2
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan
respirasi anaerob
4.2.1 Melakukan percobaan uji enzim katalase untuk menemukan sifat dan cara kerja
enzim, proses katabolisme dan proses anabolisme
4.2.2 Melakukan percobaan fermentasi alkohol untuk menemukan gas dan zat yang
terbentuk dalam fermentasi alkohol.
4.2.3 Melakukan percobaan fotosintesis untuk menemukan hasil fotosintesis dan
komponen apa saja yang dibutuhkan dalam fotosintesis
4.2.4 Membuat laporan tertulis tentang hasil percobaan-percobaan tersebut dengan data
yang diperoleh.
4.2.5 Mengomunikasikan hasil percobaan presentasi dengan Power Point
Gambar 2.2.2
Cara kerja enzim” Lock and key”
Pada teori ini enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil
yang dapat mengikat substrat. Ibaratnya lubang pada gembok tempat memasukkan
kuncinya, substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan gembok
sebagai enzimnya. Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi
aktif dan substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif
enzim. Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis suatu substrat apabila ada
ikatan antara substrat dengan enzim. Mula-mula sisi aktif enzim berikatan dengan
substrat, sehingga terbentuk enzim substra. Setelah terbentuk zat baru, enzimakan
melepaskan diri dari substrat tersebut.
2. Teori ketepatan induksi (Induced fit theory)
Teori ini menyatakan sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah
bentuknya menyesesuaikan bentuk substrat
Gambar 2.2.3
Cara kerja enzim ” Induced fit theory”
Gambar 2.2.4
Grafik pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
2. pH (derajat keasaman)
Enzim mempunyai pH optimum yang khas, pH optimum enzim dapat bersifat basa
atau asam. Misalnya enzim pepsin yang bekerja pada kondisi asam, enzim lipase
bekerja pada kondisi basa. Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai pH
yang optimum antara 6 – 8. Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam
amino pada sisi aktif sehingga menghalangi sisi aktif enzim.
Gambar 2.2.4
Grafik pengaruh pH terhadap kecepatan reaksi
Gambar 2.2.5.
Grafik hubungan antara konsentrasi enzim
dan konsentrsi substrat dengan
kecepatan reaksi
Gambar 2.2.7.
Inhibitor enzim
Gambar 2.2.8
Tahapan Respirasi Aerob
Glikolisis
Glikolisis merupakan proses perombakan molekul glukosa yang mempunyai 6
atom C menjadi molekul yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang
mempunyai 3 ataom C. Glikolisis terjadi di dalam sitosol.
Glikolisis artinya menguraikan gula, hal itulah yang terjadi dalam proses ini.
Glukosa, gula berkarbon 6 diuraikan menjadi dua gula berkarbon 3. Gula yang
lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk
membentuk dua molekul asam piruvat.
Jalur katabolic dari proses glikolisis ini terdiri dari 10 langkah yang
masing-masing dikatalis oleh enzim yang spesifik, ke sepuluh langkah ini dapat
dipisahkan menjadi 2 fase, yaitu : fase investasi energi yang mencakup lima
langkah pertama dan fase pembeyaran energi yang mencakup lima langkah
selanjutnya. Selama fase investasi energi, sel sebenarnya manggunakan ATP
untuk memfosforilasi molekul bahan bakar. Investasi ini dikembalikan dengan
dividennya selama fase pembayaran energi, ketika ATP dihasilkan oleh fosforilasi
tingkat substrat dan NAD+ (nikotinamida adenin dinukleotida) direduksi menjadi
Gambar 2.2.8
Skema Proses Glikolisis
Gambar 2.2.9.
Tahapan daur Krebs
Reaksi di atas disebut dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yaitu suatu proses
dehidrogenase yang melibatkan pemindahan gugus karboksil sebagai molekul CO2
dan gugus asetil sebagai asetil KoA.
Siklus krebs dinamai berdasarkan nama Hans Krebs, siklus ini memiliki delapan
langkah, masing-masing dikatalisis oleh suatu enzim spesifik dalam matriks
mitokondria.
Dalam diagram setiap putaran siklus krebs, dua karbon masuk dalam bentuk
asetat yang relatif tereduksi dan dua karbon yang berbeda keluar dalam bentuk
CO2 yang teroksidasi sempurna. Asetat bergabung dengan siklus ini melalui
Gambar 2.2.10
Rantai transpor elektron
O2 + 4 H+ + 4e- 2 H2O
2. Daur Krebs
2 Asam piruvat 2 Asetil koA + 2 CO2 2 NADH 2 ATP
2 Asetil koA 4 CO2 6 NADH
2 FADH2
Oleh karena 2 ATP digunakan untuk masuk ke mitokondria, ke seluruhan ATP yang
dihasikan sebanyak 36 ATP.
Gambar 2.2.11
Gambaran keseluruhan dari respirasi aerobic
Glukosa bukanlah satu-satunya bahan awal dari proses respirasi aerobik. Bahan-
bahan lain seperti protein dan lemak dapat digunakan sebagi bahan awal respirasi
aerobik. Namun melalui tahapan reaksi yang berbeda. Secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2.13
Fermentasi alkohol
Gambar 2.2.14
Fermentasi Asam laktat
Gambar 2.2.15
Piruvat sebagai penghubung utama dalam katabolisme
Gambar 2.2.16
Struktur Kloroplas
2. Komponen-komponen fotosintesis
Komponen-komponen yang diperlukan untuk terjadinya fotosintesis adalah
bahan baku (CO2 dan H2O), energi (cahaya matahari), pigmen (klorofil), molekul
carrier, enzim dan suhu yang tepat. Komponen-komponen itu disebut komponen-
komponen essensisal karena jika salah satu komponen itu tidak ada maka reaksi
fotosintesis tidak berjalan.
a. Bahan baku
CO2 di udara akan masuk melalui stroma ke dalam jaringan spons pada daun
karena CO2 terus dipergunakan untuk fotosintesis.
Konsentrasi CO2 dalam udara kira-kira 0,03 % konsentrasi ini kelihatannya
kecil, tetapi kalau dihitung jumlahnya sekitar 2 X 162 ton. Coba kalian ingat apa
saja yang menjadi sumber CO2 yang ada di muka bumi ini ! Dan kadar CO2
dewasa ini semakin bertambah, mengapa demikian coba kalian pikirkan kembali !
H2O merupakan bahan baku fotosintesis yang diambil dari dalam tanah atau
lingkungannya, pada tumbuhan tingkat tinggi tumbuhan menyerap H2O dari dalam
tanah melalui akar dan diangkut ke daun melalui ruang antar sel atau dari sel ke
sel dan melaui pembuluh angkut.
Gambar 2.2.17
Grafik pengaruh cahaya terhadap aktifitas fotosintesis
c. Pigmen
Klorofil merupakan pigmen yang terpenting untuk fotosintesis, karena klorofil
adalah pigmen yang dapat mengabsorbsi energi cahaya dan menggunakannya
untuk menghasilkan zat gula dalam proses fotosintesis
Pigmen yang terdapat pada kloroplas, antara lain klorofil a (berwarna hijau
muda), klorofil b (berwarna hijau tua), dan karoten (berwarna kuning hingga jingga).
Pigmen mengelompok dalam membrane tilakoid dan membentuk perangkat
penting dalam fotosintesis.
Pigmen penyerap cahaya pada membrane tilakoid disusun dalam suatu
rangkaian fungsional yang disebut fotosistem. Setiap fotosistem mengandung 200
molekul klorofil dan kira-kira 50 molekul karetonoid. Semua molekul di dalam
fotosistem dapat menyerap foton, tetapi hanya adasatu yang mampu mengubah
cahaya menjadi energi kimia. Molekul tersebut tersusun atas molekul klorofil yang
3. Hasil-hasil fotosisntesis
Proses fotosintesis menghsailkan glukosa (amilum) dan O2, untuk mengetahui
dan membuktikan hasil-hasil yang diperoleh dalam fotosintesis dilakukan
percobaan. Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil yang
diperoleh dalam fotosintesis antara lain, percobaan Ingenhousz, Engelman, dan
sachs.
