Non Esensial
Kelompok 7
1 Asam Glutamat
2 Glutamin
3 Prolin
4 Aspartat
5 Asparagin
6 Alanin
7 Glisin
8 Serin
9 Sistein
10 Tirosin
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Transaminasi
α-ketoglutarat
Glisin
Glisin dapat mengalami reaksi deaminasi oksidatif oleh glisin
oksidase, yaitu enzim yang terdapat dalam jaringan hati dan ginjal.
Dalam reaksi ini glisin akan diubah menjadi asam glioksilat dan
amonia.
Serin
Metabolisme serin berlangsung melalui reaksi deaminasi dan
menghasilkan asam piruvat. Metabolisme ini terjadi dengan
menggunakan treonin aldolase selaku katalis. Biosintesis serin dimulai
dari asam fosfogliserat yang terbentuk pada proses glikolisis dan
berlangsung melalui beberapa tahap reaksi sehingga terbentuk serin.
Sistin dan Sistein
Sistin dan Sistein adalah asam amino nonesensial yang dibuat dari
asam amino esensial metionin. Metionin terlebih dahulu diubah menjadi
homosistein, kemudian homosistein bereaksi dengan serin membentuk
sistationin dan sistein.
Tirosin
Tirosin dapat diubah menjadi asam p-hidroksifenilpiruvat dengan cara
transaminasi. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim tirosin
ketoglutarat transaminase dan piridoksal fosfat sebagai koenzim.
Selanjutnya melalui beberapa tahap reaksi asam p- hidroksifenilpiruvat
diubah menjadi asam fumarat dan asam asetoasetat. Asam asetoasetat
pada akhirnya diubah menjadi asetil KoA dan asam asetat.
Tirosin
Transaminase
L-Tirosin Asam p-hidroksifenil piruvat
α-KG
glu
KoASH
β-Ketotialase
a. Prolin (Pro)
Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen
protein. Sel tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan
yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina
untuk menjaga keseimbangan osmotik sel. Memperkuat persendian,
tendon, tulang rawan dan otot jantung.
b. Serin (Ser)
Fungsi biologi dan kesehatan yaitu Serina penting
bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawa purin dan piri
midin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah
besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serina memainkan peran
penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian
aktifkimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya.
c. Alanin (Ala)
Alanina dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas,
khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif seperti karbon.
Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan dalam
daur alanina.
d. Arginin (Arg)
Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk
peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan
telur. Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang
tanah.
e. Asparagin (Asn)
Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Ia berperan pula
dalam sintesisamonia. Sumber: Daging (segala macam sumber), telur,
dan susu(serta produk turunannya) kaya akan asparagina
f. Asam aspartat (Asp)
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi
di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan
terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur
urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
g. Sistein (Cys)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan
metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan
intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan
luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan
pernafasan seperti bronchitis.
h. Glutamine (Gln)
Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan
otot dengan segera akibat latihan beban yang berat.
i. Asam glutamate (Glu)
Ion glutamat merangsang beberapa tipe sarafyang ada
di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap.
Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal
sebagaimononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium
glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal sebagai penyedap
masakan.
j. Glisin (Gly)
Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor
neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).
Sekian dan
Terima
Kasih