Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Biologi
“Enzim Katalase”

Disusun Oleh :
Chaliceta Fazanuari Islamia / 09

Marella Dahayu Putri / 21

Nyimas Kejora Azzahra / 27

Riyasty Khalisa Handrawina / 32

Tabina Ardiesa Syaifly Bana / 34

Laboratorium Biologi

SMAN 1 Pamekasan

2021
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah. keseluruhan
proses kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas
hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi
dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang
disebut katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan
katabolisme daapat di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim
diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu
semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu
mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang
berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki
sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa.
Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30*C) dan suasana netral. Hal
ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat
lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi
berjalan dengan lancar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen peroksida(H2O2)?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
3. Apakah enzim katalase terdapat pada organ hati ?
4. Apakah peranan enzim katalase ?
5. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi percobaan praktikum ?

1.3 Variabel
a. Variabel manipulasi (bebas) = NaOH,HCl,dan suhu
b. Variabel respon (terikat) = Banyak gelembung dan nyala bara api

2
c. Variabel kontrol = H2O2 dan hati ayam

BAB II
Dasar Teori

2.1 Enzim

Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan mempercepat reaksi


metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi (Syamsuri,
2007). Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam
suatu reaksi kimia organik. Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme,
pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Katalase berperan sebagai enzim
peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan
air.

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan berukuran
lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut sisi aktif (active side)
(Campbell, 2008). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein.

a. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam-asam amino. Bagian protein
bersifat labil, misalnya terpengaruhi oleh suhu dan keasaman
b. Bagian bukan protein yang berasal dari molekul non-organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, dan zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa-senyawa
kompleks disebut koenzim. Misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, ribuflavia,
asam pentotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan konalamin.

Sifat-sifat enzim:

a. Biokatalisator: enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup yang digunakan
untuk mempercepat proses reaksi
b. Protein: sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH
c. Bekerja secara khusus: enzim tertentu hanya dapat memengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat memengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut
substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di
dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak

3
d. Dapat digunakan berulang kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak
e. Rusak oleh panas: enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein.
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi
f. Tidak ikut bereaksi: enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak
ikut bereaksi
g. Bekerja dapat balik: suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-
senyawa itu menjadi senyawa semula.

2.2 Pengaruh PH dan Suhu Terhadap Kinerja Enzim

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, yaitu pada suhu rendah aktivitas enzim kecil
karena tumbukan antar partikel rendah. Sedangkan dengan adanya peningkatan suhu
reaksi enzim yang dikatalisis akan meningkat pula. Ketika terjadi peningkatan suhu yang
melampaui batas tertentu, maka enzim menjadi tidak stabil dan laju reaksi menurun.
Setiap enzim memiliki aktivitas maksimal pada suhu tertentu. Akibat terjadinya
denaturasi, ikatan kimia menjadi putus dan enzim kehilangan bentuk spesifiknya
(Dennison 2002).

Kemudian pada umumnya enzim memiliki struktur ion yang tergantung pada pH
lingkungan. Terjadinya denaturasi enzim disebabkan karena tinggi atau rendahnya pH
dan akan menyebabkan ionisasi pada sisi aktif enzim, ionisasi pada substrat, atau akan
mempengaruhi konformasi enzim dan substrat, sehingga akan berpengaruh terhadap
aktivitas enzim (Dennison 2002). Aktivitas untuk setiap enzim berada pada daerah
stabilitas pH optimal (Murray et al., 2006).

1.

4
BAB III
Metode

3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas beaker
3. Pipet volume
4. Mortal alu
5. Spatula

3.2 Bahan
1. Hati ayam
2. NaOH
3. HCl
4. H2O2
5. Air

3.3 Cara Kerja


1. Preparasi:
a. Menyiapkan hati ayam
b. Kemudian menghaluskan hati ayam menggunakan mortal alu hingga menjadi
bubur
c. Menambahkan sedikit air untuk membantu penghalusan]
2. Uji kreatifitas enzim:
a. Menyiapkan 4 tabung reaksi
b. Memasukkan bubur hati ayam ke masing-masing tabung reaksi hingga mencapai
seperempat volume tabung
c. Melabeli tabung untuk mempermudah pengamatan
- Tabung 1: berisi bubur hati ayam dan 1 ml H2O2
- Tabung 2: berisi bubur hati ayam, 10 tetes asam (HCl), dan 1 ml H2O2
- Tabung 3: berisi bubur hati ayam, 10 tetes basa (NaOH), dan 1 ml H2O2
- Tabung 4: berisi bubur hati ayam yang telah dimatangkan di dalam waterbath
dan 1 ml H2O2

5
BAB IV
Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan

Berdasarkan apa yang telah teramati, cobalah rangkai menjadi data yang terstruktur!

