Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN :

SEL HIDUP DAN SEL MATI

A.Tujuan Eksprimen :

1. Mengetahui struktur dari sel hidup dan sel mati.


2. Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah
B. DASAR TEORI :
Menurut Suwarno (2009),sel merupakan unit terkecil makhluk hidup,berarti di dalam sel
terdapat bagian-bagian yang berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel. Coba pahami
kalimat tersebut ! Unit berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Seperti
halnya keluarga merupakan unit social yang paling kecil dalam kelompok hidup di
masyarakat. Keluarrga-keluarga akan membentuk Desa. Begitu pula sel. Jutaan sel yang
berukuran kecil menyusun tubuh makhluk hidup. Pengetahuan tentang sel telah dimulai
sejak abad ke-17,dimana pada waktu itu Robert Hooke (1635 – 1703) dari Inggris (seorang
pedagang kaca) berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati
benda-benda yang sangat kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop.
Dengan mikroskop itu Robert Hooke dapat melihat bagian-bagian dari irisan kulit kayu yang
mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan itu berupa petak-petak segi empat yang
ditengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang berarti petak atau ruang kecil
( Harliyono,1999). Lebih lanjut Kistinnah(2009) menjelaskan bahwa,dari hasil pengamatan
Robert Hooke diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat
secara keseluruhan,strukturnya mirip sarang lebah. Satuan kecil dari rongga tersebut
dinamakan sel.
Pada tahun 1838 – 1939,dua orang ahli fisiologi Jerman,Theodor Schawan dan Matthias
Jakob Scheleiden,masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri,mengajukan suatu teori sel
yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup,dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks,hamper sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa
sel-sel ini memainkan peranan semua kegiatan hidup. Menurut Kistinnah (2009) pada tahun
1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil
yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nucleus.
Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan
kehadiran inti sel itu sangat penting,yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di
dalam sel. Pada tahun 1835,setelah mengamati struktur sel,Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel,kemudian cairan itu diberinya nama “Protoplasma” .
Max Schultze ( 1825 – 1874 ) menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari beberapa pendapat
ahli Biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel,antara lain :
a. Sel merupakan unit struktur makhluk hidup.
b. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.
c. Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
d. Sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan sel,karena hampir
semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Adapun bagian-bagian sel menurut Kistinnah (2009),antara lain :

1. Membran sel .
Membran sel berupa selaput tipis,disebut juga plasmalema. Tebal membrane antara 5 – 10
nm (1nm = 1x10-9m). Apabila diamati dengan mikroskop cahaya tidak terlihat jelas ,tetapi
keberadaanya dapat dibuktikan pada waktu sel mengalami plasmolisis. Membran sel
merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara berlapis-lapis. Bahan penyusun membrane
sel,yaitu lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein.

2. Inti Sel (Nukleus).


Nukleus merupakan organ terbesar sel,dengan ukuran diameter antara 10 – 20 nm. Nukleus
memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nucleus,karena nucleus ini
berperan penting dalam aktivitas sel,terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada
beberapa sel yang tidak memiliki inti sel (nucleus) antara lain “sel eritrosit” dan “sel
trombosit”. Pada kedua sel ini aktivitas metabolism terbatas dan tidak dapat melakukan
pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memilki satu nucleus saja,yang terletak di tengah.
Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu,pada sel parenkim hati dan sel otot
jantung,yang memiliki dua buah nucleus. Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak
nucleus.

3. Membran nukleus.
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul membran sel,yaitu berupa
lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi dengan pori-pori yang dapat memungkin
hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Pori-pori ini berperan dalam memindahkan
materi antara inti sel dan sitoplasmanya. Membran inti hanya bias dilihat dengan jelas
dengan menggunakan mikroskop electron. Membran inti atas dua selaput yaitu selaput
dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang menghadap sitoplasma dan
seringkali berhubungan dengan membrane retikulum endoplasma.

