ENZIM PENCERNAAN
BLOK DIGESTIVE
LABORATORIUM TERPADU I
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2019/2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
C. Cara Kerja Pengaruh Temperatur Terhadap Kerja Ptyalin
1.Siapkan 4 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung reaksi diisi dengan 5
mL larutan pati 1% dan 3 tetes air liur, campur dengan baik
2.Sesegera mungkin:
1.Tabung I dimasukkan ke dalam air es
2.Tabung II dibiarkan pada temperatur kamar
3.Tabung III dimasukkan ke dalam penangas air 370C
4.Tabung IV dimasukkan ke dalam air mendidih
3.Tunggu selama 5 menit
4.Kemudian tiap-tiap tabung ditetesi dengan iodium 0,01M
5.Catat warna yang terjadi
3
BAB II
HASIL dan PEMBAHASAN
Percobaan Hasil
10 mL amilum 1%+5 tetes air liur Warna larutan menjadi Biru
(waterbath 37° C) + 0,01 M Iodium Berubah menjadi tidak berwarna
18 menit (1 menit= 1 tetes iodium)
B. Uji Benedict
Percobaan Hasil
2,5 ml larutan benedict+ 4 tetes hasil Warna menjadi hijau tua
aktivasi enzim amilase (didihkan 3
menit) kemudian dinginkan
4
Tabung 4 (Air mendidih) Tabung 4 (Air mendidih) : Tidak
berwarna
5
Enzim amilase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1,4- dan mampu
mengkatalis proses hidrolisa pati untuk menghasilkan molekul lebih sederhana seperti glukosa,
maltosa, dan dekstrin. Fungsi utama dari enzim amilase adalah untuk memecah pati dalam
makanan sehingga mereka dapat digunakan oleh tubuh.
Enzim amilase yang digunakan pada praktikum kali ini adalah enzim amilase yang
terdapat pada saliva. Dari pengamatan yang dilakukan bahwa pencampuran10 mL amilum 1% ,
5 tetes air liur (waterbath 37° C) dan 0,01 M Iodium menunjukkan warna biru pada 1 menit
pertama, dan masih berwarna biru sampai 1 menit berikutnya sampai menit ke-12 warna biru
mulai memudar. Pada 1 menit ke-18 dihasilkan warna bening atau tidak terjadi perubahan warna
sekalipun. Proses hidrolisis dianggap selesai jika telah tercapai titik akromatik, yaitu waktu
ketika larutan Iodium sudah tidak lagi positif atau tidak menunjukkan perubahan warna.
B. Uji Benedict
Larutan benedict mengandung kupri sulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Larutan
benedict (tembaga alkalis) ini akan direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas membentuk endapan kuproksida yang berwarna merah bata. Tidak semua
karbohidrat memberi reaksi positif, sukrosa memberi reaksi negatif demikian pula larutan
kanji/pati.
Dari pengamatan yang dilakukan bahwa 2,5 ml larutan benedict dan 4 tetes hasil aktivasi
enzim amilase yang telah didihkan selama 3 menit kemudian dinginkan 2,5 ml larutan
benedict+ 4 tetes hasil aktivasi enzim amilase (didihkan 3 menit) kemudian dinginkan
menghasilkan warna hijau tua pekat. Terjadinya perubahan warna hijau tua pekat menunjukkan
telah terjadi reduksi
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan praktikum yang di lakukan dapat disimpulkan bahwa kerja
suatu enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, pH, konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim, konsentrasi hasil reaksi, konsentrasi garam organik, adanya aktivator dan
inhibitor. Pada pengamatan kali ini enzim yang diamati adalah enzim amilase yang terdapat
pada saliva. Terdapat empat uji yang dilakukan yaitu untuk mengamati aktivitas enzim
amylase, pengaruh temperatur terhadap kerja ptyalin, pengaruh ph terhadap kerja ptyalin dan
uji benedict enzim amilase.
3.2 Saran
Sebaiknya jika memungkinkan praktikum dilakukan secara langsung (tidak daring) agar
dapat praktikkan secara langsung dan lebih faham.
DAFTAR PUSTAKA
8
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2009
Page, D, S., 1989. Prinsip-Prinsip Biokimia edisi II . Erlangga, Jakarta
Poedjiadi, Anna, 2006. Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia PRESS,Jakarta.Salisbury, F.B. dan
Ross, C.W., 1995,
Sirajuddin, S., dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. UNHAS-Press. Makassar
Lehninger LA.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Surabaya: Erlangga.
Musita N. 2009. Kajian kandungan dan karakteristik pati resisten dari berbagai varietas
pisang. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian