Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENGARUH SUHU TERHADAP PERMEABILITAS MEMBRAN SITOPLASMA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : IIN ANGGRIANI

NIM : ACD 116 035

KELAS : B

DOSEN PENGAMPU :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018
I. TOPIK
Pengaruh suhu terhadap permeabilitas membrane sitoplasma

II. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap permeabilitas membrane sitoplasma

III. DASAR TEORI


Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda
komposisi dan strukturnya. Lapisan terluar adalah dinding sel yang tersusun atas
selulosa, lignin, dan polisakarida lain. Dinding sel memberikan kekakuan dan
memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian, dinding sel tumbuhan
terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel
lainnya. Lubang ini disebut plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm,
sehingga dapat dilalui oleh molekul dengan berat molekul sekitar 1000 Dalton.
Lapisan dalam sel tumbuhan adalah membran sel. Membran sel terdiri atas dua
lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat
hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi
kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke
lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada membran dengan
posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang
lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran seperti ini juga
terdapat pada berbagai organel di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan
kloroplas.
Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada
jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai
ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel terhadap molekul-molekul.
Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat melewati membran
secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak bermuatan harus
dibantu oleh protein permease spesifik untuk dapat diangkut melalui membran
dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara
pengangkutan ini disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul
dalam arah yang melawan gradien konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus
diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya memerlukan energi berupa ATP,
ataupun juga digunakan cara couple lewat proses antiport dan symport.
Permeabilitas dinding sel tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran
dan aktivitas protein pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang
dapat mengganggu keduanya akan mempengaruhi permeabilitas membran.
IV. ALAT DAN BAHAN

4.1 Alat

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Tabung reaksi 5 buah
2 Thermometer 1 buah
3 Kaki tiga dan kasa 2 buah
4 Lampu spiritus 2 buah
5 Pisau 1 buah
6 Pipet 1 buah
7 Beakerglass 2 buah

4.2 Bahan

NO NAMA BAHAN JUMLAH


1 Kunyit Secukupnya
2 Air mineral Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA

1. Menyediakan 5 tabung reaksi A, B, C, D, Dan E lalu mengisi masing

masing tabung dengan 5ml air mineral

2. Menyediakan peangas air dengan suhu 30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, dan

70 oC.
3. Memotong kunyit menjadi 15 potong dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm, dan

merendamnya di dalam air mieral

4. Setelah suhu di penangas tercapai, maka kami memasukan potongan

kunyit ke dalam tiap tabung reaksi, dan memasukannya ke dalam

penangas air selama 5 menit

5. Mengamati dan membandingkan warna lautan dalam kelima tabung

reaksi tersebut

6. Mengulangi perlakuan di atas pada tiap suhu yang diinginkan.


VI. HASIL PENGAMATAN

NO SUHU WAKTU KETERANGAN GAMBAR


1 30 OC 5 menit Berubah menjadi
sedikit kekuningan

2 40 OC 5 menit warna air lebih pucat


dari 30 OC

3 50 OC 5 menit warna pada larutan


terlihat kuning pekat
4 60 OC 5 menit Warna pada larutan
terlihat lebih terang dari
sebelumnya

5 70 OC 5 menit Warna pada larutan


kembali ke warna
kuning pucat
VII. PEMBAHASAN
Pada pengamatan yang kami lakukan, kami memperoleh bahwa pada suhu 50
O
C, warna pada larutan berwarna lebih pekat dari yang lainnya. Sedangkan pada
suhu 30 OC dan 70 OC warna pada larutan berwarna lebih bening dari yang
lainnya. Menurut literature, Membran sel merupakan lapisan yang mengontrol
keluar-masuknya zat antara lingkungan luar dan lingkuangan dalam sel.
Memban sel memiliki permeabilitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti: ukuran solut, kelarutan lemak, derajat ionisasi, pH, dan temperatur.
Ukuran solut yang cenderung semakin besar, serta derajat ionisasi yang semakin
tinggi menyebabkan kemampuan permeabilitas membran cenderung menurun,
sedangkan pengaruh temperature dan pH yang tinggi membuat membran sel
menjadi lebih mudah mengalami denaturasi. Percobaan praktikum kali ini yaitu
mengenai permeabilitas membran sel. Bahan yang digunakan untuk praktikum
ini yaitu umbi kunyit. Dalam hal ini yang dilakukan yaitu percobaan pengaruh
pemanasan suhu dan pengaruh pelarutan organik. Kondisi umbi kunyit yang
akan digunakan yaitu dikupas dan dipotong sesuai dengan ukuran sedemikian
rupa yang telah ditentukan, sehingga dapat dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Pengaruh pemanasan suhu air, setelah air dipanaskan sampai suhu yang telah
ditentukan . lalu masukkan umbi kunyit kedalam air yang telah ditentukan
suhunya . tunggu sampai batas waktu yang telah ditentukan . dan warna air pun
berubah sesuai suhu dan pelarut .
VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah Temperatur yang tinggi menyebabkan
protein mengubah sifat, atau rusak. Peningkatan suhu juga meningkatkan reaksi
yang terjadi dalam sel, yang mungkin diterima suatu titik, sampai suhu menjadi
terlalu tinggi yang akan menghancurkan protein, reaksi dan sel-sel.

IX. B SARAN

Ada pun saran yang dapat diberikan untuk sesame praktikan adalah agar
dapat memanfaatkan waktu dengan baik, selalu menjaga kebersihan
laboratorium, menghindari kecelakaan di laboraorium.
DAFTAR PUSTAKA

Albert ang Gwen V Childs. 1994. Molecular Biology Of The Cell. Garland publishing:

Campbell, Neil. A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi Edisi kelima Jilid
II. Penerbit Erlangga: Jakarta

New York. Becker, W. M.. Lewis J.K., Jeff H. 2000. The World of the Cell. Addison

Wesley Longman, Inc: San Fransisco. Bima. 2008. PERMEABILITAS MEMBRAN SEL:
Pengaruh suhu dan pelarut. Gramedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai