Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOKIMIA

“AKTIVITAS ENZIM AMILASE SALIVA”

ASISTEN DOSEN

Asti Afrida Yanti (1910911120001)

DISUSUN OLEH

Nur Ramadhaniyah

2011111220035

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga laporan akhir praktikum biokimia berjudul “Aktivitas Enzim Amilase

Saliva” ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusun mengucapkan banyak

terimakasih kepada kakak-kakak asisten dosen yang membimbing dalam

praktikum biokimia, sehingga dapat membuat penyusun menyelesaikan laporan

akhir praktikum ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penyusun terimakasih kepada

orang tua yang telah memberikan dukungan moral sehingga penyusun dapat

menyelesaikan laporan akhir praktikum ini.

Laporan akhir praktikum ini ditulis dan disusun dengan sebaik-baiknya.

Jika ada kekurangan, penyusun mohon maaf jika ada kesalahan kata atau bahasa,

penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan isi dari laporan akhir praktikum ini.

Kelua, 30 Januari 2021

Nur Ramadhaniyah
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan selama praktikum meliputi :
a. Gelas
b. Sendok makan
c. Stopwatch
Bahan yang digunakan selama praktikum meliputi :
a. Larutan Saliva
b. Aquadest
c. Betadine
d. Nasi
e. Air es
f. Air mendidih

2. Prosedur Praktikum
1) Siapkan 3 gelas dengan ukuran yang sama.
2) Masukkkan 2 gram nasi kedalam masing-masing gelas lalu tambahkan air
sebanyak 5 sendok makan, kemudian haluskan
3) Setelah itu tambahkan 1 sendok larutan saliva ke masing-masing gelas
Gelas A: tempatkan pada suhu ruang
Gelas B: masukkan ke dalam air dingin selama 5 menit
Gelas C: masukkan ke dalam air mendidih selama 5 menit
4) Tambahkan 2 tetes betadine ke dalam masing-masing gelas.
5) Amati perubahan warna dan catat waktunya.
3. Hasil Praktikum
No Nama Warna Waktu Gambar
Perubahan
1 Gelas A Biru keunguan 5 detik
pekat

pekat

2 Gelas B Biru keunguan 2 menit 47


detik

3 Gelas C Biru keunguan 2 menit 15


detik

4. Pembahasan
Praktikum biokimia kali ini bertujuan untuk menguji adanya aktivitas enzim
amylase pada saliva. Dalam aktiviotasnya, enzim dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satu faktornya yaitu suhu. Pada suhu dingin, enzim biasanya masih
inaktif. Suhu dapat meningkatkan aktivitas kerja enzim. Setiap enzim memiliki
suhu optimum yang berbeda-beda. Suhu dapat mengakibatkan dua perubahan
pada enzim. Pertama, suhu dapat meningkatkan aktivitas kerja pada enzim.
Kedua, apabila suhunya terlalu tinggi, maka itu juga dapat mengakibatkan enzim
tersebut terdenaturasi. Ketika amilum ditambahkan iodin, maka kompleks dari
iodo amilum akan membentuk warna biru keunguan. Warna ini disebabkan oleh
beberapa hal. Pertama, amilum mempunyai dua buah fraksi, ada amilosa dan
juga amilo peptin. Jika amilosa berikatan dengan yodium, maka dia akan
membentuk warna biru, sedangkan jika amilo peptin yang berikatan dengan
iodin, maka dia akan menghasilkan warna ungu.

5. Kesimpulan
Untuk gelas A, dimana gelas A ditempatkan di suhu ruang. Gelas A
mengalami perubahan warna yang cepat. Hal ini dikarenakan gelas A ditempatkan
pada suhu ruang, dimana suhunya . suhu optimum enzim amylase sekitar 37-45
derajat. Jadi, enzim amylase akan bekerja maksimal pada suhu tersebut.
Sedangkan untuk suhu ruang, rata-rata derajatnya adalah mulai dari 28-30 derajat.
Jadi, dia belum mencapai suhu optimum enzim amylase. Warnanya berubah
menjadi biru keunguan disebabkan oleh kerja dari enzim amylase, tetapi belum
maksimal. Kalau enzim amylase bekerja maksimal, maka warnanya adalah ungu.
Untuk gelas B, dimana gelas B ini ditempatkan di air es. Air es memiliki suhu
kurang dari 4 derajat celcius. Perubahan warna yang terjadi pada gelas B sangat
lambat. Hal ini disebabkan karena enzimnya tidak teraktivasi sehingga tidak bisa
memecah amilum menjadi maltosa. Untuk gelas C, dimana gelas ini ditempatkan
pada air panas. Warna pada gelas C adalah biru keunguan, yang berarti dia masih
memiliki amilum di dalamnya. Kerja enzim pada gelas C agak lambat
dikarenakan enzim terdenaturasi. Enzim pada gelas C mengalami denaturasi,
disebabkan karena suhu pada gelas C sangat tinggi, yaitu mencapai 100 derajat
celcius, dimana ini sudah melampaui batas optimum enzim.

Anda mungkin juga menyukai