Metabolisme
2015
ABSTRAK
Enzim tersusun atas protein yang berperan sebagai biokatalisator untuk
mempercepat reaksi kimia dalam tubuh. Enzim amilase terdapat pada saliva atau
air liur yang berfungsi memecah pati menjadi maltosa dan dekstrin-dekstrin.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat, penyusun, dan aktivitas
enzim amilase pada air liur. Sifat fisik dan penyusun air liur diuji dengan
mengukur bobot jenis, menentukan pH, dan mereaksikannya dengan berbagai
pereaksi seperti Biuret, Millon, Molisch, Klorida, Sulfat, dan Fosfat. Aktivitas
enzim amilase diuji melalui pengaruh suhu, pH, dan kemampuan menghidrolisis
pati. Hasil perlakuan suhu menunjukkan bahwa suhu optimum enzim amilase
bekerja adalah 37 oC. Hasil perlakuan pH menunjukkan bahwa enzim amilase
dapat bekerja secara optimal pada pH 7. Kemampuan amilase menghidrolisis
pati bergantung pati jenis pati matang atau pati mentah. Pati matang relatif lebih
mudah dihidrolisis daripada pati mentah. Hal ini ditunjukkan oleh waktu yang
dibutuhkan oleh pati matang untuk mencapai titik akromatik lebih singkat
daripada pati mentah.
Kata kunci : amilase, enzim, hidrolisis, pati, saliva.
PENDAHULUAN
METODE
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain densitometer, gelas
ukur, termometer, tabung reaksi, gelas ukur, penangas es, penangas air, kertas
saring, glass wool, papan porselen (papan uji), pipet tetes, dan penjepit tabung.
Adapun bahan yang digunakan antara lain air liur (saliva), asam asetat encer,
akuades, larutan kanji 1 %, pereaksi iodium, pereaksi Benedict, HCl 10 %,
pereaksi Biuret, pereaksi Millon, pereaksi Molisch, BaCl2, AgNO3, H2SO4,urea,
Ferofosfat, Molibdat, Na-karbonat 0.1 %, dan larutan pati 1 %.
Prosedur Percobaan
Enzim amilase yang diamati pada percobaan ini adalah enzim amilase
yang terdapat dalam saliva atau air liur. Air liur mengandung musin dan
ptialin.musin berfungsi sebagai pelicin rongga mulut dan membasahi makanan
sewaktu makanan dikunyah sehingga makanan mudah ditelan. Ptialin adalah
nama lain dari amilase saliva yang akan menghidrolisis pati menjadi maltosa dan
dekstrin-dekstrin. Amilase bekerja secara optimum pada suhu tubuh normal
(sekitar 36 oC) dan pH sedikit asam, yaitu sekitar 6.80 (Trismilah dan Wahyuntari
2009). Adapun hasil pengamatan mengenai sifat fisik saliva tertera pada Tabel 1.
Tabel 1 Sifat fisik saliva
No Uji Hasil Gambar
1 Bobot jenis 1.010 g/mL -
4 Biuret Terdeteksi
5 Milon Terdeteksi
6 Molisch Terdeteksi
7 Klorida Terdeteksi
8 Musin Terdeteksi
9 Sulfat Terdeteksi
10 Fosfat Terdeteksi
Sifat fisik yang diamati berupa bobot jenis air liur dan susunan air liur
yang dilakukan dengan cara mereaksikan saliva dengan beberapa pereaksi, seperti
Biuret, Millon, Molisch, Klorida, Sulfat, dan Fosfat. Kemudian, enzim amilase
yang terdapat dalam saliva diuji aktivitasnya terhadap pengaruh suhu. Adapun
hasil uji pengaruh suhu terhadap aktivitas amilase tertera pada Tabel 2. Setelah
dilakukan perlakuan suhu, masing-masing sampel diuji dengan Iod dan Benedict.
Fungsi uji Iod ialah untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada sampel. Uji
Benedict dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gula pereduksi pada sampel
(Dewi et al. 2005).
Hasil Gambar
No Suhu
Iod Benedict Iod Benedict
1 10C - +
Suhu
2 - ++
kamar
3 37C - +++
4 80C + -
1 1
2 5
3 7
4 9
1 matang + + + + -
2 mentah
SIMPULAN
Enzim amilase berperan sebagai biokatalisator pada rekasi hidrolisis
amilum menjadi maltosa dan dektrin. Enzim ini bekerjaoptimum pada suhu 37 oC
dan pH 7. Amilase menghidrolisis pati matang lebih cepat daripada pati mentah
yang ditunjukkan oleh titik akromatik pati matang lebih cepat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA