Anda di halaman 1dari 20

Nata De Soya

Kelompok
1. Musrifah Tahar H311 13 035
2. Riska Mariyanti H311 13 036
3. Hariyati Rafsen
4. Andi Eka Kartika

Pendahuluan

Limbah

Padat

Pakan ternak

Cair

Pencemaran

Limbah Industri tahu

Pengelolaan

Nata de soya

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud nata de soya?


2. Bagaimana reaksi yang terjadi pada pembuatan
nata de soya?
3. Bagaimana proses pembuatan nata de soya?

Tujuan

1. Mengetahui tentang nata de soya


2. Mengetahui reaksi yang terjadi pada pembuatan
nata de soya
3. Mengetahui proses pembuatan nata de soya

Industri tahu

Tahu merupakan produk makanan berbahan baku kedelai yang sudah dikenal sejak lama di
Indonesia. Di Indonesia, tahu sudah menjadi makanan yang sangat familiar dikonsumsi oleh
masyarakat kelas bawah maupun kelas atas. Tahu merupakan produk makanan yang mudah
rusak karena memiliki kadar air dan protein tinggi merupakan media tumbuh yang potensial
bagi mikroorganisme pembusuk.
Industri tahu merupakan industri kecil yang banyak tersebar di perkotaan dan di pedesaan.

Tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari kedelai dengan proses pengendapan
protein pada titik isolektriknya, yaitu suatu kondisi telah terbentuk endapan berbentuk
gumpalan atau padatan protein yang sempurna pada suhu 50 , dan cairan telah terpisah dari
protein tanpa atau dengan penambahan zat lain yang diizinkan antara lain, bahan pengawet
dan bahan pewarna (Pohan, 2008).

Limbah tahu
Menurut Sadimin (2007) limbah cair industri tahu merupakan salah satu sumber pencemar
lingkungan. Untuk memproduksi 100 kg tahu dihasilkan limbah sebanyak 750 liter. Sumber
limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan
sisa-sisa tahu. Pada umumnya penanganan limbah cair dari industri tahu cukup ditangani
dengan sistem biologis, hal ini karena polutannya merupakan bahan organik seperti
karbohidrat, vitamin, protein sehingga dapat didegradasi oleh pengolahan secara biologis.
Whey tahu merupakan sumber medium yang baik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum
dalam hal ini bakteri pembentuk nata

Acetobacter xylinum
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek dan
tergolong ke dalam jenis bakteri Gram negatif, memiliki lebar 0-5-1 m dan
panjang 2-10 m. Bakteri Acetobacter xylinum mampu mengoksidasi glukosa
menjadi asam glukonat dan asam organik lain pada waktu yang sama. Sifat
yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk
mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut
membentuk matrik yang dikenal sebagai nata (Tomita dan Kondo, 2009).

Nata de soya
Nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadir yang artinya
berenang, istilah tersebut juga berasal dari bahasa latin yaitu
natere yang artinya terapung (Collade, 1986). Nata adalah
makanan khas rakyat Philipina yang biasa digunakan sebagai
dessert (makanan penyegar).

Secara kimia nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri


dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini
berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media
cair yang asam dan mengandung gula (Trismila, 2001).

Menurut hasil analisi gizi, Nata de soya tergolong produk pangan


yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan
serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter
xylinum mampu mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai
menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi (Basrah E., 1993).

Metode percobaan

Bahan
air limbah tahu (whey tahu) yang
diperoleh dari produsen tahu, air
kelapa, starter (bibit Acetobacter
xylinum), gula pasir, pupuk ZA
dan asam asetat.

Alat
kain kasa halus (penyaring), hot
plate (pemanas), panci, pipet
tetes, oven, kertas pH, gelas
ukur, cawan porselin, karet,
batang pengaduk, tissue dan
wadah fermentasi.

Persiapan Stater

Dalam pembuatan nata de soya, medium yang digunakan adalah


air limbah tahu (whey tahu) yang baru dihasilkan dari
pengolahan tahu. Sebelum digunakan sebagai medium
pertumbuhan Acetobacter xylinum, air limbah tahu ini terlebih
dahulu diendapkan dan disaring.

Pembuatan Stater

Diagram pembuatan Stater

Pembuatan Nata de Soya

Pengolahan Nata de Soya

1. Nata yang telah jadi diambil dan dicuci dengan air, berulangulang sampai bersih,
2. Kemudian dilakukan pemotongan dengan menggunakan pisau
tahan karat dengan bentuk seperti kubus-kubus kecil.
3. Kemudian dicuci lagi berulang-ulang sampai rasa asam dari
Nata tersebut hilang.

Reaksi

Kesimpulan
1.Nata de soya merupakan selulosa yang mengandung air sekitar 98%
dengan tekstur kenyal, kokoh, putih, dan transparan dengan rasa yang
mirip kolang-kaling.
2.Pembentukan nata de soya terjadi karena proses pengambilan glukosa
dari dalam limbah cair tahu oleh sel-sel Acetobacter xylinum.
Kemudian glukosa tersebut digabungkan dengan asam lemak
membentuk prekusor pada membran sel dan bersama enzim
mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa di luar sel.
3. pH optimal untuk tumbuhnya bakteri Acetobacter Xylinum yaitu pada
pH 4,3 dan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum
pada suhu 28 31 0C.
4.Tempat inkubasi memberikan pengaruh terhadap produksi Nata
dimana jumlah Nata yang diproduksi lebih baik dan lebih banyak ketika
pada proses pembuatan Nata, wadah media dalam keadaan statis
daripada digoyang.
5.Kebersihan merupakan faktor sangat penting untuk keberhasilan dan
proses pembuatan Nata de soya.

Sekian
dan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai