DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9 (SEMBILAN)
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
OKTAVIA ANGELIA KALAWA 203020801076
CLAIRINE ELIZABETH 203020801077
DERBY CALLISTA PIDJATH 203020801078
ODHELIA GUSNI BONNIE ARDYON 203020801079
DESWITA WULANDARI 203020801080
ELVINA DAMAYANTI 203020801081
RIZKA KHOIROTUL MA’LA 203020801082
PERMATAN EVAN G 203020801083
MACKENZIE AXEL DANIEL GINTING 203020801084
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktikum Biokimia dengan topik pemeriksaan empedu.
Dalam penulisannya laporan praktikum ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih atas semua
pihak yang telah membantu melancarkan pembuatan laporan praktikum biokimia ini
dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembimbing praktikum biokimia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan praktikum biokimia
ini. Oleh karena itu kami selaku penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan pembuatan laporan di masa mendatang.
Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI..............................................................................................3
2.1 Dasar Teori......................................................................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................................8
3.1 Alat dan Bahan................................................................................................8
3.2 Prosedur Kerja.................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................13
4.1 Hasil Pengamatan............................................................................................18
4.1.1 Uji Sifat Empedu..................................................................................18
4.1.2 Uji pigmen.............................................................................................18
4.1.3 Reaksi Van Den Berg............................................................................19
4.1.4 Uji Garam dan Asam Empedu (Uji Pettenkofer).................................19
4.1.5 Uji Fungsi Empedu sebagai Emulgator................................................20
4.1.6 Mengukur Berat Jenis Cairan Empedu..................................................20
4.2 Pembahasan.....................................................................................................21
4.2.1 Uji Sifat Empedu..................................................................................21
4.2.2 Uji pigmen.............................................................................................21
4.2.3 Reaksi Van Den Berg............................................................................23
4.2.4 Uji Garam dan Asam Empedu (Uji Pettenkofer).................................24
4.2.5 Uji Fungsi Empedu sebagai Emulgator.................................................24
4.2.6 Mengukur Berat Jenis Cairan Empedu..................................................25
BAB V PENUTUP......................................................................................................26
5.1 Kesimpulan....................................................................................................26
5.2 Saran...............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.Mengetahui keadaan fisik empedu yang meliputi warna, bau, keadaan
wujudnya, derajat keasaman, dan berat jenisnya
2. Mengetahui kandungan musin dan senyawa anorganik pada empedu
3. Mengetahui zat warna empedu melalui tes gmelin
4. Mengetahui kandungan asam pada empedu
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami warna dari empedu
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tingkat keasaman pada empedu
BAB II
DASAR TEORI
Menurut Guyton & Hall, 2008 empedu melakukan dua fungsi penting yaitu :
a. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak,
karena asam empedu yang melakukan dua hal antara lain: asam empedu
membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar menjadi
partikel yang lebih kecil dengan bantuan enzim lipase yang disekresikan
dalam getah pankreas, asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk
akhir lemak yang dicerna menuju dan melalui membran mukosa intestinal.
Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel
yang lebih kecil. Di sinilah fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah
penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses
penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin
D,vitamin E, dan vitamin K.
b. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk
buangan yang penting dari darah, antara lain bilirubin, suatu produk akhir
dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh
sel- sel hati. Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam
tubuh, biasanya akan disaring oleh hati agar tidak terserap oleh darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat tersebut akan dibawa oleh hati untuk
dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat-zat berbahaya tersebut akan
dikeluarkan bersama dengan urine atau feses.
Proses koordinasi kedua aktifitas ini disebabkan oleh dua hal yaitu :
a. Hormonal : Zat lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum
akan merangsang mukosa sehingga hormon Cholecystokinin akan terlepas.
Hormon ini yang paling besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu.
b. Neurogen :
- Stimulasi vagal yang berhubungan dengan fase Cephalik dari sekresi
cairan lambung atau dengan refleks intestine
-intestinal akan menyebabkan kontraksi dari kandung empedu.
- Rangsangan langsung dari makanan yang masuk sampai ke duodenum dan
mengenai sfingter Oddi. Sehingga pada keadaan 14 dimana kandung empedu
lumpuh, cairan empedu akan tetap keluar walaupun sedikit. Pengosongan
empedu yang lambat akibat gangguan neurologis maupun hormonal
memegang peran penting dalam perkembangan inti batu (Williams, 2013).
Garam empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman-
kuman usus dirubah menjadi deoxycholat dan lithocholat. Sebagian besar
(90 %) garam empeduxdalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh
mukosa usus sedangkan sisanya akanxdikeluarkan bersama feses dalam
bentuk lithocholat. Absorbsi garam empedu tersebut terjadi disegmen distal
dari ilium. Sehingga apabila terjadi gangguan pada daerah tersebut misalnya
oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi garam empedu akan terganggu
(Townsend, 2012).
2. Bilirubin
Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pecah menjadi heme dan
globin. Heme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi
bilverdin yang segera berubah menjadi bilirubin bebas. Zat ini di dalam
plasma terikat erat oleh albumin. Sebagian bilirubin bebas diikat oleh zat lain
(konjugasi) yaitu 80 % oleh glukuronide. Bila terjadi pemecahan sel darah
merah berlebihan misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk
sangat banyak. Salah satu fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu,
normalnya antara 600-1200 ml/hari (Guyton & Hall, 2008). Kandung
empedu mampu menyimpan sekitar 45 ml empedu. Diluar waktu makan,
empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan di sini
mengalami pemekatan sekitar 50 %. Fungsi primer dari kandung empedu
adalah memekatkan empedu dengan absorpsi air dan natrium. Kandung
empedu mampu memekatkan zat terlarut yang kedap, yang terkandung dalam
empedu hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80- 90% (Garden,
2007).
