PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sel merupakan organisasi terkecil dari materil yang mengandung
kehidupan. Beberapa ahli biologi mengatakan adanya kehidupan didalam
suatu partikel yang lebih kecil dari sel yang terkecil disebut virus (Star dkk,
2012).
Orang yang pertama kali melihat sel dari sayatan tipis gabus batang dari
tumbuhan di bawah mikroskop. Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan
gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat
rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal, jika dilihat secara
keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga
tersebut dinamakan sel (Wijana, 2015).
Oleh karena itu hal yang melatar belakangi di adakannya praktikum ini
adalah setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, jumlahnya ribuan bahkan
jutaan sel. Sel bekerja pada bidangnya masing-masing sesuai dengan bentuk
dan fungsinya. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki banyak perbedaan
tetapi banyak mempunyai bentuk dari sel tersebut maka harus dilakukan
pengamatan mengenai sel dan mengamati sel hidup dan sel mati (Fried,
2005).
Sesuai dengan percobaan pengamatan sel yang telah dilakukan para ahli
sebelumnya, pada pengamatan yang kami amati adalah sel Bawang Merah
(Allium cepa), Kapas, dan Gabus (Manihotutilisima).
B. Tujuan
Pengamatan tentang sel yang telah dilakukan bertujuan untuk:
1. Mengetahui cirri pokok pada sel tumbuhan.
2. Mengetahui perbedaan ciri pokok antara sel hidup dan sel mati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori sel
Menurut Taggart dkk (2012) setelah hampir 200 tahun dari
penemuannya, sel dianggap sebagai bagian sistem membran dalam
organisme multisel, tidak terpisahkan. Hingga 1820-an , perkembangan
lensa yang pesat menyebabkan pengamatan yang lebih teliti terhadap sel.
Robert Brown, ahli biologi, adalah penemu nukleus sel tumbuhan.
Matthias Schleiden, ahli biologi lainnya, memiliki hipotesis bahwa satu sel
tumbuhan adalah satu unit kehidupan saat sel tersebut menjadi bagian
tumbuhan. Semua organisme terdiri atas satu atau lebih sel. Sebuah sel
merupakan unit kehidupan terkecil. Tiap sel baru berasal dari pembelahan
sel yang ada sebelumnya. Tiap sel mewariskan materi genetik ke
keturunannya.
Pemahaman lainnya datang dari fisiologi, Rudolf Virchow, yang
mempelajari bagaimana sel bereproduksi. Beliau menyadari bahwa setiap
sel berasal dari sel hidup lainnya. Pengamatan ini dan pengamatan lainnya
menghasilkan empat generalisasi yang sekarang disebut teori sel:
1. Setiap organisme hidup terdiri atas satu atau sel lebih
2. Sel ialah unit struktural dan fungsional organisme. Satu sel merupakan
unit kehidupan terkecil sebagai bagian organisme multi sel.
3. Semua sel hidup berasal dari pembelahan sel lain yang sebelumnya
hidup.
4. Sel mengandung materi yang diwariskan keketurunannya selama
pembelahan.
Dasar struktural sel terdiri dari membran plasma yaitu membran terluar
sel, nukleus mengandung 2 lipid bilayer yang terlipat bersama sebagai
membran tunggal, dan sitoplasma merupakan campuran semifluida air,
gula, ion, dan protein yang berada diantara membran plasma dan daerah
DNA (Wijana,2015).
Sel adalah suatu satuan dasar dari kehidupan yakni merupakan suatu
satuan terkecil dari sesuatu benda yang kita nyatakan “hidup”. Hal ini
dinyatakan oleh Theodor Schwann dengan jelas bahwa semua organisme
hidup, baik yang bersel tunggal maupun yang tersusun dari kelompok-
kelompok sel, tersusun dari sel-sel. Pernyataan Schwann tersebut dilandasi
oleh suatu proses yang dikemukakan oleh Rudolf Von Virchow dalam
pernyataannya kemudian yang berbunyi : “ semua sel hanya timbul atau
berasal dari sel-sel yang telah ada terlebih dahulu “. Pernyataan Virchow
ini selanjutnya ternyata sesuai dengan penelitian Louis Pasteur (1822-
1861), yang membuktikan bahwa didunia ini tidak ada sesuatu benda
hidup pun yang tidak berasal dari benda hidup yang lain (Wijana, 2015).
