KP B
NAMA PRAKTIKAN :
2022
I. JUDUL PRAKTIKUM
Karakterisasi Enzim I
V. MSDS
A. Aquades
Aroma : tidak beraroma
Wujud : cair
Warna : tidak berwarna
Titik leleh : 0 oC
Titik didih : 100 oC
Berat molekul : 18 gr/mol
Massa jenis : 1 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air
Bahaya : tidak ada
Penanganan bahaya : tidak ada
B. Iodine
Aroma : beraroma tajam
Wujud : padat
Warna : Ungu kehitaman
Titik leleh : 113 oC
Titik didih : 184 oC
Berat molekul : 253,81 gr/mol
Massa jenis : 4,93 g/cm3
Kelarutan : tidak terlarut dalam air, terlarut dalam cairan yang mengandung
iodine
Bahaya :
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air. Lepaskan lensa
kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas, lanjutkan membilas
dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi yang
senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api tersebut
C. Amilum
Aroma : tidak beraroma
Wujud : padat
Warna : putih
Titik leleh : tidak diketahui
Titik didih : tidak diketahui
Berat molekul : tidak diketahui
Massa jenis : 1.5 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air
Bahaya : tidak ada
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air. Lepaskan lensa
kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas, lanjutkan membilas
dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi yang
senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api tersebut
D. HCl I M
Aroma : tidak beraroma
Wujud : cair
Warna : tidak berwarna
Titik leleh : tidak diketahui
Titik didih : tidak diketahui
Berat molekul : 36.46 gr/mol
Massa jenis : 1.1 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air
Bahaya :
H314 Menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada mata
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air. Lepaskan lensa
kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas, lanjutkan membilas
dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi yang
senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api tersebut
20 mL NaCl 2%
Di blender halus dan di aduk secara bergantian selama 30 menit (15 menit
untuk blender, 15 menit untuk mengaduk)
Larutan NaCl 2%
Dibuang
Diencerkan 2, 5, 10, 20x
1 mL larutan standar
hasil pengenceran
1 mL iodine
Di vortex
Diencerkan sampai 50 mL
Diambil 10 mL dan dimasukkan ke dalam kuvet
1 mL sampel amilase 5x
yang telah diencerkan
1 mL substrat
(larutan induk)
1 mL HCl 1 M 1 mL iodine
Diencerkan menjadi 50 mL
Diamati dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 580 nm
1 mL sampel amilase 5x
yang telah diencerkan
1 mL substrat
(larutan induk)
1 mL HCl 1 M 1 mL iodine
Diencerkan menjadi 50 mL
1 mL akuades 1 mL HCl
1 mL iodine 1 mL HCl
Diencerkan hingga 50 mL
B. Pembuatan blanko
1 mL enzim
1 mL iodine 1 mL HCl
Diencerkan hingga 50 mL
B. Persamaan Regresi
A 0,001
B 0,226529032
R 0,00090611612
R2 0,0000008210464229
VIII. PEMBAHASAN
Prosedur awal dari praktikum ini adalah isolasi enzim amilase. Langkah
diawali dengan menimbang 100 gram kecambah. Setelah itu, kecambah ditambah
dengan NaCl 2%. Setelah ditambahkan NaCl, campuran tersebut diblender sampai
halus serta diaduk secara bergantian selama 30 menit (15 menit untuk blender, 15
menit untuk mengaduk). Di blender secara halus terlebih dahulu karena enzim
amilase berada di dalam plasma sel sehingga disebut sebagai endoamilase
(Rahmawati, 2015). Setelah diblender, sampel disaring menggunakan kain saring
hingga cairan dan filtrat (endapan) terpisah secara sempurna. Setelah itu, cairan
yang sebelumnya diekstrak akan dimasukkan ke dalam tabung ulir dan disentrifuge
selama 15 menit dengan 4000 rpm. Proses sentrifuge dapat dilakukan untuk
mengendapkan pengotor sehingga didapatkan produk enzim yang murni dan dapat
digunakan untuk analisis (Priskilla, 2013). Setelah disentrifuge, supernatant atau
cairan diambil, sedangkan endapannya dibuang. Selanjutnya, cairan enzim
diencerkan 2,5,10.20x dengan bantuan NaCl 2%.
Praktikum dilanjutkan dengan penentuan kurva standar yang berfungsi
untuk menentukan konsentrasi dari sampel dengan cara membandingkan larutan
standar dengan absorbansi yang dimiliki. Sebelum menentukan kurva standar,
dilakukan terlebih dahulu penentuan kadar amilumnya. 200 mg larutan standar
diencerkan terlebih dahulu dengan 5 jenis perlakuan, yaitu 2x, 4x, 8x, 16x, dan 32x.
Selanjutnya, 1 ml sampel amilum ditambahkan dengan iodine sebanyak 1 ml dan
diencerkan hingga 50 ml. Adanya penambahan larutan iodine berfungsi sebagai
reagen dan nantinya akan memberikan warna biru pada sampel. Terbentuknya
warna biru pada larutan amilum disebabkan amilum bereaksi dengan iodin.
Perubahan warna larutan terjadi karena dalam larutan pati terdapat unit – unit
glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi
pada tiap unit glukosanya. Setelah pemberian iodin, praktikum dilanjutkan dengan
panjang gelombang 580 nm.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim amilase yaitu suhu
dan pH. Jika dikaitkan dengan suhu, enzim akan terdenaturasi dan konsentrasinya
akan menurun jika suhu yang digunakan terlalu tinggi. Di sisi lain, pH yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah akan membuat enzim nonaktif secara irreversible karena
denaturasi protein, sehingga pH optimal adalah range antara pH 4,5 – 8. Selain itu,
ada beberapa faktor lain yaitu konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat.
Berdasarkan konsentrasi enzim, kecepatan reaksi akan bertambahnya konsentrasi
enzim. Selain itu, konsentrasi substrat umumnya akan menaikkan kecepatan reaksi
akan tetapi pada batas tertentu, tidak terjadi peningkatan kecepatan reaksi walaupun
konsentrasi substrat diperbesar.
IX. KESIMPULAN
Melalui praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi aktivitas enzim amilase yaitu suhu, pH, konsentrasi enzim, dan
konsentrasi substrat.
X. DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2012. Chemistry, Edisi ke 10. New York: McGraw – Hill.
Dincbas, S. and Demirkan, E. 2013. “Comparison of Hydrolysis Abilities onto
Soluble and Commercial Raw Starches of Immobilized and Free
B.amyloliquefaciens α-Amylase. Journal of Biology Environment Science,
4(11) : 87 – 95.
Priskilla, A. Modul 8 Karakterisasi Enzim I.
Rahmawati, A. 2015. Ekstraksi Enzim Amilase.
Vaseudevan, D. M., Sreekumari, S., dan Vaidyanathan, K. 2013. Textbook
Biochemistry for Medical Student, Edisi ke 7. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher.
XI. LAMPIRAN