(Poedjiadi 1994)
Uji Molisch
Prinsip dari uji Molisch adalah asam sulfat konsentrat menyebabkan dehidrasi
semua karbohidrat untuk memberikan senyawa furfural, yang bereaksi dengan α-
naftol dalam alkohol 95% (pereaksi Molish) membentuk cincin violet atau senyawa
berwarna ungu kompleks. Uji Molisch menunjukan hasil positif yang ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin ungu di tengah. Uji Molisch dilakukan untuk mengetahui
adanya kandungan karbohidrat pada larutan sampel. Furfural yang terbentuk akibat
adanya reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air oleh asam sulfat bereaksi dengan
alfa naftol membentuk cincin berwarna ungu yang merupakan hasil kondensasi antara
furfural (Bintang 2010). Berdasarkan percobaan didapat data yang menunjukkan hasil
positif, hal ini tidak sesuai dengan literatur yang seharusnya tidak mengandung sisa-
sisa makanan (Lehninger 1998). Terdapatnya sisa-sisa makanan dikarenakan sebelum
praktikum, praktikan makan terlebih dahulu sehingga menyebabkan adanya sisa-sisa
makanan yang tertinggal. Berikut reaksi antara pereaksi Molisch terhadap sisa-sisa
makanan :
( Poedjiadi 1994 )
Daftar Pustaka
Lehninger A L. 1982. Dasar- Dasar Biokimia. Maggy T; penerjemah. Jakarta:
Erlangga. Terjemahan dari: Principle of Biochemistry.
Willianti, E. et al. (2015). PENGARUH LARUTAN FLUORIDE TERHADAP
AKTIVITAS AMILASE SALIVA. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 4(5) : 54–67.
McGilvery R.W dan Goldstein G.W. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional.
Edisi ketiga. Surabaya : Airlangga University Press.
Poedjadi Anna dan F M Titin Supriyanti. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI-
Press.