Anda di halaman 1dari 17

Peranan Asam Amino

Non Esensial

Kelompok 7

Musrifah Tahar H311 13 035


Riska Mardiyanti H311 13 036
Hariyati Rafsen H311 13 037
Pengelompokan Asam Amino

Asam amino merupakan unsur pembentuk protein. terdapat 20 asam amino


yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam
amino esensial.

Asam amino esensial, merupakan asam


amino yang tidak dapat disintesis oleh
Asam amino non esensial, merupakan
jaringan tubuh makhluk hidup dan
asam amino yang dapat disintesis oleh
diperoleh dari makanan yang
tubuh dengan bahan baku asam amino
dikonsumsi organisme heterotrof (tidak
lain serta memiliki prioritas yang
mampu memproduksi makanan sendiri)
rendah untuk dikonsumsi.
disebabkan untuk mensintesisnya
diperluhan senyawa nitrat anorganik.
Jenis-jenis dan Struktur Kimia
Asam Amino Nonesensial

NO NAMA STRUKTUR KIMIA

1 Asam Glutamat

2 Glutamin

3 Prolin

4 Aspartat

5 Asparagin
6 Alanin

7 Glisin

8 Serin

9 Sistein

10 Tirosin
Reaksi Metabolisme Asam Amino

Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan


pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi ini gugus asam amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, α
ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto.

Reaksi Deaminasi Oksidatif

Deaminasi adalah suatu reaksi kimia pada metabolism yang meleaskan


gugus amina dari molekul senyawa asam amino.
Metabolisme Asam Amino
Non Esensial

Glutamat, Glutamin dan Prolin


Glutamat, dibentuk dari ammonia dan α-ketoglutarat, suatu senyawa antara
siklus asam sitrat, melalui kerja L-glutamat dehidrogenase. Tenaga
pereduksi yang diberikan oleh NADPH.

Glutamin, dibentuk dari glutamate melalui kerja glutamine sintetase.

Prolin, suatu senyawa turunan siklik glutamate. Glutamat mula mula


direduksi menjadi senyawa γ-semialdehidanya yang kemudian
mengalami penutupan dan reduksi lebih lanjut menjadi prolin.
Alanin
Alanin adalah asam amino non esensial yang dapat dibuat oleh
tubuh melalui reaksi transaminasi piruvat dengan glutamate.

α-ketoglutarat

Aspartat dan Asparagin


Dalam metabolsmenya, asparagin diubah menjadi asam aspartat dengan
bantuan enzim asparaginase. Kemudian asam aspartat diubah menjadi
asam asam oksaloasetat oleh enzim transaminase.
Sebaliknya asam aspartat dapat dibentuk dari asam oksaloasetat dengan
reaksi transaminasi. Dari asam aspartat dapat dibentuk asparagin
dengan enzim asparagin sintetase

Glisin
Glisin dapat mengalami reaksi deaminasi oksidatif oleh glisin
oksidase, yaitu enzim yang terdapat dalam jaringan hati dan ginjal.
Dalam reaksi ini glisin akan diubah menjadi asam glioksilat dan
amonia.
Serin
Metabolisme serin berlangsung melalui reaksi deaminasi dan
menghasilkan asam piruvat. Metabolisme ini terjadi dengan
menggunakan treonin aldolase selaku katalis. Biosintesis serin dimulai
dari asam fosfogliserat yang terbentuk pada proses glikolisis dan
berlangsung melalui beberapa tahap reaksi sehingga terbentuk serin.
Sistin dan Sistein
Sistin dan Sistein adalah asam amino nonesensial yang dibuat dari
asam amino esensial metionin. Metionin terlebih dahulu diubah menjadi
homosistein, kemudian homosistein bereaksi dengan serin membentuk
sistationin dan sistein.
Tirosin
Tirosin dapat diubah menjadi asam p-hidroksifenilpiruvat dengan cara
transaminasi. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim tirosin
ketoglutarat transaminase dan piridoksal fosfat sebagai koenzim.
Selanjutnya melalui beberapa tahap reaksi asam p- hidroksifenilpiruvat
diubah menjadi asam fumarat dan asam asetoasetat. Asam asetoasetat
pada akhirnya diubah menjadi asetil KoA dan asam asetat.
Tirosin
Transaminase
L-Tirosin Asam p-hidroksifenil piruvat
α-KG
glu

Asam asetoasetat Asam fumarat


+

KoASH
β-Ketotialase

Asetil KoA + Asetat


Peranan Asam Amino Non Esensial

a. Prolin (Pro)
Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen
protein. Sel tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan
yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina
untuk menjaga keseimbangan osmotik sel. Memperkuat persendian,
tendon, tulang rawan dan otot jantung.
b. Serin (Ser)
Fungsi biologi dan kesehatan yaitu Serina penting
bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawa purin dan piri
midin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah
besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serina memainkan peran
penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian
aktifkimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya.
c. Alanin (Ala)
Alanina dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas,
khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif seperti karbon.
Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan dalam
daur alanina.
d. Arginin (Arg)
Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk
peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan
telur. Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang
tanah.
e. Asparagin (Asn)
Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Ia berperan pula
dalam sintesisamonia. Sumber: Daging (segala macam sumber), telur,
dan susu(serta produk turunannya) kaya akan asparagina
f. Asam aspartat (Asp)
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi
di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan
terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur
urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
g. Sistein (Cys)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan
metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan
intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan
luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan
pernafasan seperti bronchitis.
h. Glutamine (Gln)
Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan
otot dengan segera akibat latihan beban yang berat.
i. Asam glutamate (Glu)
Ion glutamat merangsang beberapa tipe sarafyang ada
di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap.
Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal
sebagaimononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium
glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal sebagai penyedap
masakan.

j. Glisin (Gly)
Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor
neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).
Sekian dan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai