Sukses Menjadi Pengusaha adalah cita-cita mulia, semoga manfaat bisa dibagi
dari blog Cerita Pengusaha Sukses
Pelat nomor sengaja dibuat K 38 AB untuk mendekati kata kebab. Berkat kebab
inilah, nama Hendi sebagai pengusaha muda sukses, terukir.
Hendy adalah pendiri dan presiden direktur PT Baba Rafi Indonesia. Kebab Turki
Baba Rafi adalah hasil inovasi bisnisnya. Dia memulai bisnis itu dengan modal
hanya Rp 4 juta. Dia enggan meminta bantuan orang tua. “Itu duit hasil pinjam
arek-arek (teman-temannya, Red) dan saudara,” kisahnya.
Outlet makanan ala Timur Tengah itu kini berjumlah 325, membentang dari
kawasan superramai seperti Jakarta hingga pelosok Ambon. Ratusan outlet itu
dipantau dan disupervisi dari dua kantor operasional di kawasan Nginden,
Surabaya, dan Pondok Labu, Jakarta. Tahun lalu omzet usahanya mencapai Rp 45
miliar, dan 25 persen di antaranya masuk kantongnya sebagai laba bersih. “Tahun
ini omzetnya saya targetkan Rp 60 miliar,” ujarnya.
Apa yang sudah dipunyai Hendy dari keberhasilannya berbisnis? Hendy tampak
agak malu menjawab pertanyaan ini. Sekulum senyum kecil dikeluarkannya. “Apa
ya? Ehm, ada beberapa, Mas. Alhamdulillah. Masak disebutkan?” katanya masih
diiringi senyum.
Dia terbatuk sebentar. Agak ragu, tak
lama kemudian, Hendy mulai menjawab. “Aset yang pertama saya beli Yamaha
Mio,” ujarnya. Dia membeli motor itu beberapa bulan setelah memulai berbisnis.
“Ke mana-mana saya pakai motor itu,” tuturnya.
Setahun pertama, Hendi mengaku “hanya” mendapat penghasilan bersih per bulan
Rp 20 juta. “Wah, rasanya sudah seneng banget. Baru umur 20 tahun, penghasilan
sudah Rp 20 juta sebulan,” ceritanya.
Setelah membeli Yamaha Mio? “Sekarang kasihan motor itu, sudah nggak muat
nampung badan saya semakin melar. Jadi, cari motor yang agak gedean, pakai
Harley-Davidson,” ujar nominator Asia’s Best Entrepreneur Under 25 versi
Majalah BusinessWeek tersebut.
Selain itu, Hendi punya dua rumah; satu di Jakarta dan satu lagi di Surabaya. Di
Surabaya, dia membeli rumah di salah satu kawasan elite, Perumahan Bumi
Galaxy Permai. Soal rumah yang satu ini, Hendi punya cerita tersendiri. “Ini
rumah idaman saya,” tuturnya.
Dulu, cerita Hendi, semasa masih duduk di bangku kuliah di Jurusan Teknik
Informatika ITS, setiap pulang dari kampus, Hendi yang kala itu tinggal di
Semolowaru, Surabaya, selalu melewati kawasan perumahan itu. Dia sering
berhenti sejenak di perumahan elite itu. Saking seringnya mondar-mandir di
perumahan itu sepulang dari kampus, dia sampai kenal dengan sejumlah satpam di
sana. “Rumahnya besar-besar, megah-megah. Kelak saya ingin punya rumah
seperti ini,” tekadnya ketika itu.
Dengan segala apa yang dimiliki kini, Hendi lebih leluasa menyalurkan hobinya
berjalan-jalan. Setiap mengisi seminar di berbagai kampus di Indonesia, dia selalu
menyempatkan diri mengunjungi berbagai tempat wisata. “Saya lebih suka ke
tempat wisata yang alami, lihat pantai, lihat hutan,” ujarnya.
Jalan-jalan ke luar negeri juga sudah menjadi rutinitas yang sangat biasa bagi
salah satu 10 Tokoh Pilihan 2006 versi majalah Tempo tersebut. “Dulu jalan-jalan
ke luar negeri itu jadi mimpi, sesuatu yang wah, seolah nggak terjangkau.
Alhamdulillah, sekarang udah sering,” tuturnya.
Di luar itu Hendy hampir tidak pernah menghambur-hamburkan uang untuk hobi
yang tidak jelas. Misal, clubbing di tempat hiburan malam. “Kalau jalan-jalan ke
mal, itu rutin. Tapi, saya dan keluarga tidak konsumtif. Paling-paling hanya lihat
tren fashion saat ini untuk diterapkan ke bisnis saya. Misalnya, untuk desain
pakaian karyawan dan outlet-outlet,” ujar pria kelahiran 30 Maret 1983 itu. Ketika
jalan-jalan itu, Hendi tak khawatir dengan roda bisnisnya. “Owner-nya bisa jalan-
jalan, yang mantau manajemen di Surabaya dan Jakarta.”
Hendy lebih suka memakai uangnya untuk melebarkan sayap bisnis. Dia yakin
bahwa tak boleh ada kata berpuas diri dalam jiwa seorang pebisnis. Dia kini
meretas gerai Roti Maryam Aba-Abi, roti khas Timur Tengah. “Sekarang baru 40
outlet, mayoritas masih di Jatim,” kata Hendi yang, bersama aktris Dian Sastro
dan Artika Sari Devi, menjadi duta Wirausaha Muda Mandiri tersebut.
Tak hanya itu, insting bisnis yang kuat membawa pria berbadan subur itu
mendirikan Baba Rafi Palace. Sudah dua pondokan megah yang disewakan di
Surabaya. “Di Siwalankerto, ada 18 kamar dengan tarif Rp 700 ribu per bulan per
kamar. Lalu di Prapanca ada 16 kamar, tarifnya Rp 1,2 juta per bulan,” ujarnya.
Satu lini bisnis makanan juga sedang disiapkan Hendy. “Lagi ngerjakan Piramida
Pizza. Kalau biasanya pizza ditaruh loyang, ini mau ditaruh di cone. Jadi, makan
pizza bisa sambil jalan-jalan, seperti makan es krim,” terang bapak dengan tiga
anak itu.
Dia juga bakal berekspansi ke luar negeri. “Di Malaysia saya baru aja bikin Baba
Rafi Malaysia Sdn Berhad. Target awalnya mendirikan 25 outlet kebab,” ujarnya.
Hendy memulai bisnis kala berusia 20 tahun. Dia berhenti kuliah di Jurusan
Teknik Informatika ITS saat masuk tahun kedua. “Belum sempat di-DO (drop out,
Red), saya OD, out dhewe (keluar sendiri, Red),” ujarnya lantas tertawa.
Ibunya yang pensiunan guru dan bapaknya yang bekerja di sebuah perusahaan di
Qatar shock melihat keputusan Hendy. “Orang tua saya ingin saya selesai kuliah,
lalu kerja di perusahaan. Bukan malah jualan pakai gerobak,” katanya. Namun,
Hendi bergeming. “Setelah berhasil, orang tua malah ingin ikut-ikutan berbisnis,”
kata ayahanda Rafi Darmawan, 5, Reva Audrey Sahira, 3, dan Ready Enterprise,
1.
Kini bisnisnya terus membesar. Dari hanya satu karyawan, kini perusahaannya
mempekerjakan 700 karyawan. “Yang jadi manajemen inti 200 orang. Semuanya
lulusan S1 dan S2,” ceritanya, bangga.
Dia mengibaratkan perjalanan bisnisnya dengan dua istilah UKM yang berbeda.
“Dulu kami hanya UKM, usaha kecil melarat. Sekarang masih UKM, tapi usaha
kecil miliaran,” tuturnya.
Sekarang ada satu mimpi yang bakal diwujudkan tahun ini. “Saya ingin mengajak
semua keluarga jalan-jalan ke Eropa.”
sumber : http://www.purdiechandra.net
5 komentar:
1.
Fatima Saheed5 Juli 2015 00.25
Balas
2.
Balas
3.
Bagus artikelnya
SEO By :
Konsultan SEO Kaskus
Pembicara Internet Marketing
Balas
4.
Halo,
Apakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan
bisnis Anda menghidupkan kembali, Kami adalah pemberi pinjaman dapat
diandalkan dan kami memulai program pinjaman ini untuk memberantas
kemiskinan dan menciptakan kesempatan bagi yang kurang istimewa
untuk memungkinkan mereka membangun sendiri dan menghidupkan
kembali bisnis mereka. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat
menghubungi kami melalui email: (gloryloanfirm@gmail.com). mengisi
formulir Informasi Debitur berikut:
Balas
5.
Salam pembuka!
Nama saya Dewi Rumapea, saya dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya
ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua dalam
kelompok ini mencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di
mana-mana. beberapa bulan yang lalu, aku finansial turun dan saya
memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di Malaysia dan saya
tertipu oleh orang di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sampai
seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal dan
asli disebut Ibu Glory, pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan
jumlah pinjaman dari Rp500,000,000 tanpa stres pada tingkat bunga 2%
yang merupakan terjangkau tingkat bunga untuk saya.
setelah transfer kredit saya ke rekening bank saya, saya sangat terkejut
ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa
jumlah yang saya diterapkan telah mentransfer langsung ke rekening saya
dengan Ibu Glory tanpa penundaan. Karena saya berjanji ibu bahwa saya
akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman
mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun,
silahkan hubungi Ibu Glory melalui email:gloryloanfirm@gmail.com
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa karena
menggunakan Ibu Glory untuk mengubah cerita keuangan saya dan
sekarang saya adalah pemilik bisnis saya yang bangga, semoga Allah terus
memberkati Ibu Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita
semua dalam kesulitan keuangan.
Balas
Arsip Blog
▼ 2012 (11)
o ▼ Februari (11)
Kisah Yogi Tyandaru, Konsep Ibadah dan Dagang
Ical Bakrie: Saya Pernah Lebih Miskin dari Pengemi...
Berkembang dengan Franchise
Tak Suka Bisnis Besar
No Tipping, No Bakpia
Bisnis Bakmi Mbah Mo
Hutang Berlipat, Kekayaan Meningkat
Saptuari Sugiharto – Kedai Digital
Rangga Umara Bikin Lele Naik Kelas
Pramono, Dari Office Boy Jadi Milyader
Hendy Setiono, Bos Kebab Turki