Anda di halaman 1dari 10

Kinetika Kimia dan Katalisis

“Biokatalis ”

Musrifah Tahar
H311 13 035

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua reaksi biologis dalam sel makhluk hidup sangat tergantung pada
peran enzim. Enzim adalah molekul protein yang berperan untuk mempercepat
reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri
tidak bereaksi. Enzim sebagai biokatalis merupakan senyawa protein yang
disintesiskan di dalam sel dan ikut serta dalam reaksi-reaksi biokimia. Demikian
diungkapkan Prof. Dr. drh. Aulanni'am, DES dalam pidatopengukuhannya yang
berjudul "Enzim Sebagai Biokatalis dan Perannya dalam Transformasi Biologis".
Pidato pengukuhan ini disampaikan dihadapan rapat senat terbuka Universitas
Brawijaya pada Rabu (15/4) di gedung widyaloka. Lebih lanjut, ia menyatakan
bahwa tanpa bantuan enzim maka reaksi-reaksi kimia akan berjalan lambat karena
enzim bertindak sebagai katalis biologi yang spesifik dan efisien. Beberapa sifat
enzim disebutkannya adalah biokatalisator (mempercepat jalannya reaksi tanpa
ikut bereaksi), thermolabil (mudah rusak bila dipanasi lebih dari suhu 60 derajat
celcius), bekerjanya spesifik, dan umumnya tidak dapat bekerja tanpa suatu zat
non protein tambahan yang disebut kofaktor.

1.2. RumusanMasalah
1. Apakah pengertian biokatalis ?
2. Bagaimana prinsip kerja biokatalis ?
3. Apa klasifikasi biokatalis ?
4. Bagaimana sifat-sifat biokatalis ?
5. Bagaimana peranan biokatalis ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian biokatalis
2. Mengetahui prinsip kerja biokatalis
3. Mengetahui Klasifikasi biokatalis
4. Mengetahui sifat-sifat biokatalis
5. Mengetahui manfaat biokatalis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Biokatalis

Enzim merupakan biokatalisator yang diproduksi oleh jaringan makhluk

hidup digunakan untuk mengkatalisis reaksi yang terdapat pada makhluk hidup

dan dapat meningkatkan laju reaksi yang terdapat pada jaringan. Enzim juga dapat

dikaitkan sebagai unit fungsional dari metabolisme sel, bekerja dengan urutan

tertentu, mengkatalisis reaksi bertahap yang berjumlah hingga ratusan yang

menyimpan dan mentransformasikan energi kimiawi dan membuat makromolekul

dari prekursor yang sederhana.

Enzim merupakan protein globular yang umumnya berfungsi sebagai

biokatalis pada semua proses kimia dalam makhluk hidup sehingga disebut life is

enzyme. Enzim berasal dari kata Yunani, (en = dalam, dan zyme = bahan adonan

roti) yang berarti in yeast atau sesuatu yang terdapat di dalam ragi. Enzim mampu

meningkatkan reaksi yang dikatalisnya serta tidak mengubah keududukan normal

dari kesetimbangan kimia.

Reaksi yang menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.

Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang

lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Di samping itu, karena enzim itu

adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya

proses denaturasi. Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan

terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang

dan kecepatan reaksinya pun akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya

proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Namun kenaikan suhu


pada saat mulai terjadinya proses denaturasi akan mengurangi kecepatan reaksi.

Oleh karena ada dua pengaruh yang berlawanan, maka akan terjadi suatu titik

optimum, yaitu suhu yang paling tepat bagi suatu reaksi yang menggunakan

enzim tertentu.

2.2. Prinsip Kerja Biokatalis

Prinsip kerja enzim berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama,

enzim (E) bergabung dengan substrat (S) membentuk kompleks enzim substrat

(E-S). Tahap kedua, kompleks enzim-substrat terurai menjadi produk dan enzim

bebas. Terdapat dua model yang diusulkan pada kegiatan enzim dalam

mempengaruhi substrat sehingga diperoleh zat hasil, yaitu model kunci dan anak

kunci, dan model induced fit.

Pada model kunci dan anak kunci, substrat atau bagian substrat harus

mempunyai bentuk yang sangat tepat dengan sisi katalitik enzim. Substrat ditarik

oleh sisi katalitik enzim yang cocok untuk substrat tersebut sehingga terbentuk

kompleks enzim substrat. Pada model induced fit, lokasi aktif beberapa enzim

mempunyai konfigurasi yang tidak kaku. Enzim berubah bentuk menyesuaikan

diri dengan bentuk substrat setelah terjadi pengikatan. Jadi, tautan yang cocok

pada keduanya dapat diinduksi ketika terbentuk kompleks enzim-substrat.

2.3. Klasifikasi Biokatalis

Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-

masing enzim diberi nama menurut nama substratnya, misalnya urease, arginase

dan lain-lain. Di samping itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan nama

lama misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Adapun keenam kelas enzim antara

lain yaitu:
1. Oksidoreduktase, mengkatalisis oksidasi dan reduksi. Contoh : alkohol

dehidrogenase

2. Transferase, mengkatalisis pemindahan gugus seperti : Glikosil, Metil, fosforil,

aldehid dan keton. Contoh: ATP (D-heksosa-6-fosfotransferase/heksokinase)

3. Hidrolase, mengkatalisis pemutusan hidrolitik dalam ikatan C-C, C-O, C-N dan

ikatan lain. Contoh: Beta-Galaktosidase

4. Liase, mengkatalisis pemutusan ikatan C-C, C-O, C-N, dan ikatan lain dengan

eliminasi atom yang menghasilkan ikatan rangkap. Contoh : Fumarat hidratase

5. Isomerase, mengkatalisis perubahan geometrik atau struktural di dalam satu

molekul. Contoh: triosafosfat isomerase.

6. Ligase, mengkatalisis penyatuan dua molekul yang dikaitkan dengan hidrolisis

ATP.Contoh: Asetil-KoA-karboksilase.

2.4. Sifat-Sifat Biokatalis

1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim

tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.

4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat

dan dapat digunakan berulang-ulang.

5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim),

contoh ektoenzim: amilase,maltase.

6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga

yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh: lipase, mengkatalisis pembentukan

dan penguraian lemak.


7. Bekerjanya spesifik; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif

(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan

substrat tertentu.

8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein

tambahan yang disebut kofaktor.

2.5. Manfaat Biokatalis

1. Enzim sebagai katalis untuk reaksi kimia dapat terjadi baik didalam

maupun di luar sel.

1. Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu.

2. Suatu enzim dapat bekerja 108 sampai 1011 kali lebih cepat dibandingkan laju
reaksi tanpa katalis.

3. Enzim bekerja sebagai katalis dengan cara menurunkan energi aktivasi,


sehingga laju reaksi meningkat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa enzim

merupakan biokatalisator yang memiliki peran peran penting dalam suatu reaksi

kimia berdasarkan prinsip, klasifikasi, sifat, dan manfaat dari enzim itu sendiri.

3.2. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui

lebih banyak lagi tentang “Biokatalis” guna menambah wawasan untuk

pembelajaran.
Daftar Pustaka

Lehninger, A. L., 1991, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Poedjiadi, A., dan Supriyanti, T., 2005, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.

Prasetyal, 2009, Enzim Sebagai Biokatalis dan Perannya dalamTransformasi


Biologis, Jakarta.

Toha, A. H., 2001, Biokimia: Metabolisme Biomolekul, Alfabeta, Bandung


KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang lebih indah selain ucapan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan karunia, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga

makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa pula senantiasa kita panjatkan salawat

serta salam kepada junjungan dan panutan kita Muhammad SAW. Dalampenyusunan

makalah ini, disadari bahwa dalam tahap penyusunannya, tidak terlepas dari berbagai

kendala yang menghambat penyusunan. Namun berkat bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak, sehingga kendala dan halangan tersebut dapat teratasi. Ucapan terima

kasih saya sampaikan kepada dosen mata kuliah ini.

Dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Walau demikian, saya tetap

berharap makalah ini dapat memberikan manfaat.

Amin.

Makassar, 25 November 2015

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….………....1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….…….......1

1.3 Tujuan…………………………………………………………..........................1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Biokatalis ........................................................................................2

2.2. Prinsip Kerja Biokatalis ....................................................................................3

2.3. Klasifikasi Biokatalis ........................................................................................3

2.4. Sifat-Sifat Biokatalis ........................................................................................4

2.5. Manfaat Biokatalis ...........................................................................................5

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………6

3.2 Saran…………………………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………iv

Anda mungkin juga menyukai