Tabung Gelembung Nyala api


Tabung 1 ++++ ++
Tabung 2 +++ +++
Tabung 3 ++ +
Tabung 4 - -

Tes Gelembung kiri ke kanan (hati murni, dengan asam, dengan basa, matang)

Tes nyala api tabung 1 Tes nyala api tabung 2

Tes nyala api tabung 3 Tes nyala api tabung 4

6
4.2 Pembahasan
Perbadingan antara tabung reaksi 1 (hasil gelembung paling banyak dan bara api paling
terang) dan tabung reaksi 3 ( hasil gelembung paling sedikit dan bara api paling redup).
Berdasarkan percoban tersebut saat hati ayam pada tabung reaksi 1 diberi H2O2
menghasilkan banyak gelembung membuktikan dapat mengubah H2O2 menjadi H2O
(air) yang dimana berguna untuk menetralkan racun. Sedangkan saat di masukkan lidi
yang telah dibakar timbul nyala api paling terang membuktikkan bahwa H2O2
menguraikan menjadi O2. Sedangkan pada percobaan tabun reaksi 3 yang dimana hasil
gelembung tidak sebanyak membuktikkan bahwa tidak jadi penguraian yang sempurana
dari H2O2 menjadi H2O (air). Hal itu juga terjadi pada saat lidi yang dibakar
menghasilkan cahaya yang redup hal itu dikarenakan enzim katalase tidak bisa bekerja
secara optimal pada kondisi basa.
1.

7
BAB V
Penutup

5.1 jawaban soal

1. Keadaan gelembung gas dan bara api pada tiap tiap tabung reaksi berbeda. Pertama,
tabung 1 menghasilkan lebih banyak gelembung dan bara api yang paling terang.
Namun, ukuran tabung membuat jumlah gelembung terlihat lebih sedikit. Kedua,
tabung 2 menghasilkan gelembung sedang dan bara api yang sedang. Tabung ketiga
menghasilkan gelembung lebih sedikit dari tabung 2 dan bara api lebih redup.
Sedangkan tabung terakhir tidak menghasilkan gelembung maupun bara api.

2. Gas yang dihasilkan adalah gas Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) .Penggunaan
hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi
dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Karena setiap percobaan
ditambahkan H2O2 yang merupakan penguraian dari
H2O2 --> H2O + O2

3. Perbadingan antara tabung reaksi 1 (hasil gelembung paling banyak dan bara api
paling terang) dan tabung reaksi 3 ( hasil gelembung paling sedikit dan bara api
paling redup). Berdasarkan percoban tersebut saat hati ayam pada tabung reaksi 1
diberi H2O2 menghasilkan banyak gelembung membuktikan dapat mengubah H2O2
menjadi H2O (air) yang dimana berguna untuk menetralkan racun. Sedangkan saat di
masukkan lidi yang telah dibakar timbul nyala api paling terang membuktikkan
bahwa H2O2 menguraikan menjadi O2. Sedangkan pada percobaan tabun reaksi 3
yang dimana hasil gelembung tidak sebanyak membuktikkan bahwa tidak jadi
penguraian yang sempurana dari H2O2 menjadi H2O (air). Hal itu juga terjadi pada
saat lidi yang dibakar menghasilkan cahaya yang redup hal itu dikarenakan enzim
katalase tidak bisa bekerja secara optimal pada kondisi basa.

4. Hati mengandung jenis sel khusus yang mampu memakan zat racun. Sel ini disebut
sebagai sel kupfer. Sel kupfer akan mendetoksifikasi racun dalam darah dengan
bantuan enzim dan zat kimia khusus yang disebut xenobiotik. Melalui beberapa
tahap, enzim dan zat kimia dalam sel hati akan mengurai atau mengubah sifat dari
zat racun sehingga dapat dikeluarkan melalui urine. Berbagai zat yang dapat
didetoksifikasi oleh hati selain dari zat makanan adalah amonia, sisa metabolisme
tubuh, obat-obatan, alkohol, dan zat kimia lainnya.

5. Teori induced fit theory. Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena
adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif
enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur
substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit
sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok
(fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat

8
diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada
keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

5.2 Kesimpulan

Faktor suhu memengaruhi kerja enzim katalase yang tidak akan bekerja secara optimal
pada suhu tinggi, sedangkan pada suhu ruangan/netral (37°C) enzim dapat bekerja
seperti biasa. Begitupun dengan tingkat pH, jika pH netral (pH: 7) maka enzim dapat
bekerja. Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2.

Berdasarkan analisa sesuai data pengamatan bahwa enzim katalase dihasilkan oleh
badan mikro yang merupakan salah satu organel sel yang berfungsi untuk metabolisme
lemak. Hal ini sesuai pula dengan salah satu fungsi hati sebagai tempat mengemulsi
lemak. Dalam percobaan ini dapat diketahui bawha beberapa larutan berisi ekstrak hati
ayam + H2O2 dapat menciptakan gelembung serta nyala api yang bersifat sementara.
Gelembung tersebut terbentuk dari keberadaan oksigen di dalamnya. Dari sini dapat
diketahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja enzim.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://triasabellaa.blogspot.com/2014/12/percobaan-hati-ayam-dan-
h2o2.html

https://repository.unair.ac.id/64589/#:~:text=Pengaruh%20suhu
%20terhadap%20aktivitas%20enzim,yang%20dikatalisis%20akan
%20meningkat%20pula.&text=Aktivitas%20untuk%20setiap%20enzim
%20berada,et%20al.%2C%202006).

https://academia.co.id/laporan-praktikum-enzim-katalase/

https://www.slideshare.net/affandimasterofscience/laporan-enzim-katalase

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697734/begini-cara-kerja-
hati-dalam-membuang-racun-di-tubuh

10

Anda mungkin juga menyukai