Anda di halaman 1dari 61

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

Nama :
NPM :
Prodi :

Asisten :
1.
2.
3.
4.

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010/2011
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM I

MENGENAL STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

I. PENDAHULUAN
Sel merupakan satuan struktural dan fungsi terkecil dari organisme hidup.
Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel
itu sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup
bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel
yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh
semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan dapat berjalan
dengan baik, maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama.
Meskipun antara sel hewan dan tumbuhan berbeda namun terdapat beberapa
persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.

Struktur organela
1. Membran Plasma
Membran sel berfungsi sebagai pembatas yang selektif, yang mengatur
keluar masuknya substansi, mengandung reseptor-reseptor untuk hormon,
mengenal mlekul-molekul dilingkungan sel dan berinteraksi spesifik dengan sel-
sel lain. Pemeriksaan yang sangat teliti menunjukkan bahwa membran plasma
terdiri dari 3 lapisan yaitu 2 tampak sebagai garis gelap dan dipisahkan oleh
lapisan yang jernih. Analisis kimiawi menunjukkan bahwa membrn sel
mengandung 50% lipid dan 50% protein. Lipid terutama terdiri dari fosfolipid dan
kolesterol. Fosfolipid merupakan molekul amfifilik, artinya setiap molekul
mengandung bagian hidrofobik (takut air) dan bagian hidrofilik (suka air).
2. Sitoplasma
Sitoplasma terdapat disebelah dalam membran sel yang merupakan suatu
substansi semi cair, yang didalamnya terdapat organela. Organela-organela yang
terdapat didalam sitoplasma adalah mitokondria, retikulum endoplasma, apparatus
golgi, lisosom, plastida, sentromer, ribosom, vakuola dan inti.

2
Praktikum Biologi Umum

3. Inti
Inti dibatasi oleh membran rangkap, yang didalamnya berisi pembawa sifat
yang diwariskan yang disebut kromosom. Kromosom mengandung ADN dan protein.
Didalam inti terdapat satu atau beberapa anak inti (nukleolus) yang berfungsi untuk
mensintesa berbagai molekul ARN yang digunakan untuk mengkopi kode dalam ADN
guna sintesa protein dalam ribosom.
4. Plastida
Plastida merupakan organela yang terdapat pada sel tumbuhan, berbentuk
bulat, yang umumnya mengandung zat warna, yang mempunyai membran rangkap.

II. TUJUAN
- Mahasiswa mampu mengenal struktur sel tumbuhan
- Mahasiswa mampu mengenal struktur sel hewan

III. ALAT DAN BAHAN


- Gabus ubi - Mikroskop
- Bawang merah - pinset - Alkohol 70%
- Tusuk gigi tumpul - Pipet tetes - Kapas
- Metilen biru - Gelas piala - Katak
- Kertas saring - Silet - Skapel
- Hydrilla - Gelas obyek - Metilen biru
- Sel epitel rongga mulut - Gelas penutup

IV. PROSEDUR KERJA


Sel Gabus Empulur Batang Singkong
1. Buat irisan melintang dan membujur gabus ubi setipis mungkin
2. Letakkan di atas gelas obyek yang telah ditetesi air, kemudian tutup dengan
gelas penutup
3. Amati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan dilanjutkan
dengan perbesaran kuat
4. Melalui pengamatan gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari bagian-
bagian sel yang nampak.

3
Praktikum Biologi Umum

Sel Umbi Lapis Bawang Merah


1. Dengan menggunakan pinset, ambilah selaput bagian dalam umbi lapis yang
berwarna putih dari bawang merah.
2. Letakkan di atas gelas obyek tetesi dengan aquades, tutup dengan gelas
penutup
3. Amati di bawah mikroskop, dan gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan
dari bagian-bagian sel yang nampak.

Sel Daun Hydrilla verticillata


1. Ambil 2 atau 3 daun Hydrilla verticillata
2. Letakkan pada gelas objek dan tetesi dengan air, kemudian tutup dengan gelas
penutup.
3. Amati di bawah mikroskop , gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
4. Amati adanya aliran sitoplasma pada setiap sel, gambarkan arah aliran
sitoplasma tersebut dengan tanda panah.

Pengamatan Sel Epitel Rongga Mulut


1. Bersihkan skapel atau tusuk gigi dengan alkohol 70%
2. Koreklah permukaan dalam pipi anda dengan menggunakan skapel atau tusuk
gigi
3. Oleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian tetesi dengan air dan tutup
dengan gelas penutup
4. Amatilah di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.

Pengamatan Sel Epidermis Kulit Katak


1. Keroklah kulit katak dengan silet, letakkan kerokan tadi di atas gelas objek
yang sudah ditetesi air.
2. Tambahkan 1 tetes garam fisiologis dan 1 tetes metilen biru, tutup dengan
gelas penutup
3. Amati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.

4
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM II

METABOLISME

I. PENDAHULUAN
Difusi, Osmosis, Plasmolisis, dan Deplasmolisis
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabole yang berarti perubahan.
Metabolisme juga diartikan pertukaran zat antara suatu sel atau organisme secara
keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting
adalah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan
pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesis
karbohidrat, protein, lemak, dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan
bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesis itu adalah unsur-
unsur anorganik yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk oleh karbon dioksida
dan air dalam proses fotosintesis. Dengan demikian metabolisme pada organisme
multiseluler juga mencakup masalah penyerapan air serta senyawa-senyawa organik
dari dalam tanah serta pengangkutan nutrien ke tempat sintesis.
Sistem penyerapan serta transportasi nutrien sangat penting bagi tumbuhan
maupun hewan. Pada tumbuhan maupun hewan yang belum mengikuti struktur
organisasi yang rumit, pengangkutan zat hara serta pertukaran zat dan hasil
metabolisme cukup dari sel ke sel dengan menembus membran plasma dan
berlangsung baik secara aktif maupun secara pasif.
Osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup dimana molekul yang
berdifusi harus menerobos pori-pori membran plasma. Proses difusi sendiri adalah
percampuran antara dua molekul yang berbeda konsentrasi yaitu dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Pada umumnya membran pada organisme hidup bersifat
semipermeabel (selektif permeabel) yang berarti hanya molekul-molekul tertentu
yang dapat melewati. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis (potensial air tinggi) dan
cairan di luar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah) sehingga air akan mengalir
masuk ke dalam sel sampai antara kedua cairan isotonis. Apabila suatu sel diletakkan
dalam larutan hipertonis terhadap sitoplasma, maka air akan berdifusi ke luar
(plasmolisis). Apabila kemudian diletakkan ke dalam cairan yang hipertonis maka air
akan masuk ke dalam sel sehingga sitoplasma kembali mengembang (deplasmolisis).

5
Praktikum Biologi Umum

II. TUJUAN
- Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
- Mengetahui proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel tumbuhan

III. ALAT DAN BAHAN


1. Pipet tetes 8. Kristal CuSO4
2. Erlenmeyer 9. Aquadest
3. Gelas Objek 10. Sukrosa 15% dan 20%
4. Gelas Penutup 11. Kentang
5. Silet atau cutter 12. Daun Rhoe discolor
6. Mikroskop
7. Stopwatch

III. PROSEDUR KERJA


Percobaan Difusi
1. Teteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala berisi Aquadest.
Amati penyebaran warna biru dari metilen biru.
2. Masukkan kristal CuSO4 ke dalam aquadest. Amati penyebaran warna biru
berisi kristal Cu SO4
3. Catat waktu sampai warna larut merata.
4. Ulangi percobaan dengan metilen biru dan kristal Cu SO4 di atas, tetapi
setelah penetesan larutan segera diaduk. Apa yang terjadi?

Percobaan Osmosis
1. Kupaslah kentang, lubangi bagian tengahnya
2. Isi gliserin pada lubang tersebut, dan beri tanda
3. Letakkan pada gelas piala yang telah diberi air dan eosin, jaga jangan sampai
air melimpah masuk ke permukaan kentang
4. Biarkan lebih kurang 15 menit, amati permukaan gliserin pada lubang
kentang. Catat hasil pengamatan yang ada.

Plasmolisis dan Deplasmolisis pada daun Rhoe discolor


1. Sayatlah permukaan bagian daun Rhoe disnolor (bagian yang berwarna ungu
merah).

6
Praktikum Biologi Umum

2. Letakkan sayatan pada kaca objek, tetesi aquadest dan tutuplah dengan kaca
penutup.
3. Amati dibawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoe discolor sudah nampak
jelas, teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi gelas penutup.
4. Pada tepi lainnya tempelkan kertas penghisap (tissue) sehingga aquadest
tertarik oleh kertas penghisap dan medium sayatan diganti larutan sukrosa.
5. Amatilah di bawah mikroskop selama 5 menit. Catatlah semua perubahan
yang terjadi
6. Gantilah larutan sukrosa dengan aquadest
7. Amati dan catat terjadinya deplasmolisis dan terjadinya plasmolisis

7
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM III

JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN

I. PENDAHULUAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Adanya
seringkali dijumpai adanya sekelompok sel yang secara kesatuan (unit) tampak seperti
jaringan, tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel. Misalkan yang
terdapat pada alga Spirogyra sp dan Volvox sp.
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda
(jaringan meristem) dan jaringan dewasa.
a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem menurut asalnya terbagi menjadi meristem primer (titik
tumbuh primer) dan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder). Jaringan meristem
biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih embrional, yaitu sel-sel yang masih aktif
memberlah. Pada ujung akar dan ujung batang yang telah dewasa terdapat jaringan
yang tetap bersifat meristematik dan disebut titik tumbuh apikal atau titik vegetatif.
Titik tumbuh ini yang menyebabkan tumbuhan mampu mengadakan pertumbuhan
memanjang. Sedangkan meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-selnya tidak
mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat
melakukan aktivitas meristematis lagi, misalnya kambium dan felogen (kambium
gabus). Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem sekunder,
xilem sekunder dan kadang-kadang memberntuk jari-jari empulur (parenkim
skeunder). Kambium terdapat pada semua tumbuhan kelas dikotil dan sebagian
monokotil serta Gymnospermae.
b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa terdiri atas:
a. Epidermis yang berfungsi sebagai jaringan pelindung
b. Parenkim yang berfungsi sebagai jaringan dasar
c. Sklerenkim dan kolenkim berfungsi sebagai jaringan penguat
d. Floem dan xilem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.

8
Praktikum Biologi Umum

- Jaringan pada hewan sangat banyak jenisnya dan bermacam-macam. Antara


lain jaringan darah dan jaringan otot. Untuk jaringan darah khususnya manusia
terlihat adanya berbagai struktur. Untuk jaringan otot, antara lain, otot Lurik dengan
bagian-bagian: nukleus, lurik (striation) yaitu bagian yang tampak gelap terang, dan
sarkolema yaitu nuklei yang terletak di bagian tepi, Otot Polos dan Otot Jantung
yang mempunyai cekungan interkalar (interkalar dise). Praktikan diharuskan
mengamati jenis-jenis sel otot yang menyusun komponen jaringan otot, yang
merupakan alat gerak. Untuk mempelajari sistem otot, praktikan diharuskan
mengenal adanya origo dan inserio. Origo adalah tempat perlekatan otot yang relatif
diam, sedangkan insersio merupakan tempat perlekatan otot yang relatif bergerak.
Jaringan darah manusia terdiri atas, bagian yang cair disebut Plasma Darah,
jika protein dari plasma darah ini diendapkan akan terdapat serum. Bagian yang padat
terdiri adalah, sel darah merah disebut eritrosit, sel darah putih disebut leukosit, terdiri
atas, yang bergranula disebut granulosit (Eosinofil, Neutrofil, Basofil) dan yang tidak
bergranula disebut agranulosit ( Monosit, Limfosit, Keping pembeku disebut
trombosit atau platelet )

II. TUJUAN
- Mengenal struktur jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan
- Mengenal struktur jaringan yang menyusun tubuh hewan.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop
2. Preparat awetan jaringan tumbuhan monokotil dan dikotil.
3. Preparat awetan jaringan hewan

IV. PROSEDUR KERJA


Pengamatan Jaringan Tumbuhan
Penampang melintang batang, daun dan akar monokotil (sediaan awetan)
1. Amati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
2. Untuk batang, perhatikan struktur jaringan epidermis, hipodermis (berupa
sklerenkim), berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim yang tersebar di
antara parenkim jaringan dasar.

9
Praktikum Biologi Umum

3. Untuk daun, perhatikan epidermis dengan sel kipas dan stroma, mesofil terdiri
atas jaringan bunga karang, epidermis bawah dengan stroma, berkas
pengangkut terdiri atas xilem dan floem.
4. Gambar dan beri keterangan

Penampang melintang batang, daun dan akar dikotil (sediaan awetan)


1. Amati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
2. Untuk batang, perhatikan jaringan terluas terdiri atas selapis sel epidermis,
sebelah dalamnya terdapat jaringan hipodermis yang disusun oleh jaringan
parenkim, kemudian beberapa lapis kolenkim. Jaringan penguat terdiri atas
sel-sel sklerenkim, berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem, jari-jari
empulur dengan empulur dibagian tengahnya.
3. Untuk daun, perhatikan lapisan epidermis bagian atas dengan stroma, dan
jaringan mesofil daun yang terdiri dari jaringan tiang dan bunga karang.
Berkas pengangkut terdiri dari floem dan xilem, disebelah luar floem terdapat
sklerenkim.
4. Gambar dan beri keterangan

Pengamatan Jaringan Hewan


Sel Darah (sediaan awetan)
1. Amati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak
2. Gambar dan beri keterangan

PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan struktur dari otot lurik dan jantung berdasarkan
sediaan awetan darah yang anda amati!
2. Jelaskan secara 2 garis besar 2 macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan!

10
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM IV

REPRODUKSI

I. PENDAHULUAN
Reproduksi sel merupakan perbanyakan sel yang dimulai dengan pertumbuhan
sintesis protein dan diikuti oleh pembelahan menjadi dua sel anakan disebut dengan
daur sel. Daur sel pada tumbuhan dan hewan memerlukan waktu kira-kira 1 jam. Sisa
waktu lainnya diperlukan bagi pertumbuhan sel, yang dikenal dengan masa interfase
dan meliputi replikasi bahan-bahan genetik dalam kromosom dan perbanyakan sel
yang berhubungan dengan pertumbuhan. Selama pertumbuhan sel-sel aktif membelah,
dimana sel baru berasal dari pembelahan sel induk. Ada tiga macam pembelahan sel
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
REPRODUKSI ORGANISME
Pada kebanyakan organisme eukariotik, terutama pada tumbuhan, pembelahan
sel secara mitosis juga menjadi dasar untuk reproduksi seksual. Dalam hal ini sel atau
sel-sel anakan yang dihasilkan akan memisahkan diri dari induknya, kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi individu baru, misalnya pertunasan budding pada
bakteri atau pada algae dan fungi, yang berbentuk filamen melakukan pemotongan
filamennya (fragmentasi), kemudian masing-masing filamen akan tumbuh menjadi
individu baru.
Tumbuhan tingkat tinggi juga banyak melakukan reproduksi aseksual terutama
apabila keadaan lingkungan hidup cukup baik melakukan pertumbuhan, misalnya
pohon strawberry membentuk batang horizontal di dekat permukaan tanah (runner);
ujung batanghorizontal di dekat permukaan tunas serta akar yang nantinya akan
tumbuh menjadi individu-individu baru. Tanaman Kalanchoe akan membentuk tunas
pada ujung-ujung anak tulang daun di tepi helaian daun yang telah dewasa. Apabila
tunas jatuh ketanah, ia akan tumbuh menjadi individu baru. Keuntungan reproduksi
aseksual ini adalah individu baru yang terbentuk akan mempunyai sifat yang sama
dengan induknya. Hal ini dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk memperbanyak
tanaman yang berkualitas baik serta reproduktivitasnya tinggi, misalnya pada stek,
pencangkokan dan okulasi.
Hewan lebih banyak menggunakan reproduksi seksual untuk memperbanyak
diri, namun beberapa hewan rendah, misalnya hydra, dapat memperbanyak diri

11
Praktikum Biologi Umum

dengan membentuk tunas pada bagian tubuh induknya. Potongan-potongan tubuh


bintang laut juga dapat menjadi individu baru. Peristiwa ini dinamakan regenarasi
yaitu proses pertumbuhan untuk membentuk bagian tubuh yang hilang.

II. TUJUAN
- Mengenal struktur alat reproduksi tumbuhan
- Mengenal alat reproduksi hewan
- Mengenal fase-fase reproduksi sel secara mitosis

III. ALAT DAN BAHAN


Untuk Reproduksi
- Ujung akar bawang merah umur 2 hari
- Gelas arloji
- Gelas benda
- Pinset dan jarum tangkai
- Gelas buld
- Lampu spritus
- Gelas penutup
- Air, asam asetat, aseto karmin, alkohol
Untuk Reproduksi Organisme
- Awetan testis dan ovarium katak (Bufo sp) atau mencit
- Bunga pepaya (Carica papaya) dan kembang merak (Caesalpinnea sp)

IV. PROSEDUR KERJA


Untuk Reproduksi Sel
1. Potong akar bawang sekitar 5 mm, masukkan ke dalam larutan asam cuka,
biarkan selama 10 menit, lalu tekan-tekan sampai hancur.
2. Ambil sedikit akar tadi, letakkan pada gelas benda, beri setetes
asetokarmin lalu tutup dengan gelas penutup
3. Lintaskan gelas benda tadi pada lampu spritus beberapa kali, dijaga jangan
sampai mendidih
4. Letakkan pada tempat yang rata, tekan perlahan dengan ibu jari jangan
sampai jaringan menjadi pipih

12
Praktikum Biologi Umum

5. Amati dengan mikroskop, cari sel-sel yang sedang bermitosis, gambar dan
beri keterangan.

Untuk Reproduksi Organisme


Amati struktur testis dan ovarium, gambar dengan jelas dan tuliskan
bagian-bagiannya, lakukan hal yang sama untuk sedimen untuk sediaan bunga
pepaya dan kembang merak

V. PERTANYAAN
1. Mengapa dalam praktikum reproduksi sel bagian yang digunakan bagian akar
tumbuhan?
2. Apa yang dimaksud reproduksi sel?

13
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM V

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

I. PENDAHULUAN

Untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam,


para ahli biologi mengadakan pengklasifikasian, yang didasar pada kesamaan dan
perbedaan ciri-ciri dan sifatnya. Dalam klasifikasi (bagian dari taksonomi, yaitu ilmu
yang mempelajari identifikasi, klasifikasi, dan tatanama makhluk hidup) dikenal
dengan urutan takson (golongan), yang dimulai dari takson yang terbesar ke yang
terkecil, dan masing-masing diberi batasan, kedudukan, dan tingkat tertentu yaitu:
Kingdom (kerajaan), phylum/devisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia
(suku), genus (marga), spesies (jenis). Makhluk hidup dapat dikelompokkan atas :
protista, tumbuhan dan hewan.
A. Keanekaragaman Protista
Seperti halnya bakteri, golongan protista juga sangat beraneka ragam tetapi
terdapat perbedaan mendasar, yaitu bahwa protista mempunyai membran inti yang
jelas. Protista meliputi 9 divisio, antara lain:
- Mycxomycota (Jamur lendir plasmodium)
- Euglenophyta (Euglenoid), contohnya euglena
- Chrysophyta (Ganggang kuning hijau, ganggang emas, dan diatomae)

B. Keanekaragaman Tumbuhan
Algae
Algae merupakan tumbuhan air, dan tubuhnya berupa talus (belum
mempunyai akar, batang dan daun yang tebal). Ukuran thalusnya bermacam-macam
dari makroskopis hingga beberapa meter. Tumbuhan ini mengandung pigmen
fotosintetik yang berupa klorofil dan pigmen tumbuhan. Pada sebagian warganya,
pigmen tambahan ini lebih dominan daripada klorofilnya, sehingga warnanya tidak
hijau lagi, melainkan cokelat atau merah. Berdasarkan warna tersebut, algae dibagi
menjadi beberapa golongan:
- Cholorophyta (Ganggang hijau), dengan pigmen dominan klorofil.
Contohnya Spirogyra sp, Ulva

14
Praktikum Biologi Umum

- Phaeophyta (Ganggang Cokelat), dengan pigmen dominan fikosianin,


contohnya Sargassum sp, Dictyola
- Rhodophyta (Ganggang merah),dengan pigmen dominan fikoeritrin,
contohnya Chrondrus, Gelidium, Gigartina
Fungi
Fungi merupakan organisme eukariotik yang tidak mempunyai kromatofora.
Tubuh vegetatifnya mikroskopis, berupa benang-benang hifa yang bercabang-cabang
membentuk anyaman yang disebut misellium. Pada kelompok primitif, dinding sel
terdiri dari selulosa, sedangkan fungi yang lebih maju terdiri dari kitin. Dari hifa
tersebut tumbuh rhizoid dan sporangium.
Ada sekitar 200.000 jenis jamur yang hidup sebagai saprofit atau parasit.
Kebanyakan menghuni darat. Dari jumlah ini dibagi menjadi 5 kelas:
- Oomycetes contohnya Plasmopara viticola
- Chytridiomycetes contohnya Polygapus euglenae
- Zygiomycetes contohnya Rhizopus, Mucor
- Ascomycetes contohnya Aspergillus, Penicillium
- Basidiomycetes contohnya Auricularia, Algarius
Bryophyta
Tumbuhan Bryophyta berukuran kecil dan struktur tubuhnya sederhana.
Meskipun sebagian warganya mempunyai habitus yang berbatang dan berdaun, tapi
belum mempunyai berkas pengangkut (tumbuhan non vasikular). Dalam siklus
hidupnya terdapat pergiliran keturunan yang jelas antara generasi gametofit (n)
dengan generasi sporofit (2n). Sporofit ukurannya lebih kecil dna menumpang pada
gametofit. Hidupnya ditempat basah, karena spermanya membutuhkan medium air
untuk berenang menuju sel telur dalam proses pembuahan. Disamping itu tumbuhan
ini belum memiliki akar yang sesungguhnya untuk menyerap air dan nutrisi. Ada 3
kelas, yaitu: Hepaticeae (Lumut Hati) contoh Mnium dan Andrea; Anthocerotae
(Lumut Tanduk) contoh Anthoceros dan anak kelas Musci (Lumut daun) contoh
Marchantiae.
Pteridophyta
Semua warga tumbuhan paku telah berkormus (tubuh dapat dibedakan dengan
jelas antara akar, batang, dan daunnya), tetapi belum menghasilkan biji dan alat
perkembangan utamanya spora. Spora dihasilakn oleh generasi sporofit. Sedangkan
generasi sporofitnya berupa protalium, membentuk arkegonium untuk menghasilkan

15
Praktikum Biologi Umum

sel telur (ovum). Cara hidup tumbuhan ini ada yang terestial (tanah), Epifit atau
akuatik.
Pteridophyta terdiri dari 4 kelas, yaitu:
- Psilophytinae (Paku telanjang) contoh Psilotum
- Lycopodiinae (Paku kawat) contoh Lycopodium, Selaginella
- Equisetiinae (Paku ekor kuda) contoh Equisetum
- Filicinae contoh Adiantum, Marcillea creanata
Pada filicinae, kebanyakan warganya mempunyai batang yang amat pendek
sehingga yang tampak sebagai tumbuhan paku adalah daun beserta tangkainya. Spora
dihasilkan oleh sporangiofora yang terdapat dipermukaan bawah atau ditepi daun
fertil (sporofil). Kumpulan sporangi disebut sorus. Biasanya sorus dilapisi oleh
selaput yang tipis yang berbentuk payung, yang disebut Indusium.
Spermatophyta
Ciri utama tumbuhan tersebut adalah adanya biji, disamping struktur tubuhnya
(akar, batang, dan daun) yang kompleks dibanding dengan golongan tumbuhan
lainnya.
Spermatophyta dibagi menjadi dua sub divisi, berdasarkan letak bakal biji
(ovulus) pada daun buahnya, yaitu:
- Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) contohnya Gnetum gnemon, Pinus
- Angiospermae (tumbuhan berbunga) dengan ovulus yang terdapat di dalam
(dilindungi oleh) bakal buah. Angiospermae terdiri dari 2 kelas yaitu:
a. Dicotyledonae (dengan dua kotiledon pada bakal embrionya), contohnya
Caesalpinea, Crotalaria
b. Monocotyledonae (dengan satu kotiledon pda embrionya), contohnya Zea
mays, Eichornia crassipes.
Disamping perbedaan jumlah kotiledonnya, kedua belas dari kelas
Angiospermae tersebut memperlihatkan adanya perbedaan struktur morfologi dan
anatominya.
C. Keanekaragaman Hewan
Avertebrata (Kelompok hewan tidak bertulang belakang) terdiri dari 9 filum
yaitu : protozoa, porifera, coelenterata, Plathelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.
Sebuah spesimen yang diambil harus dilengkapi dengan data-data 1) tempat
pengambilan, 2) tanggal saat pengambilan, 3) habitat hewan, 4) nama kolektor, satu

16
Praktikum Biologi Umum

lagi yang perlu diperhatikan: pada saat pengambilan, hewan-hewan tersebut harus
dalam keadaan hidup.
Hewan vertebrata merupakan salah satu sub filum Chordata. Ciri-ciri subfilum
vertebrata ini antara lain: vertebrata tersusun dari kartilago dan tulang biasa.
Matemarisme jelas dengan susunan-susunan otot-otot syaraf, saluran darah dan tulang
biasa.
Coelenterata
Coelenterata (9000 jenis) adalah hewan akuatik bersimetri radial yang sudah
memiliki rongga gastrovaskular dengan saluran bermuara di mulut yang dikelilingi
tentakel. Habitat pada umumnya di lautan, terutama minakat renitik. Struktur umum
filum ini ada dua macam yaitu tipe polip (hidup berkoloni), sesil, dan tipe medusa
(hidup soliter, berenang bebas). Reproduksi berlangsug secara aseksual (pertunasan)
walaupun dalam lingkungan dan kondisi tertentu (misalnya musim dingin), kelas
Schypozoa (bentuk medusa, dengan metagenesis, medusa tipe acraspedote) dan kelas
anthozoa (bentuk polip).
Annelida
Cacing yang termasuk annelida, tubuhnya bersegmen. Secara umum filum ini
terdiri dari 3 kelas yaitu oligochaeta, polychaeta, dan hirudinae. Oligochaeta memiliki
sedikit caeta. Sebagian besar hidup pada tanah lembab dan air tawar. Cacing tanah
merupakan oligochaeta yang umum dikenal, hewan ini menggali lubang didalam
tanah. Cacing tanah memakan material organik yang terdekomposisi dan material
organik lainnya. Selain itu, hewan tersebut juga berperan dalam memperbaiki aerasi
tanah dan membawa nutrien ke permukaan tanah. Polychaeta umumnya hidup di laut
dan mempunyai banyak setae. Beberapa diantaranya ada yang menggali lubang dalam
tanah yang lembab atau berlumpur dan ada yang berenang bebas. Nereiss virens
merupakan contoh yang mewakili dari cacing tanah dari polychaeta. Sedangkan
Hirudinae merupakan annelida yang tidak memiliki setae tetapi mempunyai alat
penghisap pada kedua ujung tubuhnya. Hewan ini hidup pada tanah yang lembab, air
tawar, dan di laut.
Mollusca
Filum mollusca adalah hewan bersimetri bilateral. Bertubuh lunak,dan
bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang terbuat dari zat
kapur dengan bentuk yang amat beragam. Cangkang dapat terletak di luar atau
didalam tubuh. Cangkang pada umumnya kecil, terbuat dari zat kapur atau kitin.

17
Praktikum Biologi Umum

Jenis-jenis tertentu bahkan tidak bercangkang sama sekali (mollusca telanjang). Pada
sisi ventral tubuh terdapat otot atau kaki yang berguna sebagai alat gerak, sedangkan
bagian dorsal diselubungi oleh cangkang jika yang melindungi organ-organ inrterval
atau viseral. Organ reproduksi hermaprodit (monoceus) ataupun diaceus dengan
fertilisasi internal maupun eksternal. Klasifikasi anggota filum Mollusca berdasarkan
perbedaan anatomi atau morfologi cangkang kepala, kaki, alat respirasi, alat
reproduksi, dan sistem syaraf. Mollusca hidup dilingkungan yang beragam : perairan
bahari, tawar, dan darat. Kebanyakan anggotanya hidup bebas, ada juga yang parasit,
komensalisme, dan simbiotik.
Crustacea
Anggota sub filum ini umumnya hidup dilaut dan ada beberapa jenis hidup di
air tawar. Crustacea memiliki tubuh dengan keragaman bentuk yang berbeda-beda.
Pembagian tubuhnya jelas terdiri dari kepala, dada, dan perut. Bagian kepala dan
perut menyatu disebut dengan cephalothorax. Bagian kepala mempunyai lima pasang
appendages dengan pembagian berturut-turut mulai dari anterior ke posterior
sebagai berikut: 1) yang paling anterior adalah sepasang antena, 2) sepasang antena
yang tidak berkembang, 3) sepasang mandibula, 4) dua pasang maxille.
Protozoa
Filum protozoa adalah hewan bersel tunggal, tipe eukariotik, mempunyai
berbagai tipe simetri tubuh dan mempunyai kisaran yang luas dalam hal kerumitan
struktur tubuh (sederhana-kompleks). Hewan filum ini hidup ditempat kelembapan;
dilaut, air tawar, dan dalam tanah. Cara memperoleh makanannya ada yang
komensalitik, mutualistik, dan parasitik. Walaupun protozoa hidup soliter, ada juga
yang berkoloni, bergerak bebas, dan sesil. Klasifikasi protozoa umumnya ditetapkan
berdasarkan organel penggerak, yaitu flagel, silia, dan pseudopodia, kecuali anggota
kelas Schypozoa. Reproduksi anggota filum ini ada yang aseksual yaitu pembelahan
biner, pembelahan ganda, atau pertunasan, sedangakan lainnya seksual yaitu singami
ataupun dengan pembentukan spora.
Filum protozoa terbagi menjadi 5 kelas, yaitu:
- Mastigophora
- Sarcodina
- Sporozoa
- Cnidospora
- Ciliata

18
Praktikum Biologi Umum

II.TUJUAN
- Mengenal beraneka ragam protista
- Mengenal beraneka ragam tumbuhan
- Mengenal beraneka ragam hewan

III.ALAT DAN BAHAN


a. Untuk Keanekaragaman Protista
Air kolam yang sudah lama tidak diganti (hijau).

b. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan


- Sargassum sp
- Jamur tempe (Jamur Rhizopus sp. Dan Mucor sp)
- Marchantia polymorpha
- Caesalpinia sp
- Zea mays (jagung)
- Adiantum sp

c. Untuk Keanekeragaman Hewan


- Kaca pembesar (loupe), bak parafin
- Spesimen cacing tanah
- Cangkang siput
- Spesimen udang (Panaeus merguiensis)
- Spesimen ikan : ikan mas (Cyprinus sp)
- Spesimen amphibia : katak (Rana sp)
- Spesimen reptilia : Kadal (Lacerta sp)
- Spesimen burung : Merpati (Columba sp)
- Spesimen mammalia : Marmut (Carvia sp)

IV.PROSEDUR KERJA
a. Untuk Keanekaragaman Protista
1) Ambil setetes air kolam yang sudah lama tidak diganti
2) Letakkan di atas gelas benda dan tutup dengan gelas penutup
3) Amati dibawah mikroskop
4) Perhatikan bentuk selnya, nukleus, kloroplast, bintik pigmen, dan flagelanya

19
Praktikum Biologi Umum

5) Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya


6) Tuliskan klasifikasinya

b. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan


Pengamatan Sargassum
- Perhatikan morfologi talusnya (warna, bentuk aksis, dan gelembung udara
Holdfast tempat melekat pada habitatnya
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan Klasifikasinya

Pengamatan Jamur Rhizopus dan Mucor


- Ambil jamur tempe dengan pinset
- Letakkan diatas gelas benda, tetesi dengan air dan tutup dengan gelas penutup
- Amati dibawah mikroskop
- Perhatikan hifa, stolon, rizoid, sporangium dengan sporangiofor dan spora-
sporanya
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Marchantia polymorpha


- Perhatikan morfologi gametofit (bentuk, warna talus dan rhizoid) dan
gametangiumnya (gametangiofor, bentuk cakram, gametangium)
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Adiantum sp
- Perhatikan morfologinya : rhizoma, akar, batang, bentuk dan letak sorus pada
daun
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Caesalpinia dan Zea mays


- Perhatikan morfologinya : batang, tipe akar, bentuk dan pola pertulangan
daun, jumlah bagian kelopak dan mahkota bunga

20
Praktikum Biologi Umum

- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya


- Tuliskan klasifikasinya

c. Untuk keanekaragaman hewan


Pengamatan Cacing tanah
- Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya sbb :
a. Prostomim : semacam belalai yang dapat dijulurkan dan pada bagian ini
terdapat mulut
b. Peristomium : Segmen pertama tubuh dan terletak setelah prostomium
c.Setae : Semacam duri yang terdapat pada setiap segmen tubuh kecuali pada
segmen pertama dan terakhir (gunakan mikroskop stereo untuk melihat
bagian ini)
d. Klitelium : Bagian yang menebal dari segmen tubuh dan berbentuk seperti
cincin dan berfungsi untuk memproduksi kokon
e.Anus : terletak dibagian ujung posterior.

Pengamatan Cangkang siput dan Udang


- Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya

Pengamatan Ikan Mas


- Perhatikan tubuh bagian luar ikan, pelajari kepala (caput), badan (truncus), dan
ekor (kauda).
- Gambar dengan seksama dengan memberikan keterangan seperlunya.
a. Pada bagian kepala terdapat:
- Rima oris (celah mulut)
- Fovea nasalis (cekung hidung)
- Organo ficus (mata)
- Apparatus apercularis (tutup insang)

b. Pada bagian badan terdapat :


1. Squama (sisik)
2. Linea lateralis
3. Anus, porus genitalia
4. Pinna pectoralis / P. Thoracalis (Sirip dada)

21
Praktikum Biologi Umum

5. Pinna abdomeniales
6. Pinna analis (sirip anal)
7. Pinna dorsalis (sirip punggung)

c. Pada bagian ekor terdapat :


- Pinna caudalis (sirip ekor)

Pengamatan Katak
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagian : kepala (caput), truncus, dan kaki depan (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur posterior).
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, mulut, alat
pendengaran (membran timpani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa latin.

Pengamatan Kadal
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), truncus, dan kaki depan (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur belakang)
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, rongga mulut, alat
pengdengaran(membran timpani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa latin.

Pengamatan Marmut
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), ekor, kaki depan, serta kaki belakang
- Tuliskan pula organ-organnya: mata, hidung, lubang pelepasan dalam bahasa latin

Pengamatan Merpati
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya: cervix (leher), sayap, ekor, dan kaki.
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, paruh (rostrum) lubang
pendengaran (porus acusticus), lubang hidung (sudah berhubungan dengan
tenggorokan) dalam bahasa latin.

22
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM VI
EKOLOGI

I. LANDASAN TEORI
Ekosistem Terestial
Ekosistem terdiri dari berbagai macam organisme (biotik) yang berinteraksi
dengan sesamanya dan dengan faktor lingkungannya (abiotik). Faktor biotik dan
abiotik merupakan komponen utama dalam ekosistem. Komponen biotik terdiri dari
berbagai macam organisme yang merupakan suatu komunitas yang tersusun dalam
tingkatan sbb :
1. Produsen : Organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil, yang
mensintesis makanan dari bahan organik yang sederhana
2. Konsumen : Organisme heterotrofik, adalah organisme memakan organisme lain
(herbivor, karnivor, dan omnivor)
3. Dekomposer : Organisme heterotrofik yang menguraikan bahan orgnik yang
berasal dari organisme yang telah mati.
Komunitas Tumbuhan
Pada lokasi (habitat) yang telah ditentukan dibuat kuadrat (plot) berukuran 1 x
1 m untuk sampling rumput dan herba, 4 x 4 m untuk sampling perdu, dn 10 x 10 m
untuk sampling pohon dengan menggunakan tali rafia. Lakukan pengamatan dan catat
jenis vegetasi pohon yang terdapat pada plot percobaan, kemudian estimasi persentase
kerapatan vegetasi yang ada. Untuk vegetasi yang tidak bisa diketahui langsung di
lapangan, ambillah spesimennya untuk diidentifikasi di laboratorium.
Komunitas Hewan
Hewan permukaan tanah
Untuk megoleksi hewan-hewan yang hidup dipermukaan tanah dapat
dilakukan dengan cara mengambil sampel serasah dengan metode kuadrat seluas ,5 x
2,5 m, kemudian serasah tersebut dimasukkan dalam kantong plastik dan dibawa ke
laboratorium.
Selanjutnya dalam kantong plastik yang berisi serasah tersebut dimasukkan
ether atau kloroform. Setelah itu serasah tersebut dituangkan di atas kertas putih atau
kain putih. Kumpulkan dan identifikasi serta hitung jumlah hewan-hewan yang
didapat dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang telah diberi alkohol
70%.

23
Praktikum Biologi Umum

Serangga yang bertebrangan


Serangga yang beterbangan dikoleksi dengan cara penangkapan dengan
menggunakan net serangga atau jaring serangga. Hewan yang tertangkap di masukkan
ke dalam killing botol /botol pembunuh yang telah diberi ether. Khusus untuk kupu-
kupu, hasil penangkapan dapat dimasukkan kedalam kertas segitiga, yang sebelumnya
telah diletakkan bagian thoraknya. Selanjutnya di laboratorium hewan-hewan tersebut
diidentifikasi sampai tingkat tertentu dan hitung jumlahnya.
Faktor Abiotik
Faktor abiotik yang diukur meliputi faktor abiotik udara (suhu dan
kelembaban udara) dan faktor abiotik tanah (suhu, kadara air,dan pH). Suhu udara
dapat diukur dengan termometer, sedangkan kelembaban udara dapat diukur dengan
hygrometer. Untuk mengukur abiotik tanah cara kerjanya sebagai berikut:
- Suhu Tanah
Alat khusus untuk mengukur suhu tanah disebut soil termometer. Akan
tetapi bila alat tersebut tidak ada, dapat digunakan termometer biasa. Termometer
dimasukkan ke dalam tanah sampai kedalaman 10 cm dengan bantuan sebatang besi
atau kayu. Biarkan termometer tersebut beberapa menit, setelah itu suhu tanah dapat
dilihat pada skala termometer.
- Kelembaban Udara
Pengukuran dengan menggunakan hygrometer, dengan cara : tetesi bagian
berlubang pada ujung hygrometer dengan air. Kemudian putar-putarlah hygrometer
setinggi badan selama kurang lebih 5 menit, catat angka kering dan angka basah pada
hygrometer, cocokkan pada tabel.
- pH Tanah
Pengukuran pH tanah dapat dilakukan secara langsung di lapangan dengan
menggunakan soil tester. Selain itu jika lat tidak ada dapat juga dilakukan di
laboratorium. Tanah sampling ditimbang 100 gr dan dimasukkan kedalam bejana
gelas dan beri aquades 250 cc. Selanjutnya diaduk-aduk dengan batang gelas dan
setelah itu diamkan selama 24 jam. Setelah itu ukur pHnya dengan menggunakan
kertas pH meter atau kertas pH.

24
Praktikum Biologi Umum

II. TUJUAN
- Menyebutkan komponen-komponen biotik
- Menyebutkan komponen-komponen abiotik
- Menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik
- Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem

III. ALAT DAN BAHAN


- Tali rafia
- Alkohol 70%
- Formalin 4%
- Ether dan kloroform
- Termometer
- Hygrometer
- Kertas buram
- pH meter

IV. PROSEDUR KERJA


Seperti dijelaskan diatas

V. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud : ekosistem, komunitas, populasi, dan habitat?
2. Sebutkan komponen biotik dan abiotik?
3. Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban tanah, suhu
tanah, dan pH tanah?

25
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM VII
TINGKAH LAKU

I. LANDASAN TEORI
Salah satu aktivitas biologis dari tanaman adalah gerak. Gerak tanaman antara
lain adalah : bengkoknya dahan dan akar, melipatnya daun,dan perpindahan tanaman
tingkat rendah.
Gerak secara garis besar dibagi dua yaitu :
- Gerak yang terjadi secara spontan, tanpa rangsangan apa-apa disebut gerak
autonom atau endonom
- Gerak yang terjadi karena adanya rangsangan disebut dengan paratonis atau
etionom. Gerak akibat adanya rangsangan ini dibagi menjadi:
a. Taksis : Pergerakan seluruh bagian tanaman ke arah rangsangan
b. Tropis : Pergerakan sebagian dari tanaman ke arah datangnya rangsangan
c. Nasti : Pergerakan spontan dari tanaman terhadap rangsangan misalnya pada
daun Mimosa pudica (Putri malu).

Tingkah Laku Pada Hewan


Untuk kelangsungan hidup, hewan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
terhadap lingkungan. Reaksi respon terhadap lingkungannya dapat berupa gerakan /
perilaku yang sederhana sampai yang kompleks. Reaksi-reaksi atau perilaku hewan
secara umum terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Tropisme : Suatu gerakan memutar yang sederhana dimana seluruh tubuh atau
bagian utama yang menjadi berorientasi dalam suatu hubungan tertentu langsung ke
arah rangsangan.
2. Taksis : Gerakan hewan mendekati atau menjauhi rangsangan
3. Kinesis : Tak ada gerakan secara langsung, tetapi organisme tersebut bergerak
berputar dan terganggu.

26
Praktikum Biologi Umum

II. TUJUAN
- Mengenal 3 macam gerak tropis pada tumbuhan
- Mengenal 3 macam bentuk reaksi / perilaku hewan terhadap berbagai
rangsangan
- Mengenal reaksi hewan yang bersifat fototaksis positif dan negatif.

III.ALAT DAN BAHAN


- Gelas plastik
- Tanah
- Cacing tanah
- Biji kacang hijau
- Kotak berukuran 20 x 20 cm
- Gelas petri
- Air
- Tepung sagu
- Kertas karbon
- Pisau

IV. PROSEDUR KERJA


Gerak Pada Tumbuhan
Fototropisme
- Rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji
- Isi gelas plastik dengan tanah
- Lubangi kotak pada salah satu sisi atas
- Basahi tanah, tanam 6 biji kacang hijau
- Simpan gelas tersebut didalam kotak, amati pada hari ke 3,4, dan 5.
Geotropisme
- Rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji
- Isi gelas plastik dengan tanah
- Setelah hari kedua miringkan gelas tersebut dengan kemiringan kurang lebih 45
derajat.
- Amati pada hari ke 3,4, dan 5.

27
Praktikum Biologi Umum

Hidrotropisme
- Isi gelas dengan tanah basah hingga bagian kemudian bagian isi dengan tanah
kering
- Tanam biji kacang hijau kurang lebih 6 biji pada sekeliling permukaan tanah
- Simpan dan amati setelah hari 2,3, dan 4.

Gerak pada Hewan


- Sediakan cawan petri dan kertas karton, berbentuk setengah lingkaran
- Tutuplah cawan petri dengan kertas karbon hingga setengah bagian menjadi gelap
- Masukkan seekor cacing tanah pada bagian cawan petri yang terkena cahaya
- Amati bagian gerakkan cacing tanah tersebut.
- Taburi bekas/jejak cacing tanah dengan tepung sagu kemudian setelah cacing
sampai pada bagian/tempat yang gelap angkatlah cacing tersebut dan balikkan
cawan petri tersebut sehingga tampak adanya tepung yang menempel pada petri
(sebagai gambaran/ jiplaklah arah gerakan cacing).

V. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan gerak tropis, nasti, dan taksis!
2. Mengapa pertumbuhan tanaman selalu mengarah pada datangnya cahaya?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi gerakan pada hewan?

28
Praktikum Biologi Umum

ACARA PRAKTIKUM I
V. TUJUAN
- Mahasiswa mampu mengenal struktur sel hewan
- Mahasiswa mampu mengenal struktur sel tumbuhan

VI. LANDASAN TEORI


Struktur sel tumbuhan dan hewan
Sel merupakan suatu struktural dan fungsi terkecil dari organisme hidup. Pada
makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu
sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup
bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel
yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh
semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan dapat berjalan
dengan baik, maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama.
Meskipun antara sel hewan dan tumbuhan berbeda namun terdapat beberapa
persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.
Struktur organela
5. Membran Plasma
Salah satu ciri sel hidup yang umum adalah adanya membran (selaput)
pembatas disebelah luarnya. Membran luar ini sangat tipis (rata-rata tebalnya 10
m) sehingga hanya dapat dilihat dengan perbesaran kuat. Pada makhluk hidup
bersel satu, membran sel merupakan pembatas antara sel yang satu dengan sel
yang lain.
Membran sel berfungsi sebagai pembatas yang selektif, yang mengatur
keluar masuknya substansi, mengandung reseptor-reseptor untuk hormon,
mengenal mlekul-molekul dilingkungan sel dan berinteraksi spesifik dengan sel-
sel lain.
Pemeriksaan yang sangat teliti menunjukkan bahwa membran plasma terdiri
dari 3 lapisan yaitu 2 tampak sebagai garis gelap dan dipisahkan oleh lapisan yang
jernih. Analisis kimiawi menunjukkan bahwa membrn sel mengandung 50% lipid dan
50% protein. Lipid terutama terdiri dari fosfolipid dan kolesterol. Fosfolipid
merupakan molekul amfifilik, artinya setiap molekul mengandung bagian hidrofobik
(takut air) dan bagian hidrofilik (suka air).

29
Praktikum Biologi Umum

6. Sitoplasma
Sitoplasma terdapat disebelah dalam membran sel yang merupakan suatu
substansi semi cair, yang didalamnya terdapat organela. Organela-organela yang
terdapat didalam sitoplasma adalah mitokondria, retikulum endoplasma, apparatus
golgi, lisosom, plastida, sentromer, ribosom, vakuola dan inti.

7. Inti
Inti dibatasi oleh membran rangkap, yang didalamnya berisi pembawa sifat
yang diwariskan yang disebut kromosom. Kromosom mengandung ADN dan protein.
Inti merupakan pusat pengendali dalam satu sel. Didalam inti terdapat satu
atau beberapa anak inti (nukleolus) yang berfungsi untuk mensintesa berbagai
molekul ARN yang digunakan untuk mengkopi kode dalam ADN guna sintesa protein
dalam ribosom.

8. Plastida
Plastida merupakan organela yang terdapat pada sel tumbuhan, berbentuk
bulat, yang umumnya mengandung zat warna, yang mempunyai membran rangkap.
Plastida mengandung klorofil dinamakan kloroplas, yang mengandung pigmen merah
disebut kromoplas, jika tidak mengandung pigmen dinamakan leukoplas.

VII. ALAT DAN BAHAN


- Gabus ubi - Mikroskop - Garam fisiologi (NaCl)
- Bawang merah - pinset - Alkohol 70%
- Tusuk gigi tumpul - Pipet tetes - Kapas
- Metilen biru - Gelas piala - Katak
- Kertas saring - Silet - Skapel
- Hydrilla - Gelas benda - Metilen biru
- Sel epitel rongga mulut - Gelas penutup

30
Praktikum Biologi Umum

VIII. PROSEDUR KERJA


Sel Gabus Empulur Batang Singkong
5. Buat irisan melintang dan membujur gabus ubi setipis mungkin
6. Letakkan di atas gelas benda yang telah ditetesi air, kemudian ditiup dengan
gelas penutup
7. Amati dengan mikroskop, dimulai dengan perbesaran lemah dan dilanjutkan
dengan perbesaran kuat
8. Untuk lebih jelas tetesi dengan metilen biru pada salah satu gelas penutup.
Pada ujung yang lain diletakkan kertas saring sehingga kelebihan air dapat
dihisap.
9. Amati dan gambar. Hasil gambar disesuaikan dengan pengamatan. Sebutkan
bagian-bagiannya.

Sel Epidermis Umbi Lapis Bawang Merah


4. Kupaslah epidermis salah satu lapisan umbi bawang merah dengan pinset
5. Letakkan di atas kaca benda yang telah ditetesi air. Tutup dengan kaca penutup
6. Amati dengan mikroskop, kemudian tetesi dengan metilen biru.
7. Gambar dan beri keterangan

Sel Daun Hydrilla verticillata


5. Ambil 2 atau 3 daun Hydrilla verticillata
6. Letakkan pada gelas objek dan tetesi dengan air, kemudian tutup dengan gelas
penutup.
7. Amati dengan mikroskop dan gambar 2 atau 3 sel dan sebutkan bagian-
bagiannya
8. Amati adanya aliran sitoplasma pada setiap sel, gambarkan arah aliran
sitoplasma tersebut dengan tanda panah.

Pengamatan Sel Epitel Rongga Mulut


5. Bersihkan skapel atau tusuk gigi dengan alkohol 70%
6. Koreklah permukaan dalam pipi anda dengan menggunakan skapel atau tusuk
gigi

31
Praktikum Biologi Umum

7. Oleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian tetesi dengan air dan tutup
dengan gelas penutup
8. Amatilah dengan mikroskop dan gambarlah 2 atau 3 sel dan sebutkan bagian-
bagiannya.

Pengamatan Sel Epidermis Kulit Katak


4. Keroklah kulit katak dengan silet, letakkan kerokan tadi di atas gelas objek
yang sudah ditetesi air.
5. Tambahkan 1 tetes garam fisiologis dan 1 tetes metilen biru, tutup dengan
gelas penutup
6. Amati dengan mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan sebutkan bagian-bagiannya.

IX. PERTANYAAN
1. Sebutkan 4 perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan?
2. Jelaskan fungsi dari: membran sel, inti, retikulum endoplasma, dan
mitokondria!
3. Mengapa ketika mengamati spesimen dengan mikroskop harus dimulai dari
perbesaran lemah terlebih dahulu?

32
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM II

III.TUJUAN
- Mengenal proses difusi dengan tepat
- Mengenal proses osmosis dengan tepat
- Mengenal terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan
- Mengenal terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan

IV. LANDASAN TEORI


Difusi, Osmosis, Plasmolisis, dan Deplasmolisis
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabole yang berarti perubahan.
Metabolisme juga diartikan pertukaran zat antara satu sel atau suatu organisme secara
keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting
adalah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan
pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesis
karbohidrat, protein, lemak, dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan
bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesis itu adalah unsur-
unsur anorganik yang diserap oleh akar adan gula yang dibentuk oleh karbon dioksida
dan air dalam proses fotosintesis. Dengan demikian metabolisme pada organisme
multiseluler juga mencakup masalah penyerapanair serta senyawa-senyawa organik
dari dalam tanah serta pengangkutan nutrien ke tempat sintesis.
Sistem penyerapan serta transportasi nutrien sangat penting bagi tumbuhan
maupun hewan. Pada tumbuhan maupun hewan yang belum mengikuti struktur
organisasi yang rumit, pengangkutan zat hara serta pertukaran zat dan hasil
metabolisme cukup dari sel ke sel dengan menembus membran plasma dan
berlangsung baik secara aktif maupun secara pasif. Penyerapan atau pengangkutan
pasif berlangsung dengan menggunakan energi hasil respirasi berupa ATP. Pada
tumbuhan yang memiliki struktur organisasi yang kompleks, diperlukan sistem
transportasi yang khusus yaitu dengan adanya berkas pengangkutan terdiri dari xilem
dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air serta zat hara dari akar ke tempat
sintesa dan floem berfungsi untuk mengedarkan hasil asimilasi ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang memerlukan.
Osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup dimana molekul yang
berdifusi harus menerobos pori-pori membran plasma. Pada umumnya membran pada

33
Praktikum Biologi Umum

organisme hidup bersifat semipermeabel (selektif permeabel) yang berarti hanya


molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis
(potensial air tinggi) dan cairan di luar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah)
sehingga air akan mengalir masuk ke dalam sel sampai antara kedua cairan isotonis.
Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan hipertonis terhadap sitoplasma, maka air
akan berdifusi ke luar (plasmolisis). Apabila kemudian diletakkan ke dalam cairan
yang hipertonis maka air akan masuk ke dalam sel sehingga sitoplasma kembali
mengembang (deplasmolisis).

V. ALAT DAN BAHAN


2.1 ALAT
1. Pipet tetes 6. Mikroskop
2. Erlenmeyer 7. Stopwatch
3. Gelas Objek
4. Gelas Penutup
5. Silet atau cutter

2.2 BAHAN
1. Kristal CuSO4
2. Aquadest
3. Sukrosa 15% dan 20%
4. Kentang Ukuran Besar
5. Daun Rhoe discolor

VI. PROSEDUR KERJA


a. Percobaan Difusi
1. Teteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala berisi
Aquadest. Amati penyebaran warna biru dari metilen biru.
2. Masukkan kristal CuSO4 ke dalam aquadest. Amati penyebaran
warna biru berisi kristal Cu SO4
3. Catat waktu sampai warna larut
4. Ulangi percobaan dengan metilen biru dan kristal Cu SO4 di atas,
tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk. Apa yang terjadi?

34
Praktikum Biologi Umum

b. Percobaan Osmosis
1. Kupaslah kentang, lubangi bagian tengahnya
2. Isi gliserin pada lubang tersebut, dan beri tanda
3. Letakkan pada gelas piala yang telah diberi air dan eosin, jaga
jangan sampai air melimpah masuk ke permukaan kentang
4. Biarkan lebih kurang 15 menit, amati permukaan gliserin pada
lubang kentang. Catat hasil pengamatan yang ada.

c. Plasmolisis dan Deplasmolisis pada daun Rhoe discolor


1. Sayatlah permukaan bagian daun Rhoe disnolor (bagian yang
berwarna ungu merah)
2. Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi aquadest dan
tutuplah dengan kaca penutup
3. Amati dibawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoe discolor
sudah nampak jelas, teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi
gelas penutup dan pada tepi lainnya. Tempelkan kertas penghisap
(tissue) sehingga aquadest tertarik oleh kertas penghisap dan
medium sayatan diganti larutan sukrosa.
4. Amatilah dengan mikroskop selama 5 menit. Catatlah semua
perubahan yang terjadi
5. Gantilah larutan sukrosa dengan aquadest
6. Amati dan catat terjadinya deplasmolisis
7. Amati dan catat terjadinya plasmolisis

VII. PERTANYAAN
1. Apa perbedaan antara difusi dan osmosis?
2. Apa perbedaan antara plasmolisis dan deplasmolisis?
3. Apa fungsi kentang dalam percobaan osmosis?

35
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM II

III.TUJUAN
- Mengenal struktur jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan
- Mengenal struktur jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan.

IV. LANDASAN TEORI


JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Adanya
seringkali dijumpai adanya sekelompok sel yang secara kesatuan (unit) tampak seperti
jaringan, tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel. Misalkan yang
terdapat pada alga Spirogyra sp dan Volvox sp.
JARINGAN TUMBUHAN
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda
(jaringan meristem) dan jaringan dewasa.
d. Jaringan Meristem
Jaringan meristem menurut asalnya terbagi menjadi meristem primer (titik
tumbuh primer) dan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder). Jaringan meristem
biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih embrional, yaitu sel-sel yang masih aktif
memberlah. Pada ujung akar dan ujung batang yang telah dewasa terdapat jaringan
yang tetap bersifat meristematik dan disebut titik tumbuh apikal atau titik vegetatif.
Titik tumbuh ini yang menyebabkan tumbuhan mampu mengadakan pertumbuhan
memanjang. Sedangkan meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-selnya tidak
mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat
melakukan aktivitas meristematis lagi, misalnya kambium dan felogen (kambium
gabus). Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem sekunder,
xilem sekunder dan kadang-kadang memberntuk jari-jari empulur (parenkim
skeunder). Kambium terdapat pada semua tumbuhan kelas dikotil dna sebagian
monokotil serta Gymnospermae.
e. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa terdiri atas:
a. Epidermis yang berfungsi sebagai jaringan pelindung
b. Parenkim yang berfungsi sebagai jaringan dasar

36
Praktikum Biologi Umum

c. Sklerenkim dan kolenkim berfungsi sebagai jaringan penguat


d. Floem dan xilem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.

JARINGAN HEWAN
Jaringan pada hewan sangat banyak jenisnya dan bermacam-macam. Antara
lain jaringan darah dan jaringan otot. Untuk jaringan darah khususnya manusia
terlihat adanya berbagai struktur. Untuk jaringan otot, praktikan diharuskan
mengamati jenis-jenis sel otot yang menyusun komponen jaringan otot, yang
merupakan alat gerak. Untuk mempelajari sistem otot, praktikan diharuskan mengenal
adanya origo dan inserio. Origo adalah tempat perlekatan otot yang relatif diam,
sedangkan insersio merupakan tempat perlekatan otot yang relatif bergerak.

