutan berwarna
H2SO4 jingga
 Ditirasi dengan  Larutan berwarna
Na2S2O3 hingga kuning pucat kuning pucat
V V V
awal akhir pakai
(mL) (mL) (mL)
0,1 9,0 9,0
 Ditambahkan 3 tetes  Larutan berwarna
amilum 1% biru
 Dititrasi kembali  Larutan BTM
dengan Na2S2O3 hingga BTM V V V
awal akhir pakai
(mL) (mL) (mL)
9,0 19,5 10,
5

f. Standarisai larutan I2

Perlakuan Hasil
 10 mL larutan  Larutan tidak berwarna
Na2S2O3
 Dititrasi dengan I2  Larutan berwarna
0,01 N hingga kuning kuning bening
 Ditambahkan 3 tetes  Larutan berwarna biru
amilum 1% tua
 Dititrasi kembali  Larutan berwarna
dengan I2 0,01 N coklat pekat
V V V
awal akhir pakai
(mL) (mL) (mL)
0, 11, 11,
0 2 2

g. Titrasi larutan blanko

Perlakuan Hasil
 Akuades 20 mL  Larutan tidak berwarna
 Ditambahkan 2 mL  Larutan tidak berwarna
amilum 1%
 Dititrasi dengan  Larutan berwarna biru
larutan iodin 0,01 N V V V
awal akhir pakai
(mL) (mL) (mL)
0, 2,5 2,5
0 5 5

h. Penentuan kadar vitamin C pada sampel

Perlakuan Hasil
 Tomat segar  Tomat berwarna merah
300 gram
 Tomat digerus  Slurry berwarna jingga
 Tomat  Slurry halus berwarna
diblender jingga
 30 gram slurry  Slurry halus berwarna
tomat dimasukkan jingga
kedalam labu takar 100
ml
 Ditambahkan  Larutan berwarna jingga
akuades sampai tanda
batas, dihomogenkan
 Larutan  Filtrat : larutan berwarna
disaring kuning
(--)
Residu : padatan berwarna jingga
 Ditambahkan 3  Larutan berwarna kuning
tetes amilum 1% (---)
 Ditambahkan  Larutan keruh berwarna
20 mL akuades kuning
(----)
 Dititrasi dengan  Larutan berwarna biru
larutan iodin V V V
awal akhir pakai
(mL) (mL) (mL)
0,0 1,3 1,3

F. Perhitunagn
1. Pembuatan larutan
Larutan TCA 10% sebanyak 50 mL
massa
(b/v %) = ×100 %
mL
massa
10% = ×100 %
50 ml
Massa = 5 gram

NaOH 30% ; 50 mL KI 10% ; 20 mL


massa massa
(b/v %) = ×100 % (b/v %) = ×100 %
mL mL
massa
30% = ×100 % 10% =
50 mL

massa
×100 %
20 mL
Massa =15 gram massa = 2 gram

K2Cr2O7 0,01 N ; 100 mL Na2S2O3 0,01 N ; 100 mL


massa 1000 massa 1000
N ¿ × N ¿ ×
Mr v Mr v
massa 1000
0,01 N = × 0,01 N =
294,1846 g /mol 100 mL

massa 1000
×
158,10774 g /mol 100 mL
Massa = 0,294 gram massa = 0,159 gram

I2 0,01 N ; 250 mL
massa 1000
N ¿ ×
Mr v
massa 1000
0,01 N = ×
158,10774 g /mol 250 mL
Massa = 0,395 gram

Amilum 1% ; 50 mL K4Fe(CN6)3 5% ; 50 mL
mass a massa
(b/v %) = × 100 % (b/v %) = ×100 %
mL mL
massa massa
1% = ×100 % 5% = ×100 %
50 mL 50 mL
Massa = 0,5 gram massa = 2,4 gram

H2SO4 4M ; 10 Ml
Diketahui : ρ H2SO4 pekat = 1,84g/ml, konsentrasi 97%
ρ× 10 ×%
M =
Mr
10
1,84 x × 10× 97 %
= 10 mL
98,019 g / mol
= 18,2087 M
M1.V1 = M2.V2
4 M x 10 ml = 18,2087 Mx V2
V2 = 2,1968 mL
2. Standarisasi
Standarisasi Na2S2O3 0,01 N
Na2S2O3 = K2Cr2O7
V1 . N1 = V2 .N2
10,5 mL . N1 = 10 mL . 0,01 N
N1 = 0,00095 N
Standarisasi I20,01 N
I2 = Na2S2O3
V1 . N1 = V2 .N2
11,2 mL .N1 = 10 mL . 0,00095 N
N1 = 0,00084 N

3. Kadar vitamin C
Vtitrasi× [ I 2 ] × Mr . vit C × fp
a. mg vitamin C =
2
=

g
( V titran blangko−V titran sampel ) ml × ….. N (Sebenar nya)×176,12
mo
2
= 4,62315 mg

mg vit . C
% Vitamin C = ×100 %
mg sampel
4,8983 mg
= ×100 %
30000 mg
= 0,00017%
I. Pembahasan
Pada praktikum kali ini menganalisis vitamin dengan tujuan menidentifikasi
vitamin A, D, pada minyak ikan dan menentukan kadar vitamin C pada sampel buah
tomat segar menggunakan metode turbidimetri serta menentukan kadar vitamin C
pada tomat segar tanpa perhitungan mg vitamin juga mengidentifikasi vitamin E pada
minyak biji gandum dan juga mengidentifikasi serbuk biji kedelai.
Yang pertama diuji adalah vitamin A . Pertama-tama sampel minyak ikan
pada uji vitamin A diambil sebanyak 1 mL atau sekitar 2 kapsul kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 mL reagen
TCA. Diamati perubahan yang terjadi. Hasil yangdidapatkan yaitu positif.
Selanjutnya vitamin D. Pertama-tama sampel minyak ikan pada uji
vitamin D diambil sebanyak 1 mL atau sekitar 2 ml sampel kemudian
dilarutkan kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 5 tetes larutan H2O2 larutan menjadi kuning muda terdapat
gelembung , kemudian dipanaskan sampai tidak timbul gelembung lagi tapi
tidak sampai mendidih, selanjutnya didinginkan dalam air kran mengalir,
setelah itu ditambahkan reagen TCA larutan berubah menjaadi warna jingga.
Umumnya vitaminDstabil stabil terhadap pemanasan,asam,dan oksigen.
Vitamin D secara lambat didekstruksu bila lingkungannya alkalis, terutama
bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hydrogen peroksida tidak
akan merusak viatmin D tetapi merusak vitamin A. Dari perlakuan inibahwa
jika minyak ikan berwarna jingga kekuningan yang menandakan adanya
vitamin D.
Identifikasi vitamin E. Yang pertama dilakukan yaitu, minyak biji
gandum 2 ml dilarutkan dengan pelarut yang sesuai, kemudian dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,5 mL alkohol 95%. Dikocok baik-
baik larutan berubah menjadi cairan berwarna kuning. Sampel ditambahkan
alkohol bertujuan mengisolasi vitamin E dari sampe karena sifat alkohol dan
vitamin E non polar sehingga dapat saling melarutkan. Kemudian
ditambahkan 0,5 mL asam nitrat bertujuan untuk mengubah α tokoferol
menjadi α-quinon. Hasil yang didapatkan larutan berubah menjadi jingga. Dari
hasil percobaan, sampel positif mengandung vitamin E yang ditandai dengan
terbentuknya larutan jingga. Vitamin E tahan terhadap asam namun bersifat
antioksidan.
Identifikasi vitamin B1 yang pertama dilakukan yaitu 1 gram Serbuk
Kacang kedelai digerus sampai halus dilarutkan 5 ml aquadest dan disaring,
kemudian filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan 5 mL
akuades, dikocok sampai larut. Diambil 1 mL larutan sampel, kemudian
ditambahkan 2 tetes NaOH 30% sampai pH sekitar 10, dikocok baik-baik, dsn
diamati larutan berwarna keruh. Ditambahkannya larutan NaOH bertujuan
untuk memberikan keadaan basa dan terjadi pertukaran basa yang melibatkan
nukleofilik dan pemindahan gugus metilan dari bagian pirimidin sehingga
menhasilkan warna keruh. Kemudian ditambahkan larutan K4Fe(CN6)3 dan
dikocok . penambahan larutan K4Fe(CN6)3 bertujuan untuk mempercepat
dekomposisi thiamin sehingga warna kuning yang terbentuk akan
mengendapmenjadi nerah kecoklatan yang menunjukkan sampel positif
mengandung vitamin B1. Dan larutan berubah menjadi coklat kehitaman serta
terdapat endapan.
Analisis kualitatif vitamin C menggunakan sampel buah tomat segar.
Untuk mengidentifikasi vitamin C dapat dilakukan dengan metode titrasi
iodometri berdasarkan reaksi redoks. Titran yang digunakan yaitu larutan I2
yang sebelumnya sudah distandarisasi dengan Na2S2O3 dan diperoleh
normalitas iodin yaitu 0,00084 N. Karena Na2S2O3 bukan standart baku primer
maka harus di standarisasi dulu dengan K2Cr2O2 yang merupakan larutan baku
primer dan diperoleh normalitas 0,00095 N. Sedangkan indikator yang digunakan
adalah indikator kanji 1% pada titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna
biru. Langkah pertama yang dilakukan yaitu tomat segar ditimbang sebanyak 300
gram, kemudian digerus sampai diperoleh slurry, selanjutnya tomat diblender
sampai halus. Slurry ditimbang sebanyak 30 gram, dimasukkan kedalam labu
takar 100 mL dan ditambahkan akuades sampai tanda batas kemudian
dihomogenkan. Tujuan penambahan aquades untuk melarutkan dan
mengekstraksi sampel agar homogen lalu disaring dengan kertas saring.
Sebanyak 25 mL filtrat diambil dan dimasukkan kedalam labu enlenmeyer ,
lalu ditambahkan 3 tetes amilum 1%, kemudian ditambahkan 20 mL akuades.
Dititrasi dengan larutan iodin 0,01 N sampai berwarna biru.

G. KESIMPULAN.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin A
2. Sampel minyak ikan positif mengandung vitamin D
3. Sampel minyak biji gandum positif mengandung viamin E
4. Pada sampel bubuk biji kedelai positif mengandung vitamin B1

H. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37522425/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_PANGAN
_PERCOBAAN_IV_Analisis_Vitamin

Dosen Praktikan,

(Pradea Indah Lukito, M.Farm) (Khumaida jihan n)

Anda mungkin juga menyukai