Anda di halaman 1dari 5

2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Waktu dan tempat pelaksanaan

Praktikum Biologi dengan materi sel dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7
September pukul 13:00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia.

1.2. Materi

Alat yang dibutuhkan adalah mikroskop berfungsi untuk mengamati objek


yang ukurannya sanagt kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk
melihatnya, object glass sebagai alas untuk meletakkan preparatyang akan diamati
pada alat mikroskop, cover glass untuk melindungi dan menutupi objek-objek yang
ditempatkan di bawah mikroskop, pipet tetes untuk memindahkan larutan dari suatu
wadah ke wadah lain, scaple handle no. 4 sebagai alat untuk memotong eksplan
dalam proses inokulasi, beaker glass untuk wadah penampung, silet/ Scalpel no. 24
untuk memotong bahan preparate, dan terakhir alat tulis untuk mencatat materi
yang disampaikan oleh asisten laboratorium. Untuk bahan yang diperlukan adalah
daun tanaman Rhoe discolor, Vili usus Tikus Putih (preparate awetan), dan
Aquades.

1.3. Metode

Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan pengamatan preparate


segar sel tumbuha adalah memetic daun dari tanaman Rhoe Discolor dengan
menggunakan pinset. Langkah kedua, sayatlah daun Rhoe Discolor setipis mungkin
agar memudahkan kita melihat sel melalui mikroskop. Langkah ketiga, letakkan
preparat ke object glass lalu teteskan aquades secukupnya, kemudian timpa dengan
kaca penutup, usahakan tidak ada gelembung. Langkah keempat, amati objek
dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x, lalu 100x. Amatilah organel-organel
seperti dinding sel, sitoplasma, nukleus, vakuola, dan lain-lain. Untuk melakukan
langkah pertama pengamatan kedua yaitu dengan awetan sel hewan adalah pastikan
mempunyai prepanat awetan vili usus Tikus Putih, lalu letakkan preparat di meja
mikroskop. Langkah kedua amati objek dengan pembesaran 40x dan 100x.
kemudian amati atau kenali bagian-bagiannya seperti membrane sel, sitoplasma,
nukleus, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, ditemukan oleh
Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terhadap
ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut). Sel merupakan unit
struktural terkecil dari organisme hidup. Sel dikelilingi oleh selaput/membrane sel
yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks. Dalam biologi, sel
melakukan pengamatan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Secara struktural, sel merupakan
satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehiduapn, yang
merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi
untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunnya berfungsi), kemudian membentuk organisme.

2.1.1. Jenis-Jenis Sel Berdasarkan Membran

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang berarti sel mampu atau
dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil yang
mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Pada suatu sel, secara struktural
kita dapat menemukan DNA di dalam inti sel (nukleus). Oleh sebab itu kita dapat
menemukan DNA di semua sel yang berinti pada tiap organisme. Secara molekular,
ekspresi dari DNA dapat membentuk suatu protein yang dapat berperan sebagai
pembangun struktur ataupun berperan secara biologis untuk mempertahankan
metabolisme sel. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang
secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini
dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada
eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel,
sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus.
2.1.2. Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik

Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma nukleolid (berupa DNA


dan RNA) dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak
memiliki membran inti. Ciri-ciri lain pada sel prokariotik adalah tidak memiliki
sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu
sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Contoh sel
prokariotik adalah bakteri dan gagang biru. Tidak seperti prokariotik, sel eukariotik
memiliki nucleus. Diameter sel eukariotik biasanya 10 hingga 100μm, sepuluh kali
lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah diantara nukleus
dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol,
yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi
serta sebagian besar tidak prokarita.

2.1.3. Organel-Organel dan Fungsinya

Secara garis besar, struktur sel tubuh makhluk hidup itu ibarat struktur rumah
kita, ada pondasi, dinding, atap, dan lain lain yang berfungsi untuk membentuk
struktur rumah, menompang, dan menjaga setiap ruangan di dalam rumah. Dan
ruangan-ruangan kecil di dalam sel tersebut adalah organel sel. Organel sel itu
merupakan benda-benda kecil dari struktur sel yang letanya ada di sitoplasma.
Bentuk dan fungsi organel juga berbeda-beda. Yang pertama ada mitokondria
sangat penting bagi keberadaan manusia, dan terlibat dalam berbagai proses sel
yang mengandalkan energi, seperti pertumbuhan sel, pengiriman pesan sel, penuaan
dan replikasi. Mitokondria merupakan salah satu organel di dalam sel yang
mempunyai tugas utama sebagai penghasil energi. Keberadaan mitokondria dalam
sel sangatlah penting, karena bila mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan
sel menjadi mati. Retikulum endoplasma menurut biologi merupakan sistem
membran kontinue dimana membentuk sebuah serangkaian kantong rata dalam
sitoplasma sel eukariotik, serta melayani beberapa fungsi agar menjadi penting
terutama dalam sintesis, pelipatan, modifikasi, dan transportasi protein.
Retikulum endoplasma kasar mempunyai struktur kasar karena di permukaan
retikulum endoplasma kasar ini terdapat suatu bitnik-bintik yang merupakan
ribosom dan mempunyai peran di dalam sintesis protein. Sebaliknya, retikulum
endoplasma halus mempunyai permukaan halus serta tidak terdapat bitnik-bintik
berfungsi untuk beberapa proses metabolisme seperti sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat serta juga konsentrasi kalsium. Lalu selanjutkan dinding sel yang
tersusun atas poliskarida, lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Lalu ada sitoplasma yang berfungsi
sebagai media suspensi bagi partikel-partikel kecil dan sebagai pembawa gen.
Nukleus (inti sel) berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel dan sebagai pembawa
gen. Lisosom, organel sel ini berbentuk seperti kantong kecil yang terdapat di sel
hewan. Fungsi organel ini adalah sebagai pengontrol pencernaan intraseluler. Lalu
yang terakhir ada ribosom, organel ini berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat
sepanjang retikulum endoplasma ada pula yang soliter (hidup seperti terpisah) yang
bebas di sitoplasma. Fungsi organel ini adalah sebagai tempat untuk sintesis protein

Anda mungkin juga menyukai