Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EKSPERIMEN

PENGARUH SUHU TERHADAP KERJA ENZIM KATALASE

Oleh :

1. Alifah Trixie Trixie A. H. (XI IPA 1 / 02)


2. Nabiila Naura W. (XI IPA 1 / 09)

SMA NEGERI 1 SIDOARJO

2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan zat kimia yang aktif yang terus
terbentuk sebagai hasil samping reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel.
H2O2 bersifat racun, jika tidak segera dibuang atau diuraikan oleh sel, maka akan
merusak sel itu sendiri. Beberapa reaksi kimia dalam tubuh mahluk hidup terjadi
sangat cepat. Hal ini terjadi karena adanya suatu zat yang membantu proses tersebut.
Bila zat ini tidak ada maka proses-proses tersebut akan terjadi lambat atau
tidak berlangsung sama sekali.
Zat tersebut dikenal dengan nama enzim. Enzim adalah bio katalisator, artinya
dapat mempercepat reaks-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.
Salah satu jenis enzim adalah enzim katalase, enzim yang dapat merubah H2O2
menjadi air dan O2. Ada beberapa hal yang memengaruhi kerja enzim katalase, salah
satunya suhu. Maka dari itu, kami melakukan eksperimen ini untuk mengetahui
pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kerja enzim katalase?
2. Apakah suhu berpengaruh terhadap kerja enzim katalase?
3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase?

1.3 Tujuan Eksperimen


Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui kerja enzim katalase dan
faktor-faktor yang memengaruhinya, serta pengaruh suhu terhadap kerja enzim
katalase.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Enzim
a. Pengertian enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh
makhluk hidup. Karena berperan sebagai katalis maka, enzim dinamakan juga
biokatalisator. Enzim dapat bertindak sebagai katalis, yakni dapat mempercepat
suatu reaksi kimia tanpa merubah reaksi kimia tersebut.
b. Cara Kerja Enzim
Molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika
ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan menempel
pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi
aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Setelah enzim
dihasilkan dari reaksi, enzim kemudian dilepaskan. Enzim bebas membentuk
kompleks yang baru dengan substrat yang lain.
c. Sifat-Sifat Enzim
1) Enzim merupakan koloid
2) Enzim bekerja sebagai katalisator maupun inhibitor
3) Enzim bekerja secara spesifik
4) Enzim dapat bekerja bolak-balik
5) Enzim bekerja optimum pada suhu (30oC - 40oC) dan pH netral

2.2 Enzim Katalase


a. Pengertian Enzim Katalase
Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada
tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam
tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta
peroksosom. Mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai
polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam
amino.
b. Fungsi dan peran
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga
keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki
kandungan hidrogen peroksida atau H2O2 yang merupakan hasil dari respirasi dan
dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H2O2 ini sebenarnya sangat
berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis
kandungan H2O2 tersebut. Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus
untuk mereaksi dekomposisi hidrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat
berubah menjadi oksigen serta air.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalis senyawa H2O2 jika dibandingkan dengan proses kecepatan
pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah
sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan
kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan
terhadap serangan oksidator hidrogen peroksida.
c. Kerja Enzim Katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah
enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat.
Untuk itu, sangat perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi
yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase
tidak mengecil.

2.3 Larutan Hidrogen Peroksida


Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan. Senyawa ini merupakan bahan kimia
organik yang memiliki sifat oksida terkuat. Senyawa peroksida harus segera diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Penguraian H2O2 ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya,
adalah :
2H2O2 → 2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka, enzim katalase
mengubahnya menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidaknya gelembung merupakan indikator adanya uap air. Sedangkan menyala atau
tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal
pada suhu kamar (±30oC) dan suasana netral.
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1 Waktu dan Tempat


Eksperimen ‘Pengaruh Suhu terhadap Kerja Enzim Katalase’ ini dilakukan
pada hari Senin tanggal 16 Januari 2017 di Laboraturium Kimia SMAN 1 Sidoarjo.

3.2 Alat dan Bahan


Alat
1. 3 tabung reaksi 9. Pisau
2. 2 gelas ukur 10. Spatula
3. 2 gelas beker (besar dan kecil) 11. Kasa
4. Rak tabung reaksi 12. Korek api
5. Termometer 13. Kaki tiga
6. Timer 14. Pembakar spiritus
7. Mortar 15. Pipet tetes
8. Pestle
Bahan
1. Hati ayam 3. Air
2. Larutan hidrogen peroksida 4. Es batu
(H2O2)

3.3 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghaluskan hati ayam dan diberi sedikit air
3. Memanaskan air selama 5 menit
4. Menyaring ekstrak hati ayam sampai 6 ml, lalu menuang 2 ml pada tabung A, B,
dan C
5. Menaruh tabung A pada air yang sudah dipanaskan, tabung B pada tempat normal,
dan tabung C pada air es selama 5 menit
6. Menaruh ketiga tabung pada rak dan menghitung suhunya
7. Merangkai alat dan statif untuk uji gelembung
8. Menguji setiap tabung dengan meneteskan 2 ml larutan hidrogen peroksida (H 2O2)
pada tabung yang akan diujikan, lalu dengan cepat menutupnya dengan XX
9. Melihat penurunan air selama 5 detik pertama setelah penetesan larutan hidrogen
peroksida (H2O2)
10. Mencatat dan menganalisis data

3.4 Variabel
1. Variabel kontrol : hati ayam, larutan hidrogen peroksida (H 2O2), dan
volume air
2. Variabel manipulasi : suhu (air panas, air biasa, dan air dingin)
3. Variabel terikat : gelembung udara yang dihasilkan

3.5 Hipotesis
Suhu memengaruhi kerja enzim katalase, kerja enzim katalase akan optimum
pada suhu yang normal (±30oC).
Sedangkan pada suhu tinggi, enzim
katalase akan mengalami
denaturasi/kerusakan
dan tidak akan aktif pada suhu
rendah.

3.6 Rangkaian Alat dan Statif


BAB IV
HASIL DAN

PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Eksperimen


Gambar hasil eksperimen : pengukuran suhu tabung A, B, dan C

Tabel hasil eksperimen : suhu tabung A, B, dan C setelah diberi perlakuan berbeda
Suhu
Menit ke- Tabung A Tabung B Tabung C
(di air panas) (di tempat normal) (di air es)
5 55oC 27oC 10oC

Tabel hasil eksperimen : penurunan air pada gelas ukur

Penurunan Air
Detik ke- Tabung A Tabung B Tabung C
(di air panas) (di tempat normal) (di air es)
5 1 ml 5 ml 2,5 ml

4.2 Analisis Data Hasil Eksperimen


Berikut ini adalah analisis data hasil eksperimen :
Tabung A
Dari data hasil eksperimen di atas dapat dilihat bahwa, tabung A suhunya
tinggi yaitu 55oC karena diletakkan di air panas selama 5 menit setelah itu diberi 2 ml
larutan hidrogen peroksida (H2O2), penurunan air pada gelas ukurnya sebesar 1 ml.
Hal tersebut menandakan, pada suhu yang tinggi, kerja enzim katalase terhambat atau
mengalami denaturasi (kerusakan). Karena itu, uap air yang dihasilkan sebagai hasil
kerja enzim katalase sedikit. Maka dari itu, penurunan air di gelas ukur sedikit.
Tabung B
Dari data hasil eksperimen di atas dapat dilihat bahwa, tabung B suhunya
normal yaitu 27oC karena diletakkan di tempat normal selama 5 menit setelah itu
diberi 2 ml larutan hidrogen peroksida (H2O2), penurunan air pada gelas ukurnya
sebesar 5 ml. Hal tersebut menandakan, pada suhu yang normal atau suhu kamar
(±30oC), kerja enzim katalase optimum. Karena itu, uap air yang dihasilkan sebagai
hasil kerja enzim katalase banyak. Maka dari itu, penurunan air di gelas ukur besar.

Tabung C
Dari data hasil eksperimen di atas dapat dilihat bahwa, tabung C suhunya
rendah yaitu 10oC karena diletakkan di air es selama 5 menit setelah itu diberi 2 ml
larutan hidrogen peroksida (H2O2), penurunan air pada gelas ukurnya sebesar 2,5 ml.
Hal tersebut menandakan, pada suhu yang rendah, kerja enzim katalase kurang
optimum. Karena itu, uap air yang dihasilkan sebagai hasil kerja enzim katalase tidak
begitu banyak. Maka dari itu, penurunan air di gelas ukur tidak besar/

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari eksperimen yang sudah dilakukan dapat kami simpulkan bahwa, suhu
memengaruhi kerja enzim katalase. Kerja enzim katalase akan optimum pada suhu
yang normal (±30oC), dan akan mengalami denaturasi atau kerusakan pada suhu yang
tinggi, serta akan bekerja lebih lambat pada suhu rendah bahkan akan tidak aktif jika
suhu terlalu rendah. Maka dari itu, hipotesis terbukti benar.

Anda mungkin juga menyukai