Disusun Oleh
NAJWA
NIS 6117
KELAS XI MIPA4
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Proses Osmosis Pada Bunga Mawar Dengan Menggunakan
Pewarna Makanan”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas proposal
penelitian pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Plus Negeri 17 Palembang pada
tahun pelajaran 2020/2021
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini,
yaitu kepada:
1. Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
bugemm ini lancar dan tepat waktu.
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan baik dalam bentuk doa maupun
material sehingga pembuatan proposal penelitian ini dapat berjalan dengan
baik.
3. Ibu Dra. Ratna Sari Dewi selaku guru pembimbing pelajaran bahasa
indonesia selama pembuatan proposal penelitian ini
4. Teman-teman SMA Plus Negeri 17 Palembang atas kerjasama dan
motivasinya dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
3
ABSTRAKI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pewarnaan terhadap mutu
bunga dan menentukan bunga yang terbaik konsentrasi pewarna dan kelembutan
perendaman dalam pewarnaan biru tuberose, anyelir, gladiol dan mawar. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2021 di rumah penguji.
Rancangan Acak Lengkap telah digunakan dengan dua faktor. Faktor pertama
adalah empat konsentrasi biru pewarna (0 ml / L, 8 ml / L, 40 ml / L, dan 80 ml /
L). Faktor kedua adalah lama perendaman (2, 4 dan 8 jam). Secara umum, file Hasil
penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi pewarna dan lama
perendaman secara umum tidak berpengaruh nyata terhadap volume memegang
diserap, persen mekar, dan vaselife. Menurut pengukuran absorban, waktu paling
optimal perendaman terjadi setelah 2 jam. Untuk menghasilkan warna biru tua
dengan cepat disarankan menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi, dan untuk
membentuk kehalusan warna disarankan untuk memperpanjang perendaman.
Kata Kunci: Pewarnaan, Bunga Biru, Pewarna Makanan, Sedap Malam, Dianthus,
Gladiol, Mawar
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
ABSTRAKSI..........................................................................................................3
KATA PENGANTAR...........................................................................................4
DAFTAR ISI..........................................................................................................5
DAFTAR ISI..........................................................................................................6
DAFTAR ISI..........................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................8
1.2 Masalah Penelitian.............................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
5
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Perbandingan warna pada bunga mawar yang sudah dicelupkan ke
dalam pewarna yang berbeda-beda........................................................................16
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
tunggang. Meskipun demikian, jika dikembangbiakkan dengan stek atau cangkok,
tumbuhan tersebut memiliki akar serabut. Warna-warni bunga mawar sangat
didominasi warna merah, putih, dan kuning. Untuk mengetahui pengaruh proses
osmosis maka peneliti akan menggunakan bunga mawar sebagai objek yang
digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan penelitian untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh air yang diserap oleh bunga mawar melalui proses osmosis dan air
yang berwarna apa yang lebih cepat diserap oleh bunga mawar pada proses osmosis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Osmosis
Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari sebuah larutan yang mana
mempunyai daya konsentrasi yang rendah ataupun pelarut yang murni dengan
melewati membran semipermeabel ke larutan yang mempunyai daya konsentrasi
yang lebih tinggi sehingga pada akhirnya tercapai keseimbangan untuk laju
pelarutnya. Alat ukur osmosis disebut osmometer. Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan air unruk
melakukan difusi. Disamping potensial air dan potensial tekanan, komponen yang
juga penting adalah potensial osmotik, yang terjadi karena adanya unsur terlarut.
Menurut Hasnunisah dan Suwandi (2016:22), bahwa hal yang paling
berguna yang dapat diukur dari sistem tanah-tumbuhan-udara adalah potensial air.
Potensial air bukan saja penentu akhir dari proses pergerakan air secara difusi, tapi
juga menjadi penentu tak langsung perpindahan massa air yang terjadi akibat
gradien tekanan. Gradien tekanan timbul akibat pergerakan secara difusi.
2.2 Difusi
Difusi adalah proses yang menyebabkan senyawa kimia tertentu di transport
dari satu daerah ke daerah lain sehingga terjadi keseimbangan. Pada umumnya, air
dan bahan yang larut di dalamnya masuk dan keluar sel satu per satu molekul setiap
kali. Proses ini terjadi akibat adanya mobilitas dan energi kinetik dari molekuk atau
ion yang mengadakan difusi tersebut. Menurut teori kenetika, partiker dasar (atom,
molekul, dan ion) bergerak secara konstan pada suhu di atas nol absolut. Energi
rata-rata partikel dalam suatu zat homogen akan meningkat dengan naiknya suhu,
tetapi akan konstan pada suhu tertentu. Makin tinggi suhu makin cepat gerakan
partikel. Makin kecil partikel, makin cepat pada gerakan suhu tertentu.
10
larutan yang lebih pekat. Potensial osmotik dari suatu larutan lebih menyatakan
status larutan yang dinyatakan dalam satuan konsentrasi, satuan tekanan atau satuan
energi. Jika cairan disetiap jaringan tumbuhan berada dalam kesetimbangan
osmotik dengan larutan luar disekelilingnya pada tekanan atmosfer sama dengan 0,
dan tak ada tegangan atau tekanan di dalam jaringan, maka potensial osmotik cairan
tersebut akan sama dengan potensial osmotik larutan sekitar.
Menurut Hasnunidah dan Suwandi (2016:24), bahwa metode untuk
mengukur potensial osmotik ini adalah dengan mengamati plasmolisis insipien.
Plasmolisis insipien terjadi pada jaringan yang separuh jumlah selnya baru saja
mulai mengalami plasmolisis (protoplas baru mulai terlepas dari dinding sel), berati
tekanan dalamnya sama dengan nol. Dengan demikian potensial osmotik larutan
penyebab plasmolisis insipien setara dengan potensial osmotik di dalam sel,
sesudah kesetimbangan dengan larutan tercapai.
Faktor-faktor yang memengaruhi potensial osmotik adalah sebagai berikut:
a. Konsentrasi
Meningkatnya konsentrasi suatu larutan akan menurunkan nilai potensial
osmotiknya. Apabila zat terlarut bukan elektrolit dan molekulnya tidak mengikat
air hidrasi, maka potensial osmotik larutan tersebut hampir pasti akan sebanding
dengan konsentrasi molekulnya.
b. lonisasi Molekul Zat Terlarut
Potensial osmotik suatu larutan ditentukan oleh jumlah partikel yang
terdapat dalam larutan tersebut. Partikel yang dimaksud dapat berbentuk ion,
molekul, atau partikel koloid (micelle).
c. Hidrasi Molekul Zat Terlarut
Air yang berasosiasi dengan partikel zat terlarut disebut sebagai air hidrasi.
Air dapat berasosiasi dengan ion, molekul atau partikel koloid. Dampak air
hidrasi terhadap suatu larutan dapat menyebabkan larutan menjadi lebih pekat
dari yang kita perkirakan, sehingga nilai potensial osmotik lebih rendah.
d. Suhu
Potensial osmotik suatu larutan nilainya akan menurun bila ada kenaikan suhu.
Pada larutan sukrosa 1-molal pada 0°C nilai potensial osmotiknya -24,85 atm
pada suhu 400C turun menjadi -27,70 atm dan pada suhu 80°C turun lagi menjadi
11
-28,82 atm.
12
Menurut TIM Karya Tani Mandiri (2010:11) bahwa tanaman bunga mawar
termasuk ke dalam tumbuhan berbiji dengan biji tertutup dan berkeping dua.
Tanaman bunga mawar juga berupa pohon yang batangnya berkayu. Sebagai
tumbuhan dikotil, tanaman bunga mawar mempunyai sistem akar tunggang. Batang
dan akar mempunyai kambium sehingga dapat membesar. Sebagai tumbuhan
berbiji tertutup, tanaman bunga mawar juga dianggap sebagai golongan tumbuhan
dengan tingkat perkembangan yang tinggi. Warna bunga mawar bermacam-macam,
mulai dari putih, salem, kuning, merah jambu, dan merah tua. Jenis dan varietas
bunga mawar secara umum digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu wild
rose (mawar liar), old garden roses (mawar kuno), dan modern garden roses
(mawar modern).
13
BAB III
METODE PENELITIAN
14
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan atau
eksperimen dengan menggunakan metode pengamatan. Percobaan atau eksperimen
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh air yang diserap oleh bunga
mawar melalui proses osmosis.
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bunga Mawar
Waktu Mawar 1 Mawar 2 Mawar 3
(Warna Merah) (Warna Biru) (Warna Ungu)
30 Warna bunga belum Warna bunga belum Warna bunga belum
Menit berubah. berubah. berubah.
Tabel 4.1. Perbandingan warna pada bunga mawar yang sudah dicelupkan ke
dalam pewarna yang berbeda-beda.
16
Gambar 4.1. Mawar pada 30 menit percobaan
17
Gambar 4.4. Mawar pada 3 jam percobaan
4.2 Pembahasan
Tabel 4.1 memaparkan perbandingan warna pada bunga mawar yang telah
dicelupkan kedalam masing-masing pewarna makanan yang berbeda-beda.
Terdapat 3 jenis pewarna yang digunakan dalam percobaan ini. Pada mawar 1
pewarna makanan yang digunakan adalah warna merah. Mawar 2 pewarna
makanan yang digunakan adalah warna biru. Sedangkan pada mawar 3 pewarna
makanan yang digunakan adalah warna ungu.
Pada percobaan 30 menit pertama, ketiga bunga mawar belum terlihat
perubahan yang jelas. Warna pada bunga mawar masih sama seperti bentuk
awalnya.
Pada percobaan 1 jam kemudian, ujung kelopak bunga pada mawar 1
terlihat bercak berwarna merah walaupun belum merata, dan kelopak bunga pada
mawar 2 berubah menjadi warna biru muda, sedangkan mawar 3 belum terlihat
perubahan warna yang terjadi.
Percobaan 2 jam kemudian, ujung kelopak bunga dan kelopak bunga pada
mawar 1 berubah warna menjadi warna jingga, dan pada mawar 2 kelopak bunga
dan ujung kelopak bunga berubah menjadi warna biru serta pada batang mawar 2
terdapat bercak-bercak warna biru, sedangkan pada mawar 3 baru terlilhat
perubahan pada ujung kelopak bunga yang terlihat bercak-bercak berwarna ungu.
Percobaan 3 jam terakhir, pada mawar 1 kelopak bunga mawar berwarna
jingga disertai bercak merah serta pada batang muncul bercak berwarna merah, dan
18
pada mawar 2 juga warna sudah mulai berubah secara utuh menjadi biru dan pada
bercak biru pada batang sudah mulai menyebar, sedangkan pada mawar 3 bercak
ungu baru mulai menyebar walau belum merata.
Dapat kita ketahui bahwa tumbuhan memerlukan air dalam kelangsungan
hidupnya. Dapat dilihat dari tabel hasil penilitian warna yang paling cepat
melakukan osmosis adalah warna biru, dimana dalam satu jam percobaan sudah
terlihat perubahan yang jelas. Sedangkan warna merah baru terlihat perubahan yang
jelas setelah dua jam dan warna ungu baru terlihat perubahan yang jelas setelah 3
jam percobaan.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa peristiwa osmosis dapat
terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat permeabel
terhadap zat-zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena
perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu
membran. Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor
sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.
Dimana pewarna makanan memiliki molekul yang mempunyai keterlarutan yang
tinggi dan dapat meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah.
19
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari percobaan ini dapat kita beri kesimpulan bahwa selain membutuhkan
cahaya matahari yang cukup, tumbuhan memerlukan air untuk kelangsungan
hidupnya. Tumbuhan mengambil makanan berupa air dan mineral dari
lingkungannya. Pengambilan dan pengangkutan makanan terjadi melalui proses
difusi, osmosis dan transportasi aktif.
Terbukti pada bunga percobaan tadi. Warna kelopak yang tadinya putih, lama
kelamaan berubah menjadi warna pada air. Itu berarti, memang terjadi osmosis pada
tumbuhan yaitu, perpindahan molekul-molekul air dari larutan yang mengandung
molekul air tinggi menuju ke tempat yang molekul airnya rendah. Dapat
disimpulkan pula bahwa warna air yang lebih cepat melakukan proses osmosis
adalah warna biru.
5.2 Saran
Dari percobaan yang telah dilakukan, peniliti berharap bahwa agar pada
penilitian berikutnya dapat menampilkan presentase waktu yang sesuai untuk
melakukan proses osmosis pada umunnya. Peneliti menyarankan juga untuk dapat
mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode yang berbeda
sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan karya tulis ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hasnunidah dan Suwandi. 2016. Fisiologi Tumbuhan. Lampung: Innosain.
Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Bunga Mawar. Bandung: Nuansa
Aulia.
21