Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERCOBAAN

“PERANAN ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM”

Disusun Oleh :

1. Muhammad Nabil Putra Arfiansyah (21)


2. Rifki Junianto Putra (30)
3. Wilda Al Aluf (33)
4. Novi Lia Adinda (27)

SMA Negeri 1 Manyar

Jl. Kayu Raya, Ponganganrejo, Yosowilangun, Manyar, Gresik, Jawa Timur

61151 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami panjatkan puji
syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang peranan enzim katalase pada hati ayam.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang enzim ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Gresik,  15 September 2022

i
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
2. DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
3. BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 1
1.4 Hipotesis.................................................................................................................... 1
4. BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................... 2
2.1 Pengertian Enzim Katalase........................................................................................ 2
2.2 Struktur Enzim.......................................................................................................... 2
2.3 Ciri-ciri Enzim.......................................................................................................... 2
2.4 Cara Kerja Enzim...................................................................................................... 2
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase.................................................. 3
5. BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 5
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................... 5
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................... 5
6. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 6
5.1 Tabel Hasil Pengamata ..............................................................................................6
5.2 Foto Hasil Pengamatan.............................................................................................. 7
5.3 Pertanyaan................................................................................................................. 8
7. BAB V PENUTUP......................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan............................................................................................................. 11
5.2 Saran ....................................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk
hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah
satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah
bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak
tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase
merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom
dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman,
seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase,
yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa
terjadi karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah
satunya adalah enzim katalase.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud enzim katalase ?
3. Apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
1.4 Hipotesis
Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Enzim Katalase
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh

enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai

berikut : 2H2O2 menghasilkan 2H2O + O2


Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.

2.2 Struktur Enzim


Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat
labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin,
piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

2.3 Ciri-ciri Enzim


1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena
4. zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
5. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama

2
enzim itu tidak rusak.
6. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
7. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.
8. Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-
senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi
senyawa semula.

2.4 Cara Kerja Enzim


1. Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak
stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase


 suhu
Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral.
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak
yang dipanaskan (tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga
nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil.
 Derajat keasaman (pH)
3
Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7).
Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

 Konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat


Jika pH dan suhu enzim dalam keadaan tetap serta jumlah substrat berlebihan, maka
laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Konsentrasi atau tingkat kekentalan
substrat dapat menentukan laju reaksi. Hal ini berarti penambahan konsentrasi enzim
mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga tercapai kecepatan konstan. Kecepatan
konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Agustus 2022
Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Manyar
3.2 Alat dan Bahan
 Rak dan tabung reaksi 10 buah
 Pipet tetes
 Gelas beker 2 buah
 Termometer
 Kertas pH meter
 Lidi yang dipotong ±25 cm
 Kertas tisu Kertas koran 1 lembar
 Lilin dan korek api
3.3 Prosesur Kerja
1. Meletakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas
2. Memasukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-masing
setinggi 0,5 cm tabung reaksi)
3. Menambahkan HCl sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian mengukur pH
larutan
4. Menambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C, kemudian mengukur
pH larutan
5. Meletakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian
mengukur suhunya
6. Meletakkan tabung reaksi E ke dalam gelas beker yang berisi es batu, kemudian
mengukur suhunya
7. Menuangkan H2O2 ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-
masing setinggi 0,5 cm tabung reaksi)
8. Melakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara (memasukkan ke
tabung reaksi)
9. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel
10. Setelah kegiatan selesai, mencuci rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan


Perlakuan Gelembung Nyala bara keterangan
Tabung Kondisi
percobaan gas api
Gelembung
banyak dan
A Hati + H2O2 Netral +++ -
tidak ada
bara api

Gelembung

Hati + HCl + Asam (pH = gas sedikit


B + +
H2O2 5) dan bara api
kecil

Gelembung

Hati + NaOH + Basa (pH = gas banyak


C ++++ +++
H2O2 10) dan bara api
besar

Gelembung
Hati + H2O2 Panas
gas banyak
D +++ ++
(dalam air panas) (30𝑜𝐶)
dan bara api
sedang

Gelembung
Hati + H2O2 Dingin
gas banyak
E ++++ ++
(dalam es batu) (4𝑜𝐶)
dan bara api
sedang

6
4.2 Foto Hasil Pengamatan

7
4.3 Pertanyaan
1. Dari percobaan yang Anda lakukan, tentukan :
a. Variable manipulasi (bebas)
pH, suhu, kosentrasi substrat, dan kosentrasi enzim
b. Variable respons (terikat)
Kinerja enzim katalase
c. Variable kontrol
Senyawa H2O2 dan esktrak hati
2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya
Tabung reaksi C dan E menghasilkan gelembung gas paling banyak diantara tabung reaksi
lainnya, pada tabung C membuktikan bahwa enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O
( air ) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang basa. Sedangkan pada tabung E dimana enzim
katalase terjadi banyak gelembung artinya yaitu apabila enzim katalase berada dalam suhu
netral mampu bekerja dengan baik.
3. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. manakah yang menunjukkan nyala bara
api yang paling besar? Jelaskan alasannya
Tabung reaksi C menunjukkan nyala bara api besar, hal ini dikarenakan H2O2 dapat
diuraikan menjadi oksigen dalam kondisi yang basa.
4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?
Gas yang dihasilkan dari reaksi pada enzim katalse adalah H2O dan O2 .
5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C, D, dan E.
Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan jumlah
oksigennya?
Ya, perbedaan gelembung gas menunjukkan keaktifan enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 menjadi H2O + O2, dimana tabung dengan gelembung paling banyak menunjukkan
O₂ yang terbentuk sangatlah banyak.
6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?
Menguraikan Peroksida (H2O2) menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak
berbahaya.
7. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase!
 Suhu dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
 Begitu pula pada factor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral
 Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu,

8
dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal-awal tertentu
sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim/ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menentukan laju reaksi

8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hydrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses apakah zat
tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2?
Bila dalam tubuh tertimbun H₂O₂, sel-sel dalam tubuh terutama organ hati dapat rusak
karena H₂O₂ bersifat racun dalam tubuh.
9. Selain di dalam sel hati, dimanakah enzim katalase dapat ditemukan?
Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Didalam
organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.
10. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolism dan
jelaskan fungsinya masing-masing!
 Enzim oksidase
Enzim oksidase merupakan suatu enzim yang berperan untuk mempercepat proses
penggabungan oksigen atas zat / senyawa tertentu serta melakukan proses reduksi atas
oksigen sehingga akan menghasilkan air.

 Enzim hidrase
Enzim hidrase merupakan suatu enzim yang berperan untuk meningkatkan maupun
mengurangi air dari zat / senyawa tertentu tanpa harus menguraikan zat / senyawa yang
tersebut.
 Enzim karbosilase
Enzim karbosilase merupakan suatu enzim yang berperan untuk mengubah senyawa /
zat asam organik secara bola-balik, seperti yang terjadi pada proses perubahan senyawa
asam piruvat menjadi senyawa asetaldehida dengan bantuan senyawa karbosilase
piruvat.

 Enzim dehidrogenase
Berfungsi memindahkan hydrogen dari suatu zat ke zat yang lain
 Enzim transphosforilase
Berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul sat uke molekul lain dengan bantuan ion

Mg2+
 Enzim desmolase
Berfungsi membantu dalam pemindahan/penggabungan ikatan karbo
 Enzim perokside
Berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan O2 yang dipergunakan
diambil dari H2O2

9
11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?
 Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik.
 Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim.
12. Jelaskan sifat-sifat enzim!
 Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi
 Enzim akan bekerja secara spesifik. Maka, enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu
 Enzim merupakan protein
13. Jelaskan komponen penyusun enzim!
Enzim terdiri dari dua komponen, yakni bagian pro (apoenzim) dan bukan bagian dari
protein (gugus prostetik). Apoenzim tersusun atas protein dan mudah berubah tergantung
faktor lingkungan, misalnya pH dan suhu. Sedangkan, gugus prostetik adalah gugus yang
tidak aktif.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam Laporan Praktikum Enzim Katalase ini adalah ;
 Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan
Oksigen (O2).
 Enzim katalase tidak menjadi rusak dan mampu apabila bekerja secara optimal
pada kondisi asam maupun basa.
 Enzim juga mampu bekerja dalam kondisi suhu yang berbeda
5.2 Saran
 Dalam melakukan penelitian diperlukan bimbingan dan arahan dari guru mata
pelajaran terkait. Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat membuktikan
kebenaran dari teori yang ada, sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya dapat
terus bertambah.

 Dalam melakukan praktikum harus berhati-hati agar tidak terkena cairan yang
berbahaya.

11

Anda mungkin juga menyukai