ENZIM
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi
metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga
terganggu. berdasarkan penelitian- penelitian selanjutnya, diperoleh
kesimpulan bahwa enzim adalah suatu protein, enzim ada yang hanya
terdiri atas suatu protein saja. ada pula enzim yang terdiri atas
bagian protein dan struktur tambahan yang tersusun dari bahan
nonprotein. bagian yang berupa protein disebut apoenzim yang umumnya
besifat termolabil atau tidak tahan panas. Struktur tambahan berbahan
nonprotein berfungsi untuk meningkatkan kemampuanenzim berikatan
dengan substrat, struktur tersebut dikenal dengan sebutan Kofaktor .
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim amilase.
BAB II
METODE
Larutan iodium
(lugol) ( untuk
suhu 60 dan 100 10 tetes 10 tetes
C penambahan
dilakukan diluar
penangas )
Air suling 4 ml 4 ml
Pada percobaan ini di gunakan air liur atau saliva sebagai sumber
enzim amilase. Yang mana dapat di ketahui bahwa air liur terdapat pada
makhluk hidup , air liur ini sangat penting bagi makhluk hidup karena di air
liur terdapat enzim amilase. Enzim amilase digunakan untuk
menghidrolisis pati menjadi molekul karbbohidrat yang lebih sederhana ,
yaitu maltosa dan glukosa (Ningsih , dian riana., undri rastuti., ridlwan
kamaludin. 2012: 3). Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh temperatur terhadap kerja enzim atau aktivitas enzim untuk
dapat memecahkan pati menjadi maltosa dan glukosa yang akan di uji
menggunakan uji lugol. Untuk dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap
temperatur pada aktivitas enzim dilakukan dengan mevariasi temperatur
tau suhu lingkungan dari enzim.
Pada tabung uji sama dengan yang blanko tetapi di tambahkan air
liur atau saliva sebanyak 1 ml dan di letakan pada variasi suhu yang sama
dengan yang blanko nya. Pada saat di masukan larutan iodium atau
larutan blanko pada setiap tabung reaksi terbentuk warna biru kehitaman.
Untuk menentukan suatu larutan mengandung karbohidrat/pati digunakan
pereaksi lugol. Indikasi positif larutan yang ditetesi lugol adalah biru
yang menghitam. Akan tetapi warna biru yang terbentuk memilki tinggal
kepekatan yeng berbeda. Untuk mengetahui tingkat kepekatan dari warna
yang terbentuk maka hasil dari tanung blano dan uji pada stiap temperatur
di masukan ke kuvet untuk dianalisi dengan spektrofotometri untuk
mengetahui absorban nya, dengan panjang gelombang Adapun di dapat
kan data sebagi berikut pada percobaan :
Suhu
2 ruang 0,611 0,103 0,508
(25 C)
( Fessenden, ralph.1982:45 )
0,3
absorbansi
0,2
0,1
0
0 20 40 60 80 100 120
suhu percobaan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Foto Percobaan
Larutan pati
Larutan lugol
aquadest
Perhitungan
1. Pada suhu 0 C
∆A = Ab – Au
= 0,552 – 0,036
= 0,516
2. Pada suhu ruangan 25 C
∆A = Ab – Au
= 0,611 – 0,103
= 0,508
3. Pada suhu 37 C
∆A = Ab – Au
= 0,635 – 0,058
= 0,577
4. Pada suhu 60 C
∆A = Ab – Au
= 0, 613 – 0,138
= 0,475
5. Pada suhu 100 C
∆A = Ab – Au
= 0,457 – 0,102
= 0,355