Uji kedua
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Termometer
4. Indikator universal
5. Sampel empedu
6. Hidrometer
B. Uji Pattenkofer
1. Siapkan tabung reaksi
2. Masukkan 2,5 ml empedu encer ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 3 tetes larutan sukrosa ke dalam tabung reaksi
4. Goyangkan tabung reaksi secara perlahan agar tercampur
5. Tambahkan asam sulfat sebanyak 1,5 ml dialirkan melalui dinding tabung
6. Perhatikan cincin yang terbentuk antara kedua lapisan asam sulfat dan
cairan empedu
B. Tes Gmelin
1. Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Untuk empedu pekat, Teteskan asam nitrat pekat sebanyak
2 tetes
3. Masukkan 2mL empedu pekat ke tabung reaksi hingga
membentuk lapisan bawah
4. Amati perubahan yang terjadi (apakah ada cincin berwarna
merah pada batas antara kedua larutan tersebut)
5. Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
6. Untuk empedu yang encer, teteskan asam nitrat pekat
sebanyak 2 tetes
7. Masukkan 2ml empedu encer ke dalam tabung reaksi
tersebut
8. Amati perubahan yang terjadi (apakah ada cincin yang
terbentuk)
C. Tes Smith
1. Ambil tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Masukkan empedu encer
3. Teteskan larutan iodium 0,5% dalam alcohol ke tabung reaksi
4. Amati perubahan yang terjadi (apakah terbentuk cinicin berwarna
1
agak kehijauan pada batas kedua larutan)
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Uji Pattenkofer
HASIL PENGAMATAN
4.1.1 Uji sifat empedu
Warna Bau Konsistensi pH
Empedu pekat Hijau kecoklatan Amis Pekat pH 7,76
2
4.2 Pembahasan
4.2.1 Uji Fisika
Pada percobaan ini ingin diketahui keadaan fisik dari empedu, darihasil
percobaan diperoleh warna dari empedu pekat, yaitu hijau pekat,sedangkan
warna untuk empedu encer adalah hijau kekuning-kuningan. Dimana warna
hijau pada empedu sendiri dihasilkan oleh hati, warna hijauini disebabkan
adanya pigmen biliverdin, yaitu zat warna empedu yang berasal dari
pemecahan hemoglobin pada butir darah merah4 Untuk derajat keasamannya
sendiri adalah 7, karena kertas lakmus merah dan biru yang telah dimasukan di
kedua gelas beker tidak mengalami perubahan warna,yang berarti bahwa pH
empedu adalah netral atau sama dengan 7, hal inisesuai dengan komposisi
yang terkandung di dalam empedu dimana diantaranya adalah garam empedu
(1,1 g/dl) dan juga air(97,5 g/dl), yang kita tahu bahwa garam dan air
mempunyai pH yang netral.
Semakin tinggi kadar sukrosa maka akan semakin tinggi kadar furfural,
akibatnya akan terbentuk lingkaran berwarna coklat hitam dibawah lingkaran
ungu, dengan adanya lingkaran warna tersebut berarti menunjukkan adanya
garam empedu. Warna hijau dilapisan paling atas menunjukkan bahwa larutan
empedu tidak tercampur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan seperti berikut :
1.Pada paktikum uji sifat empedu dihasilkan empedu pekat berwarna hijau pekat
sedangkan empedu encer berwarna hijau kekuning-kuningan, berbau amis,
berwujud kental, dan PH 7,76.
2. Praktikum dengan uji Gmelin bertujuan untuk mengetahui zat yang
terkandung dalam empedu. Dimana zat warna atau pigmen empedu berasal dari
katabolisme hemoglobin eritrosit oleh sistem retikuloendotelial. Dan jika
ditambahkan HNO3 terdapat incin yang berwarna merah yang menandakan
adanya bilirubin.
3.Pada praktikum uji Smith diketahui empedu mengandung zat warna
bilirubin dan biliverdin.
4. Pada paktikum uji Pettenkoffer digunakan untuk membuktikan ada
garam empedu dan asam empedu yang dihasilkan. cincin bewarna hitam
untuk menunjukkan adanya garam empedu.
5.2 Saran
Praktikan menyadari sepenuhnya jika praktikum ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna dan praktikan pada praktikum selanjutnya
akan lebih teliti dalam melakukan setiap pengujian, agar hasil yang diperoleh
sama dengan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
laporan tersebut praktikan meminta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
Gropper, Sareen S.; Jack L. Smith, James L. Groff , 2008. Advanced nutrition and
human metabolism.ed. 5th. Cengage Learning. hlm. 114.
Reshetnyak, V. I. (2013). Physiological and molecular biochemical mechanisms
of bile formation. World Journal of Gastroenterology, 19(42)
Sherwood,LZ. 2014. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta : EGC,
640-641
Guyton, A.C., Hall, J.E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta :
EGC, 748
Hardjasasmita,P/ 1992. Iktisar Biokimia Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia
Ardia EC., Utama IW., dkk. 2015. Hubungan era tantara warna kuning cairan
empedu terhadap kebengkakan dan jaringan ikat pada hati sapi Bali.
Indonesia medicus veterinus, 4(2) : 401-408
Murray, R.K.dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit buku kedokteran
EGC
Kimball John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Erlangg ; Jakarta
Link Video pertama https://youtu.be/-Ed8X9VY1OA (Dimulai menit ke 7:46)
Link Video Kedua https://youtu.be/mxLnKUH-y0Y
Link Video ketiga https://youtu.be/4SEQlfy6uaU