PENDAHULUAN
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat,
melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat
reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh
reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul
lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia
didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk
hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh
masing – masing enzim.
(2)
1. Bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?
3. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?Apakah ada pengaruh larutan lugol terhadap makanan?
1.3 Tujuan
1. Untuk megetahui bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kerja enzim.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim.
Praktikan dapat mengetahui cara kerja enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kenja enzim tersebut.
2. Bagi sekolah
Dengan adanya praktikum uji kerja enzim kaalase ini, dapat membawa manfaat bagi sekolah seperti laporan hasil praktikum dijadikan karya
ilmiah dan dilombakan. Hal ini akan menjadi nilai lebih sekolah, serta meningkatkan prestasi sekolah.
1.5 Hipotesis
1. Dari Pengamatan Yang dilakukan Maka dapat dituliskan Persamaan Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl c. Tabung C : Katalase + NaOH + H2O2 → H2O + O2 + NaOH d. Tabung D : Katalase
+ air panas + H2O2 → H2O + O2
3. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah
4. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu
ruangan (25-30drjt C)
5. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim
(3)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh
mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan
tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh
oleh suhu dan keasaman. 2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam
folat, dan kobalamin.
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH
(5)
substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun
banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim
dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah
rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula
bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat
sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa
transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas,
bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
(6)
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat
gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai
polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga
terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini
adalah 118.054,25 gram/mol.
2.6 Fungsi dan peran
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam
tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang
hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202
tersebut.Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya
dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi
oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang
tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses
kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya
peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator
hydrogen peroksida.
(7)
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida
dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian
peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.
2H2O2+ 2H2O(g) + O2(g)
(8)
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda (dapat diubah) dalam
,
HCl, dan suhu.
2. Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan terkontrol (tanpa diubah) yaitu banyaknya gelembung dan nyala api
yang terjadi
(9)
2. Buatlah ekstrak hati segar dengan cara hati tersebut di blender,ditumbuk menggunakan mortal.
4. Masukkanlah ekstrak hati tersebut kedalam masing-masing tabung reaksi kira-kira setinggi 1-2 cm.
5. Tandai batas ketinggian ekstrak hati tersebut dengan pena marker didinding luar tabung reaksi.
6. Pada tabung A tambahkan 5 tetes H2O2 dan segera ditutup dengan sumbat karet.
Amatilah perubahan apa yang terjadi. Catat pada tabel hasil pengamatanmu. Setelah lebih kurang 5 menit bukalah sumbat karetnya dan
segera masukkan bara api.
7. Lakukan pengamatan yang sama pada tabung B dan C satu persatu dimana terlebih dahulu pada tabung B. Tambahkan 5 tetes HCl, aduk
dan tambahkan H2O2 (5 tetes), sedangkan pada tabung C terlebih dahulu tambahkan larutan KOH (5 tetes) aduk, dan tambahkan H2O2 (5
tetes), catat hasil pengamatanmu pada tabel yang tersedia.
(10)
BAB 4
HASIL PENELITIAN
H2O2 ) ++ +
-Keterangan : untuk kolom keadaan gelambung, dan bara api dengan tanda berikut:
(11)
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?. Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban : pada tabung A hati ayam dengan campuran H2O2 menghasilkan gelembung gas paling banyak, karena enzim katalase yang
dihasilkan hati akan mereaksikan larutan H2O2 menjadi air dan oksigen. Oksigen inilah yang kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung
yang telah diisi hati ayam. Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan gelembung gas paling banyak adalah karena enzim katalase akan
bekerja optimal pada pH netral.
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?. Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim katalae yang telah kelompok kami lakukan, bahwa gas yang terbentuk
dari reaksi pencampuran hati dengan berbagai larutan adalah gas oksigen, reaksinya sebagai berikut :
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl c. Tabung C : Katalase + NaOH + H2O2 → H2O + O2 + NaOH d. Tabung D : Katalase
+ air panas + H2O2 → H2O + O2
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?. Jelaskan berdasarkan hasil percobaan.
(12)
5.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia
tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O + O22H2O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam
(sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi
pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
a. TABUNG A
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam
hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen ( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun.
b. TABUNG B
(13)
tabung A itu berarti tidak optimalnya penguraian H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan
ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
c. TABUNG C
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan NaOH. Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat
Hati dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, itu membuktikan bahwa tidak
terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
d. TABUNG D
(14)
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme
makhluk hidup. Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H2O2) di dalam sel hati. Dalam hal ini Hydrogen
peroksida bertindak sebagai substrat. Hydrogen peroksida mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan
cepat.
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan
substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang
rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
5. Konsentrasi substrat
(15)
6.2 Saran
1. Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh karena akan mempengaruhi hasil praktikum.