JARINGAN DARAH MANUSIA


Jaringan darah manusia terdiri atas :
1. Bagian yang cair disebut Plasma Darah, jika protein dari plasma darah ini
diendapkan akan terdapat serum.
2. Bagian sel yang padat terdiri dari :
- Sel darah merah disebut eritrosit
- Sel darah putih disebut leukosit, terdiri atas:
a. Yang bergranula disebut granulosit terdiri dari :
- Eosinofil
- Neutrofil
- Basofil
b. Yang tidak bergranula disebut agranulosit terdiri dari :
- Monosit
- Limfosit
c. Keping pembeku disebut trombosit atau platelet

JENIS SEL OTOT PADA VERTEBRATA


- Otot Lurik dengan bagian-bagian: nukleus, lurik (striation) yaitu bagian yang
tampak gelap terang, dan sarkolema yaitu nuklei yang terletak di bagian tepi.
- Otot Polos
- Otot Jantung yang mempunyai cekungan interkalar (interkalar dise)

37
Praktikum Biologi Umum

V. ALAT DAN BAHAN


ALAT
- Mikroskop

BAHAN
- Preparat awetan ( Penampang melintang batang monokotil dan dikotil)
( Penampang melintang daun monokotil dan dikotil)
( Jaringan otot manusia)
Akar
- Preparat awetan ( Sel darah)

VI. PROSEDUR KERJA


Pengamatan Jaringan Tumbuhan
a. Penampang melintang batang monokotil (sediaan awetan)
1. Dengan perbesaran lemah, gambar 1 sektor dari penampang itu dan
sebutkan bagian-bagiannya
2. Perhatikan struktur jaringan epidermis, hipodermis (berupa
sklerenkim), berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim yang
tersebar di antara parenkim jaringan dasar.
3. Amati juga dengan perbesaran kuat
4. Gambar dan beri keterangan

b. Penampang melintang batang dikotil (sediaan awetan)


1. Dengan perbesaran lemah, gambar 1 sektor dan beri keterangan
gambar preparat tersebut.
2. Perhatikan jaringan terluas terdiri atas selapis sel epidermis, sebelah
dalamnya terdapat jaringan hipodermis yang disusun oleh jaringan
parenkim, kemudian beberapa lapis kolenkim. Jaringan penguat terdiri
atas sel-sel sklerenkim, berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem,
jari-jari empulur dengan empulur dibagian tengahnya.

38
Praktikum Biologi Umum

c. Penampang melintang daun monokotil (sediaan awetan)


1. Amatilah dan gambar dengan perbesaran kuat. Berikan keterangan
bagian-bagian yang terlihat.
2. Perhatikan epidermis dengan sel kipas dan stroma, mesofil terdiri atas
jaringan bunga karang, epidermis bawah dengan stroma, berkas
pengangkut terdiri atas xilem dan floem.

d. Penampang melintang daun dikotil (sediaan awetan)


1. Amatilah dan gambar dengan perbesaran kuat. Berikan keterangan
bagian-bagian yang terlihat
2. Dalam sediaan, perhatikan lapisan epidermis bagian atas dengan
stroma, dan jaringan mesofil daun yang terdiri dari jaringan tiang dan
bunga karang. Berkas pengangkut terdiri dari floem dan xilem,
disebelah luar floem terdapat sklerenkim.

Pengamatan Jaringan Hewan


d. Sel Darah
1. Taruhlah setetes darah anda sendiri pada gelas objek.
2. Tambahkan beberapa tetes NaCl 0,8%, tutuplah dengan gelas penutup
dan amatilah di bawah mikroskop.

VII. PERTANYAAN
3. Sebutkan perbedaan struktur dari otot lurik dan jantung berdasarkan
sediaan awetan darah yang anda amati!
4. Jelaskan secara 2 garis besar 2 macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan!
5. Apa yang dimaksud origo dan insersio?

39
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM III

I. TUJUAN
- Mengenal struktur alat reproduksi tumbuhan
- Mengenal alat reproduksi hewan
- Mengenal fase-fase reproduksi sel secara mitosis

II. LANDASAN TEORI


REPRODUKSI
Reproduksi sel merupakan perbanyakan sel yang dimulai dengan pertumbuhan
sintesis protein dan diikuti oleh pembelahan menjadi dua sel anakan disebut dengan
daur sel. Daur sel pada tumbuhan dan hewan memerlukan waktu kira-kira 1 jam. Sisa
waktu lainnya diperlukan bagi pertumbuhan sel, yang dikenal dengan masa interfase
dan meliputi replikasi bahan-bahan genetik dalam kromosom dan perbanyakan sel
yang berhubungan dengan pertumbuhan. Selama pertumbuhan sel-sel aktif membelah,
dimana sel baru berasal dari pembelahan sel induk. Ada tiga macam pembelahan sel
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
REPRODUKSI ORGANISME
Pada kebanyakan organisme eukariotik, terutama pada tumbuhan, pembelahan
sel secara mitosis juga menjadi dasar untuk reproduksi seksual. Dalam hal ini sel atau
sel-sel anakan yang dihasilkan akan memisahkan diri dari induknya, kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi individu baru, misalnya pertunasan budding pada
bakteri atau pada algae dan fungi, yang berbentuk filamen melakukan pemotongan
filamennya (fragmentasi), kemudian masing-masing filamen akan tumbuh menjadi
individu baru.
Tumbuhan tingkat tinggi juga banyak melakukan reproduksi aseksual terutama
apabila keadaan lingkungan hidup cukup baik melakukan pertumbuhan, misalnya
pohon strawberry membentuk batang horizontal di dekat permukaan tanah (runner);
ujung batanghorizontal di dekat permukaan tunas serta akar yang nantinya akan
tumbuh menjadi individu-individu baru. Tanaman Kalanchoe akan membentuk tunas
pada ujung-ujung anak tulang daun di tepi helaian daun yang telah dewasa. Apabila
tunas jatuh ketanah, ia akan tumbuh menjadi individu baru. Keuntungan reproduksi
aseksual ini adalah individu baru yang terbentuk akan mempunyai sifat yang sama
dengan induknya. Hal ini dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk memperbanyak

40
Praktikum Biologi Umum

tanaman yang berkualitas baik serta reproduktivitasnya tinggi, misalnya pada stek,
pencangkokan dan okulasi.
Hewan lebih banyak menggunakan reproduksi seksual untuk memperbanyak
diri, namun beberapa hewan rendah, misalnya hydra, dapat memperbanyak diri
dengan membentuk tunas pada bagian tubuh induknya. Potongan-potongan tubuh
bintang laut juga dapat menjadi individu baru. Peristiwa ini dinamakan regenarasi
yaitu proses pertumbuhan untuk membentuk bagian tubuh yang hilang.

III. ALAT DAN BAHAN


Untuk Reproduksi
- Ujung akar bawang merah umur 2 hari
- Gelas arloji
- Gelas benda
- Pinset dan jarum tangkai
- Gelas buld
- Lampu spritus
- Gelas penutup
- Air, asam asetat, aseto karmin, alkohol
Untuk Reproduksi Organisme
- Awetan testis dan ovarium katak (Bufo sp) atau mencit
- Bunga pepaya (Carica papaya) dan kembang merak (Caesalpinnea sp)

IV. PROSEDUR KERJA


Untuk Reproduksi Sel
1. Potong akar bawang sekitar 5 mm, masukkan ke dalam larutan asam cuka,
biarkan selama 10 menit, lalu tekan-tekan sampai hancur.
2. Ambil sedikit akar tadi, letakkan pada gelas benda, beri setetes
asetokarmin lalu tutup dengan gelas penutup
3. Lintaskan gelas benda tadi pada lampu spritus beberapa kali, dijaga jangan
sampai mendidih
4. Letakkan pada tempat yang rata, tekan perlahan dengan ibu jari jangan
sampai jaringan menjadi pipih
5. Amati dengan mikroskop, cari sel-sel yang sedang bermitosis, gambar dan
beri keterangan.

41
Praktikum Biologi Umum

Untuk Reproduksi Organisme


Amati struktur testis dan ovarium katak, gambar dengan jelas dan tuliskan
bagian-bagiannya, lakukan hal yang sama untuk sedimen untuk sediaan bunga
pepaya dan kembang merak

V. PERTANYAAN
3. Mengapa dalam praktikum reproduksi sel bagian yang digunakan bagian akar
tumbuhan?
4. Apa yang dimaksud reproduksi sel?

42
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM IV

I. TUJUAN
- Mengenal beraneka ragam protista
- Mengenal beraneka ragam tumbuhan
- Mengenal beraneka ragam hewan

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


Untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam,
para ahli biologi mengadakan pengklasifikasian, yang didasar pada kesamaan dan
perbedaan ciri-ciri dan sifatnya. Dalam klasifikasi (bagian dari taksonomi, yaitu ilmu
yang mempelajari identifikasi, klasifikasi, dan tatanama makhluk hidup) dikenal
dengan urutan takson (golongan), yang dimulai dari takson yang terbesar ke yang
terkecil, dan masing-masing diberi batasan, kedudukan, dan tingkat tertentu yaitu:
Kingdom (kerajaan), phylum/devisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia
(suku), genus (marga), spesies (jenis). Makhluk hidup dapat dikelompokkan atas :
protista, tumbuhan dan hewan.
A. Keanekaragaman Protista
Seperti halnya bakteri, golongan protista juga sangat beraneka ragam tetapi
terdapat perbedaan mendasar, yaitu bahwa protista mempunyai membran inti yang
jelas. Protista meliputi 9 divisio, antara lain:
- Mycxomycota (Jamur lendir plasmodium)
- Euglenophyta (Euglenoid), contohnya euglena
- Chrysophyta (Ganggang kuning hijau, ganggang emas, dan diatomae)

B. Keanekaragaman Tumbuhan
Algae
Algae merupakan tumbuhan air, dan tubuhnya berupa talus (belum
mempunyai akar, batang dan daun yang tebal). Ukuran thalusnya bermacam-macam
dari makroskopis hingga beberapa meter. Tumbuhan ini mengandung pigmen
fotosintetik yang berupa klorofil dan pigmen tumbuhan. Pada sebagian warganya,
pigmen tambahan ini lebih dominan daripada klorofilnya, sehingga warnanya tidak
hijau lagi, melainkan cokelat atau merah. Berdasarkan warna tersebut, algae dibagi
menjadi beberapa golongan:

43
Praktikum Biologi Umum

- Cholorophyta (Ganggang hijau), dengan pigmen dominan klorofil.


Contohnya Spirogyra sp, Ulva
- Phaeophyta (Ganggang Cokelat), dengan pigmen dominan fikosianin,
contohnya Sargassum sp, Dictyola
- Rhodophyta (Ganggang merah),dengan pigmen dominan fikoeritrin,
contohnya Chrondrus, Gelidium, Gigartina
Fungi
Fungi merupakan organisme eukariotik yang tidak mempunyai kromatofora.
Tubuh vegetatifnya mikroskopis, berupa benang-benang hifa yang bercabang-cabang
membentuk anyaman yang disebut misellium. Pada kelompok primitif, dinding sel
terdiri dari selulosa, sedangkan fungi yang lebih maju terdiri dari kitin. Dari hifa
tersebut tumbuh rhizoid dan sporangium.
Ada sekitar 200.000 jenis jamur yang hidup sebagai saprofit atau parasit.
Kebanyakan menghuni darat. Dari jumlah ini dibagi menjadi 5 kelas:
- Oomycetes contohnya Plasmopara viticola
- Chytridiomycetes contohnya Polygapus euglenae
- Zygiomycetes contohnya Rhizopus, Mucor
- Ascomycetes contohnya Aspergillus, Penicillium
- Basidiomycetes contohnya Auricularia, Algarius
Bryophyta
Tumbuhan Bryophyta berukuran kecil dan struktur tubuhnya sederhana.
Meskipun sebagian warganya mempunyai habitus yang berbatang dan berdaun, tapi
belum mempunyai berkas pengangkut (tumbuhan non vasikular). Dalam siklus
hidupnya terdapat pergiliran keturunan yang jelas antara generasi gametofit (n)
dengan generasi sporofit (2n). Sporofit ukurannya lebih kecil dna menumpang pada
gametofit. Hidupnya ditempat basah, karena spermanya membutuhkan medium air
untuk berenang menuju sel telur dalam proses pembuahan. Disamping itu tumbuhan
ini belum memiliki akar yang sesungguhnya untuk menyerap air dan nutrisi. Ada 3
kelas, yaitu: Hepaticeae (Lumut Hati) contoh Mnium dan Andrea; Anthocerotae
(Lumut Tanduk) contoh Anthoceros dan anak kelas Musci (Lumut daun) contoh
Marchantiae.
Pteridophyta
Semua warga tumbuhan paku telah berkormus (tubuh dapat dibedakan dengan
jelas antara akar, batang, dan daunnya), tetapi belum menghasilkan biji dan alat

44
Praktikum Biologi Umum

perkembangan utamanya spora. Spora dihasilakn oleh generasi sporofit. Sedangkan


generasi sporofitnya berupa protalium, membentuk arkegonium untuk menghasilkan
sel telur (ovum). Cara hidup tumbuhan ini ada yang terestial (tanah), Epifit atau
akuatik.
Pteridophyta terdiri dari 4 kelas, yaitu:
- Psilophytinae (Paku telanjang) contoh Psilotum
- Lycopodiinae (Paku kawat) contoh Lycopodium, Selaginella
- Equisetiinae (Paku ekor kuda) contoh Equisetum
- Filicinae contoh Adiantum, Marcillea creanata
Pada filicinae, kebanyakan warganya mempunyai batang yang amat pendek
sehingga yang tampak sebagai tumbuhan paku adalah daun beserta tangkainya. Spora
dihasilkan oleh sporangiofora yang terdapat dipermukaan bawah atau ditepi daun
fertil (sporofil). Kumpulan sporangi disebut sorus. Biasanya sorus dilapisi oleh
selaput yang tipis yang berbentuk payung, yang disebut Indusium.
Spermatophyta
Ciri utama tumbuhan tersebut adalah adanya biji, disamping struktur tubuhnya
(akar, batang, dan daun) yang kompleks dibanding dengan golongan tumbuhan
lainnya.
Spermatophyta dibagi menjadi dua sub divisi, berdasarkan letak bakal biji
(ovulus) pada daun buahnya, yaitu:
- Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) contohnya Gnetum gnemon, Pinus
- Angiospermae (tumbuhan berbunga) dengan ovulus yang terdapat di dalam
(dilindungi oleh) bakal buah. Angiospermae terdiri dari 2 kelas yaitu:
a. Dicotyledonae (dengan dua kotiledon pada bakal embrionya), contohnya
Caesalpinea, Crotalaria
b. Monocotyledonae (dengan satu kotiledon pda embrionya), contohnya Zea
mays, Eichornia crassipes.
Disamping perbedaan jumlah kotiledonnya, kedua belas dari kelas
Angiospermae tersebut memperlihatkan adanya perbedaan struktur morfologi dan
anatominya.
C. Keanekaragaman Hewan
Avertebrata (Kelompok hewan tidak bertulang belakang) terdiri dari 9 filum
yaitu : protozoa, porifera, coelenterata, Plathelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.

45
Praktikum Biologi Umum

Sebuah spesimen yang diambil harus dilengkapi dengan data-data 1) tempat


pengambilan, 2) tanggal saat pengambilan, 3) habitat hewan, 4) nama kolektor, satu
lagi yang perlu diperhatikan: pada saat pengambilan, hewan-hewan tersebut harus
dalam keadaan hidup.
Hewan vertebrata merupakan salah satu sub filum Chordata. Ciri-ciri subfilum
vertebrata ini antara lain: vertebrata tersusun dari kartilago dan tulang biasa.
Matemarisme jelas dengan susunan-susunan otot-otot syaraf, saluran darah dan tulang
biasa.
Coelenterata
Coelenterata (9000 jenis) adalah hewan akuatik bersimetri radial yang sudah
memiliki rongga gastrovaskular dengan saluran bermuara di mulut yang dikelilingi
tentakel. Habitat pada umumnya di lautan, terutama minakat renitik. Struktur umum
filum ini ada dua macam yaitu tipe polip (hidup berkoloni), sesil, dan tipe medusa
(hidup soliter, berenang bebas). Reproduksi berlangsug secara aseksual (pertunasan)
walaupun dalam lingkungan dan kondisi tertentu (misalnya musim dingin), kelas
Schypozoa (bentuk medusa, dengan metagenesis, medusa tipe acraspedote) dan kelas
anthozoa (bentuk polip).
Annelida
Cacing yang termasuk annelida, tubuhnya bersegmen. Secara umum filum ini
terdiri dari 3 kelas yaitu oligochaeta, polychaeta, dan hirudinae. Oligochaeta memiliki
sedikit caeta. Sebagian besar hidup pada tanah lembab dan air tawar. Cacing tanah
merupakan oligochaeta yang umum dikenal, hewan ini menggali lubang didalam
tanah. Cacing tanah memakan material organik yang terdekomposisi dan material
organik lainnya. Selain itu, hewan tersebut juga berperan dalam memperbaiki aerasi
tanah dan membawa nutrien ke permukaan tanah. Polychaeta umumnya hidup di laut
dan mempunyai banyak setae. Beberapa diantaranya ada yang menggali lubang dalam
tanah yang lembab atau berlumpur dan ada yang berenang bebas. Nereiss virens
merupakan contoh yang mewakili dari cacing tanah dari polychaeta. Sedangkan
Hirudinae merupakan annelida yang tidak memiliki setae tetapi mempunyai alat
penghisap pada kedua ujung tubuhnya. Hewan ini hidup pada tanah yang lembab, air
tawar, dan di laut.
Mollusca
Filum mollusca adalah hewan bersimetri bilateral. Bertubuh lunak,dan
bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang terbuat dari zat

46
Praktikum Biologi Umum

kapur dengan bentuk yang amat beragam. Cangkang dapat terletak di luar atau
didalam tubuh. Cangkang pada umumnya kecil, terbuat dari zat kapur atau kitin.
Jenis-jenis tertentu bahkan tidak bercangkang sama sekali (mollusca telanjang). Pada
sisi ventral tubuh terdapat otot atau kaki yang berguna sebagai alat gerak, sedangkan
bagian dorsal diselubungi oleh cangkang jika yang melindungi organ-organ inrterval
atau viseral. Organ reproduksi hermaprodit (monoceus) ataupun diaceus dengan
fertilisasi internal maupun eksternal. Klasifikasi anggota filum Mollusca berdasarkan
perbedaan anatomi atau morfologi cangkang kepala, kaki, alat respirasi, alat
reproduksi, dan sistem syaraf. Mollusca hidup dilingkungan yang beragam : perairan
bahari, tawar, dan darat. Kebanyakan anggotanya hidup bebas, ada juga yang parasit,
komensalisme, dan simbiotik.
Crustacea
Anggota sub filum ini umumnya hidup dilaut dan ada beberapa jenis hidup di
air tawar. Crustacea memiliki tubuh dengan keragaman bentuk yang berbeda-beda.
Pembagian tubuhnya jelas terdiri dari kepala, dada, dan perut. Bagian kepala dan
perut menyatu disebut dengan cephalothorax. Bagian kepala mempunyai lima pasang
appendages dengan pembagian berturut-turut mulai dari anterior ke posterior
sebagai berikut: 1) yang paling anterior adalah sepasang antena, 2) sepasang antena
yang tidak berkembang, 3) sepasang mandibula, 4) dua pasang maxille.
Protozoa
Filum protozoa adalah hewan bersel tunggal, tipe eukariotik, mempunyai
berbagai tipe simetri tubuh dan mempunyai kisaran yang luas dalam hal kerumitan
struktur tubuh (sederhana-kompleks). Hewan filum ini hidup ditempat kelembapan;
dilaut, air tawar, dan dalam tanah. Cara memperoleh makanannya ada yang
komensalitik, mutualistik, dan parasitik. Walaupun protozoa hidup soliter, ada juga
yang berkoloni, bergerak bebas, dan sesil. Klasifikasi protozoa umumnya ditetapkan
berdasarkan organel penggerak, yaitu flagel, silia, dan pseudopodia, kecuali anggota
kelas Schypozoa. Reproduksi anggota filum ini ada yang aseksual yaitu pembelahan
biner, pembelahan ganda, atau pertunasan, sedangakan lainnya seksual yaitu singami
ataupun dengan pembentukan spora.
Filum protozoa terbagi menjadi 5 kelas, yaitu:
- Mastigophora
- Sarcodina
- Sporozoa

47
Praktikum Biologi Umum

- Cnidospora
- Ciliata

II. ALAT DAN BAHAN


a. Untuk Keanekaragaman Protista
Air kolam yang sudah lama tidak diganti (hijau).

b. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan


- Sargassum sp
- Jamur tempe (Jamur Rhizopus sp. Dan Mucor sp)
- Marchantia polymorpha
- Caesalpinia sp
- Zea mays (jagung)
- Adiantum sp

f. Untuk Keanekeragaman Hewan


- Kaca pembesar (loupe), bak parafin
- Spesimen cacing tanah
- Cangkang siput
- Spesimen udang (Panaeus merguiensis)
- Spesimen ikan : ikan mas (Cyprinus sp)
- Spesimen amphibia : katak (Rana sp)
- Spesimen reptilia : Kadal (Lacerta sp)
- Spesimen burung : Merpati (Columba sp)
- Spesimen mammalia : Marmut (Carvia sp)

III.PROSEDUR KERJA
d. Untuk Keanekaragaman Protista
7) Ambil setetes air kolam yang sudah lama tidak diganti
8) Letakkan di atas gelas benda dan tutup dengan gelas penutup
9) Amati dibawah mikroskop
10) Perhatikan bentuk selnya, nukleus, kloroplast, bintik pigmen, dan flagelanya
11) Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
12) Tuliskan klasifikasinya

48
Praktikum Biologi Umum

e. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan


Pengamatan Sargassum
- Perhatikan morfologi talusnya (warna, bentuk aksis, dan gelembung udara
Holdfast tempat melekat pada habitatnya
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan Klasifikasinya

Pengamatan Jamur Rhizopus dan Mucor


- Ambil jamur tempe dengan pinset
- Letakkan diatas gelas benda, tetesi dengan air dan tutup dengan gelas penutup
- Amati dibawah mikroskop
- Perhatikan hifa, stolon, rizoid, sporangium dengan sporangiofor dan spora-
sporanya
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Marchantia polymorpha


- Perhatikan morfologi gametofit (bentuk, warna talus dan rhizoid) dan
gametangiumnya (gametangiofor, bentuk cakram, gametangium)
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Adiantum sp
- Perhatikan morfologinya : rhizoma, akar, batang, bentuk dan letak sorus pada
daun
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

Pengamatan Caesalpinia dan Zea mays


- Perhatikan morfologinya : batang, tipe akar, bentuk dan pola pertulangan
daun, jumlah bagian kelopak dan mahkota bunga
- Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
- Tuliskan klasifikasinya

49
Praktikum Biologi Umum

f. Untuk keanekaragaman hewan


Pengamatan Cacing tanah
- Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya sbb :
a. Prostomim : semacam belalai yang dapat dijulurkan dan pada bagian ini
terdapat mulut
b. Peristomium : Segmen pertama tubuh dan terletak setelah prostomium
c.Setae : Semacam duri yang terdapat pada setiap segmen tubuh kecuali pada
segmen pertama dan terakhir (gunakan mikroskop stereo untuk melihat
bagian ini)
d. Klitelium : Bagian yang menebal dari segmen tubuh dan berbentuk seperti
cincin dan berfungsi untuk memproduksi kokon
e.Anus : terletak dibagian ujung posterior.

Pengamatan Cangkang siput dan Udang


- Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya

Pengamatan Ikan Mas


- Perhatikan tubuh bagian luar ikan, pelajari kepala (caput), badan (truncus), dan
ekor (kauda).
- Gambar dengan seksama dengan memberikan keterangan seperlunya.
a. Pada bagian kepala terdapat:
- Rima oris (celah mulut)
- Fovea nasalis (cekung hidung)
- Organo ficus (mata)
- Apparatus apercularis (tutup insang)

e. Pada bagian badan terdapat :


1. Squama (sisik)
2. Linea lateralis
3. Anus, porus genitalia
4. Pinna pectoralis / P. Thoracalis (Sirip dada)
5. Pinna abdomeniales
6. Pinna analis (sirip anal)

50
Praktikum Biologi Umum

7. Pinna dorsalis (sirip punggung)

f. Pada bagian ekor terdapat :


- Pinna caudalis (sirip ekor)

Pengamatan Katak
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagian : kepala (caput), truncus, dan kaki depan (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur posterior).
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, mulut, alat
pendengaran (membran timpani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa latin.

Pengamatan Kadal
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), truncus, dan kaki depan (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur belakang)
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, rongga mulut, alat
pengdengaran(membran timpani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa latin.

Pengamatan Marmut
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), ekor, kaki depan, serta kaki belakang
- Tuliskan pula organ-organnya: mata, hidung, lubang pelepasan dalam bahasa latin

Pengamatan Merpati
- Gambar morfologi hewan tersebut
- Tuliskan bagian-bagiannya: cervix (leher), sayap, ekor, dan kaki.
- Tuliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, paruh (rostrum) lubang
pendengaran (porus acusticus), lubang hidung (sudah berhubungan dengan
tenggorokan) dalam bahasa latin.

51
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM V

I. TUJUAN
- Menyebutkan komponen-komponen biotik
- Menyebutkan komponen-komponen abiotik
- Menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik
- Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem

II. LANDASAN TEORI


EKOLOGI
Ekosistem Terestial
Ekosistem terdiri dari berbagai macam organisme (biotik) yang berinteraksi
dengan sesamanya dan dengan faktor lingkungannya (abiotik). Faktor biotik dan
abiotik merupakan komponen utama dalam ekosistem. Komponen biotik terdiri dari
berbagai macam organisme yang merupakan suatu komunitas yang tersusun dalam
tingkatan sbb :
1. Produsen : Organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil, yang
mensintesis makanan dari bahan organik yang sederhana
2. Konsumen : Organisme heterotrofik, adalah organisme memakan organisme lain
(herbivor, karnivor, dan omnivor)
3. Dekomposer : Organisme heterotrofik yang menguraikan bahan orgnik yang
berasal dari organisme yang telah mati.
Komunitas Tumbuhan
Pada lokasi (habitat) yang telah ditentukan dibuat kuadrat (plot) berukuran 1 x
1 m untuk sampling rumput dan herba, 4 x 4 m untuk sampling perdu, dn 10 x 10 m
untuk sampling pohon dengan menggunakan tali rafia. Lakukan pengamatan dan catat
jenis vegetasi pohon yang terdapat pada plot percobaan, kemudian estimasi persentase
kerapatan vegetasi yang ada. Untuk vegetasi yang tidak bisa diketahui langsung di
lapangan, ambillah spesimennya untuk diidentifikasi di laboratorium.
Komunitas Hewan
Hewan permukaan tanah
Untuk megoleksi hewan-hewan yang hidup dipermukaan tanah dapat
dilakukan dengan cara mengambil sampel serasah dengan metode kuadrat seluas ,5 x

52
Praktikum Biologi Umum

2,5 m, kemudian serasah tersebut dimasukkan dalam kantong plastik dan dibawa ke
laboratorium.
Selanjutnya dalam kantong plastik yang berisi serasah tersebut dimasukkan
ether atau kloroform. Setelah itu serasah tersebut dituangkan di atas kertas putih atau
kain putih. Kumpulkan dan identifikasi serta hitung jumlah hewan-hewan yang
didapat dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang telah diberi alkohol
70%.
Serangga yang bertebrangan
Serangga yang beterbangan dikoleksi dengan cara penangkapan dengan
menggunakan net serangga atau jaring serangga. Hewan yang tertangkap di masukkan
ke dalam killing botol /botol pembunuh yang telah diberi ether. Khusus untuk kupu-
kupu, hasil penangkapan dapat dimasukkan kedalam kertas segitiga, yang sebelumnya
telah diletakkan bagian thoraknya. Selanjutnya di laboratorium hewan-hewan tersebut
diidentifikasi sampai tingkat tertentu dan hitung jumlahnya.
Faktor Abiotik
Faktor abiotik yang diukur meliputi faktor abiotik udara (suhu dan
kelembaban udara) dan faktor abiotik tanah (suhu, kadara air,dan pH). Suhu udara
dapat diukur dengan termometer, sedangkan kelembaban udara dapat diukur dengan
hygrometer. Untuk mengukur abiotik tanah cara kerjanya sebagai berikut:
- Suhu Tanah
Alat khusus untuk mengukur suhu tanah disebut soil termometer. Akan
tetapi bila alat tersebut tidak ada, dapat digunakan termometer biasa. Termometer
dimasukkan ke dalam tanah sampai kedalaman 10 cm dengan bantuan sebatang besi
atau kayu. Biarkan termometer tersebut beberapa menit, setelah itu suhu tanah dapat
dilihat pada skala termometer.
- Kelembaban Udara
Pengukuran dengan menggunakan hygrometer, dengan cara : tetesi bagian
berlubang pada ujung hygrometer dengan air. Kemudian putar-putarlah hygrometer
setinggi badan selama kurang lebih 5 menit, catat angka kering dan angka basah pada
hygrometer, cocokkan pada tabel.
- pH Tanah
Pengukuran pH tanah dapat dilakukan secara langsung di lapangan dengan
menggunakan soil tester. Selain itu jika lat tidak ada dapat juga dilakukan di
laboratorium. Tanah sampling ditimbang 100 gr dan dimasukkan kedalam bejana

53
Praktikum Biologi Umum

gelas dan beri aquades 250 cc. Selanjutnya diaduk-aduk dengan batang gelas dan
setelah itu diamkan selama 24 jam. Setelah itu ukur pHnya dengan menggunakan
kertas pH meter atau kertas pH.

III. ALAT DAN BAHAN


- Tali rafia
- Alkohol 70%
- Formalin 4%
- Ether dan kloroform
- Termometer
- Hygrometer
- Kertas buram
- pH meter

IV. PROSEDUR KERJA


Seperti dijelaskan diatas

V. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud : ekosistem, komunitas, populasi, dan habitat?
2. Sebutkan komponen biotik dan abiotik?
3. Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban tanah, suhu
tanah, dan pH tanah?

54
Praktikum Biologi Umum

PRAKTIKUM VII
I. TUJUAN
- Mengenal 3 macam gerak tropis pada tumbuhan
- Mengenal 3 macam bentuk reaksi / perilaku hewan terhadap berbagai
rangsangan
- Mengenal reaksi hewan yang bersifat fototaksis positif dan negatif.

II. LANDASAN TEORI


TINGKAH LAKU
Salah satu aktivitas biologis dari tanaman adalah gerak. Gerak tanaman antara
lain adalah : bengkoknya dahan dan akar, melipatnya daun,dan perpindahan tanaman
tingkat rendah.
Gerak secara garis besar dibagi dua yaitu :
- Gerak yang terjadi secara spontan, tanpa rangsangan apa-apa disebut gerak
autonom atau endonom
- Gerak yang terjadi karena adanya rangsangan disebut dengan paratonis atau
etionom. Gerak akibat adanya rangsangan ini dibagi menjadi:
a. Taksis : Pergerakan seluruh bagian tanaman ke arah rangsangan
b. Tropis : Pergerakan sebagian dari tanaman ke arah datangnya rangsangan
c. Nasti : Pergerakan spontan dari tanaman terhadap rangsangan misalnya pada
daun Mimosa pudica (Putri malu).

Tingkah Laku Pada Hewan


Untuk kelangsungan hidup, hewan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
terhadap lingkungan. Reaksi respon terhadap lingkungannya dapat berupa gerakan /
perilaku yang sederhana sampai yang kompleks. Reaksi-reaksi atau perilaku hewan
secara umum terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Tropisme : Suatu gerakan memutar yang sederhana dimana seluruh tubuh atau
bagian utama yang menjadi berorientasi dalam suatu hubungan tertentu langsung ke
arah rangsangan.
2. Taksis : Gerakan hewan mendekati atau menjauhi rangsangan
3. Kinesis : Tak ada gerakan secara langsung, tetapi organisme tersebut bergerak
berputar dan terganggu.

55
Praktikum Biologi Umum

III.ALAT DAN BAHAN


- Gelas plastik
- Tanah
- Cacing tanah
- Biji kacang hijau
- Kotak berukuran 20 x 20 cm
- Gelas petri
- Air
- Tepung sagu
- Kertas karbon
- Pisau

IV. PROSEDUR KERJA


Gerak Pada Tumbuhan
Fototropisme
- Rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji
- Isi gelas plastik dengan tanah
- Lubangi kotak pada salah satu sisi atas
- Basahi tanah, tanam 6 biji kacang hijau
- Simpan gelas tersebut didalam kotak, amati pada hari ke 3,4, dan 5.
Geotropisme
- Rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji
- Isi gelas plastik dengan tanah
- Setelah hari kedua miringkan gelas tersebut dengan kemiringan kurang lebih 45
derajat.
- Amati pada hari ke 3,4, dan 5.
Hidrotropisme
- Isi gelas dengan tanah basah hingga bagian kemudian bagian isi dengan tanah
kering
- Tanam biji kacang hijau kurang lebih 6 biji pada sekeliling permukaan tanah
- Simpan dan amati setelah hari 2,3, dan 4.

56
Praktikum Biologi Umum

Gerak pada Hewan


- Sediakan cawan petri dan kertas karton, berbentuk setengah lingkaran
- Tutuplah cawan petri dengan kertas karbon hingga setengah bagian menjadi gelap
- Masukkan seekor cacing tanah pada bagian cawan petri yang terkena cahaya
- Amati bagian gerakkan cacing tanah tersebut.
- Taburi bekas/jejak cacing tanah dengan tepung sagu kemudian setelah cacing
sampai pada bagian/tempat yang gelap angkatlah cacing tersebut dan balikkan
cawan petri tersebut sehingga tampak adanya tepung yang menempel pada petri
(sebagai gambaran/ jiplaklah arah gerakan cacing).

V. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan gerak tropis, nasti, dan taksis!
2. Mengapa pertumbuhan tanaman selalu mengarah pada datangnya cahaya?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi gerakan pada hewan?

57
Praktikum Biologi Umum

LEMBAR HASIL PRAKTIKUM


Judul Praktikum :
Tanggal :
Perbesaran :
Hasil Pengamatan :

58
Praktikum Biologi Umum

59
Praktikum Biologi Umum

60
Praktikum Biologi Umum

61

Anda mungkin juga menyukai