Kelompok :
M. Afif Rafi syaim
Nabil heriansa
Andalan deoni putra
M. Putra taufik
Surya al farizky
Imam Bagas wicaksono
Ahmad Zaki Ibnu hikam
Ilham kurniawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan
paling sederhana.Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung
di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi
Pembahasan :
1. Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai
bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini
dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Mengapa demikian
karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya.
Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang
kalau kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah
kami teliti. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung
kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.
3. Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang
merah adalah :
a.Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan
pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia
maupun hewan. Hal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan
tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun
dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa.
Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya
pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b.Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di
antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai
berikut :
Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri;
Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi (
pengutipan DNA ).
c.Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran
sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara
kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear
space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan
membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti
yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan
glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan
dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan
membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam
sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan
antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar
antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung
dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini,
antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa
dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan
protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan
semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk
kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke
arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah
(central plug).
d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
beberapa reaksi kimia sel.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis.
2.Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada
setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis
berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi
khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik,
perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi
untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam
sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA,
Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.
Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan
membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua
membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear
space) selebar 10 - 15 nm.
Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi
kimia sel
SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan
hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau
pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.
LAPORAN PENGAMATAN
OSMOSIS PADA KENTANG
BAB VI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut
(air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih
rendah melalui membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa
osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang
lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat
(hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut
plasmolisis.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana peristiwa osmosis pada kentang.
2.Apa perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu
antara larutan gula dan air biasa.
PENGERTIAN OSMOSIS
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut
tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air
akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu
juga sebaliknya.
3. LARUTAN
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), larutan berdasarkan konsentrasi
terhadap sel dibagi menjadi dua antara lain :
Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang
memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan
garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.
Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan
konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel.
Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan
yang terdapat pada sel.
Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air
dan zat terlarut di dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu
sel dikatakan isotonik terhadap sekelilingnya.
Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2012), dijelaskan
bahwa, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut
(zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan
pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
BAB IX
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berat (Gram)
Selisih Keadaan
No Perlakuan Sebelum Sesudah Keadaan fisik akhir
(Gram) Fisik awal
direndam direndam
1 Kentang 1,9 2 -0,1 Keras Keras
pada
aquadesh
Kentang
2 pada 15% 1,9 1,8 0,1 Keras Lembek
gula
Kentang
3 pada 30% 1,9 1,7 0,2 Keras Lembek
gula
Kentang
4 pada tanpa 1,9 1,9 0 Keras Keras
larutan air
Pembahasan
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada
silinder kentang no 1 yang berada pada air memiliki berat bertambah.
Air diketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan
kandungan dalam silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat
disebabkan karena air berpindah dari air suling (konsentrasi lebih
rendah) ke silinder kentang (konsentrasi lebih tinggi). Pengurangan
berat kentang pada kentang no 3 berbeda dengan kentang no 1 dan 4
oleh karena itu besarnya konsentrasi berpengaruh terhadap
pengurangan atau penambahan berat yang besarnya sebanding lurus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
Konsentrasi air dan zat yang terlarut
Ketebalan membran
Suhu dan cahaya matahari
Waktu
BAB X
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut
(air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih
rendah melalui membran diferensial permeabel.
2. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis
dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang
(hipertonis).
4.Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana
kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air
cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah
(hipotonis).
SARAN
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca
ingin lebih yakin dan percaya tentang penelitian ini, anda dapat
melakukannya kembali dengan lebih teliti dan dengan
penyempurnaan-penyempurnaan.