Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM II

SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

OLEH:
KELOMPOK 4A

NAMA NIM

VIVIT AULIA RUSADY 1707025013


ARYA TANDHIKA 1707025040
ZULFIKA RAHMAWATI 1707025041
AYU NOVIANTHY 1707025045

LABORATORIUM FISIOLOGI, PERKEMBANGAN


DAN MOLEKULER HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Lltlr Bnjlilmf

Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665
yangmengamatijaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan

fungsional
makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.
Sel merupakan sturuktural terkecil dari suatu organisme/mahluk hidup, karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan
mata biasa,akan tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop.
Sel bekerja pada bidangnya masing-masing sesuai dengan bentuk dan
fungsinya.Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa perbedaan tetapi banyak
mempunyai persamaan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui perbedaan bentuk dari sel hewan dan
tumbuhan tersebut maka harus melakukan percobaan yaitu pada tumbuhan dan
juga untuk mengamati sel hewan dapat dilakukan pada mulkosa mulut. Hasil dari
percobaan tersebut menghasilkan perbedaan-perbedaan yang ada, hal itu
merupakan pembuktian bahwa sel hewan dan tumbuhan tidaklah sama,
contohnya adalah vakuola pada sel tumbuhan lebih besar dibandingkan pada sel
hewan, pada sel hewan tidak mempunyai plastida yang berisi kloroplas dan
leukoplas sedangkan pada sel tumbuhan terdapat bagian plastida. Akan tetapi
beberapa

bagian dari sel hewan dan tumbuhan juga mempunyai kesamaan yaitu seperti
sama-sama mempunyai nukleus, sitoplasma,retikulum endoplasma, vakuola,
badan golgi, ribosom dan sentriol. Kesamaan tersebut juga sedikit mempengaruhi
dalam fungsi dari bagian-bagian sel tersebut.
1.2 Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui struktur sel hewan yang berasal dari mukosa mulut dan
sel tumbuhan dari tanaman Allium cepa dan Tradescantia Spathachea.

Untuk membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan serta


menggambar perbedaan tersebut.

Untuk menjelaskanperbedaan utama dari sel hewan dan sel tumbuhan dari hasil pengamatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Sel

Diawali oleh penemuan Zacharias Jansen, seorang berkewarganegaraan


Belanda sekitar tahun 1580-an, yang dibantu ayahnya ketika membuat sebuah
mikroskop sederhana dengan cara meletakkan dua buah lensa cembung pada dua
ujung tabung (Rahmawati, 2015).
Seorang ilmuwan dari Inggris, Robert Hooke (1635 - 1703), menemukan “ruang-ruang kecil” dari saya
struktur dan fungsi dari ruang-ruang ini. Penemuan Hooke dipublikasikan dalam Micrographia dan
inti dan organel lainnya yang ada pada sel hidup (Rahmawati, 2015).
Seorang ahli botani dan ahli palaebotan yang telah memberikan banyak kontribusi penting terhadap p
penemuan tentang inti sel, ketika dia sedang mengamati epidermis anggrek dengan mikroskop
(gelap)” yang dia namakan nukleus atau inti sel. Perbedaan-perbedaan dasar antara gymnosper

Brown. Masih banyak temuan dia yang banyak membantu para ahli biologi
diantaranya dalam taksonomi tumbuhan yang masih diterima sampai saat ini
(Rahmawati, 2015).
2.2 Doktrin Sel
Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke (1635-1703),
seorang ilmuwan Inggris, untuk menjelaskan struktur potongan tipis gabus

dibawah mikroskop. Setelah berapa abad kemudian istilah sel tersebut digunakan
untuk menyatakan satuan dasar minimum suatu jasad hidup yang mampu
melakukan perbanyakan sendiri (self-duplication). Satuan dasar tersebut

menentukan struktur maupun fungsi semua jasad hidup, baik jasad tingkat rendah
maupun jasad tingkat tinggi. Doktrin sel menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang sudah ad
tersebut (Yuwono, 2011).

Semua sel tersusun atas komponen-komponen kimiawi utama yaitu


protein, asam nukleat, lemak, dan polisakarida. Oleh karena sel-sel jasad hidup yang ada di alam tersu
Sel suatu satuan yang dinamis oleh karena selalu mengalami perubahan. Perubahan sel dapat berupa
Ditinjau dari segi metabolisme, maka sel dapat dikatakan sebagai suatu sistem

kimiawi (Yuwono, 2011).

2.3 Sel Hewan

Sel ini memiliki berbagai komponen, termasuk organel (organ kecil), yang
dibatasi oleh membran.organel yang paling meninjol dalam sel hewan biasanya

nukleus. Sebagian besar aktivitas metabolisme sell terjadi dalam sitoplasma,


keseluruhan wilayah antara nukleus dan membran plasma. Sitoplasma
mengandung banyak organel dan komponen sel lain yang tertanam dalam
medium semicair, sitosol. Labirin membran disebut retikulum endoplasma (RE)
menjulur

ke sana-kemari di dalam sitoplasma (Campbell, 2008).


2.4 Sel Tumbuhan

Selain sebagian besar ciri yang terdapat pada sel hewan, sel tumbuhan
memiliki organel yang disebut plastida. Jenis plastida terpenting adalah kloroplas, yang melaksanaka
Scenedesmus merupakan mikroalga yang bersifat kosmopolit.Sebagian besar Scenedesmus dapat hidu
Scenedesmus sederhana.Sel Scenedesmus diselubungi oleh dinding yang tersusun

atas tiga lapisan, yaitu lapisan dalam yang merupakan lapisan selulosa, lapisan
tengah merupakan lapisan tipis yang strukturnya seperti membran, dan lapisan
luar, yang menyelubungi sel dalam koloni. Lapisan luar berupa lapisan seperti jaring yang tersus

SAINS, VOL. 11, NO. 1, APRIL 2007: 1-9 Scenedesmus dapat melakukan
reproduksi aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual terjadi melalui
pembentukan autokoloni, yaitu setiap sel induk membentuk koloni anakan yang
dilepaskan melalui sel induk yang pecah terlebih dahulu.Beberapa spesies
Scenedesmus dapat melakukan reproduksi seksual dengan pembentukan zoospora

biflagel dan isogami (Prihantini, 2007).


Larutan nutrisi sebagai sumber mineral merupakan faktor penting untuk
pertumbuhan tanaman, karena nutrisi digunakan untuk menyuplai unsur hara
yang dibutuhkan tanaman. Menurut Wijaya (2008), nutrisi yang sangat penting
bagi

tanaman adalah unsur N (nitrogen), P (pospor) dan K (kalium). Nitrogen berperan


dalam pembentukan sel, jaringan, dan organtanaman (Reddy, dkk.,
1989).Nitrogen juga berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan

asam amino. Pospor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein,


Adenosin Triphosphate (ATP), Ribose Nucleict Acid (RNA), dan Deoxyribose Nucleic Acid (DNA). Po
gondok dapat bertahan hidup di media yang tercemar fenol dan mampu menurunkan konsentrasi fe
media tanpa penambahan nutrisi. Dari penelitian ini, diharapkan dengan penambahan nutrisi pada pr
serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap racun (Purwaningsih, 2009).

2.5 Bagian Sel dan Organel Sel

Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma


dan berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah

juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel. Membran sel
berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein.
Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di
sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis
dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan molekul
hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut
berperan dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya mengangkut
molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein yang menjadi pengait
struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan

sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein
yang dapatdisintesis sel hewan merupakan protein membran (Rahmawati, 2015).

cara mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan "pes
Sitoplsma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali dalam

nti dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri ata
dan protein. Ukuran partikel terlalut adaah 0,001-0,1 mikron, dan bersifat transfaran. Koloid sitoplasm
Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu proses kimiawi yang membe
dioksida oleh reaksi-reaksi di dalam mitokondria, dengan pelepasan energi. Kebanyakan energi yang
disebut ATP (Rahmawati, 2015).

Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam sitoplsma dengan


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Praktikum Biologi Dasar tentang “Mikroskop” dilaksanakan pada hari
Senin,17 Oktober 2017 pukul 09.30-11.30, bertempat di Laboratorium Fisiologi
Hewan, Gedung B lantai 2 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

– Cutter
– Mikroskop
– Kaca Preparat
– Kaca penutup
– Pipet tetes
– Tusuk gigi
– Stick es krim
– Silet

3.2.2 Bahan

– Allium cepa
– Tradescanta spathacea
– Methylene blue
– Air
– Tissu

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Allium cepa
– Disiapkan alat dan bahan seperti allium cepa,mikroskop,kaca penjepit,
pipet tetes, tusuk gigi.

– Dibelah allium cepa secara membujur lalu iris tipis bagian tengahnya

menggunakan cutter.
– Ditaruh hasil irirsan diatas kaca penjepit lalu tutup menggunakan
kaca penutup.
Diamati objek dengan perbesaran 4x10 dan 10x0.25 menggunakan mikroskop.
Didokumentasikan hasil objek yang didapat.
3.3.2 Sracescamtia spateacea
– Disiapkan alat dan bahan seperti Tradescantia spathacea,mikroskop,kaca penjepit, pipet tetes, tu

– Diiris tipis bagian bawah dari daun Tradescantia spathacea secara


membujur menggunakan cutter.
Ditaruh hasil irisan diatas kaca penjepit lalu tutup menggunakan kaca penutup.
Diamati objek dengan perbesaran 4x10 dan 10x0.25 menggunakan mikroskop
Didokumentasikan hasil objek yang didapat

3.3.3 Mukosa
Disiapkan alat dan bahan seperti,mikroskop,kaca penjepit, pipet tetes, briptimol biru,stick es kr
Diambil mukosa dari dalam mulut menggunakan stick es krim

kemudian ditaruh pada kaca penjepit.

– Diteteskan briptimol biru pada kscs penjepit ysng telah diberikan


mukosa diatasnya.

– Diamati objek dengan perbesaran 4x10 dan 10x0.25 menggunakan


mikroskop

– Didokumentasikan hasil objek yang didapat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Allium cepa
Keterangan :

– Dinding sel

– Sitoplasma

– Inti sel

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisio: Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida
Subkelas : Liliidae

Ordo : Liliales

Familiy : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium cepa L. var. Aggregatum

(Rahmawati, 2015)

4.1.2 Sracescamtia spateacea


Keterangan :

– Dinding sel

– Sitoplasma


Inti sel
– Stomata

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisio : Spermatophyta

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Subkelas : Angiospermae

Ordo : Bromeliaceae

Familiy : Bromeliales

Genus : Rhoeo
Spesies : [h`e` spathacea
(Rahmawati, 2015)

4.1.3 Mukosa Mulut


Keterangan :

Inti sel

Sitoplasma

Membran sel

4.2 Pembahasan

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus
suber menggunakan mikroskop.Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang
dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang
ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan
Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati.Sejak penemuan itu,
beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.Ilmuwan
Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632—1723) merancang sebuah
mikroskop kecil berlensa tunggal.Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air
rendaman jerami.Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air,
yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang

pertama yang menemukan sel hidup,


Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Seladalah unit dasar kehidupan yang
didalamnya terdapat bahan-bahan terlarut dan organel-organel sel, Sel merupakan
pengatur dan pengontrol seluruh aktivitas tubuh makhluk hidup, baik yang
disadari maupun tidak disadari. Fungsi ini dijalankan tidak hanya oleh satu sel,
namun sekelompok sel yang membentuk jaringan, kemudian jaringan dengan
tujuan yang sama akan membentuk organ, lalu beberapa organ membentuk sistem
organ, dan sistem organ membentuk makhluk hidup (organisme).Hewan dan
tumbuhan merupakan golongan dari makhluk hidup. Setiap makhluk hidup

memiliki sel yang terdapat didalamtubuhnya Sel yang terdapat pada hewan dan
5

juga tumbuhan memiliki fungsi masing masing. Sel sel tersebut berfungsi sebagai
alat yang membantu kelangsungan hidupnya.
Pada pecobaan yang dilakukan, untuk mengetahui bentuk, susunan, dan
letak sel tumbuhan dilakukan pada Allium cepa dan Tradescantia Spathachea,
yaitu dengan mengambil sampel tanaman tersebut sedikit atau setipis mungkin
lalu diletakkan di kaca preparat dan diberi air lalu ditutup menggunakan kaca
penutup dan diletakkan pada meja objek mikroskop dan diamati serta diambil
gambar hasil dari pengamatan tersebut. Begitu juga untuk pengamatan pada sel

hewan dari sampel air liur mulut manusia, yang diambil menggunakan stick es
krim pada dinding-dinding mulut dan di letakkan di kaca preparat lalu diberi
methylene blue setetes atau secukupnya saja, kemudian di tutup menggunakan
kaca penutup, dan diamati menggunakan mikroskop, dicari objeknya dan di ambil
gambar hasil pengamatan tersebut untuk kemudian di gambar.

Dari Hasil pengamatan pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhanyang telah
dilakukan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan yaitu :

Sel Hewan
– Ukuran sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan

– Tidak memiliki plastid (kloroplas)


– Tidak memiliki dinding sel
– Memiliki lisosom

– Memiliki sentrosom

– Mempunyai bentuk tidak tetap

– Tidak memiliki vakuola (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi
ukurannya kecil)

Sel Tumbuhan

– Ukuran sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan


– Umumnya memiliki plastid (kloroplas)

– Memiliki dinding sel dan membran sel

– Tidak memiliki lisosom

– Tidak memiliki sentrosom

– Mempunyai bentuk yang tetap

– Memiliki vakuola ukuran besar dan biasanya berjumlah banyak

Dalam sel terdapat beberapa bagian agar fungsi dari sel sebagai pengendali satuan
kehidupan dapat berjalan dengan baik yaitu:

a. Membran sel (membran plasma)


Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, dan protein.
Membran sel berfungsi untuk melindungi dan mengatur lalu lintas zat yang
keluar masuk sel. Membran sel bersifat semipermeabel yang artinya, membran sel
hanya dapat dilewati oleh zat tertentu.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel. Sitoplasma mengandung berbagai macam zat,
diantaranya protein, lemak,karohidrat, zat-zat anorganik, enzim, vitamin, dan
hormon. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme

sel karena organel sel terdapat di sitoplasma.

c. Inti sel (Nukleus)


Nukleus tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak
inti (nukleolus). Cairan inti tersusun atas air, protein, dan mineral. Kromosom
merupkan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang kromatin.
Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel.
d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai tempat penghasil

energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak mitokondrianya.


e. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel. Ribosom

berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada membran retikulum


endoplasma dan ada pula yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi untuk
tempat membuat (mensisntesis) protein.
f. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari inti sel
menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum

endoplasma kasar dan halus. Pada Membran retikulum endoplasma kasar,


terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Retikulum
endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan yang
dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.
g. Badan golgi (Kompleks golgi)
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yangbertumpuk-tumpuk. Badan
golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum
endoplasma dan menyalurkannya ke organel-organel yang membutuhkan. selain
itu badan golgi juga yang membentuk dinding sel.

h. Lisosom
Lisosom merupakan organel berbentuk kantong yang berisi enzim pencernaan.
Lisosom berfungsi untuk mencerna zat sisa, makanan, atau zat asing. Jika lisosom
pecah, enzim di dalamnya akan mencerna atau menghancurkan organel sel dan

akibatnya sel akan mati. Lisosom hanya terdapat pada sel hewan dan tidak
terdapat pada sel tumbuhan.
i. Sentriol
Sentriol berperan dalam pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki sel hewan jadi
tidak ada pada sel tumbuhan.
j. Vakuola
Vakuola berarti ruangan sel. Pada tumbuhan yang sudah tua, vakuola berukuran
besar dan berisi cadangan makanan. Sedangkan pada hewan vakuola berukuran
kecil. Pada protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan

vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan


sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan
mengatur keseimbangan air dalam sel.
k. Plastisida
Plastisida hanya terdapat pada tumbuhan. Plastisida mengandung pigmen
tertentu. Kloropas merupakan plastisida yang berwarna hijau karena memiliki
klorofil dan berperan dalam proses fotosintesis. Kromplas berwarna kuning karena
memiliki pigmen xantofil. Leukopas berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
l. Dinding sel

Membran sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Selain melindungi sel,
dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan tidak berubah dan tetap kaku.
m. Peroksisom
Peroksisom disebut juga badan mikro, berukuran hampir sama dengan lisosom.
Peroksisom dibatasi oleh membran tunggal dan terdapat baik pada sel tumbuhan
maupun sel hewan. Peroksisom berisi penuh dengan enzim, dan yang paling khas
ialah enzim katalase. Fungsi dari peroksisom yaitu :
1. Mengahasilkan enzim katalase dan oksidase. Enzim oksidase berfungsi untuk
menghasilkan hidrogen peroksida, yang membahayakan tubuh. Sehingga

peroksisom juga menghasilkan enzim katalase untuk mengatasi bahaya tersebut


2. Memecahkan lemak menjadi molekul karbohidrat untuk dijadikan sebagai
bahan respirasi sel
3. Menetralisir alkohol dan senyawa berbahaya lainnya

4. Membantu perubahan senyawa purin dalam sel


Pada hewan peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, pada tumbuhan
terdapat dalam berbagai tipe sel.
n. Glioksisom
Glikosisom merupakan badan makro dari peroksisom.. Glioksisom hanya
terdapat pada sel tumbuhan misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian.
Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecambah pada tumbuhan. Glioksisom tumbuhan mengandung enzim
pengubah lemak menjadi gula.

Fungsi glikosisom yaitu :


1. Bersinergi dengan peroksisom dalam membantu metabolisme tubuh
2. Mengahasilkan gula sebagai sumber energi yang digunakan untuk proses
perkecambahan
Jadi kesimpulannya, sel memiliki struktur sebagai berikut: Membran sel
(membran plasma), Sitoplasma, Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom,
retikulum endoplasma, badan, golgi (kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola,
plastisida, dinding sel, peroksisom, dan glioksisom yang mempunyai fungsi dan

peran masing-masing bagi sel.

Padasaatmelakukanpengamatanselhewandanseltumbuhan menggunakan metilen blue ,metilen blue


aromatik heterosiklik. Fungsi dari Metilen Blue adalah untuk lebih mempermudah dan memperjelas jik
Pada saat melakukan pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan pastinya

terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak dapat dihindari baik yang disengaja


maupun tidak yaitu:

- Menutup kaca objek penutup saat ada gelombang udara sehingga objek
yang akan diamati tidak terlihat.
- Memotong objek yaitu allium cepa dan tradescantia spatachea yang akan
diamati terlalu tebal sehingga mengakibatkan bagian bagian dari sel tersebut tidak dapat terlihat.

- Praktikan yang melakukan percobaan mengalami kehabisan waktu


sehingga hasil percobaan yang dilakukan tidak selesai.

Dari hasil pengamatan yang di lakukan di dapatkan bahwa pada sel hewan dan
tumbuhan terdapat perbedaan yang sangat mencolok dari segi fisik, yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. S
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

– Mengetahui bentuk sel tumbuhan dan hewan dari pengamatan


menggunakan mikroskop binokuler, dengan melakukan pengamatan Sel
tumbuhan dari tanaman tradescantia spathacea dan alium cepa yang
diletakkan di kaca preparat dengan setetes air, serta mengidentifikasi sel
hewan dari cairan dalam mulut yang diambil pada dinding dinding mulut menggunak stick es krim dan diberi set
Sel hewan dan tumbuhan dapat dibedakan dari bentuk fisik atau strukturnya, pada sel tumbuhan memiliki dind
sel hewan tidak memiliki dinding sel tapi memiliki membran plasma yang berfungsi sebagai batas luar sel he
bentuknya dapat berubah-ubah.
Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa sel hewan dan tumbuhan memiliki banyak perbedaan. D
5.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan pengamatan berikutnya menggunakan bawang bombay (Allium cepa) agar menge
CADTA[ PUSTAKA

Rahmawati,Dian.2015.Sel.Jakarta:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Irianto,Koes.2006.Mikrobiologi menguak dunia organisme.Bandung:Yrama

Widya.

George,dkk.2005.Biologi edisi kedua.Jakarta:Erlangga.

Nining,dkk.2007.Pengaruh Konsentrasi Medium Ekstrak Tauge (MET) Terhadap


Pertumbuhan Scenedesmus Isolat Subang.Jakarta : Universitas Indonesia.

Purwaningsih,Is Sulistyati.2009.Pengaruh Penambahan Nutrisi Terhadap


Efektifitas Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Enceng Gondok (Eichhornia
crassipes) Terhadap Limbah Orto-Klorofenol.Pekanbaru Riau : Universitas Riau.
Lampiran
Peng h Pcnanibaluii Nutrisi Tei'lia&p E ktifit••
Fitoreaiediasi Merig u ii Taiianian. Euceilg Gondok
(Eirhhornin rrassipes) Terhadap Lirnlanb Orto-Kloi
ofeuol

Lsnsam7ebiA F sI UmmxxtrAau
Kasq›osfioaâ KroUPSSispas Pelao6 Riao

tqxd&A ’psi&o%sMAoimixdeogsnvxW4j sBem ossan0 20M L.


PAWCAAIflBKOFSE VIAfEDIL £K8 ItLCr IE
4ERBADAPPER4ICIB€ 3zwmdzimrnlBOUâISñBiNfl

Anda mungkin juga menyukai