Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ENZIM

MATA KULIAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN 2

NAMA :

SHAREN MARLEF HUNINGKOR

NIM :

191420102

JURUSAN KEPERAWATAN

STIKES RANA WIJAYA SINGARAJA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 2.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa


mengenai enzim, sehingga mahasiswa memiliki bekal teori yang nantinya akan
sangat bermanfaat dalam melaksanakan praktik di lapangan.

Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis


mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah
ini.

Singaraja, 21 April 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ...........................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ..........................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH .....................................................................4

1.3 TUJUAN PENULISAN ......................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ENZIM ......................................................................6

2.2 STRUKTUR ENZIM……………………….………………………..6

2.3 SIFAT ENZIM……………………………………………………….7

2.4 MEKANISME KERJA ENZIM……………………………………..7

2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM……………8

2.6 PERANAN PENAMAAN ENZIM………………………………....10

2.7 PENGENDALIAN ENZIM…………………………………………11

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN……………………………………………………..12

3.2. SARAN……………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi.
Pada setiap reaksi kimia organik dibutuhkan katalisator untuk mempercepat reaksi
kimia. Enzim memiliki fungsi sebagai biokatalisator yaitu mempercepat proses
suatu reaksi kimia tanpa ikut terlibat dalam reaksi tersebut. Maksudnya, enzim
tidak ikut berubah menjadi produk melainkan akan kembali ke bentuk asalnya
setelah reaksi kimia selesai. Enzim mengubah molekul awal zat, substrat, menjadi
hasil reaksi yang molekulnya berbeda dari molekul awal (produk).
Sejak tahun 1926 pengetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang
dengan cepat. Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata enzim mempunyai
gugus bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam
ini (holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein
Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam. Pertama,
sangat penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka
benda mati, sama seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat
oleh sel hidup. Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup.
Oleh karena itu, enzim sudah tidak diragukan memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan manusia, tetapi bagi
hewan dan tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan penting
dalam kelangsungan alam ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian enzim?
2. Bagaimanakah struktur dari enzim?
3. Bagaimana sifat-sifat enzim?
4. Bagaimana mekanisme kerja enzim?
5. Apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi kerja enzim?

4
6. Apa sajakah Peranan penamaan enzim?
7. Bagaimana pengendalian enzim?

1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui pengertian enzim, struktur enzim, sifat-sifat enzim,
mekanisme kerja enzim, faktor yang mempengaruhi kerja enzim, peranan
penamaan enzim, dan pengendalian enzim.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim

Enzim merupakan protein yang dihasilkan oleh organisme dan berfungsi


sebagai katalisator hayati yang sangat efisien. Enzim biasanya terdapat dalam sel
dengan konsentrasi yang sangat rendah, dimana mereka dapat meningkatkan laju
reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan, artinya baik laju reaksi maju
maupun laju reaksi kebalikannya ditingkatkan dengan kelipatan yang sama

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di


dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan
protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut
sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul
yang berbeda, disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada
suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Katalis adalah zat yang menyebabkan reaksi kimiawi dapat berlangsung,


dan dalam sel mungkin berlangsung ratusan reaksi yang masing-masing
memerlukan enzim tertentu. Enzim mengkatalisis suatu sintesis yaitu
pembentukan senyawa kompleks dari molekul sederhana, atau mengkatalisis
degradasi yaitu molekul kompleks dirombak menjadi unit yang sederhana dengan
cara hidrolisis

2.2 Struktur Enzim


Struktur enzim terbagi menjadi 2, yaitu :

6
1. Apoenzim adalah penyusun utama dari enzim, bagian enzim yang aktif
terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah sekali berubah.
Apoenzim juga sangat menentukan fungsi biokatalisator dari enzim itu
sendiri.
2. Kofator adalah molekul organik dan non-organik. Contoh dari molekul
organik adalah vitamin, sedangkan yang non-organik adalah ion logam
(Fe+2, Mn+2)

3.3 Sifat-sifat Enzim

A. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi.


Artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau
mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu
reaksi.
B. Enzim bekerja secara spesifik.
Artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
C. Enzim merupakan protein.
Oleh karna itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja
pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar.
D. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit.
Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam
jumlah yang sedikit.
E. Enzim bekerja secara bolak balik.
Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat dibalik, artinya enzim tidak
menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga
tercapai keseimbangan.
F. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

2.4 Mekanisme Kerja Enzim

7
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk
menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organi yang
membutuhkan energi aktivitas lebih rendah, sehingga percepatan reaksi
kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivitas lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

A. Suhu
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim
masih tetap mempuyai sifat protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh suhu.
Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar
suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan,
enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai
batas sekitar 40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun,
pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau terdenaturasi
seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat bekerja.
1. Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0oC.
2. Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap
kenaikan suhu 10oC.
3. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim
ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50oC.

B. Derajat Keasaman (pH)


Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali
beberapa jenis enjim yang bekerja pada suasana asam atau suasana basa.
Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana netral ditempatkan pada
suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau bahkan
rusak. Begitu juga sebaliknya, jila suatu enzim bekerja optimal pada
suasana basa atau asam tetapi ditempatkan pada keadaan asam atau bas,
enzimtersebut akan rusak.

8
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung,
efektif bekerja pada pH rendah.
1. Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang
disebut sebagai pH optimum.
2. pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.
3. Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam
perut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin
di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.

C. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back
inhibitor. Feed back inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil
(produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan
akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.
1. Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat
mengurangi daya hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat
untuk mengikta bagian aktif enzim. Misalnya enzim suksinat
dehidrogenase yang berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat
menjadi fumarat, jika dalam proses ini dutambahkan asam malonat, maka
enzim suksinat dehidrogenase akan menurun aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi
akan normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung
pada konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas relatif
inhibitor dan substrat.
2. Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan dengan
adanya penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan
dengan permukaan enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti
oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari
konsentrasi inhibitor dan aktivitas inhibitor terhadap enzim.

9
D. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau
konsentrasi substrat yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit,
kecepatan kerja enzim juga rendah. Sebaliknya, jika jumlah substrat yang
tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada keadaan substrat berlebih,
kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
1. Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi
bilangan molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul
enzim bertindak balas dengan molekul substrat.
2. Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat
bertindak balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar
maksimum.
3. Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan
kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor pengehad.

2.6 Peranan Penamaan Enzim

Dapat dilakukan dengan du acara yaitu :


1. Seringkali enzim diberi nama sesuai dengan substratnya dan diberi
akhiran –ase, contoh:
●Enzim lipase merupakan lipid atau lemak
●Enzim karbohidrase menguraikan karbohidrat
●Enzim protease menguraikan protein
●Enzim selulosa menguraikan selulosa

2. Berdasarkan tipe reaksinya, ditambahkan dengan akhiran –ase,


contoh : ●Reduktase, untuk reaksi reduksi
●Oksidase, untuk reaksi oksidasi
●Dehidrogenase, pelepasan hidrogen
●Dekarboksilase, pelepasan karbondioksida

10
Terdapat berbagai macam peranan enzim, yaitu:
1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan
oksigen.
2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau
penambahan oksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti
pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
8. Transferase yaitu reaksi pemindahan suatu radikal.

2.7 Pengendalian Enzim

Enzim bekerja secara serentak dan terkoordinasi sehingga semua kegiatan


kimiawi dalam sel menjadi saling terpadu. Salah satu akibatnya yang jelas adalah
sel hidup membutuhkan dan menguraikan bahan-bahan yang dibutuhkan bagi
metabolisme dan pertumbuhan normal. Hal ini mengisyaratkan adanya
mekanisme pengendalian metabolism seluler yang tepat yang pada akhirnya
menyangkut pengendalian kerja enzim. Aktivitas enzim dapat diatur melalui 2
cara : Pengendalian katalis secara langsung dan pengendalian genetik.
Pengendalian langsung mekanisme katalik itu sendiri terjadi dengan mengubah
konsentrasi substrata tau reaktan. Artinya, bila konsentrasi substrat bertambah,
maka laju reaksi meningkat sampai tercapai suatu nilai pembatas. Dan bila produk
menumpuk,m laju reaksi menurun. Pengendalian langsung melalui
penggandengan dengan proses-proses lain, maksudnya adalah pengaturan oleh
ligan ( molekul yang dapat terikat pada enzim) yang tidak ikut berperan dalam
proses katalik itu sendiri.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Enzim adalah senyawa organik yang berperan sebagai katalis yaitu untuk
mempercepat proses dan reaksi kimia yang sedang berlangsung. Enzim bekerja
secara spesifik pada satu jenis substrat. Namun, ada satu enzim yang dapat bekerja
pada beberapa jenis substrat. Enzim sangat berguna untuk bagi manusia, hewan,
dan tumbuhan. Oleh karena itu, keberadaan enzim sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan kehidupan di alam ini.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau
strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun
adalah inihibitor enzim.

3.2 Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang
membangun dari para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan masukan
ataupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.”enzim”.( http://ikhsankes.blogspot.co.id/). Diakses pada 4


September 2017 pada pukul 19.56 WIB

Fauzanna,nada.2014.”makalah
biokimia”(https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/05/27/makalah-
biokimia-enzim/). Diakses pada 4 September 2017 pada pukul 19.47 WIB

Wahyudi,rony.2013.”makalah tentang enzim”.(http://www.mentari-


dunia.com/2013/02/makalah-tentang-enzim.html). Diakses pada 4
September 2017 pada pukul 19.49 WIB

13

Anda mungkin juga menyukai