Anda di halaman 1dari 5

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA PERTEMUAN 4

A. HIDROLISIS POLISAKARIDA

Polisakarida biasanya hanya memiliki satu gugus pereduksi dan

beberapa ratus atau lebih residunya, sehingga tidak mampu mereduksi secara

efektif. Asam dibantu pemanasan akan menghidrolisis polisakarida menghasilkan

disakarida ataupun monosakarida-monosakarida penyusunnya, yang kemudian

dapat dideteksi dengan metode-metode uji adanya gugus pereduksi yang telah

diberikan pada pertemuan sebelumnya.

1. BAHAN DAN ALAT

a. Larutan amilum/ pati/ starch (merupakan contoh polisakarida)

b. HCl pekat

c. NaOH (5N)

d. Pereaksi Iodin (0,05 N dalam KI 3%)

e. Reagen Benedict

2. CARA KERJA

a. Campurkan 10 ml amilum dengan 10 tetes HCl pekat dalam tabung reaksi.

b. Masukkan dalam penangas air mendidih (asam+panas agar terjadi

hidrolisis).

c. Ambil satu tetes setiap menit memasukkan dalam plat tetes porselen

(pengambilan tiap menit untuk memantau sejauh mana proses hidrolisis

terjadi, dari terhidrolisis sebagian hingga terhidrolisis sempurna dengan

berjalannya waktu).

d. Tambahkan 1 tetes larutan iodin.


e. Pada saat yang sama dengan pengambilan sampel untuk uji Iodin, ambil 3

tetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi, netralkan dengan

larutan NaOH. Tambahkan pada 5 ml larutan Benedict (Catatan: Uji

Benedict membutuhkan suasana netral) dalam tabung reaksi, masukkan

tabung dalam penangas air mendidih selama 3 menit. Dinginkan. jelaskan

hasil yang terjadi.

f. Pengambilan sampel dilakukan sampai terjadi hidrolisis sempurna (hasil

hidrolisis amilum yang sempurna ditandai tidak terjadinya warna pada

penambahan larutan iodin)

g. Netralkan sisa larutan dengan alkali dan identifikasi senyawa karbohidrat

atau gula yang terdapat dalam larutan. Bila semua tes telah dilakukan

dengan memuaskan, buatlah skema untuk identifikasi larutan karbohidrat.


1 tetes

tiap amati warna

menit

+ 1 tetes larutan iodin

1 tetes tiap netralkan penangas air

dinginkan

3 menit mendidih 3 menit

Netralkan 5 ml larutan HASIL

Dengan NaOH 1 ml benedict

10 ml larutan

Amilum + 10 tetes

HCl pekat netralkan dengan +NaOH tes Benedict

Hidrolisis Sempurna
B. TES IODIN (TERHADAP HASIL HIDROLISIS POLISAKARIDA)

Iodin membentuk kompleks adsorpsi berwarna dengan polisakarida

amilum/ pati/ starch terdiri dari 2 macam molekul yaitu amilosa dan amilopektin.

Amilosa dan Iod menghasilkan warna biru sedangkan amilopektin menghasilkan

warna ungu. Hidrolisis amilum/ pati/ starch dengan asam menghasilkan glukosa,

sedangkan dengan enzim menghasilkan maltosa.

Glikogen banyak terdapat dalam otot dan hati, dan merupakan glukosa,

karena terdiri dari polimer glukosa. Hidrolisis glikogen menggunakan asam

menghasilkan glukosa. Hidrolisis glikogen menggunakan enzim amilase

menghasilkan maltosa. Uji glikogen dengan Iod menghasilkan warna merah, tidak

mereduksi, tidak membentuk osazon, dapat diendapkan dengan menjenuhi

amonium sulfat jenuh.

Selulosa banyak terdapat pada dinding sel tumbuhan, terdiri dari polimer

glukosa sukar larut, tidak dapat dicerna kecuali oleh hewan (misal sapi, karena ada

bakteri dalam ususnya yang menghasilkan enzim yang dapat mencerna selulosa).

Selulosa tidak memberi warna terhadap Iod.

1. BAHAN DAN ALAT

a. Plat tetes porselin

b. Larutan Iodin (0,005 N dalam KI 3%)

c. Selulosa, glikogen, pati, inulin (larutan 1%)

d. Larutan HCl encer

2. CARA KERJA

a. Taruh setetes larutan tes dalam cekungan plat tetes


b. Asamkan larutan tes dengan menambahkan satu tetes HCl encer.

c. Kemudian tambahkan 1 tetes Iodin

d. Amati warna yang terjadi

e. Bandingkan warna-warna yang terjadi dengan pemberian iodin pada air.

Anda mungkin juga menyukai