Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN BIOLOGI

ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM


Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Biologi Dari

Ibu Irna, S. Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

ANNISA ARIFANA
SRY WAHYUNI HASRIN
NABILA ZAHRA
INDRI ANGREINI ASMAR
ANDHIKA BAYANGKARA
MUH.RIFKY AHFAZANI
MUH.ROHID TORY

SMA NEGERI 12 LUWU


CLASSIC SMAKAM/XII MIPA C 2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammmad SAW yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pmbuatan laporan
sebagai tugas dari Ibu Irna S. Pd. yang berjudul "Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati
Ayam”

Kami tentu menyedari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahn serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Belopa,24 September 2022

Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkan zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur-
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat-zat atau senyawa - senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa senyawa
yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untukmelakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam
misalnya substansi- substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap HCL?
2. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H202?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap HCL
2. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H202
3. Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase

1.4 Hipotesis
1. Ketika ekstra hati ayam dicampurkan dengan H2O2 (hydrogen peroksida) maka akan
terbentuk reaksi berupa gelembung-gelembung pada tabung reaksi, hal tersebut
menandakan bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam dapat mengubah
H2O2 menjadi H2O
2. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral (7) sampai pH basa lemah.
3. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan
(25-20 derajat C)
4. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim
katalase.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Enzim

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat
racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H 2O2 tidak
diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu,
enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu
berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga
bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan
membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.Enzim katalase termasuk enzim
hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang
berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang
selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker
serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen
peroksida.Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H 2O2 berpotensi
membentuk radikal karena membentuk OH. Enzim katalase merupakan hemoprotein yang
mengandung 4 gugus hem.

a. Cara Kerja Enzim


Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga demensi. Pada enzim
terdapat sisi aktif enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat
yang akan diubah menjadi produk. Enzim mengkatalis reaksi dengan
meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan kecepatan reaksi dilakukan
dengan menurunkan energi aktivitas (energi yang diperlukan untukn reaksi).
Penurunan energi aktivitas dengan membentuk kompleks dan substrat.
Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori yaitu teori gembok dan
kunci serta teori kecocokan terinduksi. Pada teori gembok dan kunci
menyatakan bahwa enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks,
substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi rendah. Setelah bereaksi, kompleks
lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. Sedangkan pada teori
kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat
berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Ketika substrat memasuki sisi
aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks.
Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi
bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain dapat bereaksi dengan enzim
tersebut.
b. Ciri Ciri Enzim
1. Biokatalisor: enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi
2. Protein: sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yang tinggi dan di pengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khsusus: enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat memepengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi
oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang beraksi. Oleh karena
macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim
pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat reaksi terjadi. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali selama enzim itu tidak habis.
5. Rusak Oleh Panas: enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein.
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak
dapat bekerja lagi
6. Tidak Ikut Bereaksi: enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik: suatu enzim dapat bekerja menguraikam suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
c. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
 Suhu
Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat,
sehingga ketika substrat bertumbukan dengan enzim mengakibatkan
energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan enzim mengikat
substrat.
 Ph
Selain suhu, faktor lingkungan yang memengaruhi kerja enzim adalah
pH. Sebagaimana faktor suhu, enzim juga dapat mempunyai pH tertentu
agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH
netral (pH = 7), pH basa (>7), atau pH asam (<7) tergantung pada jenis
enzim masing-masing.
 Konsentrasi Subtrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan menigkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi
aktif enzim bekerja semua maka penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi.
 Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi makan semakin cepat pula reaksi yang akan
berlangsung.
 Konsentrasi Produk atau Inhibator
Produk hasil dari substrat yang dipecah oleh enzim menjadi inhibitor atau
penghambat. Apabila produk ini banyak,maka enzim akan sulit
bergabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat

2.2 Enzim Katalase

Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme,pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati.Aktivitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan
peroksosom. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan hidrogen peroksida (H_202),
merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana
iamelindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukansenyawa
ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai akan membuat membransel di dalam
tubuh rusak dan memancing penyakit semacam kanker dan juga arterosklerosis.

Enzim ini tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzimkatalase
merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksioleh peroksisom
dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman,
seperti hidrogen peroksida(H202). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase,
yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.

2.3 Hati

Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan,
yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalammembantu pencernaan
makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:

a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat


Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah.
Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubahglukosa
dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati(Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hatiatau asam amino
dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah(glukoneogenesis) hingga
pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetapnormal. Hati juga dapat
membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosadan serta glukosa menjadi
lemak.

b. Mambantu metabolisme lemak


Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari
Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton
(Ketogenesis). Mens intesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak
dankolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid
jugamenghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugusamino,
NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah
menjadikarbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi
beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase
dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein plasma, seperti
alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel
tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam
amino kesubstansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.
d. Mentralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti penisili.
2.4 Larutan-larutan yang digunakan didalam praktikum

a. Larutan Asam Klorida (HCL)

Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi
melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan
molekul air membentuk ion , H3O+

HCl + H2O → H3O+ + Cl−

Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat
digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah
karena ia berdisosiasi penuh dalam air.

Asam monoprotik memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut
dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan
teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti
NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal
ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi
dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+
sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka
bermakna. Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam
monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang
paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun
asam, ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam
konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang
sangat baik. Asam klorida merupakan asam pilihan dalamtitrasi untuk menentukan jumlah
basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir
yang jelas. Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat.

b. Larutan Hidrogen Peroksida

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air, yang
merupakan oksidator kuat.

Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Sebagai bahan kimia
anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk Hidrogen Peroksida adalah
auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah
larut dalam air, dalam kondisi normal (ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen Peroksida
dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak
meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu & Tempat Praktikum

Waktu : 14.30 – 16.00 WITA

Hari / Tanggal : Kamis, 15 September 2022

Tempat : SMAN 12 LUWU

3.2 A lat & Bahan

a. Alat

 Rak dan tabung rekasi 10 buah


 Pipet tetes 2 buah
 Gelas beker 2 buah
 Termometer 1 buah
 Lidi 25cm secukupnya
 Tisu secukupnya
 Korek api 1 buah
 Pulpen 1 buah
 Koran 1 buah
 Penggaris 2 buah
 Sarung tangan 1 buah

b. bahan

 Ekstrak hati secukupnya


 Air panas secukupnya
 Es batu secukupnya
 H2O2 30 % secukupnya
 HCL 5ml secukupnya
3.3 Proses Kerja

1. Letakkan kertas koran di atas lantai percobaan sebagai alas.


2. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-masing
setinggi 0,5 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCl sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukur pH
larutan.
4. Letakkan tabung reaksi E ke dalam gelas beker yang berisi es batu, kemudian ukur
suhunya
5. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, dan ukur
suhunya
6. Siapkan larutan H202 pada tabung reaksi I, II, II, IV, V (masing-masing setingggi
0,5cm tabung reaksi)
7. Tuangkan H2O2 dari tabung reaksi I ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A dan
segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara
8. . Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, III terhadap
C, IV terhadap D, dan V terhadap E
9. Catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam tabel
10. Setelah kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun.
BAB III
ANALISI DATA & PEMBAHASAN
4.1 Tabel hasil pengamatan

a.tabel 1

Tabung Perlakuan percobaan Kondisi Perubahan


A Ekstra hati+HCL Cair Tidak ada
B Ekstra hati+HCL Cair Ph asam < 7
C Ekstra hati+HCL+Air Cair ke Kental Suhu 0,8°c
dingin
D Ekstra hati+HCL+Air Cair ke Padat Suhu > 50°c
panas

b.tabel 2

Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Nyala bara api Perubahan


percobaan gas Terang/besar Warna
1 Ekstra Cair ke +++ Coklat tua
hati+H2O2+Bara padat
2 lidi Terang/besar
Ekstra Cair ke +++ Cream
3 hati+H2O2+Bara padat
lidi Terang/besar
4 Ekstra Cair ke +++ Cream
hati+H2O2+Bara padat
5 Redup/sedang
lidi
Cair ++ Merah muda
Ekstra
hati+H2O2+Bara Terang/besar Cream
lidi +++
Cair ke
Ekstra
padat
hati+H2O2+Bara
lidi

Keterangan:

+++:gelembung banyak/nyala api besar

++:gelembung sedang/nyala api sedang

+:gelembung sedikit/nyala api kecil

4.2 Pembahasan
Berikut pembahasan tabel pengamatan atas kegiatan praktikum yang telah kami lakukan:

1.Pada tabung reaksi A,B,C dan D

1. Pada tabung reaksi A, B, C, dan D


2. •Tabung reaksi A ekstra hati+hcl, tidak mengalami perubahan.
3.
4. •Tabung reaksi B ekstra hati+hcl,ketika di ukur ph nya dengan kertas lakmus terjadi
perubahan warna pada kertas menjadi orange < 7 sehingga ph nya asam
5.
6. •Tabung reaksi C ekstra hati+hcl+air dingin,terjadi perubahan struktur dari cair ke
membeku (kental),juga terjadi perubahan suhu hingga 0,8°C
7.
8. •Tabung reaksi D esktra hati+hcl+air panas,terjadi perubahan struktur dari cair ke padat
(masak),dan mengalami kenaikan suhu hingga > 50°C

2.Pada tabung reaksi I, II, III, IV, dan V

•Tabung reaksi I + H2O2, mengalami perubahan struktur dari cair ke padat.

Menghasilkan banyak gelembung,dan nyala bara api terang/besar dan mengalami


perubahan warna dari merah menjadi warna coklat tua.

•Tabung reaksi II+H2O2,Mengalami perubahan struktur dari cair ke padat,menghasilkan


banyak gelembung,dan nyala bara api besar/terang.

Juga terjadi perubahan warna dari merah ke warna cream.

•Tabung reaksi III+H2O2,Mengalami perubahan struktur dari cair ke padat,menghasilkan


banyak gelembung,dan nyala bara api besar/terang.

Juga terjadi perubahan warna dari merah ke warna cream.

•Tabung reaksi IV+H2O2,tidak mengalami perubahan struktur.Menghasilkan gelembung


kurang banyak dan nyala bara api redup/sedang.Mengalami sedikit perubahan warna dari
merah ke merah muda.

•Tabung reaksi V+H2O2,Mengalami perubahan struktur dari cair ke padat,menghasilkan


banyak gelembung,dan nyala bara api besar/terang.

Juga terjadi perubahan warna dari merah ke warna cream.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim katalas
sangat berpengaruh terhadap metabolism makhluk hidup. Katalase memecah senyawa
berbahaya, seperti hydrogen peroksida (H2O2) di dalam sel hati. Dalam hal ini hydrogen
peroksida bertindak sebagai substrat hydrogen peroksida merupakan senyawa reaktif dan
dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase mendegrasi hydrogen
peroksida (H202) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Beberapa faktor yang mempengaruhi
kerja enzim adalah sebagai berikut:

1. Suhu

2. Derajat keasaman

3. Konsentrasi enzim

4. Inhibitor enzim

5. Konsentrasi substrat

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kami dapat sarankan bahwa dalam pengerjaan
penelitian kali ini di perlukan kerja sama antar anggota dalam satu kelompok agar proses
penelitian dapat berlangsung dengan cepat, tepat, dan teratur. Selain itu, ketika ekstrak hati di
masukkan dalam tabung, hendaknya ekstrak hati yang di masukkan sama ukurannya agar
hasil penelitian bisa sesuai dengan harapan. Hati hati juga saat melakukan penelitian karena
beberapa alat merupakan alat dari laboratorium sekolah.

Anda mungkin juga menyukai