a. Percobaan Ingenhousz
Gambar 2.2.18
Perangkat percobaan Ingenhousz
b. Percobaan Engelman
Objek yang digunakaan dalam percobaan ini adalah ganggang gandar
(Spirogyra sp) dan bakteri thermo yang diletakkan di bawah mikroskop. Di bawah
mikroskop akan terlihat bakteri-bakteri thermo berkumpul pada bagian yang
terdapat kloroplas dari Spirogyra sp yang terkena cahaya matahari, hal ini
dikarenakan banyaknya oksigen di daerah tersebut. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa dalam fotosintesis dibebaskan oksigen dan kloroplaslah yang
bertanggung jawab terhadap adanya oksigen. Perhatikan gambar di bawah ini
ganggang Spirogyra sp di bawah mikroskop !
Gambar 2.2.19
Percobaan Engelman
c. Percobaan Sachs
Pada percobaan Sachs bertujuan membuktikan bahwa dalam fotosisntesis
diperlukan cahaya matahari, berlangsung pada bagian tumbuhan yang
mengandung klorofil dan dihasilkan zat tepunng (amilum). Secara ringkas langkah-
langkah percobaan Sachs dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini !
4. Reaksi fotosintesis
Fotosintesis dapat dinyatakan sebagai suatu proses yang mengubah energi
cahaya menjadi energi ikatan kimia dan meyimpan energi tersebut dalam bentuk
gula yang dihasilkan dari CO2 yang miskin energi. Secara ringkas reaksi
fotosintesis adalah sebagai berikut :
cahaya
6 CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil
Proses fotosintesis terjadi dalam 2 tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
a.Reaksi terang / Reaksi Hill / reaksi fotokimia
Reaksi pertama fotosintesis adalah akibat pengaruh cahaya matahari yang
dikenal sebagai reaksi terang. Energi cahaya yang telah diserap mengakibatkan
electron dari klorofil a terlepas. Electron ini digunakan untuk menguraikan H2O
menjadi ion H+ dan ion O2.Peristiwa ini disebut fotolisis dan terjadi di dalam grana.
Dalam reaksi terang dihasilkan ATP dan NADPH2, yaitu suatu sumber energi yang
penting dalam pembentukan glukosa.
Dalam proses reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I)
dan fotosistem II (FS II). Pada FS I terdapat klorofil a 683 ( kl.a 683) dan karotenoid
yang mampu menyerap energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm
(P700), sedangkan pada FS II dengan P680 diserap oleh klorofil a 673 (kl.a 673)
dan klorofil b. Perhatikan gambar 2.20. di samping ini !
NADP + 2 H+ + 2 e- NADPH2
H2O 2 H- + 2 e - + ½ O 2
2H2O 4 H- + 4 e - + O 2
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air
(2H2O). jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2, dan O2.
Gambar 2.2.22
Siklus Calvin-Benson
Gambar2.2.23
Fotosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi biokoimia
2.2.2 Kemosintesis
Kemosintesis adalah pembentukan senyawa organic dari bahhan anorganik
dengen menggunakan energi dari reaksi kimia.Organisme yang melakukan
kemosintesis adalah organisme yang dapat mensintesis zat makanannya dengan
memenfaatkan energi dari senyawa-senyawa kimia tertentu yang dioksidasinya.
Pada umumnya, organisme-organisme yang dapat melakukan kemosintesis
adalah mikroorgaanisme khususnya bakteri. Bakteri yang dapat melakukan proses
Dari beberapa contoh di atas dapat dilihat bahwa energi yang dihasilkan pada
proses kemosintesis lebih sedikit jika dibandingkaaan dengan jumlah energi yang
dihasilkan pada fotosintesis. Hal itu disebabkan bakeri-bakteri tersebut tidak dapat
menggunakan energi pengaktifan dari luaar (cahaya matahari) untuk meninggikan
energi electron-elektron yang dioksidasikan dan dibutuhkannya sejumlah grol
substrat untuk pembentukan 1 mol glukosa (C6H12O6).
Gambar 2.2.24
Perbandingan fotosintesis tumbuhan C4 dan CAM
Gambar.2.24
Skema hubungan antara katabolisme dan anabolisme karbohidrat
2 CO2 6 ATP
Di dalam sel, bahan bakar sel dapat berupa karbohidrat, protein dan lemak
tergantung dari makanan yang dikonsumsi. Katabolisme karbohidrat, protein dan
lemak bertemu pada jalur siklus krebs dengan masukan asetil koenzim A. Asetil Ko A
yang menjadi bahan baku siklus krebs untuk menghasilkan energi dapat berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein atau lemak.
Titik temu berbagai jalur mmetabolisme ini berguna untuk saling menggantikan
bahan baker dalam sel. Selain itu, hasil katabolisme karbohidrat, protein dan lemak
berguna menghasilkan senyawa-senyawa antara yang dapat membentuk ATP,
komponen haemoglobin, hormone, ataupun komponen sel yang lainnya.
Pada skema di atas terlihat bahwa dengan jalur katabolisme yang berbeda,
glukosa (karbohidrat) dan asam glutamate (protein) menghasilkan jumlah ATP yang
sama, yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam hekanoat (lemak) dengan jumlah
atom karbon yang sama dengan glukosa ( 6 karbon) menghasilkan 44 ATP. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa energi yang dihasilkan lemak lebih besar
dibandingkan dengan karbohidrat ddan protein, sedangkan karbohidrat dan protein
setara dalam berat yang sama.
Energi yang dibebaskan dari proses oksidasi tidak semua diikat oleh ATP, karena
itu ada salah satu cara yang lebih akurat untuk mengukur kalori pada suatu senyawa
yaitu dengan menggunakan calorimeter. Dengan alat ini diketahui bahwa nilai kalori
TUGAS
Cari satu jenis makanan yang berkadar gula rendah dari buku, majalah, atau
internet yang menjelaskan informasi tentang :
Komposisi makanan tersebut
Proses pembuatan makanan tersebut
Keuntungan mengkonsumsi makanan tersebut
Tugas
Carilah beberapa produk makanan kemasan, kemudian catat tentang :
Komposisi kandungan zat makanan dalam kemasannya.
Teknologi pengawetan yang digunakan.
Penggunaan zat pengawet, pewarna dan penambah rasa
SUSU FERMENTASI
Susu fermentasi seperti yoghurt dan kefir, selain dapat mencegah diare juga
berperan aktif pada kesehatan prima sesuai kebutuhan sejak bayi lepas sapih hingga
lansia.
Laktosa (gula susu) umumnya susah diuraikan oleh lambung konsumen
Indonesia. Meski ketika bayi kaya akan enzim pengurai laktosa, yakni lactase (B-
galaktosidase) sehingga mampu memanfaatkan ASI, namun enzim tersebut akan
berkurang tajam sejak masa penyapihan hingga tinggal 10 % ketika dewasa. Oleh
karena tidak terurai, butiran laktosa akan tertinggal di usus halus dan menyerap
banyak air di sekitarnya sehingga menimbulkan diare. Ada kalanya sebelum keluar dia
tertahan di kolon dan diurai oleh bakteri penghasil gas (CH4, CO2, dan H2 ). Akibatnya,
perut menjadi kembung sehabis minum susu non-fermentasi lebih dari segelas besar
(300 ml).
Dengan adanya proses fermentasi oleh bakteri penghasil asam laktat (BAL),
30%-40% laktosa akan terurai menjadi glukosa dan galaktosa yang mudah diserap
oleh tubuh. Jika BAL khususnya spesies Lactobaccillus casei, Lactobaccillus
acidophilus dan Bifidobacterium sp tetap hidup dalam saluran pencernaan makanan,