Rusni Lap Prak Perc 5 BIOKIMIA
Rusni Lap Prak Perc 5 BIOKIMIA
PERCOBAAN 5
“UJI AKTIVITAS ENZIM ALFA AMILASE PADA SALIVA”
OLEH
NAMA : RUSNIATI HALA TAMU
NIM : 1806070076
KELAS : B
NAMA ASISTEN PRAKTIKUM : MARTA FALION
VI. Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan sampel nasi, amilum, dan saliva. Ketiga
sampel ini diberikan perlakuan yang berbeda. Yaitu yang pertama diletakkan
pada suhu ruang, kedua direndam dengan air dingin, dan yang ketiga
dipanaskan. Tiga sampel ini diberi perlakuan sealama 20 menit dan indikator
yang digunakan adalah betadine sebagai iodin yang ditambahkan pada menit
kelima. Pada sampel pertama yang diletakkan pada suhu ruang kuang lebih
300C ketika ditambahkan iodin pada menit kelima dan diaduk larutannya akan
berubah menjadi ungu muda. Hal ini menunjukkan bahwa enzim alfa amilase
dapat bekerja atau glukosa mulai terbentuk. Pada sampel yang kedua yaitu
yang direndam dengan air dingin ketika ditambahkan betadine/ iodin dan
diaduk larutan akan berubah menjadi ungu kemerahan. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim alfa amilase bekerjanya terlambat atau belum bekerja. Lalu pada
sampel yang ketiga yaitu yang dipanaskan, ketika ditambahkan betadine pada
menit kelima lalu diaduk, larutannya tidak berubah warna. Seharusnya sampel
ini berubah warna menjadi biru tua. Karena perubahan warna menjadi biru tua
menunjukkan bahwa enzim alfa ailase tidak berhasil mengubah amilum
menjadi glukosa. Namun pada praktikum ini tidak berubah warna dikarenakan
terdapat kesalahan teknis dalam praktikumnya.
VII. Kesimpulan
Enzim alfa amilase dapat bekerja maksimal pada suhu optimal 38 0C.
Sedangkan pada suhu ruang 300C enzim belum bekerja secara maksimal
karena ditandai dengan larutan yang berwarna putih keunguan/ungu muda
setelah 20 menit. Sedangkan pada suhu yang rendah atau yang direndam dalam
air es, enzim ini bekerja secara terhambat dengan ditandai dengan adanya
perubahan warna menjadi ungu pekat atau ungu kemerahan. Sedangkan pada
percobaan terakhir yaitu pada suhu tinggi yang dipanaskan seharusnya enzim
ini terdaniturasi dengan ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi
warna biru tua. Namun pada praktikum kali ini pada percobaan suhu tinggi
enzimnya tidak berubah warna. Mungkin karena adanya kesalahan pada
praktikum yang menyebabkan tidak adanya perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Despal, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Nutrisi. Bogor: Departemen Ilmu dan
Teknologi Pakan FakultasPeternakan IPB.
Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga. EGC: JakartaGilvery
Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional Edisi 3. Airlangga
University Press:Surabaya
Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta
Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.ap