4. Matriks ( Nukleoplasma ).
Nukleoplasma terdiri dari cairan inti yang tersusun dari zat protein inti yang disebut dengan
nucleoprotein.
5. Anak inti (nucleolus )
Di dalam nucleolus banyak terkandung kromosom,yaitu benang-benang halus DNA.
6. Sitoplasma.
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya,kecuali
nucleus (inti sel ) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut
nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks,yaitu tidak padat dan cair. Sifat koloid
sitoplasma ini dapat berubah-ubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air
tinggi,maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol,sedangkan jika konsentrasi
air rendah,maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun
atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-
molekul besar (makromolekul),ion-ion,dan bahan hidup (organela) ukuran partikel
terlarut,yaitu 0,001 – 1 mikron,dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan
dalam sel adalah matrik sitoplasma.

Pada bagian luar sel tumbuhan menurut Kistinnah (2009) terdapat dinding sel,tetapi
pada hewan tidak. Artinya dinding sel inilah yang menyebabkan sel-sel tumbuhan memiliki
sifat keras dan kaku. Pada tumbuhan dinding,dinding sel berfungsi antara lain : untuk
melindungi protoplas,sebagai penguat tanaman,dan memcegah terjadinya dehidrasi.
Komponen utama penyusun dinding sel adalah polisakarida. Dinding sel tumbuhan muda
masi terlihat tipis yang terdiri selaput zat pectin. Setelah sel tumbuh bertambah tua,maka
dinding sel akan menebal dan zat pembentuknya adalah selulosa. Dinding sel bagian dalam
berhubungan langsung dengan membrane plasma. Membran ini bias terlihat apabila sel
berada di dalam larutan yang lebih pekat dari pada larutan dalam sel,sehungga membrane
plasma akan lepas. Selain itu,organella khas yang terdapat pada sel hewan dan tidak banyak
terdapat pada sel tumbuhan adalah sentrosom dan lisosom. Struktur sentrosom bisa dilihat
dengan jelas apabila menggunakan mikroskop electron. Struktur sentromer seperti rakitan
batang-batang yang menyusun bangunan sekunder, sembilan batang membentuk bangun
silinder,satu batang berada di pusat silinder.

Perbedaan Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan :

No. SEL HEWAN SEL TUMBUHAN


1. Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel
2. Mempunyai sentromer Tidak mempunyai sentromer
3. Mempunyai lisosom Tidak mempunyai lisosom
4. Tidak mempunyai plastida Mempunyai plastida
5. Cadangan makanan berupa lemak dan Cadangan makanan berupa pati atau amilum
glikogen

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Alat : a. Mikroskop.
b. Kaca preparat.
c. Kaca penutup.
d. Jarum.
e. Tusuk gigi.
f. Tisu.
g. Pinset.
h. Pipet tetes.
2. Bahan : a. Bawang merah. b. Gabus singkong. c. Lapisan permukaan dinding bagian
dalam mulut. d. Methylen bule. e. Alkohol 70 %.

D. PROSEDUR KERJA :

1. Pengamatan Sel Mati Pada Sel Gabus.


1. Mengamati sayatan gabus dari bagian dalam batang ketela pohon.
2. Gabus ketela pohon disayat setipis mungkin secara melintang.
3. Meletakkan sayatan pada kaca preparat dan segera ditetesi dengan methylen blue.
4. Menutup sayatan dengan kaca penutup dan meletakkan preparat di bawah mikroskop untuk
diamati.
5. Hasil pengamatan di gambar.

2. Pengamatan Sel Hidup Bawang Merah.


1. Dikupas lapisan epidermis bawang merah yaitu siung dari bawang merah menggunakan
pisau dan pinset,dengan cara seperti gambar berikut :

2. Kelupasan bawang merah tadi diletakkan di atas kaca preparat dan diberi setetes
air,kemudian ditutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum bedah untuk menghilangkan
gelembung udara pada preparat.
3. Mengamati sel epidermis dengan mikroskop.
4. Memberi setetes larutan methylene blue untuk mewarnai sel dengan menggunakan teknik
pengairan ( teteskan sedikit methylen blue pada bagian tepi kaca penutup,lalu buang
kelebihannya dengan tissue ).

3. Pengamatan Sel Hewan.


1. Membersihkan tusuk gigi dengan alcohol 70 %. Dengan menggunakan tusuk gigi,koreklah
secara perlahan lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut sampai epitelium terbawa
pada ujung tusuk gigi.
2. Memberi 1 tetes air pada objek gelas,kemudian meletakkan goresan tadi pada tetesan air
diatas objek gelas. Setelah itu ditutup dengan gelas penutup.
3. Mengamati di bawah mikroskop dengan perbetasan kecil dan besar.
4. Mengambil objek gelas dari mikroskop tadi,kemudian diteteskan methylen blue
Pada salah satu bagian tepi dari objek gelas (cairan ini berfungsi untuk memperjelas bagia-
bagian sel ). Cairan yang merembes keluar dari objek diisap dengan menggunakan kertas
tissue.
5. Mengamati kembali di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar.
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan pada masing-masing bagian sel
tersebut.

E.DATA EKSPERIMEN.
Objek Penelitian Gambar Keterangan Gambar Perbesaran
Gabus

Bawang Merah

Epitel Rongga Muluts

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.


1. Dari data gambar hasil pengamatan di atas dapat dibedakan antara struktur sel hidup yang

diamati dengan menggunakan selaput bawang merah dan sel mati yang diamati
menggunakan
gabus.
2.Dijelaskan penyusun struktur sel mati pada gabus.
3.Dijelaskan bahwa setiap sel hidup masih mempunyai bagian-bagian penyusunnya
(disebutkan bagian-bagiannya),sedangkan sel mati tidak dan hanya berupa ruang sel yang
kosong.

Epidermis bawang merah tanpa pewarnaan


pada perbesaran 100 X. Organel sel dan inti tidak tampak tanpa pewarnaan.
Pewarnaan sel hidup bawang merah menggunakan methylen blue pada perbesaran 400 X.
Tampak bulatan kecil di tengah sel adalah inti sel. Organel lain di dalam sel yang masih
mungkin tampak adalah vakuola. Organel sel lain tidak tampak hanya dengan pewarnaan
ini.

Pewarnaan epidermis bawang merah menggunakan methylen blue pada perbesaran 450 X .
Tampak bulatan kecil di tengah sel adalah initi sel.
Organel lain yang masih mungkin tampak adalah vakuola (gambar kanan)

4. Dijelaskan bagian-bagian sel penyusun lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut.

Tampak inti di tengah sel dan organel sel tampak sebagai granula(bintik-bintik).

Tampak inti di tengah sel berwarna biru dan organel sel tampak sebagai granula biru (bintik-
bintik).

5. Dijelaskan perbedaan sel tumbuhan (sel bawang merah) dengan sel hewan (epitel rongga
mulut)
G. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN :
1. Sebutkan/Tuliskan penyusun struktur sel hidup pada bawang merah !
2. Sebutkan/Tuliskan perbedaab sel hidup dengan sel mati berdasarkan percobaan di
atas!
3. Sebutkan/Tuliskan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan berdasarkan
percobaan di atas !

4.Sebutkan/Tuliskan tokoh penemu sel dengan teorinya masing-masing !

TRIK DAN TIPS : Agar pengamatan sel sangat jelas di mikroskop,maka :

1.Usahakan dalam membuat sayatan bahan yang akan diamati setipis mungkin,semakin tipis
semakin jelas bagian sel akan diamati.

2.Pemberian methylen blue jangan terlalu banyak,semakin banyak pemberian methylen blue
semakin sulit pengamatan sel.
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai