HIDUP
OLEH :
PARALEL 06
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. SIMEL SOWMEN , S.Pt, MP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas karunia-Nya sehingga
makalah Biokimia tentang “Lipid” ini dapat saya selesaikan. Tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada Dr. Simel Sowmen S.Pt, MP, selaku pembimbing
mata kuliah Biokimia atas bimbingannya dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan serta saran demi terwujudnya makalah ini. Saya harap, makalah yang kami
susun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama menambah
pengetahuan tentang hal yang diulas di dalamnya. Selain itu seperti kata pepatah ” tak
ada gading yang tak retak”, begitupun makalah kami masih jauh dari sempurna. Saran
dan kritik yang membangun akan sangat membantu kami dalam memperbaiki
makalah selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1926 enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner yang telah
berhasil mengisolasi urease dari tumbuhah kara pedang. Urease adalah enzim yang
dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Enzim mempunyai berbagai fungsi
biologis dalam tubuh organism hidup dan menjadi unsure terpenting bagi tubuh
dalam berproses.Enzim merupakan bagian terpenting yang bisa membuat metabolism
ttubuh menjadi lancar.
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui arti dari enzim.
b. Untuk mengetahui sifat enzim.
c. Untuk mengetahui bentuk kerja enzim.
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim.
e. Untuk mengetahui fungsi enzim.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ENZIM
Enzim secara lebih spesifik dalam hal menentukan rekasi mana yang akan
dipacu shingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk
sampingan yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Sedangkan gugus protestik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dikelompokkan menjadi dua yaitu
koenzim (tersusun dari bahan organic) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
B. SIFAT ENZIM
5
6. Umumnya enzim bekerja mengakatalis reaksi satu arah, meskipun ada
yang mengakatalis reaksi dua arah.
7. Bekerjanya spesifik.
8. Umumnya enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein
tambahan yang disebut kofaktor.
Teori gembok anak kunci (key-lock): Sisi aktif enzim mempunyai bentuk
tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Substrat sesuai
dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan anak kuncinya. Hal itu
menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi
(rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai
lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
Teori cocok terinduksi (induced fit): Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam
menyesuaikan struktur substrat. Ikatan antara enzim dan substrat dapat
berubah menyesuaikan dengan substrat. Inhibitor Merupakan zat yang dapat
menghambat kerja enzim.
6
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM
1. Suhu
Semakin tisnggi suhu maka kerja enzim akan meningkat. Tetapi ada batas
maksimalnya. Misalnya pada hewan batas tertinggi suhu adalah 40 ̊ C. Bila suhu
diatas 40 ̊C , enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas
tertinggi suhunya 25̊ C.
2. pH
3. Konsentrasi substrat
4. Konsentrasi enzim
5. Adanya activator
6. Adanya inhibitor
7
Inhibitor enzim ada tiga macam yaitu :
a) Inhibitor kompetitif
b) Inhibitor non-kompetitif
c) Inhibitor ireversibel
E. FUNGSI ENZIM
8
3) Kegunaan enzim di klinik:
Salah satu fungsi penting enzim adalah pada sistem pencernaan hewan. Enzim
seperti amilase dan protease memecah molekul yang besar (seperti pati dan protein)
menjadi molekul yang kecil, sehingga dapat diserap oleh usus. Molekul pati, sebagai
contohnya, terlalu besar untuk diserap oleh usus, namun enzim akan menghidrolisis
rantai pati menjadi molekul kecil seperti maltosa, yang akan dihidrolisis lebih jauh
menjadi glukosa, sehingga dapat diserap. Enzim-enzim yang berbeda, mencerna zat-
zat makanan yang berbeda pula. Pada hewan pemamah biak, mikroorganisme dalam
perut hewan tersebut menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai sel dinding
selulosa tanaman.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Enzim sangat memiliki fungsi didalam organisme makhluk hidup. Terurtama
didalam proses metabolisme yang terjadi pada makhluk hidup. Beberapa factor yang
mempengaruhi kerja enzim yaitu suhu, pH, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim,
adanya activator, dan adanya inhibitor.
3.2 SARAN
Semoga didalam penulisan ini, dapat bermanfaat untuk pembacanya pada
umumnya dan penulinya khususnya. Tentunya didalam penulisan banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi
XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Poedjiadi, A., F.M. T. Supriyanti. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.
Stryer, L. 2000. Biokimia. Vol 2. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Wirahadikusumah, M. 1981. Biokimia : Proteine, Enzima & Asam Nukleat. ITB.
Bandung.
11