Anda di halaman 1dari 33

1

PRAKTIKUM I
PERM EABILITAS SEL
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami proses terjadinya peristiwa difusi melewati
usus katak.
2. Mahasiswa mampu memahami proses gerakan substansi yang berkonsentrasi
tinggi ke substansi yang berkonsentrasi rendah dalam suatu larutan.
3. Mamahsiswa mampu memahami proses berlangsungnnya peristiwa osmosis
pada membran telur

B. Dasar Teori
Proses yang berkaitan dengan permiabilitas esl yaitu difusi dan osmosis.
Difusi zat cair merupakan pergerakkan molekul atau ion dari daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Pergerakan ini
berlangsung terus menerus dan berakhir apabila molekul atau ion sudah merata
dikedua daerah tersebut. Gerakan perpindahan molekul
molekul suatu substansi dengan
mudah dapat terlihat dengan bantuan sifat dan warna khas substansi tersebut.
Difusi pada organ tubuh diantaranya terjaddi pada usus katak (Amfhibia),
Aves, dan Vertebrata. Membran usus merupakan perantara keluar masuknya zat
zat-
zat terlarut. Pergerakkan substansi melewati membran sel terdiri dari pergerakkan
pasif dan pergerakkan aktif. Beberapa contoh difusi adalah penyerapan glukosa di
usus, pertukaran O2 dan CO2 pada alveoli paru-paru.
Osmosis merupakan pergerakkan molekul air menembus
menembus membran dari
suatu daerah yang kadar airnya tinggi (konsentrasi zat terlarut rendah) ke daerah
yang kadar airnya rendah (kadar zat terlarut tinggi). Peristiwa osmosis dapat
mempengaruhi sel hewan yaitu dapat menyebabkan krenasi(pengerutan) dan
hemolisis
olisis (pecahnya sel). Beberapa hewan memiliki konsentrasi yang seimbang
antara air dan zat terlarutnya, missal pada hewan yang hidup dilaut.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : petri dish, Beaker glass 100 ml, pipet, disetting set, dan pipa kapiler.
2. Bahan : aquadest,, glukosa, benang, katak, larutan Iodium, telur, dan lem uhu.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
2

D. Cara kerja
1. Kegiatan 1 : Difusi pada Usus Katak
a. Ambillah dua potong usus katak, kemudian bersihkan dari makanan yang
terdapat didalamnya.
b. Satu potong diantaranya diisikan larutan glukosa atau amilum dan diikat kedua
ujungnya.
c. Potongan lainnya diisi dengan larutan aquades
d. Ambil Beaker glass dan diisikan larutan Iodium, Perhatikan tinggi larutan
Iodium sebelumnya.
e. Kemudian masukkan usus katak ke dalam larutan tersebut.
f. Lakukan pengamatan setiap
setiap 5 menit dan catatlah perubahan yang terjadi.

2. Kegiatan 2 : Osmosis pada Membran Telur


a. Kuliti cangkang telur pada bagian bawahnya sedikit demi sedikit namun tidak
merusak membran telur.
b. Lobagi bagian atas telur sama besar dengan pipa kapiler yang akan
dimasukkan.
c. Letakkan telur di dalam Beaker glass.
d. Tusukkan ujung pipa kapiler pada bagian atas telur yang sudah dilubangi.
e. Rekatkan bagian bataspipa kapiler dengan telur sehingga tidak ada udara
keluar masuk.
f. Masukkan akuades sedikit demi sedikit ke dalam Beaker glass (tidak mencapai
batas pipa kapiler dengan telur) dengan memperhatikan volumenya.
g. Lakukan pengamatan kenaikan air pada pipa kapiler setiap menitnya.
h. Setelah selesai, ulangi kegiatan diatas dengan mengisi telur dengan larutan
glukosa. Lakukanlah pengamatan.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
3

E. Hasil Pengamatan
1. Difusi
Waktu Potongan usus katak yang Potongan usus katak yang
(menit) diisi glukosa diisi akuades

2. Osmosis
Waktu (menit) Kenaikan air

F. Pertanyaan
1. Perubahan warna apakah yang terjadi baik pada potongan usus katak yang
berisi glukosa maupun pada potongan usus yang diisi larutan aguades?
2. Mengapa terjadi perubahan warna tersebut?
3. Apakah peranan usus katak?
4. Buatlah gambar percobaan osmosi!
5. Sebutkan beberapa contoh manfaat osmosis, difusi dan filtrasi dalam
kehidupan sehari-hari
hari pada hewan!
6. Buatlah kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dikerjakan!

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
4

PRAKTIKUM II
ENZIMATIS
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuktikan peranan enzim pencernaan terhadap
makanan yang dimakan
2. Mahasiswa mampu membuktikan
membuktikan peranan enzim yang terdapat pada saliva,
sekret pankreas, cairan empedu, sekret lambung dan dinding usus halus.

B. Dasar Teori
Pencernaan makanan berlangsung dari mulut dan diteruskan kedalam
pencernaan makanan. Dalam mulut makanan dicerna secara mekanis dan
selanjutnya diteruskan pencernaannya kedalam saluran pencernaan makanan
secara kimia yang dibantu oleh enzim. Dalam garis besar enzim dibedakan atas 3
kelompok yaitu karbohidrase, lipase, dan protease. Masing-masing
Masing masing kelompok
terdiri atas enzim-enzim
enzim yang spesifik dan kerja spesifik pula. Enzim merupakan
protein yang kerjanya sangat dipengaruhi suhu, pH dan konsentrasi substrat.
Adanya enzim dibagian-bagian
dibagian bagian saluran pencernaan makanan dan bagaimana
fungsinya dapat dibuktikan melalui percobaan.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : gelas piala, corong gelas, rak dan tabung reaksi, penjepit, batang gelas
pengaduk, lampu spiritus/water bath, thermometer, pipet, lempeng penguji,
disetting set dan papan bedah.
2. Bahan : kertas filter, tepung beras, cracker / kapas, larutan JKj, larutan
benedict, pankreas katak. Empedu katak, lambung katak, duodenum, jeruk
nipis, susu bubuk, Phenol Red, Na2CO3, NaOH 40%, CuSO4 0,5 %, dan
Tributirat

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
5

D. Cara kerja
1. Kegiatan 1 : pencernaan karbohidrat dengan saliva
a. Buatlah larutan benedict
benedic :
Na Citrat Kristal : 173 gr
NaCO3 : 100 gr
Kedua zat tersebut dilarutkan dalam 800 ml akuades, disaring dan
ditambankan larutan Cu( SO4) 2 sebanyak 17,3 gr dalam 100 ml air yang telah
disaring. Jadikan volume sampai 1 liter.
b. Kunyah cracker / kapas sehingga saliva keluar sebanyak
sebanyak- banyaknya,
kemudian tuangkan pada corong gelas.
c. Tuangkan air panas 40 C kira-
kira kira 2 cc dan saring filtratnya. Isikan kedalam
tabung reaksi. Masing-
Masing masingkan diujikan karbohidrat dengan JKJ dan larutan
benedict.
d. Isikan larutan
utan aluminium 1% sebanyak 5 tetes di kedua tabung yang telah
berisi filtrate saliva tersebut. Sebagai control isikan larutan amilum tanpa
filtrate saliva, kemudian diberi tanda atau label.
e. Panaskan dengan lampu spritusnya atau water bath.
f. Lakukan uji berturut
turut- turut 0,5, 10 (menit). Catat hasilnya!

2. Kegiatan 2 : Pencernaan protein oleh sekret pankreas.


a. Isikan 3 tabung reaksi masing-
masing masing 3 cc larutan susu aki kemudian beri
tanda atau label.
b. Tabung reaksi 1 dan 2 ditambahkan bubuk pancreas sedikit.
c. Tambahkan ketiga tabung tersebut, masing-
masing masing 1 cc NaOH 40 % dan
tambahkan 3-55 tetes CuSO4 0,5 %
d. Masukkan tabung percobaan itu kedalam waterbath yang suhunya kira
kira-kira
370 C
e. Amati dan catat perubahan warna dalam tabung percobaan.

3. Kegiatan 3 : Pencernaan lemak oleh sekret pankreas, empedu, lambung,


dan duodenum katak
a. Bedahlah katak, kemudian ambil pankreas, lambung, dan duodenum

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
6

b. Isikan 3cc minyak kelapa kedalam 4 buah tabung reaksi


c. Buatlah sedikit larutan dari masing-masing
masing masing cacahan pankreas, lam
lambung,
duodenum dan cairan empedu
d. Tambahkan beberapa tetes masing-masing
masing masing larutan empedu, pankreas, lambung,
duodenum kedalam tabung percobaan yang berisi minyak kelapa tadi
e. Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan pankreas
f. Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan
lar lambung
g. Tabungreaksi + minyak kelapa + larutan duodenum
h. Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan empedu
i. Beri label keempat tabung tersebut
j. Isikan kedalam tabung masing-masing
masing tabung 5 tetes Na2SO2 2% catat warna
yang terjadi. Tambahkan 10 tetes phenol red, biarkan dan catat waktu dan
warna yang terlihat!
k. Masukkan semua tabung tersebut kedalam water bath dengan suhu± 370 C.
Catat perbedaan setiap tabung!

E. Hasil Pengamatan
Perubahan Warna
Tabung Reaksi
Pencernaan Pencernaan Pencernaan
ke-
karbohidrat protein lemak

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
7

F. Pertanyaan
1. Apakah warna yang ditunjukkan dan suhu berapa pengamatan menunjukkan
positif dan negatif pada uji karbohidrat?
2. Enzim apa yang dihasilkan oleh sekret pankreas dan apa fungsinya?
3. Bagaimana hubungan perubahan suhu dengan enzim dari sekret pankreas?
4. Bagaimana peranan enzim lipase dalam sistem pencernaan makanan?
5. Adakah perbedaan warna dari tabung percobaan dan mengapa hal itu terjadi?
6. Buatlah kesimpulan pratikum di atas!

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
8

PRAKTIKUM III
ALIRAN, STRUKTUR DAN KONSENTRASI SEL DARAH
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melihat aliran darah pada ekor kecebong dengan
membandingkan arteri, arteriol kapiler, venule, dan vena.
2. Mahasiswa mampu mengetahu struktur sel darah
3. Mahasiswa mampu mengetahui tekanan osmosis
osmosis sel darah merah.
4. Mahasiswa mampu mengetahui adanya proses hemolisa dan krenasi pada sel
darah merah.
5. Mahasiswa mampu untuk mengamati waktu yang diperlukan darah untuk
membeku.

B. Dasar Teori
Kita jumpai beberapa jenis pembuluh darah arteri arteriol yang membawa
darah keluar dari jantung, selalu membawa darah kaya akan oksigen. Venula dan
vena membawa darah ke arah jantung, selalu membawa darah kotor, sedikit
oksigen banyak CO2. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan disitu
arteriol berakhir dan venule dimulai. Kapiler membentuk jaringan pembuluh
darah yang bercabang-cabang
bercabang cabang di dalam sebagian besar jaringan tubuh.
Sel darah dapat mengalami hemolisa dan krenasi dalam suatu cairan yang
berkonsentrasi. Hemolisa adalah peristiwa keluarnya hemoglobin
hemoglobin dari sel darah
merah menuju cairan sekelilingnya. Keluaranya hemoglobin ini disebabkan
karena pecahnya membran sel darah merah. Bila setetes darah dimasukan
kedalam larutan NaCl yang lebih pekat dari cairan isi sel darah merah, air yang
ada di dalam sell darah merah akan banyak keluar, akibatnya sel darah merah akan
banyak keluar, akibatnya sel darah merah akan mengkerut, keadaan yang
demikian disebut krenasi (crenation).
( ). Sel darah merah yang dimasukan kedalam
larutan urea atau NaCl yang mempunyai tekanan
tekanan osmosis lebih tinggi dari pada
larutan NaCl 0,9% tidak mengalami krenasi tapi mengalami hemolisis.
Bentuk dan ukuran sel darah merah tergantung dari jenis hewan, pada
manusia sel darah merahnya tidak mempuyai inti, bentuknya bulat (Kecuali pada
Camellidaee bentuknya lonjong) dan bikonkaf. Sel darah merah kebanyakkan pada

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
9

Vertebrata lainnya mempunyai bentuk lonjong, berinti, dan bikonfek. Sel darah
merah terbesar terdapat pada darah Amfhibia.
Saat terjadi luka, maka darah akan melakukan reaksi untuk menutup luka
dan berhenti mengalir. Reaksi utama yang terjadi pada proses pembekuan darah
adalah perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin yang merupakan serat serat
panjang membentuk anyaman, menjerat sel darah merah dan sel darah putih untuk
membentuk jendelan.
n.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : mikroskop, Beaker glass, Petridish, pinset, kaca objek dan penutup,
pipet, blood lanset, dan lampu spritus
2. Bahan : Urethan 2 %, kecebong katak, darah manusia, LarutanNaCl 0.4% ,
0.6%, 0.8%,1.0 % dan alkohol 96%

D. Cara Kerja
1. Kegiatan 1: Aliran Darah
a. Ambil beberapa kecebong dengan pinset, masukkan kedalam petridish yang
berisi sedikit air.
b. Setelah itu teteskan beberapa tetes urethane,, sampai kecebong terbius / tidak
sadar.
c. Amati di bawah mikroskop pembuluh darah di bawah ekor kecebong yang
tampak transparan.
d. Perhatikan jalannya darah dalam pembuluh-pembuluh
pembuluh pembuluh arteri arteriola kapiler,
venula dan vena.
e. Gambarkan sebagian dari pembuluh darah yang anda amati.

2. Kegiatan 2: Struktur Darah


a. Letakkan pada gelas objek setetes darah katak.
b. Tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,6%.
c. Tutuplah dengan kaca penutup.
d. Amati dibawah mikroskop dan gambarkanlah.
e. Ulasi ujung jari tangan dengan alkohol 96%, lalu tusuk dengan blood lanset
yang telah dipanasi dengan nyala api spritus.
f. Teteskan satu tees darah manusia pada gelas objek, lalu teteskan NaCl 0,8%.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
10

g. Tutuplah dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop.


h. Bandingkan antara sel darah merah katak dengan sel darah merah manusia,
kemudian gambarkanlah.

3. Kegiatan 3: Konsentrasi Sel Darah (Hemolisa dan


dan Krenasi)
a. Ulasi ujung jari dengan alkohol 96 %.
b. Tusuk dengan lanset yang dipanasi pada nyala api lampu spritus.
c. Teteskan sedikit darah di atas gelas objek tambahkan beberapa tetes larutan
NaCl 0.4%.
d. Amati di bawah mikroskop, apa yang terjadi.
e. Ulangi percobaan ini dengan larutan NaCl 0.6 % , 0.8 % , 1,0%.

4. Kegiaatan 3. Pembekuan darah


a. Ulasi ujung jari dengan alkohol 96%.
b. Tusuk dengan lanset yang dipanasi dengan nyala lampu spritus.
c. Tempelkan darah pada kaca objek.
d. Hitunglah berapa lama waktu darah untuk
untu membeku.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
11

E. Hasil Pengamatan
1. Aliran, struktur, konsentrasi darah
Gambar aliran darah kecebong Struktur darah

Konsentrasi darah

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
12

2. Pembekuan
uan darah
Waktu (menit) Peristiwa

F. Pertanyaan
1. Dapatkah anda membedakan antara arteri, arteriol, vena dan kapiler? Jelaskan!
2. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriole kapiler dan vena. Dalam
pembuluh darah yang mana kecepatan aliran darah konstan? Dan mana yang
tidak konstan?
3. Gambarkan arah aliran darah tersebut!
4. Proses
es apakah yang menyebabkan darah membengkak pada larutan hipotonis
dan mengkerut pada larutan hipotonis?
5. Larutan NaCl manakah yang isotonis untuk darah anda ?
6. Apakah waktu membeku dari darah setiap orang memerlukan waktu yang
sama?
7. Faktor apakah yang mungkin
mungkin mempengaruhi waktu beku dari darah
seseorang?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
13

PRAKTIKUM IV
GOLONGAN DARAH, KADAR HEMOGLOBIN DARAH MANUSIA DAN
MENGHITUNG JUMLAH SEL

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menentukan golongan darah manusia.
2. Mahasiswa mampu menentukan kadar hemoglobin darah manusia.
3. Mahasiswa mampu menghitung jumlah sel darah merah manusia
4. Mahasiswa mampu menghitung jumlah sel darah putih manusia

B. Dasar Teori
Ada beberapa macam penggolongan darah pada manusia, salah satu
diantaranya adalah menurut sistem ABO. Menurut sistem ini, ada empat golongan
darah manusia yaitu: Golongan darah A, AB, B, dan O. Golongan darah A, di
dalam sel darah merah manusia mengandung Aglutinogen A dan dalam plasma
darahnya mengandung aglutinin beta. Golongan darah B mengandung
Aglutinogen B dalam sel darah
darah merahnya dan mengandung aglutinin alfa dalam
plasmanya.
Golongan darah AB mengandung Aglutinogen A dan B dalam sel darah
merahnya tetapi tidak mengandung aglutin dalam plasmanya. Golongan darah O,
tidak mengandung Aglutinogen A dan B dalam sel darah mer
merahnya, tetapi
mengandung aglutinin alfa dan aglutinin beta dalam plasmanya.
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memil
memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap Oksigen dan dengan oksigen tersebut akan
membentuk Oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Jumlah hemoglobin dalam
darah normal kira-kira
kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya
disebut 100%.
Pada manusia (pria) jumlah sel darah merah adalah 5 juta per mm3
sedangkan pada wanita 4,5 juta per mm3 sel darah merah manusia. Sel darah
merah berumur sekitar 120 hari. Jumlah sel darah putih pada orang dewasa
berkisar 6000-9000
9000 sel/cc darah.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
14

C. Alat dan Bahan


1. Alat : Gelas objek, blood lanset, pipet, lampu spiritus, cawan petri dish, Test
paper, gelas piala, hemometer Sahli, standar warna, Hemositometer (kamar
hitung Improved Themer/pipet mikro), mikroskop, pipet pengencer sel darah
merah, blood lanset, pipet tetes, petridis, pipet pengencer sel darah putih
2. Bahan : kapas, tes serum A dan tes serum B,
B korek api, alkohol 96%, HCl 0,
0,1
N, kapas, dan darah, larutan Hayem, dan larutan Turk

D. Cara Kerja
1. Kegian 1: Golongan Darah
a. Ulasi ujung jari dengan kapas setelah dicelupkam ke dalam alkohol 96%.
b. Tusuklah dengan lanset yang telah dipanasi pada nyala api apiritus.
c. Teteskan darah itu pada
pada gelas objek pada dua tempat, sebelah kiri dan sebelah
kanan gelas objek.
d. Tetesi masing-masing
masing dengan tes serum A dan tes serum B.
e. Lalu diaduk masing-masing
masing masing campuran darah dengan batang korek api yang
berbeda hingga homogen.
f. Perhatikan apa yang terjadi pada keduanya, bila perlu di bawah mikroskop.

2. Kegiatan 2: Kadar Hemoglobin


a. Masukkanlah 0,1 N HCL kedalam tabung shahli, sampai angka 10.
b. Ulasi ujung jari dengan alkohol 96%.
c. Tusuklah dengan lanset yang telah dipanasi pada nyala api lampu spiritus
kemudiann teteskan pada gelas objek.
d. Isaplah darah yang mengalir dengan pipet kapiler hingga tanda 20 ml
e. Pindahkanlah darah kedalam tabung berskala, kemudian celupkan pipet ke
dalam larutan asam.
f. Bilas pipet 2-33 kali dengan larutan tersebut
g. Kocok tabung berskala ini
ini dan kemudian simpanlah pada statifnya, biarkanlah
selama 1 menit

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
15

h. Kemudian tambahkan akuades setetes demi setetes sambil diaduk dengan


batang pengaduk dari gelas, hingga warna sama dengan warna standar kiri
kanan tabung (indicator warna).
i. Tentukan kadar hemoglobin berdasarkan standar ditabung tersebut!

Kegiatan 3. Menghitung jumlah sel darah


1. Ulasi jari dengan alkohol 96%
2. Tusuklah dengan lanset yang telah dipanasi pada nyala api lampu spritus dan
biarkan darah mengalir dengan bebas (tanpa memeras dan memi
memijit ujung jari)
3. Isaplah darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5 atau 1,0
4. Bersihkan ujung pipet dengan kertas sering (hindari adanya udara di antara
daerah didalam pipet sewaktu mengisap,bila hal ini terjadi darah harus segera
di keluarkan kembali)
5. Bila penghisapan berlangsung dengan baik, segera hisap larutan pengencer
hayem hingga tepat skala 101
6. Peganglah pipet pada kedua ujungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk,
kocoklah dengan hati –hati selama 2 menit
7. Buanglah 5 tetes pertama
pertama larutan darah tadi, lalu letakkan ujung pipet di antara
gelas objek dan gelas penutuphemositometer, hingga darah mengalir dengan
bebas diantaranya.
8. Diamkan selama 1 sampai 2 menit supaya sel-sel
sel sel darah merahnya mengendap
9. Amati di bawah mikroskop untuk menghitungnya
m

Catatan :
Untunk menghitung sel darah putih dipakai pipet pengencer yang mempunyai
skala hingga 11 dan mempunyai inti gelas bewarna putih. Dengan cara yang
sama dengan sel darah merah. Sedangkan larutan pengencer dipakai larutan turk
rumus
us perhitungan dengan
dengan menggunakan hemositometer “improved Neubauer”
untuk sel darah jumlah sel darah per mm3=ne x p x 50
Untuk sel darah putih : jumlah sel darah putih per mm3=n1xpx2
Dimana : ne = jumlah sel darah merah dalam kotak w
N1 = jumlah sel darah putih dan kotak R
P = besar pengenceran

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
16

Larutan pengenceran Hayem terdiri dari :


Nacl 1,0 gram
Na2so4 5,0 gram
HgCl2 0,5 gram
Aquades 200m
Larutan pengencer Turk terdiri dari:
Asam asetat glacial 3,0 ml
Gentian Violet( 91 % aq sol) 1,0 ml
Aquades 100,0 ml
Larutan Hayem digunakan untuk sel darah merah
Larutan Turk digunakan untuk sel darah putih

Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan golongan darah
Nama mahasiswa Golongan darah Kadar HB

Hasil pengamatan jumlah sel darah


Nama mahasiswa Jumlah sel darah Jumlah sel darah putih
merah

E. Pertanyaan
1. Termasuk golongan darah apa darah anda?
2. Dapatkah Anda menjelaskan penggolongan darah yang lain untuk
penggolongan darah manusia?
3. Apakah kepentingan adanya golongan darah pada manusia?
4. Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan faktor RH?
5. Apakah pengaruh ketinggian terhadap kadar HB?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
17

6. Apakah HB juga terdapat pada hewan tingkat rendah?


7. Berapa jumlah sel darah merah dan sela darah putih anda ? Dan jelaskan
apakah jumlah tersebut normal atau tidak?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
18

PRAKTIKUM V
TEKANAN DARAH

A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui tekanan darah pada manusia.

B. Dasar Teori
Tekanan darah sangat penting untuk jalannya peredaran darah, pertukaran
zat dan gas, proses filtrasi dan pembentukan urine dalam ginjal. Tekanan darah
orang dewasa : 120/80 itu berarti :
1. Tekanan sistolenya : 120 mmHg
2. Tekanan Diastolenya : 80 mmHg
Tekanan diastole adalah tekanan ketika jantung berelaksasi untuk menarik
darah masuk ke jantung. Sedangkan tekanan sistole adalah tekanan ketika jantung
berkontraksi sehingga darah dialirkan ke dalam pembuluh darah untuk diedarkan.
Tekanan darah pada berbagai pembuluh
pembuluh darah tidak sama dan pada setiap hewan
juga berbeda tekanan darahnya.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : Sphygmomanometer dan stetoskop
2. Bahan : Arteri Brachialis

D. Cara kerja
1. Balutkan manset pada lengan atas kanan atau kiri
2. Tempelkan stetoskop pada arteri brachialis
3. Pompakan manset sampai menunjukan tekanan air raksa 140 mmHg
4. Kemudian perlahan-lahan
perlahan lahan kurangi tekanan darah dalam manset sampai
terdengar suara yang timbul melalui detector pencatat.
5. Suara yang pertama kali terdengar adalah tekanan sistole. Tekan
Tekanan dalam
manset terus diturunkan sampai suara tidak lagi terdengar. Saat suara pertama
kali menghilang disebut tekanan diastole.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
19

E. Hasil Pengamatan
Nama mahasiswa Tekanan darah (mmHg)

F. Pertanyaan
1. Berapa tekanan darah anda?
2. Faktor-faktor apa yang memepengaruhi tekanan darah seseorang ?
3. Apakah ada hubungan antara tekanan darah dengan usia, jenis kelamin,
jelaskan ?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
20

PRAKTIKUM VI
RESPIRASI

A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengukur konsumsi Oksigen pada hewan Invertebrata

B. Dasar Teori
Kecepatan metabolisme suatu organisme dapat diketahui dengan
mengukur konsumsi oksigen pada waktu tertentu. Respirasi terjadi dengan
pengambilan oksigen dan pengeluaran C02. CO2 yang dikeluarkan oleh
organisme dapat diabsorsi dengan KOH, sedangkan konsumsi oksigennya dapat
diukiur dengan melihat perubahan volume udara yang terjadi dalam tabung
percobaan.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : pipet, pinset, respirometer sederhana, dan sirynk
2. Bahan : serangga kecil (belalang), kapas, plastik hitam, KOH 20% dan
larutan Eosin

D. Cara Kerja
1. Masukkan segumpal kecil kapas kedalam tabung specimen kira
kira-kira 1 cm
didalamnya.
2. Dengan menggunakan pipet, teteskan KOH 20% kedalam kapas tadi sampai
jenuh, hindarkan tetesan KOH mengenai sisi tabung specimen.
3. Guntinglah plastik hitam dengan
dengan ukuran 2x1 cm, kemudian masukkan kedalam
tabung specimen kira-kira
kira kira berjarak 2,5 cm dari kapas. Ini untuk menghindari
kontak antara hewan percobaan dengan kapas.
4. Masukkan organisme yang diperlukan kedalam tabung spesimen diatas plastik
hitam tadi.
5. Ambill larutan eosin dengan sirynk plastik dan masukkan kedalam pipa
respirometer sederhana itu sepanjang 1 cm.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
21

6. Amati pergerakkan larutan tersebut dalam jangka waktu tertentu banyaknya


perpindahan larutan warna tersebut menunjukkan kosumsi oksigen hewan
percobaan.

E. Hasil Pengamatan
Menit ke-
ke Komsumsi O2

F. Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan antara konsumsi Oksigen dengan ukuran tubuh organisme
dan aktifitas pergerakkannya!
2. Mengapa digunakkan larutan KOH dan larutan Eosin? Apakah dapat
digunakan larutan lain sebagai gantinnya, jelaskan pengganti tersebut ?.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
22

PRAKTIKUM VII
KONSUMSI O2 PADA HEWAN AKUATIK
A. Tujuan
Mahasiswa
ahasiswa mampu mengukur
m konsumsi O2 oleh hewan akuatik (ikan)

B. Dasar Teori
Bila ikan ditempatkan di dalam botol berisi air, maka setelah beberapa
waktu kadar oksigen terlarut dalam air akan menurun. Hal ini disebabkan selama
ikan berada di dalam botol, sejumlah oksigen digunakan untuk pernafasannya.
Prinsip Percobaan :
Menentukan kadar oksigen terlarut pada dua waktu T yang berbeda. Selisih kadar
oksigen terlarut antara kedua waktu tersebut merupakan jumlah oksigen yang
digunakan ikan.
Contoh : Waktu t1 kadar O2 terlarut = a mg/1
Waktu ( t1 + X ) kadar O2 terlarut = b mg/1
Maka perbedaan kadar O2 dalam waktu X jam = ( a - b ) mg/1
Bila berkurangnya O2 tersebut disebabkan oleh konsumsi ikan seberat p gr dalam
botol berisi 1‘1, maka penggunaan oksigennya :
( a – b ) mg/1 x 1 liter = ( a – b )
X jam x p gr mg/j/gr

C. Alat dan Bahan


1. Alat : botol
otol elmeyer besar (21),
(21 pipa
ipa masuk dan pipa keluar (seperti larutan
KOH-KI
KI pada gambar),
gambar) botol Winkler, pipet, timbangan, tonggak
onggak titrasi dan
botol titrasi
2. Bahan : Larutan MnSO4. 4 H2O,
H2O Larutan Na2S2O3, 1% Kanji
Kanji, Ikan (+15 gr ),
H2SO4 pekat

D. Cara Kerja
1. Menyusun rangkaian alat seperti pada gambar, setelah ditentukan volume botol
percobaan.
2. Botol diisi dengan air secukupnya kemudian ikan dimasukkan ke dalam botol

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
23

3. Botol,ditutup kembali dengan menghindarkan terjadinya gelembung udara


dalam botol.
4. Botol dibolak-balik
balik terus menerus selama
selama 5 menit,agar terjadinya pengikatan
oksigen terlarut dengan sempurna.
5. Setelah terjadinya endapan, botol dibiarkan 10 menit agar endapan tersebut
terkumpul didasar botol.
6. Setelah itu, 2 ml larutan di permukaan atas di buang(jangan membawa serta
endapan didasar botol).Selanjutnya tambahkan 1ml H2SO4 pekat dengan pipet
ukur.
7. Setelah botol ditutup,dibolak-balik
ditutup,dibolak balik lagi hingga larutan menjadi kuning
(seluruh endapan telah larut). Pindahkan 100ml larutan ke labu titrasi
(erlemeyer) larutan siap di titrasi. Titrasi
Titrasi dilakukan 2 kali (duplo) masing
masing-
masing terhadap 100ml larutan.
8. Larutan pada langkah 8di titrasi dengan Na2S203 hinggaterjadi perubahan
warna menjadi kuning muda.
9. Tambahkan larutan amilum 1% sebanyak 4-5
4 5 tetes sehingga larutan menjadi
biru tua.
10. Titrasi dilakukan hingga warna dapat menjadi hilang.
11. Pemakaian Na2SO4 dicatat, dua kali rata-rata
rata jumlah ml larutan tiosulfat
terpakai, ekuivalen dengan kadar O2 terlarut (mg/l) dalam air (a mg/l x 0,698)
=ml/l
Pembuatan larutan KOH-KI
KOH :
700gr KOH,150gr KI---------+
KI 1 L air,kemudin tambahkan NaN3 dalam 40 ml air

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
24

E. Hasil Pengamatan
Ikan ke- Komsumsi O2

F. Pertanyaan
1. Hitung konsumsi O2 oleh hewan dalam percobaan
2. Dengan pengukuran tersebut apa yang dapat disimpulkan
3. Adakah hubungan antara konsumsi okesigen dengan berat individu hewan
percobaan,jelaskan.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
25

PRAKTIKUM VIII
KECEPATAN RESPIRASI

A. Tujuan
Mahasiswa mampu untuk melihat kecepatan respirasi hewan pada
perbedaan suhu, bobot tubuh dan luas permukaan tubuh.

B. Dasar Teori
Respirasi merupakan rangkaian proses metabolisme yang melibatkan
konsumsi O2 yang dibutuhkan dan produksi CO2 yang dikeluarkan lewat
permukaan tubuh. Kecepatan respirasi tergantungan pada jenis hewan, aktifitas,
bobot tubuh dan ukuran hewan. Hewan kecil berukuran kecil mempun
mempunyai
metabolisme perberat badan lebih tinggi bila dibandingkan dengan hewan besar,
oleh karena itu jenis hewan yang lebih kecil lebih tinggi kecepatan respirasinya
dari hewan besar.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : Water bath, termometer, tally counter, gelas beke
beker berskala dan
timbangab
2. Bahan : Aqua, es dan ikan kecil dan ikan besar.

D. Cara kerja
1. Timbang berat tubuh masing-masing
masing jenis ikan
2. Tentukan volume ikan dengan terlebih dahulu memasukkan kedalam beker
gelas berskala.
3. Isilah water bath dengan aquades lalu ukur suhunya
4. Masukkan ikan kedalam waterbath
5. Hitung gerak insang permenit dan lakukan perhitungan sampai 5 menit
kemudian catat frekuensi tersebut
6. Masukkan batas ke dalam air waterbath, biarkan suhunya tetap catat frekuensi
permenit dan lakukan sampai 5 menit
me

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
26

7. Naikkan suhu waterbath sampai lebih tinggi dari suhu biasa atau suhu kamar
5c. Hitung frekuensi respirasi ikan tsb.
8. Catatlah jumlah frekuensi respirasi ikan setiap variasi suhu pada tabel yang
telah disiapkan terlebih dahulu
9. Ulangi percobaan dengan jenis
je ikan yang lain

E. Hasil Pengamatan
Perlakuan Kecepatan Respirasi
Jenis 1 Jenis 2 Jenis 3
Suhu biasa
Suhu rendah
Suhu tinggi
Bobot(kg)
Luas permukaan

F. Pertanyaan
1. Hitunglah kecepatan respirasi setiap kg berat badan dari masing
masing-masing jenis
ikan.
2. Hitunglah kecepatan respirasi per cm2 perluas permukaan tubuh
3. Mengapa terjadi kecepatan respirasi pada suhu yang berbeda.
4. Buat kesimpulan percoban diatas!

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
27

PRAKTIKUM IX
KONTRAKSI OTOT JANTUNG
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mempelajari dan mengukur frekuensi denyut ritmis
jantung katak, yang diberi perlakuan dengan larutan garam-garam
garam garam organik.

B. Dasar Teori
Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi memompa darah
keseluruh tubuh.
h. Otot jantung mempunyai sifat kontraktilitas yaitu, kemampuan
jantung untuk berkontraksi bila dirannsang, kondiktivitas yaitu, kemampuan
jantung untuk merambatkan impuls, ritmisitas yaitu, kemampuan jantung untuk
berdenyut dengan sendirinya, periode refrakter
refrakter yang lama yang menyebabkan
jantung tidak pernah mengalami tetanus. Kontraksi jantung dipengaruhi oleh
kandungan-kandungan
kandungan kandungan-kandungan
kandungan kandungan zat organic antara lain NaCl, CaCl,
NaHCO3
C. Alat dan Bahan
1. Alat : alat bedah, alat dekapitasi, kimograf, bak bedah, Beker gelas 100 cc,
Jarum sonde dan benang kasur.
2. Bahan : larutan Ringer, katak, larutan NaCl 5%, larutan KCl 2%, dan larutan
CaCl2.

D. Cara Kerja
1. Katak yang besar dan sehat dibius dengan kloroform hingga pingsan
2. Kemudian katak dibedah tepat
tepat dirongga dada, sehingga otot jantung kelihatan
3. Jantung dijepit dengan alat yang terdapat pada kimograf
4. Buat catatan denyut jantung dalam kondisi normal, yaitu dalam larutan ringer
pada suhu kamar
5. Ganti larutan Ringer dengan NaCl 5% dan buatlah pencatatan hingga terlihat
kekuatan denyut jantung yang melemah
6. Ganti dengan larutan ringer hingga jantung berdenyut normal

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
28

7. Ganti dengan KCL 2% , catat denyut jantung hingga jantung jantung berhenti
berdenyut, kemudian ganti larutan dengan larutan ringer hingga jant
jantung
berdenyut normal kembali
8. Ganti larutan dengan larutan CaCl22% dan catat kembali denyut ritmis jantung

E. Hasil Pengamatan
Perlakuan Jumlah denyut jantung

F. Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh ion Na+, Ca+ , dan K+ terhadap denyut ritmis jantung ?
2. Buatlah kesimpulan hasil percobaan diatas !

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
29

PRAKTIKUM X
SUHU TUBUH MANUSIA

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menggunakan termometer klinis.
2. Mahasiswa mampu mengetahui suhu tubuh manusia pada beberapa bagian dari
tubuhnya dan pada beberapa keadaan lingkungan.

B. Dasar Teori
Suhu tubuh manusia dipengaruhi oleh pernafasan yaitu peristiwa menghirup
udara yang mengandung Oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara
yang mengandung Karbon Dioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pernafasan berguna menghangatkan
menghangatkan tubuh dan melembabkan udara. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia termometer klinis dan
pengukuran dilakukan pada bagian-bagian
bagian axilla dan cavum oris.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : Termometer klinis.
2. Bahan : Alkohol 70%, kapas, serbet, dan air es.

D. Cara Kerja
1. Profondus tidur terlentang dengan badan bagian atas terbuka, fossa axillaris
dikeringkan terhadap keringat yang dapat menggangu pembacaan termometer.
2. Air raksa termometer diturunkan terlebih dahulu sampai 35oC, kemudian
ujungnya
gnya dimasukkan kedalam sela fossa axillaris, lengan diaduksi pada thorax
sehingga fossa axillaris tertutup.
3. Setelah dibiarka 10 menit didalam fossa axillaris, lakukan pencatatan.
4. Air raksa thermometer diturunkan lagi dan dibersihkan dengan alkohol, ujung
thermometer dimasukan kedalam mulut di bawah dan mulut ditutup rapat
setelah 10 menit lakukan pembacaaan, catat hasilnya.

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
30

E. Hasil Pengamatan

Suhu (0C)
Keadaan
5 menit 10 menit
1. Berbaring
2. Di mulut
3. Mulut terbuka dalam keadaan bernafas
dengan tenang
4. Mulut sudah berkumur-kumur
berkumur dengan air
es
5. Setelah berjalan dan berjalan cepat

F. Pertanyaan
1. Mengapa terjadi perbedaan suhu tubuh sebelum
sebelum berlari dan sesudah berlari?
2. Mengapa suhu tubuh manusia lebih tinggi pada keadaan demam?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
31

PRAKTIKUM XI
LOKASI DAN WAKTU SENSADI INDRA PENGECAP

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia.
2. Mahasiswa mampu mengetahui variasi waktu sensasi.

B. Dasar Teori
Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus
pengecap. Makanan dapat dirasakan kalau makanan dalam bentuk cair dan harus
sungguh bersentuhan dengan ujung-ujung
ujung ujung syaraf yang mampu menerima
rangsangan yang berbeda pula. Alat pengecap berfungsi
berfungsi juga sebagai alat refleks,
dengan adanya rasa asam, manis, asin dan pahit, makanya getah cerna akan
keluar.

C. Alat dan Bahan


1. Alat : stopwatch / jam
2. Bahan : gula, garam dapur, bubuk kina, tusuk gigi, kapas, kertas filter/tissue,
dan air.

D. Cara Kerja
1. Mengenal
engenal Kepekaan pada Reseptor Pengecap
a. Bersihkan rongga mulut anda dengan berkumur air tawar.
b. Letakkan sedikit bahan (misalnya gula) berturut-turut
berturut turut pada ujung lidah, tepi
lidah dan pangkal lidah.
c. Catat apa rasanya dan buat diagramnya.
d. Tentukan daerah yang paling tegas / tajam rasanya terhadap masing
masing-masing
bahan dengan member tanda cek (√)
( satu atau lebih.

2. Mengenal Waktu
aktu Sensasi pada Reseptor Pengecap
a. Bersihkan rongga mulut dengan berkumur air tawar.
b. Tentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara kerja sebagai
berikut:
Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
32

1) Keringkan permukaan lidah dengan kertas filter/tissue dan pertahankan agar


lidah diluar mulut.
mulut
2) Letakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan
stopwatch ketika sensasi telah terasa/rasa telah terdeteksi
t
3) Catat waktunya
4) Berkumur dengan air tawar lagi
5) Ulangi 2 dan 3 sesudah 3 menit
6) Kerjakan seperti 1 sampai 5, tetapi kristalnya diganti berturut
berturut-turut: Bubuk
asam sitrat, garam dapur (NaCl) bubuk kina/mexaquin

E. Hasil Pengamatan

Tepi lidah Tepi lidah Pangkal lidah


Bahan Ujung lidah
depan belakang tengah
Gula
AsamSitrat
NaCl
Mexaquin

F. Pertanyaan
1. Gambarkan permukaan lidah kemudian beri keterangan bagian mana yang
peka terhadap rasa manis, asam, asin dan pahit?
2. Manakah yang peka lidah dalam keadaan kering dibandingkan lidah dalam
keadaan basah beri alasan!
3. Terdapat kepekaan pangkal lidah terhadap rasa manis dan asam?
4. Manakah bagian lidah yang paling peka ditemukan dalam percobaan anda?

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP
33

Laboratorium Biologi
Jurusan Biologi FMIPA UNP

Anda mungkin juga menyukai