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun makhluk
hidup. Didalam sel terjadi kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat
sisa, bernafas, berkembang biak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya.
Oleh sebab itu sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan
(Pramono, 2013).
C. Cara Kerja
1. Cara Kerja Pada Pengamatan SelBawangMerah (Allium cepa)
a. Bukalah satu lapis umbi bawang merah dan buatlah sayatan kulit ari
umbi lapis tersebut!
b. Letakkan sayatan di atas obyek glass dan beri 2-3 tetes air dan tutup
dengan deck glass secara perlahan jangan sampai ada gelembung
udara.
c. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian
dengan perbesaran kuat.
d. Gambar dan beri keterangannya ! (dinding sel, nukleus, plasma).
2. Cara Kerja Pada Pengamatan Serat Kapas
a. Letakkan beberapa tetes air pada obyek glass.
b. Ambil 2-3 helai serat kapas dan letakkan pada tetesan air tersebut.
c. Tutuplah dengan deck glass secara hati-hati jangan sampai ada
gelembung udaranya.
d. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian
dengan perbesaran kuat.
e. Gambar dan beri keterangannya (dinding sel, lumen, dan torsi).
f. Ulangi prosedur kerja diatas untuk serat kapuk.
3. Cara Kerja Pengamatan Sel Epitelium Pipi
a. Koreklah permukaan pipi sebelah dalam dengan tusuk gigi atau jari.
b. Oleskan ujung yang masih basah dengan metyhilen blue dan tutup
dengan deck glass.
c. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah, kemudian
dengan perbesaran kuat.
d. Gambar dan beri keterangannya ! (membrane sel, nukleus, plasma
dan granula).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil praktikum kali ini yaitu :
Tabel 1. Pengamatan Sel Bawang Merah (Allium cepa)
No. Nama Bahan Jenis Sel Keterangan
1. Bawang Merah 1. Dinding sel
(Allium cepa) 2. Inti sel
1 3. Sitoplasma
B. Pembahasan
Pada pengamatan sel, kami meneliti 3 macam sel yaitu, sel bawang
merah (Allium cepa), sel serat kapas (Gossyoium sp.), dan sel epithelium pipi.
Dari praktikum yang telah dilakukan tentang pengamatan sel diperoleh hasil
sesuai dengan pengamatan yang pertama yaitu, sel bawang merah. Dari
percobaan sel bawang merah didapati hasil bahwa terdapat dinding sel, inti
sel dan sitoplasma. Pada pengamatan sel bawang merah selaput bagian dalam
bawang merah (Allium cepa) pada mikroskop tampak terlihat sel-sel bawang
merah yang berlapis-lapis dan sel bawang merah terdapat ruang antar sel .
Ruang tersebut ialah inti sel, sitoplasma dan dinding sel.
Pada pengamatan kedua yaitu, sel kapas diperoleh hasil bahwa sel kapas
memiliki dinding sel, lumen (rongga udara) dan torsi. Berdasarkan
pengamatan kami, jika dilihat dari mikroskop bisa diilustrasikan seperti
serabut-serabut halus yang ukurannya panjang dan kecil. Bentuk sel pada
kapas menyerupai tabung yang di dalamnya terdapat benang-benang seperti
serat. Susunan sel nya tidak beraturan. Selain itu terlihat jelas didalam
pengamatan terdapat gelembung udara yang disebabkan campuran antara
kapas dan air, sehingga membentuk gelembung udara didalamnya.
Pada pengamatan sel yang terakhir yaitu, sel epitelium pipi didapati hasil
bahwa terdapat membran sel, nukleus (inti sel), granula dan juga sitoplasma.
Akan tetapi tidak begitu terlihat jelas nukleus (inti sel) dan membran selnya.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Star dkk (2012) jika dijelaskan
secara terperinci pada Sel bawang merah dinding sel berfungsi untuk
melindungi dan member bentuk pada sel. Inti sel berfungsi mengendalikan
proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, menyimpan informasi genetik
(gen) dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan dimana ekspresi gen-gen
harus dimulai dan diakhiri, serta tempat terjadinya replika (perbanyakan
DNA) dan transkripsi (pengutipan DNA). Serta, Sitoplasma berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel. Pada pengamatan sel kapas
dinding sel juga berfungsi sebagai pelindung , yang terdapat diluar sel
disebelah membran plasma. Lumen (rongga udara) merupakan rongga dalam
dinding sel tumbuhan yang biasa disebut ruang sel. Bagian ini merupakan
bagian sel yang kehilangan protoplasma, sehingga serat kapas disebut sel
mati.
Torsi merupakan suatu perpotongan antara dinding sel yang berupa
percabangan. Pada pengamatan sel epitelium pipi dapat dijelaskan secara
terperinci bahwa membran sel berfungsi mengatur pertukaran zat yang berada
di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel serta membungkus sitoplasma.
Granula merupakan bagian dari sitoplasma yaitu granula metakhromatik yang
didalamnya terdiri atas volutin, granula glikogen serta granula lemak. Inti sel
dan sitoplasma yaitu menahan organel sel dan berkontribusi terhadap gerakan
ini. Sitoplasma menampung semua organel diluar inti dan juga menjaga
bentuk dan konsistensi sel. Didalam bakteri, tindak reaksi urutan terjadi
didalam sitoplasma dan membran sel. Sitoplasma juga merupakan tempat
penyimpanan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk hidup, dan terlibat
dalam tindak reaksi metabolisme yang penting seperti glikolisi sanaerob dan
sintesis protein (Wijana, 2015).
Sel merupakan suatu satuan dasar dari kehidupan yakni merupakan suatu
satuan terkecil dari sesuatu benda yang kita nyatakan hidup. Hal tersebut
dinyatakan oleh Theodor Schwann dengan jelas bahwa semua organisme
hidup, baik yang bersel tunggal maupun yang tersusun dari kelompok-
kelompok sel, tersusun dari sel-sel. Pernyataan tersebut dilandasi oleh suatu
proses yang dikemukakan oleh Rudolf von Virchow dalam pernyataannya
kemudianyang berbunyi “semua hal hanya timbul atau berasal dari sel-sel
yang telah ada terlebih dahulu”. Pernyataan Virchow ini selanjutnya ternyata
sesuai dengan hasil penelitian Louis Pasteur (1822-1861), yang membuktikan
bahwa didunia ini tidak ada sesuatu benda hidup pun yang tidak berasal dari
benda hidup yang lain (Wijana, 2015).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun makhluk
hidup. Didalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan,
mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembang biak dan berbagai aktivitas
kehidupan lainnya. Oleh karena itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil
dari kehidupan. Dari hasil pengamatan sel-sel tersebut yaitu sel bawang
merah, sel serat kapas, dan sel epitalium pipi terdapat organel-organel
penyusunnya yaitu terdapat dinding sel, sitoplasma, inti sel (nukleus), dan
fungsi dari dinding sel yaitu sebagai pelindung sel. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel, inti sel (nukleus)
berfungsi mengendalikan proses berlangsungnya metabolism dalam sel,
menyimpan informasi genetika (gen) dalam bentuk DNA, mengatur kapan
dan dimana ekspresi gen-gen harus dimulai dan diakhiri. Membran sel
berfungsi untuk membatasi sitoplasma.
B. Saran
Dalam praktikum ini dibutuhkan kesabaran dan ketelitian agar hasil
yang diperoleh maksimal. Kendala yang sering terjadi biasanya terdapat pada
penyayatan bahan yang kurang tipis, atau masih ada gelembung pada obyek
glass. Serta janganlupakelengkapanmembawabahandanalat yang kitaamati.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi para pembaca hasil
laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA