ENZIM
DISUSUN OLEH
2021
DAFTAR ISI
3.1.Alat ...................................................................................................... 3
3.2.Bahan ................................................................................................... 3
4.3.Pembahasan .......................................................................................... 10
V. Penutup ...................................................................................................... 16
5.1.Kesimpulan .......................................................................................... 16
5.2.Saran .................................................................................................... 16
ii
ENZIM
1. TUJUAN
Menguji aktivitas enzim α-amilase dari air liur dalam menghidrolisis substrat
amilum (pati).
Mengukur produk hidrolisis pati yang dikatalisis oleh α-amilase.
Menetapkan jumlah unit aktivitas enzim/ 100 mL larutan enzim.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam
reaksi-reaksi biologis. Enzim dapat juga didefenisikan sebagai biokatalisator yang
dihasilkan oleh jaringan yang berfungsi meningkatkan laju reaksi dalam jaringan itu
sendiri.Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan sangat
penting dalam aktivitas biologis.Sebagai mana protein pada umumnya, molekul enzim
juga mempunyai struktur tiga dimensi. Diantaranya jenis-jenis struktur tersebut,
hanya satu saja yang mendukung fungsi enzim sebagai biokatalisator, diantaranya
jenis-jenis struktur tersebut, diperlukan suhu dan pH yang sesuai. Apabila kedua
faktor tersebut tidak terpenuhi, enzim akan kehilangan sifat dan kemampuannya.
Enzim mempercepat reaksi kimiawi spesifik tanpa pembentukan produk
samping.(Suryono, 2011).
Enzim adalah biokatalisator yang berfungsi sebagai katalis dalam proses biologis
(Lehninger, 1982). Enzim yang dikenal luas penggunaannya adalah enzim amilase,
lipase, dan protease. Enzim tersebut merupakan enzim hidrolitik pemecah senyawa
makromolkul karbohidrat, lemak, dan ptotein. Enzim merupakan sekelompok protein
yang mengatur dan menjalankan perubahan-perubahan kimia dalam sistem Biologi.
Enzim dihasilkan oleh organorgan pada hewan dan tanaman yang secara katalitik
menjalankan berbagai reaksi, seperti hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi,
transfer radikal, pemutusan rantai karbon (Suryono, 2011).
Secara umum nama enzim disesuaikan dengan nama substratnya substrat adalah
senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim-enzim yang sejenis diberi nama
menurut fungsinya. Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis dalam suatu reaksi
biokimia yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat
mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat jika reaksi tersebut tanpa katalis.
Enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia.Enzim adalah katalis
protein yang dihasilkan oleh sel. Katalis adalah zat yang mempercepat reaksi dengan
energi aktivasi tanpa mengubah hasil akhir (produk) (Sirajuddin, 2011).
Setiap enzim memiliki aktivitas maksimum pada suhu tertentu, aktivitas enzim
akan semakin meningkat dengan bertambahnya suhu hingga suhu optimum tercapai.
Setelah itu kenaikan suhu lebih lanjut akan menyebabkan aktivitas enzim menurun
(Megiandari, 2009). Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber mikroorganisme,
tanaman, dan hewan (Aiyer, 2005). Molekul amilum akan dipecah oleh amilase pada
1
ikatan α-1,4-glikosida dan α-1,6-glikosida . Amilase dibedakan menjadi endoamilase
dan eksoamilase. Endoamilase umumnya dikenal seagai α- amilase, sedangkan
eksoamilase dikenal sebagai β-amilase (Suryono, 2011).
Enzim bekerja pada perangkat substrat (reaktan) dan mengubahnya menjadi suatu
perangkat hasil (produk).Daerah pada enzim yang mengikat substrat adalah sisi aktif
(tempat aktif).Tingkat kekhususan yang tinggi memungkinkan sel mengendalikan
reaksi-reaksi metabolisme dengan mengatur bentuk dan jumlah enzim yang
dihasilkan.Beberapa enzim bersifat sangat spesifik, yaitu hanya mengkatalis suatu
reaksi kimia tertentu. Tetapi, pada umunya enzim tidak begitu spesifik dan akan
menguraikan zat lain yang masih berhubungan. Misalnya lipase yang dapat bekerja
pada sejumlah besar lemak. Reaktan dimana enzim akan bekerja disebut dengan
substrat enzim. Enzim berikatan dengan substrat atau beberapa substrat ketika
terdapat substrat ketika terdapat dua atau lebih reaktan. Pada saat enzim dan substrat
berikatan kerja katalitik enxim tersebut akan mengubah substrat menjadi produk atau
beberapa produk reaksi (Setyaningsih, 2011).
2
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum aktivitas enzim amilase dari air
liur yaitu tabung reaksi, batang pengaduk, kertas saring, pipet ukur, filler,
pipet tetes, corong pisah, erlenmeyer, gelas beaker, spektrofotometer dan
water bath.
.
3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum aktivitas enzim amilase dari
air liur yaitu air liur sebagai sumber enzim amilase, akuades, buffer fosfat
0,1 M pH 7, substrat amilum 1% dalam buffer fosfat 0,1 M pH 7, larutan
NaCl 0,85%, H2SO4 2/3N, natrium wolframat 10%, larutan glukosa standar
1%, larutan nelson A, larutan nelson B, larutan Cu2+ alkalis, dan pereaksi
warna arsenomolibdat.
3
o Keempat tabung masing-masing ditambahkan 1 mL larutan Cu2+
alkalis
o Keempat tabung reaksi dimasukkan ke dalam air mendidih selama 20
menit dan kemudian dimasukkan ke dalam air dingin
o Dimasukkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 1 mL larutan
pereaksi warna arsenomolibdat
o Ditambahkan 7 mL akuades
o Masing-masing tabung diaduk hingga homogen
o Serapan/absorbansi masing-masing larutan diukur dengan
spektrofotometer menggunakan panjang gelombang 660 nm
4
Skema Kerja
5
Penetapan Kadar Glukosa Hasil Hidrolisis Dengan Metode Spektrofotometri
6
4. Hasil dan Pembahasan
7
ditambahkan 1mL pereaksi warna arseno
molibdat, kemudian ditambahkan 7mL
akuades
8
4.2.Data Perhitungan
Data Absorbansi
Larutan Absorbansi
Blanko 0,230
Filtrat kontrol 0,339
Filtrat sampel 0,312
Glukosa 1% 1,440
9
4.3.Pembahasan
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut dengan
cara menurunkan energi aktivasi. Enzim merupakan senyawa protein sehingga
sifatprotein masih melekat pada enzim, mudah rusak bila dipanaskan lebihdari 60 C,
umumnya enzim bekerja mengkatalis reaksi satuarah, meskipun ada yang mengkatalis
reaksi duaarah, bekerja spesifik karena sisi aktif enzimsesuai dengan permukaan subtrat
tertentu, umumnya enzim tidak dapat bekerja tanpaadanya suatu zat non protein
tambahan yang disebut kofaktor, bekerja didalam sel(endoenzim) dan diluar sel
(eksoenzim) (Calhoum 1933). Endoenzim disebut juga enzim intraseluler yang
dihasilkan di dalam sel yaitu pada bagian membran sitoplasma dan melakukan
metabolisme di dalam sel. Eksoenzim (enzim ekstraseluler) merupakan enzim yang
dihasilkan sel kemudian dikeluarkan melalui dinding sel sehingga terdapat bebas dalam
media yang mengelilingi sel dan bereaksi memecah bahan organik tanpa tergantung
pada sel yang melepaskannya (Ross 1995).
Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik. Enzim dapat mengubah substrat
menjadi hasil akhir. Sebaliknya, enzim juga dapat mengembalikan hasil akhir menjadi
substrat jika lingkungannya berubah. Contohnya enzim lipase dapat berfungsi sebagai
katalisator dalam perubahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lipase juga
dapat mengubah kembali gliserol dan asam lemak menjadi lemak (lipid). Enzim bekerja
spesifikm artinya enzim mempunyai fungsi yang khusus, untuk perubahan zat tertentu,
diperlukan enzim tertentu. Jika enzimnya berbeda maka hasil akhirnya pun akan
berbeda. Cara kerja enzim ada 2 macam :
1. Kunci gembok (lock and key) : Enzim dimisalkan sebagai gembok karena
memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian kecil
tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat
berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (Lehninger 1982).
2. Induksi pas (induced fit): Pada model ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk
sesuai dengan bentuk substrat (Lehninger 1982).
10
Gambar 4.3.1 Mekanisme Kerja Enzim (Shahib 2005)
11
(pemindahan gugus fungsional dengan bentuan air, liase yaitu penambahan gugus ke
ikatan ganda atau sebaliknya, isomerase yaitu pemindahan gugus di dalam molekul
yang menghasilkan bentuk isomer, ligase yaitu pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O, dan
C-N oleh reaksi kondensasi yang berkaitan dengan penguraian ATP (Winarno 2004).
Amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan dan bioteknologi.
Enzim α-amilase termasuk dalam jenis enzim hidrolase karena memerlukan air dalam
memecah ikatan spesifik α-1,4-glikosidik. Enzim amilase dapat memecah ikatan pada
amilum hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam enzim amilase, yaitu α amilase, β
amilase dan γ amilase. Saliva (ludah) mengandung enzim α amilase. Enzim amilase air
liur berfungsi untuk memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum (Poedjiadi 2009).
Ke dalam tabung reaksi sampel ditambahan 0,5mL larutan air liur, dan
ditambahkan 0,5mL larutan NaCl 0,85%. Penambahan air liur berfungsi sebagai
sumber enzim amilase. Kedua tabung diinkubasi selama 30 menit. Inkubasi ke-2 ini
dilakukan untuk mengoptimalkan reaksi hidrolisis amilum oleh enzim amilase.
Kedua tabung reaksi diambil, dan ditambahkan 1,5 mL asam sulfat 2/3N. Fungsi
penambahan asam sulfat adalah untuk untuk menghentikan aktivitas
enzim/mendeaktivasi enzim. Kemudian kedua tabung ditambahkan 0,5mL natrium
12
wolframat 10%. Fungsi penambahan natrium wolframat adalah membantu
memaksimalkan fungsi H2SO4 dalam mendeaktivasi enzim. Langkah selanjutnya adalah
ke dalam tabung reaksi konrol ditambahkan 5mL substrat amilum 1% dan dicampurkan
baik-baik. Amilum disini berfungs sebagai zat yang akan dihidrolisis. Langakh terakhir
dalam percobaan ini adalah dengan menyaring larutan yang ada pada kedua tabung
tersebut, dan diperoleh filtrat berwarna bening.
Hasil pengamatan yang didapat adalah tabung 1 berwarna merah bata, sedangkan
tabung 2 dan 3 berwarna biru kehijauan, dan tabung 4 berwarna biru. Hasil warna ini
menandakan bahwa tabung 1-3 mengandung gula pereduksi. Reaksi yang terjadi adalah
gula yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi larutan tembaga
yang basa, dan membentuk kupro oksida. Pembentukkan kupro oksida akan membentuk
produk yang berwarna hijau kebiruan, hijau, kuning, dan endapan merah tergantung
pada konsentrasi. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut .
13
Gambar 4.3.4. Hasil Setelah Larutan Dipanaskan
14
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi sinar monokromatis oleh
suatu larutan dengan cara melewatkan cahaya pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube oleh
suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvetdengan sebagian dari cahaya tersebut
akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan
akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet (Khopkar, 1990).
15
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Enzim alfa amilase merupakan enzim yang berhasil mngkatalis
reaksi hidrolisis ikatan alfa 1,4-glikosida pada pati secara acar
menghasilkan dekstrin, monosakarida dan oligosakarida.
Pada sampel = 27,1 mg/100mL, dan pada kontrol = 72,06 mg/100mL
Sebesar 44,96/100mL
5.2.Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar memperoleh
hasil sesuai yang diharapkan
16
Daftar Pustaka
Citra Suci Ramadhani. 2016. Laporan Praktikum Biokimia Bab X Enzim Percernaan I
(Hidrolisis Pati Oleh Amilase dan Air Liur). Sukabumi : Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
Megiandari, A. 2009. Isolasi Dan Pencirian Enzim Protease Keratinolitik Dari Usus
Biawak Air [Tesis] Jurusan Kimia FMIPA. Bogor : IPB.
Ross MH, Romrell LJ, and Kaye GI. 1995. Histology: A Text and Atlas. USA: William
and Wilkins A Waverly Company
Setyaningsih, Budi Waluyo, 2011, Aktivitas Enzim Protease pada Nanas, [Online],
www.academia.edu. Diakses pada 04 April 2021.
Sirajuddin, 2011, Biokimia Protein, Enzim dan Asam Nukleat, ITB Press: Bandung.
Winarno FG. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
17
Lampiran
18