ENZIM
MATA KULIAH
NAMA :
NIM :
191420102
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 2.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. KESIMPULAN……………………………………………………..12
3.2. SARAN……………………………………………………………...12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
6. Apa sajakah Peranan penamaan enzim?
7. Bagaimana pengendalian enzim?
1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui pengertian enzim, struktur enzim, sifat-sifat enzim,
mekanisme kerja enzim, faktor yang mempengaruhi kerja enzim, peranan
penamaan enzim, dan pengendalian enzim.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
1. Apoenzim adalah penyusun utama dari enzim, bagian enzim yang aktif
terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah sekali berubah.
Apoenzim juga sangat menentukan fungsi biokatalisator dari enzim itu
sendiri.
2. Kofator adalah molekul organik dan non-organik. Contoh dari molekul
organik adalah vitamin, sedangkan yang non-organik adalah ion logam
(Fe+2, Mn+2)
7
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk
menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organi yang
membutuhkan energi aktivitas lebih rendah, sehingga percepatan reaksi
kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivitas lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama.
A. Suhu
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim
masih tetap mempuyai sifat protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh suhu.
Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar
suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan,
enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai
batas sekitar 40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun,
pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau terdenaturasi
seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat bekerja.
1. Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0oC.
2. Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap
kenaikan suhu 10oC.
3. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim
ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50oC.
8
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung,
efektif bekerja pada pH rendah.
1. Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang
disebut sebagai pH optimum.
2. pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.
3. Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam
perut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin
di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.
C. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back
inhibitor. Feed back inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil
(produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan
akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.
1. Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat
mengurangi daya hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat
untuk mengikta bagian aktif enzim. Misalnya enzim suksinat
dehidrogenase yang berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat
menjadi fumarat, jika dalam proses ini dutambahkan asam malonat, maka
enzim suksinat dehidrogenase akan menurun aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi
akan normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung
pada konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas relatif
inhibitor dan substrat.
2. Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan dengan
adanya penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan
dengan permukaan enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti
oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari
konsentrasi inhibitor dan aktivitas inhibitor terhadap enzim.
9
D. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau
konsentrasi substrat yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit,
kecepatan kerja enzim juga rendah. Sebaliknya, jika jumlah substrat yang
tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada keadaan substrat berlebih,
kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
1. Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi
bilangan molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul
enzim bertindak balas dengan molekul substrat.
2. Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat
bertindak balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar
maksimum.
3. Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan
kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor pengehad.
10
Terdapat berbagai macam peranan enzim, yaitu:
1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan
oksigen.
2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau
penambahan oksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti
pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
8. Transferase yaitu reaksi pemindahan suatu radikal.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Enzim adalah senyawa organik yang berperan sebagai katalis yaitu untuk
mempercepat proses dan reaksi kimia yang sedang berlangsung. Enzim bekerja
secara spesifik pada satu jenis substrat. Namun, ada satu enzim yang dapat bekerja
pada beberapa jenis substrat. Enzim sangat berguna untuk bagi manusia, hewan,
dan tumbuhan. Oleh karena itu, keberadaan enzim sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan kehidupan di alam ini.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau
strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun
adalah inihibitor enzim.
3.2 Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang
membangun dari para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan masukan
ataupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fauzanna,nada.2014.”makalah
biokimia”(https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/05/27/makalah-
biokimia-enzim/). Diakses pada 4 September 2017 pada pukul 19.47 WIB
13