Anda di halaman 1dari 2

Nama : Najwa(27)

Kelas : XI.4

ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG

A. Organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan


1. Gerakan Tiga A
Perkumpulan ini dibentuk pada 29 Maret 1942 dengan Mr. Syamsuddin sebagai
ketua dan dibantu oleh beberapa tokoh seperti K. Sutan Pamuncak dan Moh.
Saleh. Sesuai namanya, perkumpulan ini memiliki 3 semboyan yaitu Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan
perkumpulan ini adalah menjadi wadah propaganda yang efektif.Namun karena
kurang mendapat simpati dari rakyat,maka pada bulan Desember 1942 Gerakan
Tiga A dinyatakan gagal.
2. Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Soekarno, Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara dipercaya
Jepang untuk membentuk sebuah gerakan baru setelah peristiwa Perang Asia
Timur Raya. Gerakan baru tersebut dibentuk pada 16 April dan diberi nama Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) dan diketuai oleh Soekarno. Tujuannya adalah untuk
membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan
oleh Belanda.
3. MIAI dan Masyumi
Organisasi Islam MIAI yang sempat dibekukan oleh Belanda, maka pada 4
September diizinkan aktif kembali dengan harapan umat Islam di Indonesia dapat
dimobilisasi untuk keperluan perang.Tugas & tujuan MIAI :Menempatkan umat
Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia.Mengharmoniskan
Islam dengan tuntutan perkembangan zaman.Ikut membantu Jepang dalam Perang
Asia Timur Raya.
Karena memiliki maksud tersembunyi dalam perkembangannya yang mulai
diketahui Jepang, akhirnya pada November 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai
gantinya Jepang membentuk Masyumi (Majelis Surya Muslimin Indonesia) yang
bertujuan untuk membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Masyumi
cepat berkembang dan berhasil meningkatkan hasil bumi dan pengumpulan
dana serta membawa Masyumi semakin maju dan warna politikny semakin jelas.
4. Jawa Hokokai
Pada tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik. Oleh sebab itu
Jendreral Kumaikici Harada membentuk organisasi Jawa Hokokai (Himpunan
Kebaktian Jawa).Kebangtian yang dimaksud memuat tiga hal, yaitu:
Mengorbankan diri, Mempertebal persaudaraan, Melaksanakan
suatu tindakan dengan bukti
B. Organisasi Semimiliter
1. Seinenden (Korps Pemuda)
organisasi para pemuda yang berusia tahun yang bertujuan untuk mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya
dengan kekuatan sendiri.
2. Keibodan (Korps Kewaspadaan)
organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara tahun.
Disamping itu, pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai (Perkumpulan Wanita)
yang anggotanya berusia minimal 15 tahun.Fujinkai bertugas digaris belakang
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui pendidikan.
3. Barisan Pelopor
Sebagai wujud konkret dari kesimpulan hasil rapat Chuo-Sangi-In maka pada 1
November , Jepang membentuk organisasi “Barisan Pelopor” yang diketuai oleh
Ir. Soekarno. Melalui organisasi ini diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk
berkembang dan siap membantu Jepang mempertahankan Indonesia.Barisan
Pelopor ini berada dibawah naungan Jawa Hokokai yang anggotanya mencapai
orang dan di dalam Barisan Pelopor dibentuk Barisan Pelopor Istimewa yang
diketuai oleh Sudiro.
4. Hizbullah
Rencana Jepang untuk membentuk pasukan khusus Islam, mendapat sambutan
positif dari tokoh-tokoh Masyumi. Maka dari itu, dibentuklah pasukan sukarela
pemuda Islam pada 15 Desember 1944 yang bernama Hizbullah (Tentara Allah)
Jika Barisan Pelopor disebut sebagai organisasi semimiliter dibawah naungan
Jawa Hokokai, maka Hizbullah merupakan organisasi semimiliter yang berada di
bawah naungan Masyumi.

C. Organisasi Militer
1. Heiho
Heiho adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi
militer Jepang. Tujuan Heiho adalah membantu tentara Jepang. Kesatuan Heiho
merupakan bagian integral dari pasukan Jepang.Anggota Heiho sebagian besar
berasal dari Jawa. Namun, dari sekian banyak anggota Heiho tidak seorangpun
berpangkat perwira.
2. Pasukan Pembela Tanah Air (PETA)
Demi mempertahankan Indonesia, Jepang membentuk pasukan tanah air
Indonesia yang disebut Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Berbeda dengan
Heiho, PETA telah mengenal adanya pangkat dan harus mengikuti pendidikan
khusus. Menurut struktur organisasi kemiliteran, PETA tidak secara resmi
ditempatkan pada struktur organisasi tentara Jepang. PETA dimaksudkan sebagai
pasukan gerilya yang membantu membela dan mempertahankan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai